Jam 16:00
Tata keluar dari ruangannya menuju parkiran mobilnya, ia segera mengemudi ke VR Group. ternyata maggie dan elda sudah menunggu di lobby
"sore mah mih .. maaf tata terlambat"
"Tak apa apa .. mama juga baru tiba" jawab elda sambil tersenyum
"gapapa.. mami juga baru selesai kerja. kunci mobilmu berikan pada mami, mami akan pulang dengan mobilmu" tata menyerahkan kunci mobil pada mami maggie
"sayang.. kau yang mengemudi atau mamah?" tanya mama elda sambil menyerahkan kunci pada tata
"elda.. putriku hanya bisa mengemudi mobil mini" jawab maggie khawatir , elda mengangguk. ia berjalan agak menjauh mengambil ponsel dan menghubungi seseorang.
"ayo kita jalan" ajak elda, tata segera masuk ke kursi penumpang setelah mereka pamitan pada mami maggie
drrrttt drrrttt
ponsel mama elda berdering, terlihat nama brice di layar
"ta terimalah panggilan brice, katakan mama sedang mengemudi" pinta elda
"halo.." tata menerima panggilan
"ini siapa? mamah mana?" tanya brice
"ehmm ini tata, mama mengemudi" jawabnya datar
"oh kau bersama mama. kalian mau kemana?" tanya brice
"mah.. kita mau kemana?" tanya tata
"oh iya mama lupa beritau, kita akan ke restoran korea dekat airport, lalu mamah mengantarmu pulang, mintalah brice datang"
brice sudah mendengar langsung ucapan mamahnya
"baiklah.. nanti kalian makanlah duluan.. aku tiba jam 17:30, aku matikan teleponnya"
"mah ko brice menyusul jam setengah enam" lapor tata, mamah elda mengangguk dan tetap fokus mengemudi
mobil memasuki halaman restoran saat waktu menunjukkan pukul 17:15
"kita tunggu brice supaya bisa makan bersama, ayo pesan minuman dulu" ajak elda saat mereka sudah duduk manis saling berhadapan dengan calon menantunya di ruang vip restoran korea itu. mereka memesan segelas ocha dingin dan segelas ocha hangat
tak lama brice tiba dan mengecup pipi mama elda lalu duduk disamping tata
"kalian sudah lama tiba?" tanya brice
"15 menit, kami sengaja menunggumu supaya bisa makan bersama, tata suka grill corean food kata mami maggie" terang elda , brice mengangguk , ia menekan bell memanggil pelayan. lalu memesan menu.
sesaat kemudian pelayan membawakan alat memanggang daging dan panci sup
"brice menyukai makanan korea dan jepang ta, dia alergi kacang daun bawang. makanan yang paling di benci jahe hahaha. ia selalu muntah kalau mencium aroma jahe. sejak kecil brice membenci susu" elda menjelaskan selera anaknya ..
"mama ke toilet sebentar" ia bangkit ke kamar mandi
brice terlihat sudah sibuk melanjutkan acara memanggang dan memasak bahan makanan yang dihidangkan oleh pelayan
mama elda yang baru kembali dari toilet bergabung memakan masakan olahan brice
makan malam sudah habis, brice menawarkan penambahan menu
"sudah jangan lagi, mamah kenyang sekali , tak muat lagi, kalian makanlah" elda menyerah
"aku sudah kenyang ko" ucap tata datar, brice mengangguk
kami pindah ke meja lain dalam ruangan vip itu, pelayan memindahkan gelas minuman kami ke meja yang baru
"mama malam ini mau menyerahkan beberapa seserahan pada tata langsung" ia membuka sebuah tas seperti travel bag tapi berbentuk mini. dan mengeluarkan empat kotak beludru ukuran besar
"ini adalah berlian set warisan turun temurun keluarga rodriquez, diserahkan kepada menantu pertama.. kau simpanlah nak. sudah lama mama menyimpannya, kini giliranmu" elda menunjukkan isi kotak beludru pertama
tata mau mengeluarkan suara, elda langsung menunjukkan telunjuk dibibirnya
"ini adalah berlian set dari papah carnell untuk menantu cantiknya" elda menunjukkan kotak beludru kedua
"berlian set ini mamah dulu membelinya di italia untuk persiapan pernikahan anak anak mamah, sekarang mamah serahkan padamu" elda menunjukkan berlian set ketiga
"berlian set ini dibelikan oleh brice untukmu" elda membuka kotak beludru ke empat
"ini berlian set yang akan kau pakai lusa di hari pernikahanmu, seharusnya di serahkan saat seserahan kemarin, tapi karena ramainya tami dan situasi tak leluasa , mamah takut hilang di perjalanan, hari ini mamah serahkan padamu langsung" elda menunjukkan isi kotak beludru ke lima
elda segera menyimpan semua kembali dan memasukkan kedalam tas travel mini, dan menyerahkan pada tata
"maaf mah.. tata tak bisa menerimanya, ini terlalu besar dan berharga" ucap tata
"simpanlah daripada drama perdebatan panjang akhirnya kau harus membawanya juga" ucap brice dingin
"terima kasih mah" ucap tata tulus
"bantu tata membawanya pulang" perintah elda kepada putra kakunya itu. brice mengambil tas tersebut
drrttt drrrttt
elda mencari ponsel dalam tasnya lalu menerima panggilan
"ya pak nelson, maaf pesanan saya batalkan bukan karena pelayanan staff bapak tidak baik, cuma menantu saya rupanya hanya bisa mengemudi mobil berukuran mini, lain kali saya akan memesan lagi pada pak nelson. terima kasih ya" elda memutuskan sambungan teleponnya,
brice menatap mamanya sesaat lalu menatap gadis mungil disampingnya. ia baru tau gadis ini memiliki kemampuan mengemudi yang minim
"setelah menikah biar supir saja yang mengemudi" ucapnya datar
"aku tak nyaman" jawab tata dingin.
ia hanya mengemudi saat bekerja, sisanya ia tak pernah mengemudi kemana mana, selain keluar bersama keluarganya ia tak suka keluyuran
"bicarakan baik baik setelah kalian menikah, komunikasi dan kenyamanan kunci utama dalam pernikahan brice" nasehat elda pada putranya yang tak punya pengalaman pada wanita
"dalam rumah tangga dibutuhkan diskusi dan pengertian nak.. kadang kadang kita membuat keputusan sendiri karena merasa itu sudah terbaik bagi pasangan, malah bisa menyebabkan konflix baru karena pasangan merasa tak dihargai" sambung elda
"tata.. mamah pulang dulu, brice antarlah tata pulang, pastikan semua hantaran ini tersimpan dengan baik sayang" elda mengecup kening tata lalu bersiap keluar menuju parkiran mobilnya , keduanya menyusul dibelakang elda
"ayo " brice segera menggandeng lengan tata mau keluar. tata melirik lengannya lalu menatap brice
"kenapa ? salahkah aku menggandeng lengan calon istriku?" tanya brice datar sambil meneruskan perjalanannya tanpa melepaskan gandengan tangannya . wajah tata sudah masam. mulutnya manyun
"mulutmu jangan seperti itu, kecuali kau menggodaku" brice menjalankan mobilnya
tata mendengus mendengar ucapan brice yang dianggap memancing perdebatan
"besok jangan kemana mana lagi, lusa pernikahan kita, kau jangan kelelahan" perintah brice tegas. ini pertama kali dia bicara dengan nada perhatian pada seorang wanita
"besok aku menjemput jiejie-ku dibandara , mungkin akan keluar makan sebentar.. terima kasih sudah mengantar" ucap tata dingin sambil keluar dari mobil tanpa menoleh ia masuk ke pintu utama
brice segera mengemudikan mobilnya kembali ke apartemennya
sampai di kamar tata segera membersihkan diri lalu menyiapkan pakaian untuk besok. setelahnya itu dia masuk kedalam selimutnya, perlahan membuka galery ipadnya, ia melihat potonya bersama vincent dan virellia beberapa tahun lalu , air matanya mengalir deras. tak terasa ia tertidur
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments