"kau tak enak badan amour?" tanya braice
"ahh tidak, aku ingin sedikit minuman manis atau es krim, supaya bisa menormalkan tensimu" pinta tata
"tunggulah.. kau akan mendapatkannya, sekarang mandilah dengan air dingin supaya keadaanmu membaik" braice keluar kamar hotel menuju cofeeshop. ia bertemu ayahnya disana
"braice kenapa kau tak menemani istrimu? kau diusir? ledek carnell, braice mendengus. carnell tergelak
"tadi pagi, tata tidak sarapan, makan siang terlambat, makan malam terlambat. tensi dan gula darahnya turun. ia meminta es krim pah"
"belilah air madu dan es krim, ia akan segera membaik.. kau jagalah istri kecilmu dengan hati hati, dia wanita baik. sejak kau berusia 10 tahun papah sudah menginginkan dia menjadi menantu papah" braive mengernyitkan kening
pesanan braice sudah datang
"pah braice kembali kekamar ya"
"pergilah.. jaga gadis kecilmu baik baik" titah carnell
braice membuka pintu kamarnya. istrinya sedang mengeringkan rambut dimeja rias . ia mengenakan kemeja braice
"amour minumlah madunya dulu, ini dari papah" ucap braice lembut , tata heran melihat sikap suaminya yang berubah . ia segera menghabiskan madunya dan memakan es krimnya . lalu melanjutkan pengeringan rambut
braice duduk dimeja kerja fasilitas hotel memeriksa emailnya melalui ipad . ia melirik istrinya juga sedang memeriksa email sambil berbaring diatas sofa . braice meneruskan pekerjaan dan larut sesaat dalam kerjaannya.
waktu menunjukkan jam 00:30 ia baru ingat istrinya. cepat ia menyimpan dan memasang charger di ipad dan ponselnya lalu mengamb ipad dan ponsel istrinya dan memasang charged
braice menggendong tata perlahan tata terbangun sesaat dan menelusupkan kepalanya di dada braice lalu tertidur lagi. braice meletakkannya perlahan diranjang besar mereka.
braice mematikan lampu utama menghidupkan lampu tidur lalu ikut berbaring disamping istrinya.
beberapa menit kemudian tata memeluknya lalu menelusup ke dadanya. kaki tata memeluk paha braice. sungguh siksaan berat
ia memeluk istrinya , tapi istrinya terus mendusel didadanya. braice pria normal. ia tak mampu lagi mengendalikan dirinya.
ia mulai melepas kancing kemejanya yang sedang di pakai istrinya. setelah semua terbuka. ia mulai menyusuri tubuh indah itu.
terdengar suara dari mulut istrinya yang masih belum sadar. dia terus bermain disana. akhirnya tata terbangun dan terbuai oleh atraksi braice
"may i?" ijin braice. tata mengangguk. ia sadar itu kewajibannya
braice menyelesaikan pertarungan dua jamnya bersama tata berakhir dengan teriakan nama masing masing di mulut mereka .
"Amour terima kasih mengizinkan aku menjadi pria yang pertama dalam hidupmu, kau juga wanita pertamaku, kau indah sekali.. benar benar sangat nikmat" tata mengangguk lemah. braice menyeka airmatanya. ia memejamkan matanya kembali menetralkan pernafasannya
"amour.. aku mau lagi" bisik braice
"ahh.. aku lelah miel" jawab tata sambil memejamkan matanya
"kau istirahatlah, aku yang bekerja ya" rayu braice. tata mengangguk.
braice memulai pertarungan keduanya, tata benar benar sudah tak kuat menahan kantuknya. akhirnya setelah babak kedua selesai. tata tak mampu membuka matanya lagi sampai besok pagi
***
jam 06:00
tata bangun , ia melihat lengan besar memeluknya erat. ia susah payah menggeser lengan braice perlahan supaya suaminya tak terbangun
setelah lengan terlepas. ia merasakan sakit dibawah sana. tapi ia tetap berusaha menyeret kakinya ke kamar mandi. badannya serasa remuk. ia mau berendam air hangat
setengah jam kemudian tata keluar dengan sangat relax sekali. ia mengambil salep di dalam handbag dan mengoleskan ke bagian nyeri. ia sudah mempersiapkan sebelumnya
sekarang rasa nyeri yang memang mulai reda setelah berendam, mulai tak terasa.
tata membuat teh hangat dicangkir kecil untuk braice.
TRINGGG
ada pesan masuk dari ibunya.
💥Mami
sayang kau sudah bangun? mau sarapan?
💥Violetta
sudah mi.. tata sudah mandi dan rapi ,cuma braice belum bangun, tata tak tega membangunkannya
💥Mami
Biarkan suamimu tidur, kau turunlah menghadap mertuamu dan membawakan sarapan buat suamimu.
jangan lupa bawa ponselmu.. kalau suamimu terbangun nanti dia tidak kecarian
💥Violetta
Baik mi .. tata turun sekarang
tata mengambil secarik kertas lalu menuliskan memo dan menempelkannya disamping nakas tempat tidur braice . ia segera turun menyusul orangtua mereka
tiba di restoran
"wah pengantin baru, akhirnya turun juga, mana suamimu hah? jangan bilang dia K.O" hahaha semua tergelak , wajah tata memerah
"sudah sudah kalian jangan menggodanya lagi" lerai elda "kau makanlah sayang, lalu cepat kembali .. nanti braice kecarian dirimu" ucap elda , tata mengangguk
"bagaimana.. kau sudah sehat nak?" tanya carnell "sudah pah, kemarin hanya lambung saja" jawab tata malu malu ketahuan kelaparan
"bagaimana papa tau tata sakit?" tanya elda "kau tak apa apa sayang? tata mengangguk
"tadi malam braice turun membelikan beberapa benda untuk tata, papa berpapasan dengannya" jelas carnell, semua mengangguk "syukurlah sekarang sudah sehat"
"setelah ini kami akan pulang , kalian bersantailah disini sayang" ucap elda. tata mengangguk.
elda memanggil pelayan dan memesan pesan bungkus beberapa makanan untuk putranya
"kalian rencana bulan madu kemana ta?" tanya carnell
"begini pah. tata baru bekerja dua minggu sudah cuti 10 hari, tata ingin jadi dokter yang tanggung jawab bukan karena hubungan keluarga lalu bisa seenaknya bekerja, kalau bisa bulan madu ditunda sampai masa pengambilan cuti berikutnya tiba" pinta tata, carnell salut dengan menantu kecilnya yang bijaksana ini
"baiklah, saat kalian ingin berangkat, katakan pada papah, papah akan menggantikan braice mengurus perusahaan" pesan carnell
makanan pesanan elda tiba, tata segera permisi kembali ke kamar
saat ia masuk kekamar ia tak menemukan suaminya.. ia mendengar suara air di bathroom. ternyata suaminya mandi batinnya
tata segera membuatkan secangkir kopi dan mengambil pakaian braice dari koper. meletakkannya di ujung ranjang. lalu ia kembali mebuka ipadnya.
pekerjaannya menumpuk, ia pelan pelan membaca email dari asistennya sampai tak sadar braice sudah berpakaian didepannya
"kau sudah kembali? aku tadi mencarimu" ucapnya dingin
"ah ya . aku melihatmu begitu pulas, aku tak tega membangunkanmu, sekarang makanlah, aku membawakan sarapan untukmu" tata segera membukakan sarapan untuk suaminya lalu menghidangkan kopi beserta air putih . braice makan dengan tenang
"setelah ini aku akan mengantarmu ke mansion mami, bawalah barang barangmu hanya seperlunya, sisanya semua sudah kusediakan di apartemen. jangan bawa banyak banyak" pesan braice, tata mengangguk
"ini kau simpanlah , mulai sekarang kau tanggung jawabku, jangan pergunakan uang keluargamu, dan penghasilanmu simpanlah buat tabunganmu sendiri. aku sangat tersinggung jika kau memakai uangmu untuk memenuhi hidupmu dan hidup kita" tegas braice. ia menyerahkan sebuah black card dan dua kartu kredit tanpa batas pada tata. tata menerimanya
"terima kasih"
"belilah semua yang kau suka, isi kartu itu cukup membeli sebuah mall. aku tak memberi batasan padamu. pinnya tanggal pernikahan kita"
tata menyimpan kartu itu kedalam dompetnya, saat tata membuka dompetnya braice bisa melihat didalam dompetnya ada 4 black card dan beberapa kartu lainnya sejenis dengan yang diberikan braice pada tata barusan. ada satu yang unik. sebuah kartu atm warna perak biasa tersemat disana
"apa itu?" tanya braice menunjukkan atm perak didompet tata
"ahh ini adalah atm pribadiku, gaji pokok dari rumah sakit akan dikirim kesini, aku biasanya memakai untuk kebutuhan sehari hari, beli makanan, dan cemilan lainnya, bensinku, aku nyaman memakai kartu ini dibanding yang lain, bahkan aku tak pernah memakai yang lainnya" jelas tata
"berikan nomor rekeningnya , aku akan mengirimkan gajiku di RS setiap bulannya untukmu" pinta braice
"ah tidak usah. uang disini bahkan lebih dari cukup buat hidupku. kalau kebutuhan lainnya .. ibuku .. pakaian , sepatu.. tas, kosmetik, peralatan mandi, tiap bulan ibu sudah menyediakan untukku karena aku tak suka keluar rumah"
"mulai sekarang jangan minta pada ibumu, aku akan membelikanmu, kau istriku adalah tanggung jawabku, jangan membuat posisiku tak berarti" perintah braice dengan tegas, intonasinya naik beberapa octaf, tata segera mengangguk. tapi raut wajahnya berubah datar. ia belum pernah dibentak oleh keluarganya sedari kecil. semua sangat menyayanginya.
tata segera bangkit membereskan barang mereka dan memasukkan ke koper.
"sudah selesai, ayo berangkat" ucapnya dingin sekali
"ayo" ajak braice menarik koper kecil itu disebelah tangannya dan satu tangannya menarik pinggang mungil istri kecilnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Ely
Suami idaman....😍😍😍
2022-05-15
2