bab 10- pindahan

"aku tak sengaja menaikkan suaraku, aku minta maaf" bisik braice saat membukakan pintu mobil untuk istrinya. tata hanya diam

dihari pertama menikah, ia sudah tak nyaman dengan suaminya ini. ntah rumah tangga apa kedepannya yang dia jalani kedepannya. ia mulai membangun benteng pertahanan untuk menjaga hatinya jangan sampai memiliki harapan pada suaminya ini

sepanjang perjalanan tata hanya diam, memeriksa ipadnya. braice tau istri kecilnya tersinggung. ia sudah minta maaf tapi istrinya masih diam. ia tak punya pengalaman menghibur wanita . akhirnya ia memilih diam sampai mobil memasuki pekarangan mansion maggie

"terima kasih sudah mengantar" ucap tata segera turun dari mobil setelah menyimpan ipadnya kedalam tasnya . braice menahan tangannya

"kau mengusirku pulang seperti biasanya saat aku mengantarmu, kau lupa kau istriku?" tanya braice dingin

"ah maaf. turunlah" ucap tata dingin. ia segera turun . braice menghembuskan nafasnya. wanita memang susah di pahami. ia segera turun dari mobil.

"siang semua..." sapa braice sopan di ruang keluarga lantai dua. ada maggie, vin, audi, irell disana, masih ada carter, nathan, nathalie yang sedang bermain game online

"siang..." balas mereka serempak

"wah pengantin baru, berapa ronde tadi malam bro?" goda vin. semua tergelak.

"dua ronde, tata sudah tak kuat" jawab braice cuek. vin melotot

"adikku sekecil itu, kau harus memberinya poin bro" semua terbahak bahak

"oh ya mi.. hari ini braice mau ijin ke mami membawa tata pindah ke apartemen rodz, selama ini braice tinggal disana kalau hari kerja" ijin braice

"akhh kalian tak mau tinggal disini?" tanya maggie

"kami baru menikah, biar kami belajar mandiri ya mi" ijin braice sopan. akhirnya maggie mengangguk pasrah

"dia anak bungsu disini, sedari kecil kami sangat melindunginya dan menyayanginya, selalu menjadi gadis kecil kami yang manja. sejak pergi ke perancis, dia sudah menjadi wanita mandiri yang berusaha kelihatan kuat padahal dalamnya rapuh" maggie terlihat sendu

"kalau dia salah , beritaulah baik baik bro jangan membentak dan memukulnya. dia akan meninggalkanmu nantinya" pesan vin

"jagalah gadis kecil kami baik baik, suatu hari kalau kau sudah tidak mampu bersabar, jangan kau lukai hati dan fisiknya, kembalikan baik baik pada kami, kami akan menerimanya" maggie meneteskan airmatanya, virell dan audi ikut menangis

"halo semua.." tata masuk membawa koper kecil. semua segera menyeka airmata mereka. tata lalu mencium pipi maminya lalu duduk disela sela antara vin dan virell. ia mendusel didada vin. vin memeluknya

"kau sudah menikah , sana bermanja pada suamimu, kau salah dada" ledek virellia , tata mencebik , semua tertawa

braice melihat interaksi mereka. sesungguhnya ia ingin tata berada di dadanya, cuma ia gengsi dan memilih diam

"kau iri sekarang bro? hahaha" ledek vin

"berikan kenyamanan dan kasih sayang pada wanitamu, mereka akan menjadikan dadamu sebagai sandaran" vin menjelaskan dengan santai sambil memeluk audi yang berada disampingnya bersamaan dengan memeluk tata

"kalian makan sianglah dulu baru berangkat, mami ada masak makanan kesukaan tata" ajak maggie

"boy girls lets go" ajak virellia ke arah 3 bocah yang sedang bermain game. ketiganya segera menyimpan ipad mereka dan memeluk maggie . lalu turun kebawah

"oma lili mau makan nuggets dan kentang" pinta nathalie saat di ruang makan

"oma akan membuatkan nugget dan kentang sebagai camilan nanti sore, sekarang makanlah dulu yang sudah tersedia" lili mengangguk patuh

setelah tata mengambilkan minuman, nasi beserta lauk ke hadapan braice. mereka makan siang dengan tenang

setelah makan mereka pamitan menuju apartemen braice. maggie, virellia, claudia memeluk tata sambil menangis. vin memeluk dan mengecup kening adiknya.

"jaga adikku baik baik, kalau kau menyakitinya, aku akan membawanya pergi" tegas vin lalu memeluk braice

"mobilmu akan aku kirim siang ini ke apartemenmu" ucap virellia , tata mengangguk

braice menjalankan mobilnya. diperjalanan tata hanya diam. ia masih sakit hati dibentak braice tadi.

"ahh apa yang kuharapkan dengan pernikahan hasil perjodohan paksa ini, tak ada gunanya kau peduli kelakuan suami terpaksamu ini tata" batinnya.

tata memilih mengambil ipadnya dan mulai memeriksa beberapa data melalui email

"turunlah kita sudah tiba" suara braice terdengar. tata menyimpan ipadnya lalu turun dari mobil. braice mengambil koper tata dibagasi belakang. lalu mereka naik ke unit braice di lantai 22

braice membuka pintu dengan kode. "kodenya ulang tahunmu"

braice masuk ke dalam dan melepaskan sepatunya . "ikutlah"

tata mengikutinya naik ke lantai dua apartemen yang sangat mewah itu

"disini ada tiga kamar, ini kamar utama kamar kita, disebelah kamar tamu, dan satunya aku ubah jadi ruang kerjaku. ini ruang keluarga" braice menunjukkan ruangan di lantai dua.

"kau bebas melakukan apapun di apartemen ini bahkan mengubahnya sesuai kemauanmu, hanya satu ruangan yang jangan di apa apakan yaitu ruang kerjaku, aku biasa tak mengizinkan siapapun masuk kedalamnya"

"dilantai satu ada sebuah kamar tamu , tiap siang sampai malam akan datang maid membersihkan apartmen, dia tidak menginap" tata hanya diam mendengarkan

braice membuka pintu kamar utama, terlihat sebuah kamar yang sangat mewah sekali, "disana walk in closetmu, warna pink. semua sudah diisi mamah dengan lengkap. yang grey milikku" tata segera menuju walk in closet meletakkan beberapa barangnya

lalu ia membersihkan diri di bathroom. dan mengambil tiga pasang pakaian braice meletakkanya disofa, piyama, baju rumahan, baju kerja .

tata turun membawa ipadnya menuju dapur. ia memeriksa isi lemari dan kulkas. peralatan memasak sudah melengkapi dapur mewah itu. kulkas juga dipenuhi bahan makanan. elda sudah melengkapi semuanya karena menurut info dari maggie, tata suka memasak

TING TONG

tata melihat layar di dinding, cctv menyorot mang dadang supir keluarganya ada didepan pintu. tata membukanya.

"non ini kunci mobilnya , tadi mamang parkir di B2, trus ini kunci apartemen dari non virell, letaknya satu lantai diatas apartemen ini, di lantai 23 tepat di sudut"

"makasih ya mang uda mau anterin" tata menyalami lima lembar uang merah pada supir yang sudah bekerja 25 tahun pada keluarganya itu

"ahh non mamang jadi ga enak, ini tugas mamang non"

"simpanlah buat anak anak, makasih ya mang" tata segera menutup pintu saat mang dadang sudah memasuki lift

"siapa yang datang?" tanya braice yang sudah dihadapan tata

"supir dirumah mengantarkan mobilku" ucap tata dingin, dia segera menuju dapur, menyiapkan bahan bahan yang mau dipakai memasak makan malam

braice duduk di kursi bar sambil menghela nafas melihat istri kecilnya menghindarinya dan kembali bersikap dingin padanya.

"makan dan minumlah" tata meletakkan sepiring kecil buah buahan dan segelas juss buah segar dihadapan braice . lalu kembali nenyibukkan diri didapur

braice bisa melihat gerakannya sangat lincah dan teliti. setelah semua beres, tata terlihat membersihkan dapur

ketika tata naik kelantai atas, braice mengikutinya dan segera memeluknya dari belakang saat mereka sudah didalam kamar

"kau masih marah?" tanya braice

"tidak.. " jawab tata dingin berusaha melepaskan diri dari braice , braice malah mengangkatnya ke tempat tidur dan mulai bermain main ditubuh tata

"aku menginginkanmu" bisiknya parau, tata hanya pasrah , mau menolak ia tau tak berguna, ia tak kan bisa melawan tenaga braice, lagipula slain dosa menolak suami, tubuhnya malah menginginkan

dua jam braice sudah menyelesaikan pertarungan sorenya bersama istri kecilnya

"terima kasih amour, kau sungguh nikmat sekali" ia mengecup kening tata dan ambruk disampingnya

tata bangkit membersihkan sisa percintaan mereka lalu turun kebawah. badannya serasa mau remuk. ia segera menyelesaikan masakannya dan tujuannya hanya satu saat ini. mandi air hangat untuk mengurangi rasa pegalnya

sehabis memasak ikan asam manis, ayam telor asin, kangkung sambel terasi, sup daging sapi untuk porsi yang secukupnya, tata segera meletakkan semua makanan kedalam mesin penghangat makanan. dan masuk ke bathroom dikamarnya.

sebelum masuk ke bathroom ia sempat melirik suami tampannya duduk didepan laptop dengan harum sabun mandi yang maskulin

30 menit kemudian ia keluar dari bathroom, badannya sudah sangat relax setelah berendam sebentar dengan aroma therapi tadi

ia segera mengumpulkan pakaian kotor kekeranjang.. meletakkannya di luar kamar, membereskan meja rias dan peralatan mandi yang tadi dipergunakan

ia sangat pembersih dan rapi. dia menyelesaikan dengan cepat.

"makan malam sudah selesai, turunlah" ucapnya dingin dan segera keluar kamar membawa keranjang pakaian kotor menuju pantri

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 - pertemuan pertama
3 Bab 2- pertunangan
4 bab 3 - Hari pertama kerja
5 bab 4 - bertemu pria masa lalu
6 Bab 5 - seserahan dari elda
7 Bab 6 - kembalinya virellia
8 Bab 7 - komunikasi pertama
9 bab 8 - pernikahan
10 bab 9 - sarapan pertama bersama mertua
11 bab 10- pindahan
12 Bab 11 - pil KB
13 bab 12- mempertahankan ego
14 Bab 13 - cemburu
15 Bab 14 - berpisah
16 Bab 15 - Cerai
17 Bab 16 - Masa Lalu 1
18 Bab 17 - Masuk IGD
19 Bab 18 - pulang ke mansion
20 bab 19 - cemburu
21 Bab 20 - mengungkap jati diri
22 Bab 21 - menyerahkan harta pada istri
23 bab 22 - cemburu
24 bab 23 - Drama di Mall
25 Bab 24 - calon istri baru tuan braice
26 Bab 25 - Dipermalukan
27 Bab 26 - tata bertemu "calon istri baru braice"
28 Bab 27 - Pelajaran untuk Calon istri Gadungan
29 Bab 28 - USG
30 bab 29 - jenis kelamin calon bayi
31 Bab 30 - Pengalihan perusahaan
32 Bab 31 - CEO Baru VL Group
33 Bab 32 - Manusia setengah dewa
34 Bab 33 - Akuisisi proses
35 Bab 34 - insiden di toilet
36 Bab 35 - IGD
37 Bab 36 - Berduka
38 Bab 37 - Tata siuman
39 Bab 38 - Brenda & Zavier
40 Bab 39 - calon menantu rodriquez
41 Bab 40 - Jebakan untuk Tuan Edelweis
42 bab 41 - Terbongkarnya perbuatan Audrey
43 Bab 42 - lamaran
44 bab 43 - keputusan lamaran
45 Bab 44 - Hukuman untuk Edelweis Family
46 Bab 45 - Fitting seragam keluarga
47 Bab 46 - Brian & Virellia
48 bab 47 - carter tak merestui
49 Bab 48 - pertarungan
50 Bab 49 - belajar terbuka
51 Bab 50 - kepantai bersama brian
52 bab 51 - hantaran lamaran
53 bab 52 - lamaran diterima
54 Bab 53 - mengunjungi apartemen brian
55 bab 54 - bertemu jason
56 bab 55 - Tata minggat
57 bab 56 - owen back to canada
58 bab 57 - pertengkaran di rumah mertua
59 bab 58 - masih perang dingin
60 bab 59 - kembar empat
61 Bab 60 - Menemui kedua menantu
62 Bab 61 - brice, tata, twin
63 bab 62 - Sakitnya Tata dan Baby Zel
64 Bab 63 - bicara dari hati ke hati
65 bab 64 - baikan
66 Bab 65 - kedatangan tamu tak beretika
67 Bab 66 - Ngidam
68 Bab 67 - elizabeth membuat ulah
69 Bab 68 - kembar lagi
70 Bab 69 - Kelahiran kembar empat
71 Bab 70 - sebulanan ZF (z four)
72 bab 71 - brenda kontraksi
73 Bab 72 - bayi sultan
74 Bab 73 - bertengkar gara gara putri kesayangan
75 bab 74 - tata minggat
76 Bab 75 - Pelajaran untuk perusahaan nakal
77 Bab 76 -
78 Bab 77 - serah terima pewaris
79 BAB 78 - END
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 - pertemuan pertama
3
Bab 2- pertunangan
4
bab 3 - Hari pertama kerja
5
bab 4 - bertemu pria masa lalu
6
Bab 5 - seserahan dari elda
7
Bab 6 - kembalinya virellia
8
Bab 7 - komunikasi pertama
9
bab 8 - pernikahan
10
bab 9 - sarapan pertama bersama mertua
11
bab 10- pindahan
12
Bab 11 - pil KB
13
bab 12- mempertahankan ego
14
Bab 13 - cemburu
15
Bab 14 - berpisah
16
Bab 15 - Cerai
17
Bab 16 - Masa Lalu 1
18
Bab 17 - Masuk IGD
19
Bab 18 - pulang ke mansion
20
bab 19 - cemburu
21
Bab 20 - mengungkap jati diri
22
Bab 21 - menyerahkan harta pada istri
23
bab 22 - cemburu
24
bab 23 - Drama di Mall
25
Bab 24 - calon istri baru tuan braice
26
Bab 25 - Dipermalukan
27
Bab 26 - tata bertemu "calon istri baru braice"
28
Bab 27 - Pelajaran untuk Calon istri Gadungan
29
Bab 28 - USG
30
bab 29 - jenis kelamin calon bayi
31
Bab 30 - Pengalihan perusahaan
32
Bab 31 - CEO Baru VL Group
33
Bab 32 - Manusia setengah dewa
34
Bab 33 - Akuisisi proses
35
Bab 34 - insiden di toilet
36
Bab 35 - IGD
37
Bab 36 - Berduka
38
Bab 37 - Tata siuman
39
Bab 38 - Brenda & Zavier
40
Bab 39 - calon menantu rodriquez
41
Bab 40 - Jebakan untuk Tuan Edelweis
42
bab 41 - Terbongkarnya perbuatan Audrey
43
Bab 42 - lamaran
44
bab 43 - keputusan lamaran
45
Bab 44 - Hukuman untuk Edelweis Family
46
Bab 45 - Fitting seragam keluarga
47
Bab 46 - Brian & Virellia
48
bab 47 - carter tak merestui
49
Bab 48 - pertarungan
50
Bab 49 - belajar terbuka
51
Bab 50 - kepantai bersama brian
52
bab 51 - hantaran lamaran
53
bab 52 - lamaran diterima
54
Bab 53 - mengunjungi apartemen brian
55
bab 54 - bertemu jason
56
bab 55 - Tata minggat
57
bab 56 - owen back to canada
58
bab 57 - pertengkaran di rumah mertua
59
bab 58 - masih perang dingin
60
bab 59 - kembar empat
61
Bab 60 - Menemui kedua menantu
62
Bab 61 - brice, tata, twin
63
bab 62 - Sakitnya Tata dan Baby Zel
64
Bab 63 - bicara dari hati ke hati
65
bab 64 - baikan
66
Bab 65 - kedatangan tamu tak beretika
67
Bab 66 - Ngidam
68
Bab 67 - elizabeth membuat ulah
69
Bab 68 - kembar lagi
70
Bab 69 - Kelahiran kembar empat
71
Bab 70 - sebulanan ZF (z four)
72
bab 71 - brenda kontraksi
73
Bab 72 - bayi sultan
74
Bab 73 - bertengkar gara gara putri kesayangan
75
bab 74 - tata minggat
76
Bab 75 - Pelajaran untuk perusahaan nakal
77
Bab 76 -
78
Bab 77 - serah terima pewaris
79
BAB 78 - END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!