Bab 11 - pil KB

Tata menghidangkan makan malam dimeja makan, meletakkan segelas jus dan segelas air putih serta semangkuk sup sapi dihadapan braice. lalu mulai menyendokkan nasi dan lauk di sebuah piring dan meletakkan dihadapan braice juga

mereka makan tanpa suara, braice merasa masakan istri kecilnya benar benar sangat enak sekali."tolong tambahkan lagi" pintanya, tata mengambilkan tambahan makanan buat suaminya

setelah makan malam selesai, tata membereskan piring kotor dan mencucinya, terlihat suaminya duduk dikursi bar sedang menatapnya.

"kau mau sarapan apa? berat atau ringan?" tanya tata tanpa menoleh

"semua yang kau sediakan akan aku makan" jawab braice

"kalau sudah bekerja, kau cukup sediakan sarapan dan makan malam, untuk makan siang aku akan mengantarnya untukmu" tata menatapnya dua detik lalu melanjutkan bersih bersihnya.

jam 20:00 tata sudah membersihkan ruang makan dan dapur, ia segera menuju ke lantai dua.

"aku akan bekerja sebentar, bisa membuatkan aku minuman apa saja dan antar ke ruang kerjaku?" tanya braice , tata tak jadi naik. ia mengangguk dan segera membuatkan suaminya minuman . braice sudah naik duluan ke ruang kerjanya.

tok tok tok

"masuklah.. " tata masuk dan meletakkan minuman disana lalu keluar

"mau kemana?" tanya braice

"menyelesaikan pekerjaanku" jawab tata tanpa menoleh

"duduklah sebentar" pinta braice, tata kembali dan duduk

"kita baru menikah, perlu adaptasi dan penyesuaian dua manusia beda kepribadian , ku harap kita bisa sama sama berusaha mewujudkan rumah tangga bahagia" tata hanya menyimak

"ada satu yang aku tegaskan dalam rumah tangga kita, kita berdua pasangan dewasa, mau sebesar apa pertengkaran, aku tidak suka ada salah satu yang pergi meninggalkan rumah"

"sebesar apapun masalah kita, sebesar apapun pertengkaran kita, mungkin kita tak bisa nenyelesaikannya hari itu, tapi kita akan menyelesaikan pelan pelan dihari lainnya"

"bila sampai ada yang meninggalkan atau pergi dari rumah, aku anggap tidak dewasa dan sudah menyerah pada rumah tangga ini"

"baiklah.. apakah sudah selesai?" braice mengangguk, tata segera keluar ruangan dan kembali masuk kekamarnya. ia mengeluarkan laptop dimeja kerja yang berada dikamar. ia memeriksa laporan perusahaannya

jam 22:00 tata mematikan laptopnya dan segera mengganti gaun tidurnya. ia masuk ke alam mimpi

sementara braice dia larut dalam pekerjaannya, saat melihat jam. ternyata sudah pukul 02:00 . ia mematikan laptop dan masuk kekamarnya.

ia melihat istrinya tidur dengan pulas. bajunya sudah tersingkap. pemandangan indah membuat pikirannya kemana mana. ia segera menarik istrinya masuk kedalam pelukannya. dan mulai melakukan atraksi disana.

terdengar d*s*h*n dari mulut tata yang masih dalam keadaan tidur. braice menjalankan aksinya dengan semakin semangat setelah mendengar suara istrinya.

tata terbangun karena merasa ada yang mengganggunya, perlahan ia membuka matanya. ia melihat braice sedang melakukan atraksi

"aku menginginkanmu amour, aku merindukanmu" bisik braice dengan suara parau. tata hanya mengangguk.

dua jam berlalu braice menyelesaikan pertarungan dengan saling meneriakan nama mereka .

tata langsung tidur tak bisa bergerak lagi . tenaganya sudah hilang semua.

"terima kasih amour, kau nikmat sekali, kau canduku" bisik braice. tata hanya mengangguk lalu masuk ke alam mimpi

***

tiga bulan kemudian

tata dan braice sudah kembali bekerja, kehidupan mereka tak ada perubahan sama sekali. tetap dingin dan ada dinding pembatas. kecuali kehidupan malam mereka tetap berlangsung panas layaknya pasutri muda.

mereka berangkat pagi pagi sekali untuk bekerja, lalu jam 17:00 keduanya wajib sudah berada dirumah sesuai komitmen mereka di awal menikah

hari ini mama elda datang ke RS mau mengajak menantu cantiknya makan siang, jam 12:00 braice dan tata ke loby menghampiri mama elda. braice mengajak makan siang tak jauh dari RS.

"mama mau memberi kalian undangan pernikahan Joseph sepupu braice. acaranya sabtu garden party" elda mengeluarkan undangan dari tasnya lalu menyerahkan pada mereka berdua

braice membukanya. lalu menyerahkan pada istrinya, "dress code hitam , hari sabtu" ucapnya, tata mengangguk

"oh ya, braice.. kapan kalian memberi mamah cucu? kalian tidak sedang menunda kehamilan kan?" tanya elda

"ahh tidak mah.. braice dan tata sedang berusaha, tiap malam juga kami selalu membuat adonan, braice juga ingin segera memiliki anak mah" jawab braice sambil bercanda. elda tergelak .

wajah tata berubah datar.

"aku tak mungkin memiliki anak dengan kondisi rumah tangga seperti ini, kecuali kelak keadaan kami sudah membaik" batin tata , tanpa sepengetahuan braice, ia selalu mengkonsumsi pil anti kehamilan sebelum berangkat kerja karena dia tak siap mengandung saat ini.

"baiklah baiklah.. mama tunggu kabar baik dari kalian . ayo kita kembali, jam makan siang kalian segera berakhir" ajak elda, mereka segera bangkit menuju parkiran

***

Sorenya tata mengemudikan mobilnya kembali ke apartemen. ia segera ke dapur dan mulai memasak. setelah memasak ia meminta maid memasukkan makanan ke mesin penghangat.

ia segera naik ke kamar membersihkan diri, badannya penat sekali. ia berendam dengan aroma therapy

braice pulang dan masuk ke kamarnya. ia tak menemukan istrinya, tapi ia melihat pintu kamar mandi tertutup dengan lampu menyala, ia juga melihat barang istrinya ada dimeja kerja, ia menduga istrinya sedang mandi

braice melemparkan jas ke sofa lalu melepaskan dasinya. ponsel tata bergetar dari dalam tasnya. braice bangkit dari sofa dan mencari ponsel istrinya didalam tas. ternyata kakak iparnya

"halo jie, tata mandi, nanti akan dihubungi kembali setelah ia keluar"

"ah tak apa.. aku hanya menanyakan besok pernikahan kolega mami, apakah ia ikut"

"siapa nama pengantinnya jie?"

"joseph dengan angelin"

"itu sepupuku, kita akan bertemu disana besok jam 19:00"

"baiklah sampai ketemu besok"

braice mau mengembalikan ponsel tata ke dalam tasnya tapi tangannya menyentuh sesuatu , seperti obat. braice mengambil dan membacanya. pil pencegah kehamilan.

braice menggeretakkan giginya dan mengepalkan tangannya . tata sudah keluar dari kamar mandi

"kau minum pil ini?" tanya braice sambil menahan kemarahannya

"ya " jawab tata datar, melihat reaksi tata braice semakin marah

"ya kau bilang? apakah kau sudah mendiskusikannya padaku? apa kau menghargaiku sebagai suami hah?" bentak braice dengan suara menggelegar

"aku dan sekeluarga besarku sungguh mengharapkan kehadiran bayi mungil darimu, kau anggap kami ini semua apa hah??"

"bagimu mungkin pernikahan ini hanya mainan sehingga kau memperlakukan aku seperti ini" teriak braice

ia mengambil jas dan tasnya

BRAKKKKK

Braice membanting pintu kamarnya, lalu keluar dari apartemen

Tata seumur umur baru dibentak seperti itu, merasa sangat terpukul, ia merasa dunianya berputar, lalu terasa semuanya gelap

Maid yang terkejut mendengar bantingan pintu tuannya, segera berlari kekamar mencari nyonyanya

dia menemukan nyonyanya terbaring dilantai , ia segera memapah tata ke ranjang. dan mengoleskan minyak angin ke leher kepala hidung tata sambil memijat tangan dan kakinya

tak lama tata siuman

"nyonya sudah bangun? saya takut sekali, nyonya mau ke rumah sakit? saya antarkan ya" ucap maid itu saat melihat tata membuka matanya , tata menggeleng

"nyonya makan dulu bubur ini sedikit baru kita minum obat ya" bujuk maid itu sambil menyuapkan bubur pada tata. tata memakan sedikit buburnya

"bi.. tolong ambilkan sebuah kotak warna perak di dalam laci lemari pakaian paling kiri" pinta tata. setelah menemukan kotak yang dimaksud , maid itu segera kembali. tata membuka dan mengeluarkan beberapa obat obatan lalu meminumnya.

"bi tolong ambilkan sepasang baju tidur saya, laptop, ipad, tas, carger, kotak obat ini dan ponsel saya , pindahkan ke kamar tamu ya" maid mengerjakan semua perintah nyonyanya

"bantu saya kekamar tamu" maid memapah tata ke kamar tamu

"bibi pulanglah , hari sudah malam, saya juga ingin istirahat, rasanya ngantuk setelah minum obat, jangan lupa beresin kekacauan dikamar dulu" ucap tata.

"tapi nyonya"

"aku baik baik saja, sebentar tuan akan pulang" maid menjalankan perintahnya lalu segera pulang

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 - pertemuan pertama
3 Bab 2- pertunangan
4 bab 3 - Hari pertama kerja
5 bab 4 - bertemu pria masa lalu
6 Bab 5 - seserahan dari elda
7 Bab 6 - kembalinya virellia
8 Bab 7 - komunikasi pertama
9 bab 8 - pernikahan
10 bab 9 - sarapan pertama bersama mertua
11 bab 10- pindahan
12 Bab 11 - pil KB
13 bab 12- mempertahankan ego
14 Bab 13 - cemburu
15 Bab 14 - berpisah
16 Bab 15 - Cerai
17 Bab 16 - Masa Lalu 1
18 Bab 17 - Masuk IGD
19 Bab 18 - pulang ke mansion
20 bab 19 - cemburu
21 Bab 20 - mengungkap jati diri
22 Bab 21 - menyerahkan harta pada istri
23 bab 22 - cemburu
24 bab 23 - Drama di Mall
25 Bab 24 - calon istri baru tuan braice
26 Bab 25 - Dipermalukan
27 Bab 26 - tata bertemu "calon istri baru braice"
28 Bab 27 - Pelajaran untuk Calon istri Gadungan
29 Bab 28 - USG
30 bab 29 - jenis kelamin calon bayi
31 Bab 30 - Pengalihan perusahaan
32 Bab 31 - CEO Baru VL Group
33 Bab 32 - Manusia setengah dewa
34 Bab 33 - Akuisisi proses
35 Bab 34 - insiden di toilet
36 Bab 35 - IGD
37 Bab 36 - Berduka
38 Bab 37 - Tata siuman
39 Bab 38 - Brenda & Zavier
40 Bab 39 - calon menantu rodriquez
41 Bab 40 - Jebakan untuk Tuan Edelweis
42 bab 41 - Terbongkarnya perbuatan Audrey
43 Bab 42 - lamaran
44 bab 43 - keputusan lamaran
45 Bab 44 - Hukuman untuk Edelweis Family
46 Bab 45 - Fitting seragam keluarga
47 Bab 46 - Brian & Virellia
48 bab 47 - carter tak merestui
49 Bab 48 - pertarungan
50 Bab 49 - belajar terbuka
51 Bab 50 - kepantai bersama brian
52 bab 51 - hantaran lamaran
53 bab 52 - lamaran diterima
54 Bab 53 - mengunjungi apartemen brian
55 bab 54 - bertemu jason
56 bab 55 - Tata minggat
57 bab 56 - owen back to canada
58 bab 57 - pertengkaran di rumah mertua
59 bab 58 - masih perang dingin
60 bab 59 - kembar empat
61 Bab 60 - Menemui kedua menantu
62 Bab 61 - brice, tata, twin
63 bab 62 - Sakitnya Tata dan Baby Zel
64 Bab 63 - bicara dari hati ke hati
65 bab 64 - baikan
66 Bab 65 - kedatangan tamu tak beretika
67 Bab 66 - Ngidam
68 Bab 67 - elizabeth membuat ulah
69 Bab 68 - kembar lagi
70 Bab 69 - Kelahiran kembar empat
71 Bab 70 - sebulanan ZF (z four)
72 bab 71 - brenda kontraksi
73 Bab 72 - bayi sultan
74 Bab 73 - bertengkar gara gara putri kesayangan
75 bab 74 - tata minggat
76 Bab 75 - Pelajaran untuk perusahaan nakal
77 Bab 76 -
78 Bab 77 - serah terima pewaris
79 BAB 78 - END
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 - pertemuan pertama
3
Bab 2- pertunangan
4
bab 3 - Hari pertama kerja
5
bab 4 - bertemu pria masa lalu
6
Bab 5 - seserahan dari elda
7
Bab 6 - kembalinya virellia
8
Bab 7 - komunikasi pertama
9
bab 8 - pernikahan
10
bab 9 - sarapan pertama bersama mertua
11
bab 10- pindahan
12
Bab 11 - pil KB
13
bab 12- mempertahankan ego
14
Bab 13 - cemburu
15
Bab 14 - berpisah
16
Bab 15 - Cerai
17
Bab 16 - Masa Lalu 1
18
Bab 17 - Masuk IGD
19
Bab 18 - pulang ke mansion
20
bab 19 - cemburu
21
Bab 20 - mengungkap jati diri
22
Bab 21 - menyerahkan harta pada istri
23
bab 22 - cemburu
24
bab 23 - Drama di Mall
25
Bab 24 - calon istri baru tuan braice
26
Bab 25 - Dipermalukan
27
Bab 26 - tata bertemu "calon istri baru braice"
28
Bab 27 - Pelajaran untuk Calon istri Gadungan
29
Bab 28 - USG
30
bab 29 - jenis kelamin calon bayi
31
Bab 30 - Pengalihan perusahaan
32
Bab 31 - CEO Baru VL Group
33
Bab 32 - Manusia setengah dewa
34
Bab 33 - Akuisisi proses
35
Bab 34 - insiden di toilet
36
Bab 35 - IGD
37
Bab 36 - Berduka
38
Bab 37 - Tata siuman
39
Bab 38 - Brenda & Zavier
40
Bab 39 - calon menantu rodriquez
41
Bab 40 - Jebakan untuk Tuan Edelweis
42
bab 41 - Terbongkarnya perbuatan Audrey
43
Bab 42 - lamaran
44
bab 43 - keputusan lamaran
45
Bab 44 - Hukuman untuk Edelweis Family
46
Bab 45 - Fitting seragam keluarga
47
Bab 46 - Brian & Virellia
48
bab 47 - carter tak merestui
49
Bab 48 - pertarungan
50
Bab 49 - belajar terbuka
51
Bab 50 - kepantai bersama brian
52
bab 51 - hantaran lamaran
53
bab 52 - lamaran diterima
54
Bab 53 - mengunjungi apartemen brian
55
bab 54 - bertemu jason
56
bab 55 - Tata minggat
57
bab 56 - owen back to canada
58
bab 57 - pertengkaran di rumah mertua
59
bab 58 - masih perang dingin
60
bab 59 - kembar empat
61
Bab 60 - Menemui kedua menantu
62
Bab 61 - brice, tata, twin
63
bab 62 - Sakitnya Tata dan Baby Zel
64
Bab 63 - bicara dari hati ke hati
65
bab 64 - baikan
66
Bab 65 - kedatangan tamu tak beretika
67
Bab 66 - Ngidam
68
Bab 67 - elizabeth membuat ulah
69
Bab 68 - kembar lagi
70
Bab 69 - Kelahiran kembar empat
71
Bab 70 - sebulanan ZF (z four)
72
bab 71 - brenda kontraksi
73
Bab 72 - bayi sultan
74
Bab 73 - bertengkar gara gara putri kesayangan
75
bab 74 - tata minggat
76
Bab 75 - Pelajaran untuk perusahaan nakal
77
Bab 76 -
78
Bab 77 - serah terima pewaris
79
BAB 78 - END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!