Satu hal yang ingin dipastikan nya!! Bagaimana cara membuktikan bahwa Bryan adalah Tuan Muda dari keluarga kaya? Sedangkan kehidupan sehari harinya selalu mereka jalani dan tidak ada bekas bahwa pemuda itu adalah bagian dari pewaris atau semacamnya.
Kebingungan itu menyelimuti isi pemikiran gadis itu.
Bahkan Elsa yang juga masih menatap Bryan tidak jauh berbeda dengan apa yang dipikirkan Willy,bagaimana mungkin pemuda yang saat ini berada dalam tatapannya terlihat begitu santai dan sama sekali tidak terkejut dengan apa yang barusan terjadi.
Seperti telah mengetahui jalannya waktu sebelum semua ini menjadi nyata.
Pertanyaan dari pikiran gadis itu masih sama dengan apa yang berada dalam benak Willy.
Begitu juga dengan gadis lain yang kemudian bersama menatap Bryan,namun mereka menolak untuk kebenarannya.
Mereka tidak dapat merasakan tubuhnya masing masing jika Bryan benar benar dari keluar kaya.
Semua yang ada akan merasa seperti orang bodoh yang menjadi tontonan bagi orang kaya tersebut.
Saat Bryan merasakan perasaan mereka padanya ,pemuda itu buru buru mengalihkan perhatian dengan menghilang memasuki bus yang telah datang.
Rayden dan yang lain juga memasuki mobilnya masing masing,dan meninggalkan Saudaranya tersebut karena takut masalah itu sampai terjadi padanya juga.
Elsa yang saat ini berada di dalam mobil Walter dibangku belakang sama seperti saat berangkat tadi hanya memandang jendela mobil itu dan melihat pembatas jalan dengan semua pemikiran yang selalu membayang dibenaknya.
Semua gadis merasa malu mengingat tingkah laku nya masing masing ketika berjumpa pertama kali dengan Bragga,setelah apa yang terjadi tadi.
Saat ini hari sudah mulai gelap,dan mereka telah sampai digerbang kampusnya kembali berkumpul.
Setelah itu pulang menuju kediaman masing masing.
Begitu juga Bryan bersama teman teman nya,mereka segera berjalan bersama menuju rumah kos nya.
Melihat itu Willy yang masih penasaran merasa sedikit lega,karna bagaimanapun Bryan masih seperti biasa menurutnya.
Willy takut jika apa yang dipikirkannya itu benar akan mempengaruhi kedekatan mereka,gadis itu merasa nyaman dengan setiap kehadiran Bryan yang kemudian bergegas pulang sambil tersenyum.
Bagaimanapun apa yang berada dibenak Elsa juga sedikit berkurang,bagaiman mungkin seorang berstatus keluarga kaya akan berjalan kaki menuju kediamannya.
Hal itu sudah cukup baginya untuk merasa sedikit tenang saat ini.
Gadis lain pun berpendapat sama,Bryan tidak berubah dari biasanya!! Masih sama sebagai pecundang yang tidak punya apa apa.
Mengharapkan makan dari sisa mereka setiap hari.
Kecemasan mereka sedikit memudar paling tidak untuk saat ini,dan hal yang terjadi siang tadi hanyalah kebetulan belaka sebagai peruntungan Bryan yang membuat semuanya berpikir tentang dirinya.
Disisi lain empat sahabat itu dengan ceria berjalan semakin jauh sambil bercerita dan senda gurau.
"Bryan,apa kau yakin dengan ucapan mu tadi?" Pider yang merasa tertarik dengan itu kembali bertanya,bagaimanapun pemuda itu percaya hal yang mustahil akan kembali terjadi seperti saat dia memimpikan untuk masuk kedalam Commodore Street Rockstone siang tadi.
Sambil tersenyum Bryan menjawab pertanyaan Pider tersebut "aku serius,aku berjanji padamu dan kalian semua!"
Mendengar itu Rega tidak bisa menahan tawanya lagi "Pffffff.. Hahaha paling tidak kita akan berusaha teman teman!! Aku juga akan berusaha untuk kalian semua sama seperti Bryan"
Hal seperti ini adalah kebahagian bagi mereka sedari dulu yang suka berandai andai.
Pada akhirnya mereka berempat kembali tertawa bersama dengan perasaan bahagia.
Begitulah yang selalu mereka lakukan.
Setelah lama berjalan sampailah didepan gerbang kos mereka dan kemudian masuk menuju tempat tidur masing masing.
Dengan kesenangan hari ini tubuh mereka mendapatkan efek yang pantas saat ditempat tidur,semua badan terasa pegal dan satu persatu mulai mendengkur dengan lelap.
Disaat semua sudah terdiam membisu dengan mimpinya masing masing,Bryan masih terjaga dan memencet pesan singkat pada handphone genggam miliknya kemudian tertidur lelap sampai matahari pagi menyapa kembali.
Saat cahaya pantulan jendela dari matahari pagi mengenai mereka,satu persatu mulai terbangun namun hari ini jam kuliah dimulai jam 3 sore.
Hanya Bryan yang berdiri seperti biasa membersihkan diri dikamar mandi,dan yang lain hanya bermalas malasan ditempat tidur.
Setelah selesai kemudian Bryan memakai baju kaos hitam juga celana jeans yang sering dipakainya itu kemudian memakai sepatunya lagi.
Saat semuanya telah terpasang Bryan memberi tahu teman temannya untuk pergi sebentar.
"Tidak perlu ditanya lagi,jawaban nya pasti ada urusan" Tertawa sambil mengejek Pider yang sudah mendengar itu setiap hari dari Bryan mencoba menjelaskan sebelum ada yang bertanya.
"Kau begitu akrab sekali dengan Bryan" Rega menambahkan pembicaraan itu sambil tersenyum.
Bryan yang hanya pasrah menjadi perbincangan itu hanya tersenyum malu dan pamit pergi.
Setelah itu Pemuda ini berjalan dan berlalu pergi seperti biasanya.
Tiga teman nya hanya menatap sampai bayangan siluet pemuda itu hilang dari pandangan dan kembali bersantai di tempat tidur lagi.
Saat ini Bryan menuju gedung Pride Rockstone Group utama,dimana saat ini Drake yang menjadi pengendali dibawah perintah dirinya.
Tepat di depan gerbang kosan,Bryan memberhentikan sebuah taxi untuk bisa lebih cepat sampai pada tujuan.
Setelah jauh berjalan kemudian taxi itu berhenti tepat depan gerbang gedung Rockstone Group.
"Terimakasih" Sambil mengulurkan tangan memberikan bayaran jasa angkutan taxi tersebut.
"Sama sama Tuan" Jawab sopir itu tersenyum.
Kemudian dengan cepat taxi itu bergerak kembali mencari penumpang lain nya karna hari masih pagi dan begitu cerah.
Kembali pada Bryan,pemuda itu berjalan melewati gerbang dan menuju pintu masuk gedung Pride Rockstone Group.
Sebelum sempat melangkahkan kaki di atas lantainya tiba tiba "heey nak!! Apa kau berpikir bisa seenaknya masuk dalam gedung ini?"
Sambil mengerutkan keningnya Bryan tercengang dan hanya memandang orang itu.
Terlihat tiga penjaga keamanan pintu masuk saat ini tengah tertawa melihat Bryan yang berpikir dapat keluar masuk kedalam gedung Pride Rockstone Group sesukanya dan berjalan menghampiri pemuda itu.
"Siapa yang mau berjumpa dengan anda Tuan?" Salah satu penjaga bertanya pada Bryan.
"Tidak,bukan begitu!! Tapi Drake yang ingin berjumpa dengan saya.." Jawab Bryan.
Mendengar itu para penjaga kembali tertawa terbahak bahak.
"Sepertinya anda punya gangguan pada kejiwaan,apakah kau tau Tuan Drake adalah pemimpin disini yang secara langsung mendapatkan perintah dari seseorang yang tak lain adalah Tuan Muda Rockstone" Jawab penjaga menjelaskan.
Mendengar itu Bryan hanya menggelengkan kepala dan melangkahkan kaki nya melewati pintu.
Namun para penjaga tidak tinggal diam,mereka mencoba untuk memegangi pemuda tersebut dan saat itu terdengar suara dari sepatu yang bertabrakan dengan lantai menggema dari diamnya ruangan.
Melihat itu para penjaga hanya terdiam dan tidak berani untuk bertindak menghakimi lagi.
Beberapa pekerja yang duduk dimeja komputernya masing masing hanya menyapa dengan sebutan "selamat pagi Nona Lammer!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Sdm Anto
cantik
2022-05-20
0
Glastor Roy
up tor
2022-05-02
0