Hal tersebut selalu mambayang di dalam benak Pemuda ini.
Hingga membuat nya senyum senyum sendiri saat berjalan menghampiri teman teman nya itu.
"Bryan,apakah kau sudah gila?" Pider bertanya dengan heran sambil mengerutkan kening nya.
Memang terlihat aneh seorang Bryan terlihat senyum begitu bahagia.
"Husssh,jangan bilang gitu!" Jawab Rega.
"Tidak aku hanya bercanda.." Pider kembali menjawab dengan tertawa.
Kemudian mereka bercerita kembali seperti biasa dan tertawa bersama.
"Ayo semuanya sudah siap kan? Mari kita berangkat" Jawab Rayden memberi aba aba untuk masuk kedalam mobil bus besar yang telah di siapkan untuk mereka yang tidak punya kendaraan.
Setelah itu Rayden menggenggam tangan Wilona dan masuk kedalam mobil sportnya.
Begitu juga dengan pemuda lain yang mempunyai kendaraan,mereka masuk kedalam mobil masing masing.
Walter yang dari tadi menunggu instruksi itu kemudian juga berbicara penuh senyum "ayo segera masuk Elsa!!"
"Iya baiklah," Jawab Elsa ringan.
Kemudian Walter membukakan pintu depan mobil sport nya.
"Ayo Clarissa masuk nanti kita ketinggalan" Elsa menyuruh Clarissa agar masuk duluan.
Tanpa berpikir panjang Presiden kampus tersebut langsung duduk di dalam mobil tersebut,kemudian Elsa masuk lewat pintu belakangnya bersama Nayla Cooldown yang merupakan teman mereka juga.
Disaat itu Walter terlihat marah saat Clarissa duduk di depan di samping sopir.
"Ada apa Walter? Nanti kita ketinggalan loh?" Elsa bertanya pada walter.
"Oh yaa kita segera berangkat" Jawab Walter dengan senyum yang dipaksakan.
Di mobil lain Rayden tengah menelpon seseorang dengan handphone genggam milik nya.
"Oh hallo saudaraku Rayden!!" Jawab seseorang dari seberang telpon tersebut.
"Ah saudaraku Bragga Animous,saat ini aku tengah berjalan menuju Commodore Street Rockstone bagaimana apakah kami bisa masuk?" Jawab Rayden yang sudah melakukan perjanjian sebelum nya dengan pemuda itu.
"Soal itu gampang,tidak ada masalah datang saja telah ku siapkan tempat karoke yang bagus untuk mu saudaraku!!" Jawab Bragga.
"Terimakasih saudaraku,aku telah banyak berhutang budi padamu" Rayden sedikit merendah membalas perkataan pemuda itu.
"Sudahlah nikmati saja keindahan Commodore Street Rockstone ini!" Bragga tertawa menyela pembicaraan Rayden tersebut.
"Baiklah sebentar lagi aku akan sampai dengan teman kampusku" Pungkas Rayden.
"Kabari saja kalau sudah didepan gerbang" Jawab Bragga.
Setelah itu terlihat Rayden mematikan handphone genggam nya dan menaruh di kantong nya kembali.
Didalam bus satu rombongan yang masih terlihat tenang namun begitu gembira di dalam hati karna hari ini akan melihat tempat dimana hanya sebagian orang dari penduduk bumi yang bisa masuk kesana.
Setelah sekian lama dalam perjalanan sampailah pada titik dimana Commodore Street Rockstone berada.
Di Sana terlihat seorang pemuda tampan dengan rambut pirang memakai kacamat hitam dan jas putih membuatnya terlihat mencolok dan gagah.
Beberapa mobil sport mulai berhenti diparkiran dan juga bus dimana Bryan dan kawan kawan nya berada.
Kemudian Rayden tertawa dan berlari menyambut pemuda itu sambil berkata "Saudaraku Bragga,aku datang memberi salam untuk mu penuh hormat"
Dengan bangga Bragga menyambutnya di depan rombongan para gadis gadis cantik tersebut seakan menunjukkan bahwa dia adalah orang yang berkuasa di sana.
Banyak wanita dari rombongan itu mulai terpikat dengan kharisma pemuda itu,satu persatu mulai menggodanya.
Tak lain Ristia juga menunjukkan minatnya dengan menyapa lembut dan penuh senyum pada pemuda itu "Tuan ,saya Ristia apakah tuan pemilik tempat ini?"
Disisi lain Widya yang juga menginginkan pasangan seperti pemuda itu juga tak mau kalah "Tuan,kami datang dengan penuh hormat meminta izin pada Tuan!!"
Begitu juga dengan gadis gadis lain,mencari perhatian pada pemuda yang satu ini.
Dari sekian banyak gadis cantik mencoba menggodanya, namun mata pemuda itu tertuju pada seorang gadis cantik yang berdiri di sebelah pagar yaitu Elsa,yang hanya tampak diam membuat nya penasaran dan terpikat.
Dalam keributan dari rayuan rayuan para gadis di sana kemudian Bragga bertanya pada Rayden "siapa nama gadis itu?"
"Oh itu Elsa,dia termasuk primadona kampus kami dari sekian banyak pemuda kaya yang mempunyai kemewahan sampai saat ini belum satupun mendapatkan cintanya" Jawab Rayden.
"Menarik sekali,bagaimana dengan ku?" Bragga bertanya tanggapan dirinya untuk gadis itu pada Rayden.
"Saudaraku,tenang saja tidak ada yang berani menolakmu percaya padaku!" Jawab Rayden memuji Bragga.
Animous adalah salah satu keluarga ternama yang baru baru ini bergabung dengan perusahaan Pride Rockstone Group,membuat Bragga selaku pewaris penerus keturunan mendapat tempat yang menarik di salah satu perusahaan terutama di Commodore Street Rockstone.
"Oh baiklah mari kita masuk!! Tapi tunggu,siapa itu disana?" Bragga menunjuk pada Bryan.
"Itu Pemuda miskin dikampus kami,karna dia juga merupakan anggota satu kelas terpaksa kami mengajaknya" Pungkas Rayden.
"Kalian tau ini adalah Commodore Street Rockstone,uang tidak menjamin bisa masuk apalagi penampilan seperti itu" Dengan sedikit mengkerut dan melambaikan tangan nya kedepan Bragga menolak membawa Pemuda itu masuk.
"Apa kau sudah dengar Bryan,bukan kami tidak mau mengajak mu tapi peraturan disini yang melarangnya" Rayden mencoba menjelaskan.
"Tidak masalah,bagaimana kalau saya bisa masuk dengan sendiri?" Jawab Bryan.
Tidak ada yang tau kebenaran nya,bahwa Commodore street Rockstone ini sebenarnya adalah milik Bryan.
Bagaimanapun,dialah yang membangun tempat ini ketika masih memimpin perusahaan cabang waktu itu.
Terlepas apapun itu,kepintaran nya lah yang menjadikan Commodore Street Rockstone menjadi terpopuler di seluruh kota Juana City saat ini.
"Apa kau sadar dengan ucapan itu? Hey.. Ini bukan tempat sembarangan bisa keluar masuk" Dengan suara yang sedikit keras Bragga menjelaskan.
"Boleh atau tidak saya bergabung kalau saya bisa masuk? Itu saja pertanyaan ku" Jawab Bryan dengan santai acuh tak acuh tanpa terpengaruh emosi.
"Baik!! Aku menunggumu di dalam!!" Jawab Bragga dengan mata tajam kearah Bryan.
Teman teman nya terlihat takut,bagaimana mungkin Bryan bisa masuk tanpa Bragga dengan percaya diri yang tinggi.
Rayden yang mempunyai uang yang cukup saja memohon untuk bisa masuk apalagi dirinya.
"Kalian pergi saja dulu,aku akan menyusul!!" Bryan tersenyum menyuruh teman nya untuk segera masuk duluan.
Di samping pagar terlihat Elsa melirik kearah Bryan,namun saat Bryan menatapnya kembali gadis itu memalingkan pandangan nya dan mengikuti yang lain.
Setelah instruksi dari Bragga untuk segera masuk ,maka semuanya langsung menuju kedalam pagar tersebut.
Decak kagum perlahan mulai terlihat dari pandangan mereka,taman di sekeliling nya tertancap Pohon Bonsai dari jaman penyembahan bernilai setara dengan kerja seumur hidup mereka belum tentu bisa membeli satu batangpun dari Bonsai itu.
Begitu indah dan mewah ,gumpalan daun hijau dan kekuningan menambah keanggunan nya! Yang membuat takjub tanaman itu berjejer disepanjang jalan masuk menuju pintu,pemikiran mereka di isi dengan pertanyaan ada berapa harga yang terpajang disana?
Dan kabar baik nya semua itu telah mereka lihat saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Dudi Isdianto
Ada nama org bule widya ya
2023-01-20
0
Ahmad Suryadi
novel yg mirip jalan ceritany tapi ini yg paling belepotan
2022-10-06
0
Al^Grizzly🐨
apa ini akan seperti novel yg sampai 200an bab baru menampakkan kekayaannya.?
2022-08-26
1