Bryan hanya merasa kasihan dengan teman teman nya itu,namun saat ini ada beberapa hal yang harus diselesaikannya! Jadi mungkin lain waktu cepat atau lambat mereka akan melihat itu.
"Kita kehilangan kesempatan melihat lebih jauh ada berapa banyak kemegahan di Commodore Street Rockstone ini!" Alben mengeluh tak berdaya.
"Mungkin hanya sampai disini rezeki yang kita miliki" Jawab Rega yang menyemangati rekan nya itu dengan senyum palsu yang dipaksakan.
Pider masih tampak ceria meskipun juga tidak ikut naik ketingkat lebih tinggi saat itu "hmmm,aku merasa sudah sangat beruntung berada disini!! Aku hanya bermimpi untuk bisa masuk melewati pagar yang didepan,tapi saat ini aku telah berada diruangan yang hebat ini"
Setelah mendengarkan semua pendapat dari teman teman nya itu,kemudian Bryan mulai mengucapkan sebuah kalimat yang dari tadi hanya diam saja sejak pertama masuk!! Dengan penuh senyum Bryan berkata "heey teman,jangan bersedih cepat atau lambat kalian akan merasakan yang ada diatas sana suatu saat nanti!! Aku berjanji tentang itu.."
Setelah kata kata itu teman teman nya kembali tertawa dengan ceria bukan karna harapan,tapi mereka menganggap itu lelucon yang pas disaat kesedihan ini...
"Bryan,kau memang teman yang dapat diandalkan untuk menghibur!!" Jawab Alben yang kembali bersemangat karna melihat Bryan yang begitu ngotot ingin menyenangkan teman temannya meskipun itu hal mustahil dan sangat sulit dipercaya yang bahkan tidak dapat dibayangkan.
Namun Bryan hanya tersenyum puas dengan anggapan teman teman nya itu,meskipun dia tau mereka hanya menganggap perkataan nya adalah lelucon penghibur hati yang sedih.
Setelah semua selesai dan beberapa bon dalam ruangan itu di selesaikan secara financial,mereka yang sudah terpilih tergabung dalam grup pertama yang berada di antara Bragga dan Rayden.
Sedangkan yang tereliminasi hanya bersiap siap untuk segera keluar dari Commodore Street Rockstone,terlihat Bryan dan teman teman nya juga sudah berdiri untuk segera pergi menuju pintu dan pulang kerumah kosan kembali.
Setalah semua yang gagal bergabung telah keluar dari ruangan itu, kemudian rombongan Bragga dan Rayden mulai menuju pintu keluar dan mengarah pada lift untuk mencapai tingkat atas yang akan segera mereka lihat kemegahannya lagi.
Sebelum sampai pada lift itu,penjaga keamanan yang lebih ketat dari pintu masuk gerbang pagar pertama tadi tiba tiba menghadang mereka.
Sontak saja rombongan itu menjadi sangat bingung,bagaimanapun Bragga adalah orang yang sangat berpengaruh di Commodore Street Rockstone ini, bahkan masalah besar seperti sebelumnya dengan mudah diselesaikan hanya dengan panggilan telepon.
"Apa yang terjadi Saudaraku?" Kalimat pertama dari Rayden mulai bertanya pada Bragga.
"Tunggu sebentar,akan ku urus dulu masalah ini!!" Jawab Bragga dengan percaya diri.
Kemudian dengan raut yang tampak marah Bragga menunjukkan emosinya pada penjaga keamanan itu.
"Heyy para penjaga,apakah kau tau aku adalah penerus dari keluarga Animous dan pemegang penuh kendali keluarga di perusahaan ini?" Bragga mulai menggertak beberapa penjaga tersebut.
Namun mereka hanya tertawa mendengar itu dan mulai berkata "kau begitu sombong Bragga,aku tidak yakin kau akan bisa melihat dunia lagi setelah ini dan memakan apa yang biasa kami makan!!" Jawab penjaga itu yang membuat semua kembali bingung dengan kalimat tersebut.
Setelah lama melihat Bragga dan para Penjaga tersebut bertengkar mulut,tiba tiba Willy ingin memutuskan untuk kembali pada rombongan yang telah pulang dan berkata "kelihatannya sangat sulit untuk masuk,mungkin lain kali saja kita pergi lebih baik kita pulang saja dan mempersiapkan kembali lain waktu!!"
"Benar aku juga merasa hal yang sama!" Jawab Nayla yang sedikit putus asa.
Elsa dan yang lainnya hanya diam saja karna tidak tau harus berbuat apa.
Saat itu juga Rayden menarik tangan Bragga dan menyampaikan kalimat "saudaraku mungkin lain kali saja kita pergi kesana,kelihatannya memang cukup susah untuk mendapatkan izin!"
Rayden berkata karena wajah Para Penjaga sedikit berubah dan tampak lebih sangar dari petama bertemu.
Mendengar perkataan Rayden kemudian Bragga membalasnya "maaf Saudaraku,mungkin sedikit lebih sulit dari yang kukira! Tapi aku berjanji akan berusaha sampai kita melewati ini"
"Tidak perlu repot repot Tuan Bragga,sebaiknya kita berhenti sampai disini saja dulu! Mungkin lain kali kita bisa pergi lagi bukan?" Natasha juga membujuk Bragga agar segera pulang saja karena memang terlihat sangat sulit saat ini.
Setelah sekian lama gadis gadis itu membujuknya kemudian suara terakhir dari Elsa juga ikut meramaikannya "Tuan,kita keluar saja sudah cukup untuk sore ini melihat Commodore Street Rockstone dan kami sudah merasa puas"
Mendengar itu Bragga tampak melemah tiada berdaya lagi,bagaimanapun Pemuda ini telah mengeluarkan seluruh kemampuannya namun tetap saja gagal.
Rayden kembali menarik Bragga untuk berjalan menuju pintu keluar bersama dengan yang lainnya.
Saat itu Bragga menyerah dan mengikuti arah yang dituju Rayden.
Tidak lama mereka berjalan sampai pada gerbang tepat ditengah parkiran dimana kendaraan mereka saat ini.
Kebetulan Bryan dan yang lainnya masih berada disana menunggu Bus yang masih berputar arah menuju mereka.
Pada saat bersamaan sesuatu hal mengejutkan Bragga seketika,mobil Sport BMW Series nya terpajang garis polisi dan juga sedang dijaga ketat oleh beberapa petugas keamanan keamanan.
Pandangan itu mendorongnya berlari menuju kendaraannya tersebut dengan kemarahan "apa yang kalian lakukan pada mobilku?"
Ketika itu juga semua mata tertuju padanya,semua orang merasa heran sekaligus penasaran dengan yang terjadi.
Bagaimanapun Bragga adalah keluarga berpengaruh di Commodore Street Rockstone, lantas apa yang terjadi saat ini nyata dan membuat pikiran mereka bertanya tanya tentang bagaimana semua ini bisa terjadi?
Rayden hanya melihat Saudaranya tersebut tampak begitu panik dan emosional dan tidak berani mendekat.
"Maaf Bragga,mobil ini telah disita! Anda bisa pulang dengan Taxi sekarang" Jawab pihak kepolisian yang tengah berjaga disekitar mobil tersebut.
"Bagaimana mungkin itu terjadi,aku adalah keluarga Animous!! Semua ini bisa dibayar dengan mudah.." Jawab Bragga yang sangat marah.
Setelah mengatakan itu tiba tiba handphone genggam miliknya berbunyi terlihat dilayar ponsel itu tertulis nama ayah nya.
Dengan cepat Bragga menerima panggilannya dan ingin segera memberi tahu apa yang terjadi padanya saat ini agar segera menyelesaikan perbuatan intimidasi petugas keamanan tersebut padanya.
Sebelum Bragga sempat berkata apa apa ayah nya telah lebih dulu memarahi pemuda itu diseberang telpon sambil menangis,mengatakan bahwa perusahaan keluarga telah bangkrut karenanya!! Dan sangat menyesali perbuatan putra kesayangannya itu...
Seketika handphone genggam yang saat ini menempel ditelinga Bragga terjatuh menghempas tanah.
Pemuda itu tidak dapat mempercayai apa yang sebenarnya terjadi,dan...
Bhuuuugg..
Kedua lutut nya menghantam tanah dan kemudian berlutut tak berdaya!! Air mata mengalir di antara matanya dengan deras,tubuhnya gemetaran tak terkendali...
Saat itu semua orang yang melihatnya begitu terkejut dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Seperti biasa pikiran Elsa kembali pada Bryan dan menatapnya seketika.
Saat itu Bryan hanya tersenyum santai seperti biasanya tanpa merasa terkejut sama sekali.
Willy yang sedari tadi menyadari itu juga mulai bertanya pada pemikirannya sendiri tentang Bryan.
Pemuda itu misterius,semua berjalan lancar ketika Bryan bersama mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Solihin Lehen
lanjuk kan thot.....
2022-10-08
1
Sdm Anto
truskan bu
2022-05-20
0
Sdm Anto
lanjut pak boss
2022-05-20
0