BANDAR PENIPU

Neanra tersenyum dibalik jendela, menatap pasangan muda itu yang nampak sudah cocok menjadi orangtua. Tangannya mengelist beberapa nama temannya yang akan di undang di pernikahan Agriel dan Mery.

Agriel sangat serius dengan ucapannya kali ini.

"Astaga.. Bella.. Kamu lucu banget, nak" gumam Mery gemas.

"Seperti kamu sayang.. " ucap Agriel terkekeh geli.

"Papa mu banyak gombalnya" celetuk Mery.

"Mama, udah siang ini.. Gak berangkat kerja?" tanya Agriel menatap Mery. Yang ditatap malah salting karena malu.

"Ini mau berangkat. Jaga Bella ya, pah. Mama pulang cepat sayang" kecup Mery di kening Bella serta di pipi Agriel.

"Hati-hati, mama!"

Setelah perginya Mery, deringan ponsel Agriel berbunyi nyaring. Menampilkan satu nama yang membuatnya muak. Setelah itu, pesan berupa foto yang membuatnya geram.

***

"Mau kamu apa?" tanya Agriel tajam pada sosok wanita di sampingnya.

Mereka kini ada disebuah hotel berbintang, sudah sejak tadi siang Agriel di sini, bersama Anouk.

"Mau ku?" tanya ulang Anouk berdesis kesal.

"Suamiku ingin menikah lagi, lalu kamu tanya mauku apa?" Tatapan mereka beradu.

Dengan tubuh setengah telanjangnya Agriel menjauhkan tubuh Anouk darinya. Begitupun Anouk yang hanya memakai piyama tidur berbahan katun dengan tali spageti, yang hanya menutupi beberapa tubuhnya.

"Kamu ingin menggulang permainan panas kita lagi, Griel?" tanya Anouk menggoda.

"Diamlah, Anouk!" desis Agriel frustasi.

"Tidak akan bisa diam, Agriel! Ingat! Kau sudah menikah denganku! Semua keluarga mu tahu itu! Pernikahan mu dengan Mery hanyalah pernikahan palsu! Aku jadi kasihan dengan dia."

"Pernikahan ku dengan mu lah yang palsu!" balas Agriel.

"Oh ayolah, sayang.." ucap Anouk, berjalan dekat pada Agriel.

Dia menyentuh bahu kokoh Agriel dengan tatapan sayunya. Astaga! Tubuh Agriel terlalu menggiurkan untuk di anggurkan begitu saja.

"Buang jauh-jauh keinginan mu itu, aku sudah muak!" tandas Agriel.

"Muak? Kamu yakin? Lalu..." jedanya, melirik tempat tidur mereka yang sudah berantakan. "Siapa yang terlalu bruntal itu, sayang?" lanjut Anouk tersenyum licik.

Otot rahang Agriel mengeras. Dia menatap tajam Anouk.

Sedangkan tangan lentik Anouk masih betah mengelus Agriel, bahkan kini dengan berani Anouk mendudukkan dirinya di pangkuan Agriel. Mengalungkan tangannya di leher kokoh Agriel.

Tanpa Agriel tahu, pintu kamar hotel memang sengaja tidak di kunci—bahkan di biarkan terbuka sedikit. Di sela pintu itulah, di mana isak tangis berupa kemarahan yang bercampur kekecewaan menggerogoti hatinya.

Mery, dia datang ke sini setelah di kirimi foto kebersamaan Agriel dan Anouk. Awalnya Mery tidak percaya, dan menganggap itu hanyalah editan belaka. Namun, setelah membuktikan sendiri membuat Mery ingin mencakar wajah dua manusia itu.

"Agriel..." bisik Anouk tepat di belakang telinganya.

Wajah Agriel sudah memerah.

Brak

Pintu dibuka kasar oleh Mery. Dia tidak sanggup, tidak sanggup melihat adegan lebih menyakitkan itu. Baginya sudah cukup. Hatinya sakit serta kecewa pada sosok Agriel.

Di permainankan! Itulah yang kini terlintas di benak Mery. Agriel mempermainkan nya!. Baru saja Mery ingat, bahkan dirinya sudah banyak di tipu oleh Agriel. Berapa tahun Agriel menjanjikannya pernikahan? Pertunangan? Hidup bahagia? Padahal itu semua tidak ada yang terwujud semestinya.

Sejak awal pacaran, agriel lah yang terlalu nafsu pada Mery. Sekarang, Mery menarik kesimpulan bahwa Agriel hanyalah nafsu padanya bukan karena cinta! Betapa bodoh dan idiotnya kamu Mery! Sahabatmu main belakang dengan pacarmu! Bahkan sudah sampai menikah. Ya, Mery mendengar semua tadi.

"Mery... Sayang..." pekik Agriel, mendorong Anouk kasar, sampai wanita itu terjerembab di lantai.

"APA?? MAU MENJELASKAN OMONG KOSONG?" bentak Mery, dengan linangan air matanya.

"Basa basimu sudah basi duluan Agriel! Aku tidak BUTUH ITU! SEKARANG! KITA PUTUS!!!" lanjut Mery penuh penekanan.

Dia berjalan ke arah Anouk, menampar keras wajah jelek itu.

"Dasar! Sudah jelek sok jadi pelakor! Gak ngaca kamu?" hardik Mery. Dia gelap mata, dengan kekuatan yang bercampur kemarahan yang sudah di ujung tanduk, dia menarik kepala Anouk dan membenturkan nya di pelipis tempat tidur.

Darah sudah tentu bercucuran. Melihat kegilaan Mery Agriel berlari menolong Anouk yang sudah pusing dengan darah yang bercucuran dari hidung serta pelipisnya.

"Mery.. Stop!" cegah Agriel.

Runtuh! Pertahanan Mery runtuh. Air mata keluar berserta dengan kekecewaan yang mendalam. Menampar Agriel dengan keras.

"Benci! Sekarang tidak ada lagi rasa cinta Agriel! Yang ada hanyalah benci! Aku Mery Desinton membenci mu Agriel! Demi Tuhan! Di sore menjelang malam ini, aku bersumpah, tidak akan lagi mau melihat wajahmu. Muak! Aku sungguh muak! Berbohong denganku."

"PUAS??? PUAS KAMU HANCURKAN SEMUANYA AGRIEL??? PUAS??? DUA MANUSIA PENIPU! AKU BENCI KALIAN! KU BERDOA AGAR TUHAN MENGUTUK KALIAN! HATIKU TERSAKITI, DENGAN KEBOHONGAN. SEMOGA TUHAN MENDENGAR DOAKU, DAN MEMBUAT HIDUP KALIAN TAMBAH MENDERITA! TIDAK AKAN ADA SEORANG ANAK DI PERNIKAHAN KALIAN! CAMKAN ITU!" bentak Mery, dan lari meninggalkan kekacauan yang ada disana.

"Selesai. Pada akhirnya hanya ada rasa benci di hati Mery, Agriel. Lupakan dia." ucap Anouk terbata.

Kesal, Agriel lantas menginjak tubuh Anouk dengan kakinya dan berlari menyusul Mery.

Sedangkan Anouk menangis dalam diam. "Indah sekali hidupku ini, sampai-sampai di injak ke sana ke sini"

***

Sesampainya di rumah, Mery menggila. Dia membanting semua barang yang ada di rumah. Meluapkan rasa marah dan kecewanya.

"Astaga! Mery!!" ucap Neanra terkejut bukan main.

"Mom..." tangis Mery semakin pecah ketika melihat sang ibu. Memeluknya erat, dan menceritakan semuanya pada Neanra. Kekesalan, kecewa, marah dan meruntuki kebodohannya.

"Batal mom, Mery batal menikah. Padahal Mery sudah memesan WO, sudah mencetak undangan, tapi? Ternyata Agriel sudah menikah. Mery ternyata selama ini jadi pelakor, Mom." Cerita Mery dengan senyuman tipis. Menertawakan keburukannya.

"Astaga... Ya Tuhan" ucap Neanra ikut menangis.

"Mom.. Mery.. Aku bisa jelaskan.. " ucap Agriel dengan napas ngos-ngosan.

"PERGI!" sertak Neanra dan mengusir Agriel.

Sedangkan Mery berjalan ke kamar Bella. Memeluk anaknya itu dengan sayang.

"Maafkan, Mama Bella" bisik Mery.

"Kamu tenang saja. Walau tidak ada papamu, Mama akan tetap merawatmu dengan baik dan setulus hati. Kamu penguat ku, Bella" ucapan itu di iringi tangisan yang semakin membuat hati tersayat ketika mendengarnya.

***

Semesta semudah itu membalikkan keadaan. Semua rahasia Agriel terbongkar. Di sertai beberapa foto pernikahan Agriel dan Anouk satu tahun yang lalu. Mery membuang semua kenangannya bersmaa Agriel. Pria itu masih sering mendatangi Mery dan memberinya surat. Surat-surat itu tidak pernah Mery baca, dan langsung ia buang.

Dengan cepat, Mery membuang cincin pemberian Agriel tepat di wajah pria itu. Sedangkan Agriel diam, dengan tatapan tidak terbaca.

Hari-hari berikutnya, Mery menjalankan perannya sebagai ibu yang baik. Dia sudah tidak bekerja, karena di pecat oleh pihak kantor. Alasannya? Mery sudah melakukan kekerasan pada Anouk. Sudah tidak peduli, Mery saat ini hanya ingin fokus mengurus Bella.

Menyayangi anaknya setulus hati. Bella itu penguat Mery, sudah tidak bisa dibayangkan tidak adanya Bella. Mery sudah pasti stress.

Dua bulan kemudian,

"Wahh, anak mama gembul banget sih" canda Mery, memainkan pipi Bella yang bulat bagaikan bakpao itu.

Mery gemas sendiri dengan Bella, menduselkan kepalanya di perut Bella. Bella kecil hanya terkekeh lucu, mengeluarkan ucapan tidak jelasnya.

"Bentar ya, sayang.. Mama lanjutin masak dulu. Bella di sini aja ya, diam. Lihat Mama masak." Dan, Mery mempunggungi Bella yang asik dengan mainannya.

Rutinitas Mery hanya itu. Dia masih harus bisa menyembuhkan hatinya. Hatinya yang terluka parah karena sosok pria brengsek itu. Tidak sudi Mery mengucapkan nama pria itu menggunakan bibirnya.

***

Agriel meluapkan rasa marahnya pada Anouk. Wanita Belanda itu sekarang tersungkur tidak berdaya di lantai mamer yang dingin. Keadaan Anouk? Jelas sudah sangat mengenaskan. Beberapa luka pukulan yang kini melebam ada di wajahnya, tidak hanya wajah tapi juga bagian tubuh lainya.

Agriel bisa dikatakan gila. Pria itu seakan kehilangan kontrol dirinya sendiri. Rasanya hanya ada sebuah rasa marah ketika melihat wajah Anouk. Wanita tidak tahu diri yang hanya menjadi pengacau.

Tangannya memegang segelas vodka, menatap Anouk tajam dengan rahang yang masih saja mengeras bak batu.

"Dengan kau menyiksaku, apakah aku akan mundur?" tanya Anouk di iringin kekehan kelelahan.

"Tidak! Aku tidak akan mundur! Sampai kapan pun!" lanjutnya merubah raut wajahnya menjadi beringas.

Agriel tidak menjawab, dan malah berjalan lalu menginjak dada Anouk kasar. "Berhentilah mengoceh sebelum mulut mu ku koyak" tandas Agriel.

"Yah! Aku suka di koyak! Koyak saja Agriel. Koyak semua lubang yang ada di tubuhku, ini!" tidak ada rasa takut pada diri Anouk.

"Oke. Akan ku koyak menggunakan tongkat besi.." bisiknya, membuat bulu kuduk Anouk berdiri.

Pintu terbuka, menampilkan sosok pria paruh baya yang masih gagah. Pria itu menyembunyikan tangannya di saku celana hitam licinya. Menatap nyalang anak semata wayangnya.

"Apa yang kamu lakukan, agriel?" tanyanya datar.

"Anakmu, menyiksa ku, Pah." jawab Anouk.

"Tidakkah kalian sadar? Akulah yang menjadi kendali di sini" lanjut Anouk.

"Will!!" panggilnya menggelegar.

"Siap tuan" ucap William menunduk, lalu membantu Anouk berdiri. Dia akan membawa Anouk untuk mengobati lukanya.

Di ruangan itu hanya ada Agriel dan ayahnya—Basta.

"Kamu seharusnya bisa mengendalikan diri." ungkapnya, duduk.

"Anouk itu juga kacung ayahnya. Bukan Anouk yang kita takutkan, tapi ayahnya"

"Aku tidak takut siapapun. Termasuk, anda" ujar Agriel.

"Hahhahha.. Kamu kira sekumpulan idiot yang kau bangun sudah cukup melawan, Desta?" tanya Basta.

"Anouk itu peran penting. Dia memang kacung ayahnya. Tapi juga sering di sakiti. Jangan perlakukan sama. Dengan Anouk, semua rahasia Desta akan ada ditangan kita. Dan, Exanta Group akan maju kembali."

"Apakah aku peduli? Kau membuatku kehilangan Mery!" tandas Agriel.

"Ingat, Agriel. Kebahagiaan Bundamu hanya padaku. Lillyiana akan terluka tanpa seorang Basta di sampingnya." ancamnya membuat Agriel bungkam.

"Oh iya.. Rumah Mery, baru saja aku bakar." lantas saja ucapan itu membuat Agriel melotot.

Dia meraih kerah kemeja ayahnya. Menatapnya nyalang. "BAJING4N!!!!" umpat Agriel berjalan keluar tergesa.

"Dan, bayi perempuan itu.. Sudah ku ambil. Jadikan dia anakmu dengan Anouk, agar mertua mu semakin senang, nak"

***

Disaat yang bersamaan, Neanra menunduk. Menatap gedung tinggi di depannya. Gerbang gedung itu sudah di tutup, dengan poster yang tertuliskan di sita oleh bank negara. Neanra bangkrut.

"Mery.. Maafkan mom, nak" gumam Neanra berjalan ke arah mobil sedan usangnya.

Di rumah, Mery kelimpungan. Asap di mana-mana, membuatnya batuk. Penglihatanya buram, matanya perih dan kulitnya panas, terasa terbakar. Berusaha menutup mulut dan hidung menggunakan tangan, mencari keberadaan Bella.

Tidak sadar, air mata menderas dari ujung pelupuk matanya. Hatinya bergumam, berdoa, semoga Bella tidak apa-apa. Ketakutan Mery semakin menjadi saat tidak adanya suara tangis Bella. Astaga! Rasanya matikan saja dia sekarang tuhan!.

"MERY!! SAYANG!!" teriak Agriel, menerobos kobaran api itu. Mery sudah lemas, terlalu banyak menghirup asap membuatnya dehidrasi dan lemah.

Agriel terbelak, dan segera mengangkat Mery yang sudah tidak berdaya itu.

"Mery... Maafkan aku sayang. Maafkan aku.." bisik Agriel sebelum Mery pingsan tidak sadarkan diri.

"Aku akan pergi Mery.. Pergi jauh dari mu. Tapi ingatlah satu hal, aku akan tetap menyayangi mu, dan kembali setelah aku cukup kuat dan tidak selemah sekarang. Cintaku tulus Mery, abadi sampai jasad ku nanti lenyap di makan usia dan zaman" batin Agriel dan membawa Mery keluar dari sana secepatnya.

***

Satu bulan,

Tubuhnya kering, bola matanya kosong. Mery bagaikan mayat hidup di sini. Kehilangan Bella. Tidak cukup semesta menghancurkan hatinya, kini penguatnya pun pergi, di minta kembali. Rasa sakit tertahan di hatinya, membuat Mery bungkam dengan pikiran kosongnya. Jiwanya tersembunyi. Enggan menemani raga itu sendiri.

Neanra hanya bisa menangis sedu. Untung saja, masih ada mobil dan beberapa aset berharga lainya yang bisa ia jual untuk menyambung hidupnya. Mery belum tahu tentang perusahaan yang sudah bangkrut tidak tersisa itu. Neanra mana sanggup? Memberitahu putrinya yang sekarang seperti kehilangan nyawa.

Hati ibu mana yang tidak terluka? Anaknya sudah cukup sakit akibat pengkhianatan dan kebohongan Agriel. Dan, kini Bella yang menjadi satu-satunya kebahagiaan Mery harus pergi juga.

Tangisan, jeritan, dan lolongan tidak jelas terdengar. Barang-barang di kamar Mery hancur lebur, dibanting dirinya sendiri.

Neanra menutup telinganya. Tidak sanggup mendengarkan kesakitan itu.

"Mery.. Nak.." panggil Neanra memeluk Mery erat.

"Untuk apa menangisi dia? Semua sudah terjadi. Menata hidup kembali bukanlah suatu hal yang sulit. Hidup kita terus berjalan. Ayo, pergi dari sini dan pindah ke kota kelahiranmu, Surabaya. Kita mulai semuanya, semuanya dari awal. Tinggalkan kenangan buruk itu biarkan kenangan buruk itu abadi di sini." jelas Neanra.

Mery terdiam dengan tangisan yang tidak ada hentinya.

"Perusahaan Mom bangkrut, nak. Maafkan, mom" keduanya sama-sama terisak.

Saling menguatkan satu sama lain. Kisah kelam itu memang harus di kubur sedalam mungkin. Berdamai dengan masa lalu adalah pilihan, dimana awal kehidupan baru di mulai.

Flashback selesai.

BERSAMBUNG...

Aromanya cerita Elemery yang sesungguhnya baru akan di mulai.. wkwkwk siap-siap sama si tuan mesum dan si nona lidah tajam 🤠

Terpopuler

Comments

Weny Yuniestin

Weny Yuniestin

kasihaann merry dan ibunya

2022-07-09

1

Rosaria Mughni Aurora

Rosaria Mughni Aurora

kasian mery.... ih dasar anouk murahan...nama aneh se aneh orangnya

2022-06-27

2

lihat semua
Episodes
1 PERAWAN TUA
2 PINDAH TUGAS
3 APARTEMEN MEWAH
4 BUKAN TANGGUNGJAWAB PERUSAHAAN
5 NAMANYA ELLA
6 MENGHANTAR NONA MUDA
7 WISATA MASA LALU [17+]
8 MENJEMPUT ELLA
9 SATU BULAN YANG SINGKAT
10 SIAPA BUNDA ELLA?
11 KOMPLOTAN PECUNDANG
12 KEMBALI
13 AWAL JENJANG SERIUS
14 PUTUS
15 NONI BELANDA
16 KEINGINAN KONYOL
17 DUA PENYIMPAN DUSTA
18 ANAK ANGKAT [17+]
19 BANDAR PENIPU
20 KASET RUSAK TELAH BERHENTI
21 MENATA HIDUP BARU
22 PENGANGGURAN SEJATI
23 LOWONGAN KERJA DI TIANG LISTRIK
24 UNTUKMU ELINA
25 ELEMERY
26 SURVEI DI BANDUNG
27 MIMPI BURUK
28 MASTER
29 TERKURUNG
30 CAHAYA ITU MEREDUP
31 KESADARAN PEMERAN UTAMA
32 CECERAN KEBENCIAN [17+]
33 ATRAKSI PARA BONEKA
34 TUAN CERIWIS
35 OH MERY SAYANG
36 TERPENJARA DALAM SANGKAR EMAS
37 WICK-HELY
38 TWEE VROUWEN RENNEN
39 KEBEBASAN
40 HAMPA
41 PENCARI CELAH
42 HUKUMAN YANG DIJANJIKAN
43 BEBASKAN MEREKA
44 BERTEMU BELLA I
45 BERTEMU BELLA II
46 KEPUTUSAN BELLA
47 TETAP TINGGAL
48 PENYAKIT MERY
49 PELUKAN IBU
50 KERUMITAN
51 FOKUS KESEMBUHAN MERY
52 SEBUAH FAKTA
53 NANDHAYA
54 KAKEK MERY WICK-HELY
55 MENJENGUK MERY
56 RENCANA PERNIKAHAN
57 DESTA
58 MENJEMPUT BELLA 2
59 KEBAHAGIAAN
60 SEUSAI [ 17+]
61 KESIBUKAN AGRIEL
62 RAHASIA TERBONGKAR
63 MERY MENGHILANG
64 PENJELASAN ANOUK
65 KEPERGIAN ANOUK
66 KABUNG DUKA
67 TERSELESAIKANNYA KESALAHAN PAHAMAN
68 LAHIRNYA DUA PENERUS
69 EPILOG
70 AFTER ENDING : 4 PENERUS
71 FROM THE AUTHOR
Episodes

Updated 71 Episodes

1
PERAWAN TUA
2
PINDAH TUGAS
3
APARTEMEN MEWAH
4
BUKAN TANGGUNGJAWAB PERUSAHAAN
5
NAMANYA ELLA
6
MENGHANTAR NONA MUDA
7
WISATA MASA LALU [17+]
8
MENJEMPUT ELLA
9
SATU BULAN YANG SINGKAT
10
SIAPA BUNDA ELLA?
11
KOMPLOTAN PECUNDANG
12
KEMBALI
13
AWAL JENJANG SERIUS
14
PUTUS
15
NONI BELANDA
16
KEINGINAN KONYOL
17
DUA PENYIMPAN DUSTA
18
ANAK ANGKAT [17+]
19
BANDAR PENIPU
20
KASET RUSAK TELAH BERHENTI
21
MENATA HIDUP BARU
22
PENGANGGURAN SEJATI
23
LOWONGAN KERJA DI TIANG LISTRIK
24
UNTUKMU ELINA
25
ELEMERY
26
SURVEI DI BANDUNG
27
MIMPI BURUK
28
MASTER
29
TERKURUNG
30
CAHAYA ITU MEREDUP
31
KESADARAN PEMERAN UTAMA
32
CECERAN KEBENCIAN [17+]
33
ATRAKSI PARA BONEKA
34
TUAN CERIWIS
35
OH MERY SAYANG
36
TERPENJARA DALAM SANGKAR EMAS
37
WICK-HELY
38
TWEE VROUWEN RENNEN
39
KEBEBASAN
40
HAMPA
41
PENCARI CELAH
42
HUKUMAN YANG DIJANJIKAN
43
BEBASKAN MEREKA
44
BERTEMU BELLA I
45
BERTEMU BELLA II
46
KEPUTUSAN BELLA
47
TETAP TINGGAL
48
PENYAKIT MERY
49
PELUKAN IBU
50
KERUMITAN
51
FOKUS KESEMBUHAN MERY
52
SEBUAH FAKTA
53
NANDHAYA
54
KAKEK MERY WICK-HELY
55
MENJENGUK MERY
56
RENCANA PERNIKAHAN
57
DESTA
58
MENJEMPUT BELLA 2
59
KEBAHAGIAAN
60
SEUSAI [ 17+]
61
KESIBUKAN AGRIEL
62
RAHASIA TERBONGKAR
63
MERY MENGHILANG
64
PENJELASAN ANOUK
65
KEPERGIAN ANOUK
66
KABUNG DUKA
67
TERSELESAIKANNYA KESALAHAN PAHAMAN
68
LAHIRNYA DUA PENERUS
69
EPILOG
70
AFTER ENDING : 4 PENERUS
71
FROM THE AUTHOR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!