Chapter 9

Bandara Internasional Soekarno-Hatta,

Dua laki laki tampan tengah berjalan bak seorang model. Aura mereka sangatlah kuat hingga banyak pasang mata lebih tepatnya kaum hawa yang menatap mereka memuja.

Enam bulan sudah berlalu kini Geovano dan Kenanad sudah kembali ke Indonesia. Tidak ada yang berubah dari seorang Geovano, laki laki itu masih terlihat sama, dingin dan arogan.

"Aku tidak sabar ingin bertemu dengan calon istri ku," kata Kenand seraya membayangkan wajah cantik Florencia.

Geovano menghentikan langkahnya begitu juga dengan Kenand.

"Calon istri,?" Geovano menatap Kenand seraya menautkan kedua alisnya bingung.

"Ck! Apa kau lupa? Setelah aku kembali aku akan melamar istri mu."

Geovano mengacuhkan ucapan Kenand dan kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Kenand yang tersenyum mengejek.

"Setelah kau melihat istri mu nanti, aku pastikan kau akan mengurung dia di dalam rumah," gumam Kenand.

"Vano tunggu aku, apa kau tidak akan mengucapkan 'selamat' pada ku," teriak Kenand seraya berlari kecil menyusul Geovano.

**

Geovano dan Kenand keluar dari mobil mewah yang menjemputnya dari bandara tadi.

"Selamat datang kembali tuan," kata Yati setelah pintu terbuka menampilkan Geovano dan Kenand di sana.

Geovano malangkahkan kakinya memasuki mansion yang sudah ditinggalkannya selama enam bulan ini. Semuanya masih sama, tidak ada yang berubah hanya saja di pinggiran kolam renang terdapat beberapa alat gym yang tertata rapi di sana.

"Kak Vano, kangen.." Laura berlari dan langsung memeluk kakaknya itu.

Geovano, Kenand dan Laura duduk di sofa ruang tamu. Yati datang membawa minuman setelah itu ia kembali melanjutkan pekerjaannya di dapur.

Geovano mengedarkan pandangannya seperti sedang mencari seseorang dan Laura menyadari itu.

"Kak Vano cari kak Flo?," tanya Laura.

"Flo?," tanya Geovano bingung.

"Ck! Kau ini! Aku sudah memberitahu mu jika sekarang Nara itu di panggilnya 'Flo'. Kau lupa?," kata Kenand.

"Kak Flo sekarang sedang bekerja, jadi dia tidak bisa menyambut kepulangan kak Vano. Karena itulah aku ada di sini menggantikan kak Flo," jelas Laura.

Kenand tersenyum. "Aku jadi keinget, dulu saat Flo keluar dari rumah sakit aku yang menjemputnya karena Vano sibuk bekerja sekarang saat Vano kembali Laura yang menyambutnya karena Flo sibuk bekerja."

"Kak Vano tahu? Kak Nara yang dulu benar benar sudah hilang dan berganti menjadi sosok kak Flo. Bukan hanya fisiknya saja yang berubah tapi sikapnya juga berubah. Mungkin itu terjadi karena amnesianya, entahlah aku tidak tahu. Tapi jujur, aku lebih suka kak Flo yang sekarang. Jika saja aku seorang laki laki aku pasti akan merebut kak Flo dari kak Vano. Aku akan langsung menikahinya. Aku sangat tidak rela jika kak Flo harus terjebak dengan kak Vano yang sangat menyebalkan ini."

Haa ... Haa ... Haa ...

Tawa Kenand menggema setelah mendengar ucapan Laura.

"Vano, kau dengar sendiri kan? Bukan hanya aku yang akan menikahi istri mu tapi Laura juga ingin menikahinya. Kau bayangkan saja Laura yang seorang wanita saja sangat menyukai istri mu yang sekarang bagaimana dengan para laki laki di luar sana. Dan di sini kau malah mengacuhkannya. Jika kau sudah kehilangan dia, baru tahu rasa kau," kata Kenand.

"Laura, kau tahu?," tanya Kenand menatap Laura.

"Apa?."

"Sampai sekarang Vano belum pernah sekali pun melihat perubahan istrinya itu. Aku sudah berkali kali menunjukkan foto Flo dan berkali kali juga Vano melempar ponsel ku tanpa melihat fotonya."

Laura mengerjapkan matanya berkali kali. "Serius?."

Kenand menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Kak Vano..."

Geovano mengabaikan panggilan Laura. Netranya menangkap siluet wanita yang tengah tertawa dan entah mengapa itu berhasil membuat garis senyum di wajah Geovano mengembang. Tapi senyum itu seketika luntur kala Geovano melihat laki laki yang di sebelahnya.

"Apa yang kak Vano lihat?," tanya Laura seraya melihat ke arah yang di tatap Geovano.

"Kak Flo.."

Teriakan Laura berhasil menghentikan interaksi antara Florencia dan Axel.

Florencia dan Axel duduk di sofa tepat di hadapan Geovano dan Kenand sedangkan Laura duduk di sofa single.

"Kau pasti Axel kan?," tanya Kenand menatap Axel yang duduk tepat di hadapannya.

"Bukankah aku jauh lebih tampan jika di lihat secara langsung?," tanya balik Axel menyeringai.

"Hah?"

"Kau pikir aku tidak tahu apa yang kalakukan selama enam bulan ini," kata Florencia.

"A-apa maksud mu?," tanya Kenand gugup.

"Berhentilah menyuruh bi Yati untuk memata matai ku. Jika kau ingin tahu kabar ku? Apa yang aku lakukan? Tanyakan saja langsung pada ku. Jangan malah menambah pekerjaan bi Yati, kasian dia," jelas Florencia.

Pesan yang bicarakan Kenand pada Yati sebelum ia berangkat ke New York waktu itu adalah untuk mengawasi Florencia. Yati memang mengerjakan tugasnya itu dengan baik, tapi Florencia juga bukan orang bodoh yang tidak peka dengan keadaan sekitarnya.

"Maaf," cicit Kenand seraya menundukkan kepalanya malu.

"Tak apa, lupakan saja."

Ucapan Florencia itu berhasil membuat garis lengkung di bibir Kenand.

Sementara itu Geovano terus saja menatap Florencia. Siapa pun tolong sadarkan Geovano sebelum Florencia menyadarinya. Tapi terlambat..

"Apa kau akan terus menatap ku seperti itu? Kau tidak akan menanyakan kabar istri mu ini?," tanya Florencia dengan tatapan menggoda.

"Hah?," Geovano berdehem. "Aku akan membersihkan diri ku," Geovano bangkit dari duduknya kemudian melangkahkan kakinya menaiki tangga, pergi ke kamarnya.

"Dia mengabaikan ku lagi. Aku pikir setelah dia kembali, dia akan berubah. Tapi tidak, dia masih sama, menyebalkan!," kata Florencia.

"Kak Flo yang sabar ya. Aku yakin kak Flo pasti bisa meluluhkan hati kak Vano suatu hari nanti," kata Laura.

"Kau tenang saja Laura, itu pasti akan segera terjadi, tak lama lagi," batin Florencia menyeringai.

**

"Apa rencana kita akan berhasil?," tanya Florencia pada Axel.

Saat ini Florencia dan Axel berada di ruang keluarga. Satu jam yang lalu Kenand dan Laura sudah pergi. Kenand pulang ke apartemennya sedangkan Laura pergi ke kampus.

"Percayalah pada ku. Suami mana yang rela melihat istrinya dekat dengan laki laki lain di depan matanya sendiri."

"Tapi kau kan tahu? Dia tidak mencintai istrinya dia mencintai wanita lain."

"Kau itu memang tidak tahu apa apa soal hubungan Flo. Flo dengar, dia memang tidak mencintai istrinya, tapi mau bagaimana pun dia tetap seorang suami. Egonya akan terluka jika ia melihat istrinya dekat dengan laki laki lain. Kau mengerti?,"

Florencia menganggukkan kepalanya, ia terlihat seperti anak kecil yang baru saja di nasehati oleh ibunya.

"Flo.. Flo.. "

Axel mengacak ngacak rambut Florencia karena merasa gemas.

"Yak!! Aku sudah berapa kali mengatakannya dengan sangat jelas, jangan perlakukan aku seperti anak kecil," sarkas Florencia.

"Kenapa? Kau marah? Kau akan menghukum ku?."

"Aku akan dengan sangat mudah bisa memotong tangan mu itu. Apa kau tidak takut?."

"Lakukan saja."

"Jangan menyesalinya."

"Aw.."

Rintih Axel saat Florencia mempelintir tangannya.

"Flo, apa kau benar benar akan mematahkan tangan ku ini? Pikirkanlah sekali lagi, jika tangan ku patah kau akan kehilangan sniper terbaik mu."

"Aku hanya akan mematahkan sebelah tangan mu. Kau tenang saja, kamu masih menjadi sniper terbaik ku."

"Dasar bodoh! Bagaimana aku bisa menggunakan senjata ku jika tangan ku hanya sebelah?,"

"Kau menyebut ku bodoh?,"

Florencia semakin kuat mempelintir tangan Axel.

"Aw.. Tidak Flo, ampun. Aku kalah, kasihanilah aku Flo."

"Ck! Dasar bodoh!,"

Florencia melepaskan tangan Axel dan mereka terkekeh setelahnya. Hal seperti ini sering terjadi, bahkan dulu mereka sampai babak belur karena berantem tapi setelahnya mereka langsung berbaikan dan tertawa.

Sementara itu diam diam Geovano memperhatikan kedekatan antara Florencia dan Axel dari tangga. Geovano hendak pergi ke ruang kerjanya yang ada di lantai bawah dan ia malah di suguhkan adegan yang entah kenapa ia sangat tidak suka saat melihatnya.

Geovano mengepalkan kedua tangannya hingga urat uratnya terlihat.

"Siapa dia? Ada hubungan apa di antara mereka?."

Eh ..

Kok gitu ..

Ada yang terbakar tapi bukan api ..

Cemburu ya?!

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

inget kontrak.. jangan mencampuri urusan masing-masing..dan percintaan masing-masing 😜

2024-05-01

0

KaylaKesya

KaylaKesya

hahahahaaha🤣 kenand semangat!

2024-04-25

0

penggemar_Uangkecil?!

penggemar_Uangkecil?!

👍

2024-03-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!