Chapter 3

Satu minggu kemudian ...

Hari ini Florencia sudah di ijinkan pulang oleh Dokter. Selama satu minggu ini hanya Laura dan juga Kenand yang merupakan asisten pribadi Geovano sekaligus sahabatnya itu yang setiap hari selalu datang menjenguk Florencia.

Sampai sekarang Florencia belum pernah bertemu dengan Geovano. Florencia juga tidak mencari tau bagaimana rupa orang yang menjadi suami dadakannya itu.

Sebuah Mansion megah terlihat kala seorang satpam penjaga rumah membuka gerbang berwarna hitam itu.

Florencia sampai di mansion tempat tinggal Geovano dan Nara. Florencia memasuki mansion mewah itu dan langsung di sambut antusias oleh para maid. Florencia di jemput di rumah sakit oleh Kenand.

"Selamat datang kembali nyonya, kami sangat senang mendengar nyonya sudah bisa keluar dari rumah sakit," sambut Yati, kepala maid di mansion mewah itu.

Florencia tidak membalas sapaan dari para maid itu. Kenand sudah memberitahu kepada semua orang yang bekerja di sana tentang kondisi nyonya mereka yang mengalami amnesia.

"Tuan sudah menunggu nyonya, mari nyonya," kata Yati.

Yati mengarahkan Florencia menuju ruang tamu sedangkan Kenand mengikuti mereka di belakang seraya membawa tas berisi barang barang Florencia.

Di ruang tamu Geovano sudah menunggu kedatangan istrinya itu. Geovano duduk di sofa single seraya tumpang kaki serta melipat kan tangannya di dada. Terlihat sangat arogan.

"Nyonya, beliau tuan Geovano, suami nyonya," Yati menunjuk Geovano dengan sopan.

Florencia mengarahkan pandangannya pada sosok yang di tunjuk Yati tadi. Dan ...

"Kau!!." Florencia menunjuk Geovano tepat di depan wajahnya.

Kenand dan Yati membulatkan matanya sempurna. Mereka sangat terkejut dengan reaksi Florencia saat bertemu dengan Geovano.

"Jadi, pria kurang ajar ini suami Nara. Oh god ... Takdir apa ini? Kenapa aku harus bertemu dengan pria mesum ini lagi" gumam Florencia dalam hatinya.

FLASH BACK ON

Aroma cinta dan bau alkohol tercium sangat pekat. Banyak orang yang sedang meliuk-liukan tubuh mereka

dilantai dansa dengan menggunakan pakaian yang kurang bahan. Banyak juga orang yang sedang bercinta di sofa yang sudah di sediakan.

Saat ini Florencia, Alexa dan Axel berada di sebuah club malam tentunya di temani dengan beberapa botol vodka.

"Flo, les't dance," ajak Alexa.

"Nope, kau saja."

"Ayolah Flo. Ini malam pertama kita di Indonesia, kita harus bersenang senang."

Alexa menarik paksa tangan Florencia dan membawanya ke dance floor meninggalkan Axel yang tengah menikmati segelas vodka di tangannya.

Saat akan sampai di dance floor, Florencia menghempaskan tangannya hingga terlepas dari gemgaman Alexa.

"Jangan memaksa ku!," desis Florencia.

"Flo ... Awas!!."

Pekik Alexa saat ia melihat seorang wanita mabuk yang ada di belakang Florencia hendak menabraknya.

Saat Florencia akan membalikan tubuhnya, wanita mabuk itu terlebih dahulu menabraknya hingga Florencia tidak bisa menghindar.

Florencia jalan terhuyung hingga akhirnya ia juga menabrak seorang laki laki yang berdiri tidak jauh darinya.

Florencia dan laki laki itu terjerembab jatuh ke dance floor lebih tepatnya Florencia jatuh di atas tubuh laki laki itu dan sialnya Florencia mendaratkan bibirnya tepat di bibir laki laki itu.

"OH MY GOD ... " kata Alexa.

Satu detik ...

Dua detik ...

Florencia merasakan benda kenyal itu.

Tiga detik ...

Empat detik ...

Lima detik ...

Florencia membulatkan matanya. Pandangan mereka bersibobrok dengan bibir mereka yang masih menyatu.

Florencia tersadar dan mencoba untuk bangkit tapi sialnya laki laki itu malah menahan badannya dengan satu tangan dan tangan yang lainnya menahan tengkuk Florencia.

Laki laki itu kembali mencium Florencia dan kali ini bukan hanya sekedar ciuman melainkan sebuah ******* yang menuntut lebih.

Florencia memukul mukul dada bidang laki laki itu kala ia sudah kehabisan napas. Laki laki itu melepaskan lumatannya lalu menyentuh bibir Florencia yang basah.

"Manis ... "

Florencia bangkit dari atas tubuh laki laki itu dan laki laki itu juga ikut bangkit. Florencia menatap sengit laki laki itu dan ...

Plak ...

Satu tamparan mendarat mulus di wajah laki laki mesum itu. Florencia pergi dari tempat itu tanpa berkata di ikuti Alexa yang berjalan di belakangnya kembali ke tempat mereka semula.

"Sayang, apa yang kau lakukan? Siapa wanita tadi? Kenapa dia menampar mu? Tidak akan aku ampuni dia!" desis seorang wanita cantik yang merupakan kekasih lali laki itu yang baru saja kembali dari toilet.

"Sayang, aku tidak apa apa. Itu hanya kesalah pahaman. Kita pergi saja dari sini."

Pasangan kekasih itu pergi dari club malam itu dengan si laki laki merangkul pinggang si wanita. Mereka adalah Geovano dan Callista, kekasih Geovano.

Sementara itu Florencia menahan amarahnya dengan menghabiskan segelas vodka dengan sekali tegukan. Wajah Florencia terlihat memerah.

"Flo, what happened?," tanya Axel.

Brak ...

Florencia menyimpan gelas di atas meja dengan sangat kencang lalu ia mengisi gelas itu dengan vodka dan kembali meminumnya sampai tandas.

Axel menatap Alexa meminta jawaban. Alexa memanyunkan bibirnya sebagai jawaban.

"Kiss?," tebak Axel.

Alexa mengangguk kan kepalanya. Axel kembali menatap Florencia.

"Flo, ada apa dengan ekspresi mu? Dan kenapa pipi mu sangat merah? Oh god ... Don't tell me it's your first kiss?."

Florencia tidak menjawab pertanyaan itu dan berlalu pergi meninggal kan kedua saudara kembar itu yang tengah puas menertawakannya.

Itu memang ciuman pertama Florencia. Di usianya yang ke dua puluh tahun ini Florencia tidak tertarik dengan hal seperti itu. Tujuan hidupnya saat ini hanyalah balas dendam. Ia tidak ingin memikirkan hal hal yang akan menghambat tujuannya itu.

FLASH BACK OFF

"Nyonya ... "

Suara itu membuyar kan lamunan Florencia.

"Hah ... Iya, jadi dia suami ku?," tanya Florencia.

"Iya nyonya," jawab Yati.

"Duduklah," titah Geovano datar tanpa melihat ke arah Florencia."

"Jangan menyuruh ku! Aku bukan pelayan mu!," desis Florencia menatap Geovano penuh permusuhan.

Mendapat respon tidak terduga seperti itu Geovano sontak melihat ke arah Florencia yang menatapnya tajam.

"Kau!! Berani kau menatap ku seperti itu! Turun kan pandangan mu!," sarkas Geovano.

"Vano sudahlah, langsung saja pada intinya. Kita harus segera pergi jika tidak kita akan terlambat meeting nanti," kata Kenand.

Geovano menghela napanya kasar lalu ia melangkah kan kakinya mendekat ke arah Florencia.

"Bacalah."

Geovano memberikan sebuah berkas pada Florencia. Senyum menyeringai terlihat di bibir Florencia saat ia membaca berkas itu.

SURAT PERJANJIAN KONTRAK PERNIKAHAN

Pihak Pertama : Geovano Baldwin

Pihak Kedua : Innara Havika

Kedua belah pihak tidak boleh mencampuri urusan masing-masing.

Kedua belah pihak tidur di kamar yang terpisah.

Kedua belah pihak di larang keras bersentuhan secara fisik kecuali saat menghadiri acara perusahaan itu pun hanya boleh pegangan tangan saja.

Kedua belah pihak di ijinkan untuk memiliki kekasih selama itu tidak di ketahui oleh publik.

Pihak pertama bertanggung jawab penuh atas kebutuhan finansial pihak kedua.

Pihak kedua di larang melakukan hal yang akan merusak nama baik pihak pertama.

Pernikahan kontrak ini berlangsung selama 1 tahun. Setelah kontrak ini selesai pihak pertama akan langsung menceraikan pihak kedua.

Setelah perceraian pihak pertama akan memberikan uang kompensasi pada pihak kedua sebesar 10 Milliar.

"Aku tidak ingin berpura pura menjadi seorang suami yang baik. Aku sama sekali tidak tertarik dengan pernikahan ini. Jadi jangan berharap apa apa dari ku dan jaga batasan mu, semua sudah tertulis di sana. Kontrak pernikahan ini tersisa sepuluh bulan lagi, kau jangan bertingkah, tetaplah berada di tempat mu," jelas Geovano dan langsung berlalu pergi di ikuti Kenand yang berjalan di belakangnya.

"Nyonya ... Nyonya tidak apa apa?," tanya Yati khawatir.

Semua maid memang sudah mengetahui tentang hubungan pernikahan Geovano dan Nara yang hanya sebatas pernikahan kontrak. Selama dua bulan menikah memang Geovano tidak pernah menganggap Nara sebagai istrinya. Mereka tinggal seatap tapi hidup sebagai orang asing.

"Kau tau tentang semua ini?," tanya balik Florencia.

"Iya nyonya."

"Ceritakan semuanya pada ku. Tentang aku dan juga kehidupan pernikahan ku."

"Iya nyonya."

Yati menceritakan kehidupan Nara selama ia menikah dengan Geovano. Florencia mengepalkan tangannya. Entah kenapa Florencia merasa marah saat Yati menceritakan bagaimana perlakuan Geovano yang selalu mengacuhkan Nara juga Geovano yang sering kali membawa kekasihnya ke mansion. Dan Nara setiap hari menangis karena itu.

"Geovano, kau itu pria macam apa? Kenapa juga kau menikahi Nara jika kau mencintai wanita lain? Apa alasannya? Aku juga penasaran wanita seperti apa yang kau cintai itu?."

"Baiklah, selama sisa kontrak pernikahan ini, aku akan hidup sebagai Nara. Geovano, bersiaplah menghadapi istri mu yang baru ini."

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

seruuu 👍😁

2024-05-01

0

na.prj_

na.prj_

semangat flo

2024-04-22

0

penggemar_Uangkecil?!

penggemar_Uangkecil?!

👍

2024-03-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!