Kehilangan.

~•Happy Reading•~

Walaupun sedang berbicara dengan Rosna, Ichad dan Akri, Carren menyadari kalau Sisil sedang memperhatikannya. Tetapi Carren mengabaikannya dan terus berbicara dengan mantan rekan kerjanya.

Carren sangat penasaran dengan kondisi Bu Florens, saat ini. Karena saat berpisah, kondisi beliau dalam keadaan baik dan sehat.

"Kak Ichad, sebenarnya ada apa dengan Tante Florens? Waktu itu beliau masih sehat-sehat, ko' bisa tiba-tiba beliau bisa sakit begitu parah?" Tanya Carren, penasaran dan dia tahu Ichad dekat dengan Bu Florens. Sedikit banyak Ichad tahu perkembangan kesehatan Bu Florens.

"Sebenarnya ngga tiba-tiba juga, Carren. Beliau sudah mulai sakit-sakitan semenjak kau tidak lagi kerja dengan kami. Sepertinya beliau terbebani, ketika kau berhenti bekerja. Walaupun kau tidak memberitahukan alasanmu berhenti, beliau tahu ada sesuatu yang terjadi." Ucap Ichad pelan, sambil memperhatikan Carren dan Rosna.

"Iya, Carren. Tante Florens mungkin merasa ngga enak hati padamu dan juga Mamamu. Secara dari awal kita bekerja bersama-sama dengan Mamamu, terus dibantu olehmu. Hal itu membuat pekerjaan jadi lebih muda." Ucap Akri, juga pelan.

"Gue ngga menuduh, ya. Tetapi sepertinya Tante Florens tau Sisil ngga suka padamu. Tetapi beliau hanya pendam di hati, padahal beliau sendiri tidak suka dengan kehadirannya. Tetapi beliau ngga bisa memberhentikannya, karena masih keluarga dekat." Ucap Ichad, sambil menarik nafas berat.

"Iya, Kak Carren. Kadang beliau marah jika hasil dekor kami ngga sesuai dengan yang diinginkannya. Padahal kami hanya mengikuti desain dari Kak Sisil." Ucap Rosna pelan, menceritakan kejadian yang mereka alami dengan wajah sedih.

"Iya, Rosna benar. Kalau hasil desain dari Sisil ngga cocok dengan beliau, kadang-kadang beliau suka minta kami bongkar lagi kalau masih ada waktu. Mungkin hal itu yang membuat tensinya sering naik." Ucap Ichad, sambil mengingat kejadian mereka harus bongkar dekor karena hasil desain Sisil tidak bagus menurut pandangan Bu Florens.

"Aku minta maaf, karena ngga bisa bekerja lama dengan kalian semua. Aku tau batas kemampuanku, menghadapi suatu hal." Ucap Carren pelan, dengan wajah sedih

"Ngga usah pikirkan itu, karena Tante Florens mengerti apa yang kau inginkan. Apalagi setelah Mamamu berbicara dengannya. Beliau menerima dan mengerti yang dikatakan Mamamu." Ucap Akri, pelan.

"Sekarang ini, semoga Tante Florens lekas pulih seperti sedia kalah. Sisil sedang melihat kita terus dari tadi. Tetapi kalian ngga usah nengok, biarkan saja dia. Katanya saudara Tante Florens, tetapi kerjanya bikin Tantenya emosi." Ucap Ichad emosi, melihat Sisil yang terus memperhatikan mereka. Karena arah berdirinya berhadapan dengan Sisil.

Tidak lama kemudian, Carren hendak memanggil Mamanya untuk mengajaknya pulang. Karena sudah malam, Mamanya perlu istrahat. Melihat kondisi Bu Florens, dia khawatir Mamanya sakit.

Tetapi sebelum berbicara dengan Mamanya, keluarga Bu Florens dipanggil oleh dokter dan diberitahukan bahwa, beliau sudah meninggal.

Carren langsung terhuyung dan duduk di lantai sambil menangis terisak. Begitu juga dengan Rosna, ikut duduk di lantai dan menangis sambil memeluk Carren. Mereka berempat duduk di lantai sambil berdoa menurut keyakinan masing-masing dengan hati yang sedih.

Rosna dan Carren terus berpelukan sambil menangis sesenggukan. Ichad dan Akri tertunduk sedih dalam diam. Mereka benar-benar kehilangan, karena Bu Florens tidak pernah memperlakukan mereka dengan kasar. Selalu mengajari mereka untuk mendekor yang baik dan membantu kesulitan mereka.

Setelah beberapa lama bertangis-tangisan, Carren menyadari waktu yang makin malam. "Ros, mungkin lebih baik kau pulang dulu, nanti besok kita bertemu di rumah Tante Florens. Kita saling info di grup, Tante mau dimakamkan kapan. Karena sekarang kita tidak bisa lakukan sesuatu lagi untuk Tante di sini." Ucap Carren, pelan dan sedih.

"Iya, Ros. Mari gua ngantarin pulang. Karena ini sudah malam, jangan pulang sendiri. Kasih tau orang tuamu dulu, agar mereka ngga khawatir." Ucap Akri, karena dia membawa motor.

"Iya, Ros. Mari kita mendekati keluarga untuk mendengar rencana mereka dan sekalian pamit." Ucap Ichad, lalu mereka berdiri dan berjalan mendekati keluarga Bu Florens untuk menyampaikan rasa dukacita mereka.

Bu Nancy langsung memeluk Carren, sambil menangis sedih. Mereka berdua bertangis-tangisan, mengingat semua kebaikan Bu Florens kepada mereka.

"Tante Nancy pulang saja dulu, jangan sampai sakit. Nanti kami kabari, kalau sudah ada kepastian waktu pemakaman." Ucap anak laki-laki tertua Bu Florens, karena melihat mata Bu Nancy yang sembab dan sangat sedih.

Dia memberikan isyarat untuk Carren, agar mengajak Mamanya pulang. Melihat itu, Carren mengerti dan pamit untuk pulang. Begitu juga dengan Ichad, Akri dan Rosna, ikut pamit pulang setelah menyampaikan rasa dukacita mereka.

Setelah sampai rumah, Carren dan Bu Nancy membersihkan diri dan berdoa untuk semua keluarga yang ditinggalkan Bu Florens dengan air mata berlinang. Karena hanya itu yang bisa mereka lakukan untuk orang yang telah menyayangi mereka dengan tulus dalam masa sulit mereka.

.***.

Dua hari kemudian, Bu Nancy dan Carren makan siang lebih awal, karena mereka akan pergi ke rumah duka. Bu Florens akan dimakamkan, setelah menunggu keluarganya datang dari luar kota.

Saat sedang bersiap-siap, ponselnya bergetar. Ketika melihat siapa yang menelpon, Carren meresponnya.

📱"Alloo, Carren. Aku mengganggu?" Tanya Parry, saat Carren merespon panggilannya.

📱"Alloo, Parry. Ngga juga, bagaimana?" Tanya Carren, merasa tidak enak kalau mau katakan dia akan keluar. Dia tahu, Parry tidak akan telpon kalau tidak perlu. Biasanya hanya kirim pesan saja, kalau mau tanya kabar.

📱"Aku mau info saja, skripsiku sudah OK dan tinggal tunggu ujian. Jadi bantu doa, ya. Semoga semua berjalan lancar." Ucap Parry senang, karena dia baru dapat info dari kampus.

📱"Amin. Jaga kesehatan, supaya waktu ujian, kondisimu fit." Ucap Carren, pelan.

📱"Carren, kau lagi kurang sehat?" Tanya Parry, karena suara Carren tidak seperti biasanya dan suaranya pelan, tidak bersemangat.

📱"Ngga, aku baik-baik saja. Hanya ada keluarga yang meninggal, jadi kami mau pergi ke rumah duka untuk Ibadah Pemakaman." Ucap Carren pelan dan menjelaskan. Agar Parry tahu kondisinya dan tidak berbicara lama.

📱"Ooh, aku turut berduka, ya." Ucap Parry.

📱"Iya, makasih." Ucap Carren pelan, berharap Parry mengerti dan bisa mengakhiri pembicaraan mereka.

📱"Yaaa, aku sedang ada kerjaan dan menemani Bokap di luar. Kalau ngga, aku akan ikut denganmu. Begini saja, kau tunggu di rumah. Nanti sopirku yang pernah mengantarmu akan menjemputmu di rumah." Ucap Parry, cepat berpikir dan memutuskan.

📱"Ngga usah Parry. Nanti aku pesan mobil online saja, untukku dan Mama." Ucap Carren, tidak enak hati dan merasa akan merepotkan Parry.

📱"Ngga papa, tunggu saja di rumah. Sopirku akan memgantarmu, supaya mungkin kalian mau ke makam, silahkan. Pakai saja mobilnya, aku sampai malam ada acara dengan Bokap." Ucap Parry, lalu berbicara dengan sopirnya untuk ke rumah Carren.

📱"Baiklah. Makasih Parry." Ucap Carren, karena percuma dia menolak. Dia telah mendengar Parry menyuruh sopirnya berangkat ke rumahnya.

📱"Siap-siap dan tunggu saja. Itu sopirnya sudah jalan dan ini belum waktunya macet pasti cepat sampai rumahmu." Ucap Parry, menjelaskan.

📱"Iya Parry, makasih." Ucap Carren, dan Parry megakhiri pembicaraan mereka, karena dia berpikir Carren akan bersiap-siap untuk ke tempat duka.

Setelah berbicara dengan Parry, Carren segera mengganti bajunya dan menyiapkan semua yang akan dibawa bersama Mamanya.

Dia telah membeli bunga segar dan merangkainya. Dia juga telah menyiapkan bunga tabur dua keranjang untuknya dan Rosna. Tidak lupa juga dia menyiapkan lima tangkai mawar putih untuk mereka berempat dan Mamanya.

Semua itu dia letakan dalam keranjang bunga tabur, agar lebih mudah dibawah. Tidak lama kemudian, Bu Nancy memanggilnya. "Arra, cepat. Nanti kita terlambat." Teriak Mamanya yang telah rapih dan sedang menunggunya.

"Iya, Ma. Tunggu sebentar, karena sopir Parry mau mengantar kita ke rumah duka, sekalian ke tempat makam." Ucap Carren menjelaskan.

Bu Nancy melihatnya dengan banyak tanda tanya di kepala, tetapi hanya diam tidak bertanya. 'Kenapa Parry mengirim sopir untuk mengantar mereka?' Bu Nancy membatin, tetapi menyimpannya dalam hati. Beliau menyadari, putrinya sudah dewasa untuk memutuskan sesuatu yang baik baginya. Dan juga ini bukanlah waktu yang tepat untuk bertanya atau membicarakannya.

♡•~Jangan lupa like, komen, vote dan  favorit, yaa... 🙏🏻 Makasih~•♡

Terpopuler

Comments

.

.

akhirnya Bu floren pergi untuk selama lamanya .. puas Loe sisil bikin Bu floren sperti ini .

2022-10-26

5

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

iss ibu ini seperti tidak pernah muda aja, kan parry tuh ya suka Ama anak ibu, jadi orang suka gimana sih.... jgn kan cuma mengantar, keliling dunia aja dia jabanin

2022-10-25

3

bu florens pergi juga, apa boleh buat sudah sampai masanya, rupanya sisil itu saudara dekat bu florens, patutlh rasa payah untuk memberhentinya kerja,, tpi kasian terpksa pendam sehingga sakit, gembira lah sisil, mungkin mau merebut harta bu florens,, dasar rr....

berikan peluang untuk anakmu bu nancy, cerren berjiwa kental, beri masa untuk menyesuaikan diri untuk berdikari, apa ygbada d kepalanya, dia tau apa harus dia buat, kerna dia udah dewasa,,,, apa2 pun doakan ank mu bahgia,,, syabasss author

2022-10-22

4

lihat semua
Episodes
1 01. Carren Briana.
2 02. Ayunna Ollehart.
3 03. Mengenal.
4 04. Gundahan Hati
5 05. Perenungan.
6 06. Perlahan Tersibak.
7 07. Melangkah.
8 08. Tersandung.
9 09. Tidak Jatuh.
10 10. Kesedihan.
11 11. Kejutan 1.
12 12. Kejutan 2.
13 13. Recky Biantra 1.
14 14. Recky Biantra 2
15 15. Parry Hutama 1.
16 Parry Hutama 2.
17 Memantau.
18 Bu Florens
19 Kehilangan.
20 Kecurigaan.
21 Pak Ariand Hutama.
22 Peluang.
23 Mimpi.
24 Tentang mimpi.
25 Anak Sultan.
26 Membuka Jalan.
27 Tekad Bersama.
28 Kenyamanan.
29 Tawaran Pekerjaan.
30 Unhappy 1.
31 Unhappy 2.
32 Berselisih
33 Nyaris.
34 Rencana Sainy
35 Cara Sisil.
36 Rencana Riri.
37 Ayunna - Liana
38 Pemberian.
39 Kendala 1
40 Kendala 2.
41 Dukungan Tak Terduga.
42 Tantangan.
43 Empat Serangkai
44 Pertengkaran.
45 Rencana Franky 1.
46 Recana Franky 2.
47 Tertunda.
48 Tertusuk
49 Hasebo.
50 Usaha.
51 Sebelum Interview.
52 Interview
53 Bekerja.
54 Pengenalan.
55 Keluarga Piltharen.
56 Pemberian Tak Terduga.
57 Merangkul.
58 Mengatur.
59 D'Sainy Boutique
60 Ke Malang.
61 Goropaku Restaurant.
62 Salah Gosip.
63 Tempat Franky.
64 Keseruan di Lapak.
65 Rencana Lamaran.
66 Rencana Carren & Parry.
67 Pernyataan Parry.
68 Tarikalla Bar.
69 Belum Terbiasa.
70 Tarikalla Hotel
71 Ruang Kerja Parry.
72 Terjebak.
73 Tercabik.
74 Terkoyak 1
75 Terkoyak 2.
76 Yang Tertinggal 1.
77 Yang Tertinggal 2.
78 Yang Tertinggal 3.
79 Undangan.
80 H -1. Masih Tertinggal.
81 Kisah di Hari H (1).
82 Kisah di Hari H (2).
83 Kisah di Hari H (3).
84 Kisah di Hari H (4).
85 Kisah di Hari H (5).
86 Kisah di Hari H (6).
87 Kisah di Hari H (7).
88 Kisah di Hari H (8).
89 Penggalan Kisah
90 Tuntaskan Kisah.
91 Penggalan Persoalan.
92 Penggalan Rasa
93 Dampak.
94 Tentang Hati.
95 Tentang Hati 2.
96 Persaudaraan.
97 Penggalan Kebaikan.
98 Menentukan Jalan.
99 Kosong.
100 Ada Binar.
101 Ada Senyum.
102 Bukan Hanya.
103 Awal.
104 Gangguan.
105 Gangguan 2.
106 Gangguan 3
107 Ancaman.
108 Pengumuman
109 Perlahan Terkuak.
110 Kontak Batin.
111 Merobek Luka.
112 Kangen.
113 Kangen Juga?
114 Mencari
115 Panik.
116 Panik 2.
117 Berhadapan.
118 Melepas.
119 Bersiap-siap.
120 Peringatan.
121 Amarah.
122 Meninggalkan.
123 Kontak Batin 2.
124 Peluang.
125 Panik 3.
126 Meminta Tolong
127 Memalukan.
128 Dari Hati ke Hati.
129 Dari Hati ke Hati 2.
130 Merindukan.
131 Kerinduan.
132 Kerinduan 2.
133 Percaya.
134 Percaya 2.
135 Ada yang Lain.
136 Berpisah.
137 Sendiri
138 Dibicarakan.
139 Terlambat.
140 Keraguan.
141 Keharuan.
142 Kelegaan.
143 Bolos.
144 Menjaga.
145 Menjaga 2.
146 Makin Sayang.
147 Makin Sayang 2.
148 Babak Baru.
149 Ayah dan Anak
150 Ayah dan Anak 2.
151 Ayah dan Anak 3
152 Ayah dan Anak 4.
153 Ayah dan Anak 5.
154 Camer dan Camen
155 Camer dan Camen 2.
156 Pucuk dicinta ...
157 Saling Mengerti.
158 Saling Memahami.
159 Solusi.
160 Keputusan.
161 Lamaran.
162 Bertunangan.
163 Belajar Masak.
164 Masakan Kesukaan.
165 Rencana Aaric.
166 Rencana Aaric 2
167 Rencana Aaric 3
168 Melegakan & Meresahkan.
169 Luka Baru.
170 Luka Baru 2.
171 Pagar Pengaman
172 Mulai Terancam.
173 Mulai Terancam 2.
174 Iris Tipis.
175 Iris Tipis 2.
176 Interval.
177 Siap Tempur.
178 Tempur.
179 Tempur 2.
180 Tempur 3.
181 Tempur 4.
182 Tentang Gungun.
183 Tentang Warisan.
184 Tentang Bu Sunny.
185 Tentang Bu Sunny 2.
186 Surprise.
187 Surprise 2.
188 Surprise 3.
189 Surprise 4.
190 Sama Sisi.
191 Sama Sisi 2.
192 Sama Sisi 3
193 Interval 2.
194 Dukungan.
195 Dukungan 2.
196 Bergolak.
197 Terguncang.
198 Berbagi Rasa.
199 Berbagi Rasa 2.
200 Rumah Kita.
201 Rumah Kita 2.
202 Rumah Kita 3
203 Nasehat.
204 Menolong.
205 Ace.
206 Ace 2
207 Ace 3
208 Tetap Terkejut.
209 Tetap Sibuk
210 Lampu Hijau.
211 Wedding.
212 Berbagai Rasa Hati
213 Berbagai Rasa Hati 2.
214 Berbagai Rasa Hati 3.
215 Berbagai Rasa Hati 4
216 Hadiah Pernikahan.
217 Honeymoon
218 Honeymoon 2
219 Terobati.
220 Tidak Kebetulan.
221 Dunia Terasa Kecil
222 Biantra Family.
Episodes

Updated 222 Episodes

1
01. Carren Briana.
2
02. Ayunna Ollehart.
3
03. Mengenal.
4
04. Gundahan Hati
5
05. Perenungan.
6
06. Perlahan Tersibak.
7
07. Melangkah.
8
08. Tersandung.
9
09. Tidak Jatuh.
10
10. Kesedihan.
11
11. Kejutan 1.
12
12. Kejutan 2.
13
13. Recky Biantra 1.
14
14. Recky Biantra 2
15
15. Parry Hutama 1.
16
Parry Hutama 2.
17
Memantau.
18
Bu Florens
19
Kehilangan.
20
Kecurigaan.
21
Pak Ariand Hutama.
22
Peluang.
23
Mimpi.
24
Tentang mimpi.
25
Anak Sultan.
26
Membuka Jalan.
27
Tekad Bersama.
28
Kenyamanan.
29
Tawaran Pekerjaan.
30
Unhappy 1.
31
Unhappy 2.
32
Berselisih
33
Nyaris.
34
Rencana Sainy
35
Cara Sisil.
36
Rencana Riri.
37
Ayunna - Liana
38
Pemberian.
39
Kendala 1
40
Kendala 2.
41
Dukungan Tak Terduga.
42
Tantangan.
43
Empat Serangkai
44
Pertengkaran.
45
Rencana Franky 1.
46
Recana Franky 2.
47
Tertunda.
48
Tertusuk
49
Hasebo.
50
Usaha.
51
Sebelum Interview.
52
Interview
53
Bekerja.
54
Pengenalan.
55
Keluarga Piltharen.
56
Pemberian Tak Terduga.
57
Merangkul.
58
Mengatur.
59
D'Sainy Boutique
60
Ke Malang.
61
Goropaku Restaurant.
62
Salah Gosip.
63
Tempat Franky.
64
Keseruan di Lapak.
65
Rencana Lamaran.
66
Rencana Carren & Parry.
67
Pernyataan Parry.
68
Tarikalla Bar.
69
Belum Terbiasa.
70
Tarikalla Hotel
71
Ruang Kerja Parry.
72
Terjebak.
73
Tercabik.
74
Terkoyak 1
75
Terkoyak 2.
76
Yang Tertinggal 1.
77
Yang Tertinggal 2.
78
Yang Tertinggal 3.
79
Undangan.
80
H -1. Masih Tertinggal.
81
Kisah di Hari H (1).
82
Kisah di Hari H (2).
83
Kisah di Hari H (3).
84
Kisah di Hari H (4).
85
Kisah di Hari H (5).
86
Kisah di Hari H (6).
87
Kisah di Hari H (7).
88
Kisah di Hari H (8).
89
Penggalan Kisah
90
Tuntaskan Kisah.
91
Penggalan Persoalan.
92
Penggalan Rasa
93
Dampak.
94
Tentang Hati.
95
Tentang Hati 2.
96
Persaudaraan.
97
Penggalan Kebaikan.
98
Menentukan Jalan.
99
Kosong.
100
Ada Binar.
101
Ada Senyum.
102
Bukan Hanya.
103
Awal.
104
Gangguan.
105
Gangguan 2.
106
Gangguan 3
107
Ancaman.
108
Pengumuman
109
Perlahan Terkuak.
110
Kontak Batin.
111
Merobek Luka.
112
Kangen.
113
Kangen Juga?
114
Mencari
115
Panik.
116
Panik 2.
117
Berhadapan.
118
Melepas.
119
Bersiap-siap.
120
Peringatan.
121
Amarah.
122
Meninggalkan.
123
Kontak Batin 2.
124
Peluang.
125
Panik 3.
126
Meminta Tolong
127
Memalukan.
128
Dari Hati ke Hati.
129
Dari Hati ke Hati 2.
130
Merindukan.
131
Kerinduan.
132
Kerinduan 2.
133
Percaya.
134
Percaya 2.
135
Ada yang Lain.
136
Berpisah.
137
Sendiri
138
Dibicarakan.
139
Terlambat.
140
Keraguan.
141
Keharuan.
142
Kelegaan.
143
Bolos.
144
Menjaga.
145
Menjaga 2.
146
Makin Sayang.
147
Makin Sayang 2.
148
Babak Baru.
149
Ayah dan Anak
150
Ayah dan Anak 2.
151
Ayah dan Anak 3
152
Ayah dan Anak 4.
153
Ayah dan Anak 5.
154
Camer dan Camen
155
Camer dan Camen 2.
156
Pucuk dicinta ...
157
Saling Mengerti.
158
Saling Memahami.
159
Solusi.
160
Keputusan.
161
Lamaran.
162
Bertunangan.
163
Belajar Masak.
164
Masakan Kesukaan.
165
Rencana Aaric.
166
Rencana Aaric 2
167
Rencana Aaric 3
168
Melegakan & Meresahkan.
169
Luka Baru.
170
Luka Baru 2.
171
Pagar Pengaman
172
Mulai Terancam.
173
Mulai Terancam 2.
174
Iris Tipis.
175
Iris Tipis 2.
176
Interval.
177
Siap Tempur.
178
Tempur.
179
Tempur 2.
180
Tempur 3.
181
Tempur 4.
182
Tentang Gungun.
183
Tentang Warisan.
184
Tentang Bu Sunny.
185
Tentang Bu Sunny 2.
186
Surprise.
187
Surprise 2.
188
Surprise 3.
189
Surprise 4.
190
Sama Sisi.
191
Sama Sisi 2.
192
Sama Sisi 3
193
Interval 2.
194
Dukungan.
195
Dukungan 2.
196
Bergolak.
197
Terguncang.
198
Berbagi Rasa.
199
Berbagi Rasa 2.
200
Rumah Kita.
201
Rumah Kita 2.
202
Rumah Kita 3
203
Nasehat.
204
Menolong.
205
Ace.
206
Ace 2
207
Ace 3
208
Tetap Terkejut.
209
Tetap Sibuk
210
Lampu Hijau.
211
Wedding.
212
Berbagai Rasa Hati
213
Berbagai Rasa Hati 2.
214
Berbagai Rasa Hati 3.
215
Berbagai Rasa Hati 4
216
Hadiah Pernikahan.
217
Honeymoon
218
Honeymoon 2
219
Terobati.
220
Tidak Kebetulan.
221
Dunia Terasa Kecil
222
Biantra Family.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!