Memantau.

~•Happy Reading•~

Mendengar yang dikatakan dan dilakukan Carren, Parry tersenyum. "Baiklah. Aku juga akan sabar, walaupun... sudahlah!" Ucap Parry sambil mengangkat tangannya, mencoba bercanda. Karena dia sudah mengetahui sifatnya Carren.

"Naaah, begitu lebih baik. Mari belajar sabar dengan membahas materimu ini." Ucap Carren, sambil menunjuk laptop yang ada di atas meja, agar mereka  tidak ngelantur kemana-mana.

"Kau sudah seperti Kak Naina. Baiknya ngga ada level, tetapi sama juga level tegasnya." Ucap Parry, sambil mengotak atik laptopnya.

"Kau ngga usah pakai wifi restoran, tetapi tethering ke wifi ku saja. Biar file nya cepat terkirim ke email mu. Nanti kau lihat dan pelajari dulu, baru kita diskusi, ya. Aku akan pesan minuman untuk kita. Kau mau minum apa?" Tanya Parry mulai serius, biar Carren senang.

"Minumannya aku ikut kau saja. Sekarang kirim file nya, supaya aku bisa lihat dan mempelajari materimu." Ucap Carren, saat laptopnya telah siap. Parry segera kirim dan memberikan isyarat kepada pelayan untuk mendekati mereka.

Setelah minumannya datang dan Carren telah mempelajari materi yang diberikan Parry, mereka mulai berdiskusi membahas materi yang akan dipresentasikan Parry pada saat mengikuti kelas diskusi.

Karena literatur yang banyak dibaca oleh Carren, dia membantu memperbaiki beberapa hal yang kurang pas atau kurang rapi. Hal itulah yang membuat Parry suka mengajak Carren berdiskusi. Carren sangat membantu dalam memperbaiki kosa kata atau tata bahasanya.

Carren sendiri mendapat ilmu dari materi-materi yang diberikan oleh Parry. Jadi Carren seperti yang dikatakan ; 'sambil menyelam, menangkap ikan.' Jadi tidak ada waktu yang terbuang percuma.

Parry sendiri merasa seperti sedang berdiskusi bersama teman yang selevel dengannya. Bahkan di saat-saat tertentu, level Carren bisa diatas levelnya. Hal itulah yang sangat disukai oleh Parry dan kagum pada Carren.

"Kita makan siang dulu, baru diteruskan lagi diskusinya, ya." Ucap Parry, saat melihat orang mulai berdatangan masuk ke restoran. Dia melihat jam tangannya, sudah hampir waktu makan siang. Dia memberikan isyarat kepada pelayan restoran untuk mendekatinya.

Setelah pesan makan siang untuk mereka, Parry melihat ada beberapa orang wanita masuk ke restoran. "Carren, jangan menengok ke belakangmu, ya. Ada beberapa wanita di belakangmu yang baru datang, kenapa diantara mereka ada yang tersenyum dan main mata denganku? Padahal aku ngga kenal satu pun dari mereka. Apa kita pindah tempat saja?" Tanya Parry pelan, dan agak menunduk ke arah Carren.

Melihat yang dilakukan Parry, Carren tidak menengok ke belakang tetapi  mulai mengerti yang dimaksudkan Parry dan tertawa.

"Hehehe... Kau ngga tau kalau kau itu tampan? Apalagi di mata pecinta drakor, kau laku keras. Pindah kemana saja, akan seperti itu." Ucap Carren sambil menutup mulut dengan telapak tangannya, karena tidak kuat tahan tertawa melihat reaksi Parry.

"Ngga tau... Karena kau ngga pernah tertarik denganku. Jadi heran saja ada yang tertarik denganku. Mungkin mata mereka kelabur atau kurang piknik." Ucap Parry santai, tetapi tersenyum.

"Hehehe... selain tampan, kau mulai lucu juga, ya. Kalau kau tidak menarik, bagaimana kita bisa menjadi teman dan seperti saudara, sudah hampir sama dengan jumlah jariku ini." Ucap Carren sambil mengangkat kedua tangannya, untuk mengalihkan pembicaraan Parry.

"Oooh, ya? Jadi menurutmu, apa yang menarik dariku?" Tanya Parry, mulai serius mendengar ucapan Carren.

"Mmm... Kalau menurutku, yang menarik darimu itu, bukan saja wajahmu yang tampan, tetapi hatimu lebih tampan." Ucap Carren, sambil mengangkat dua jempolnya.

Carren mengatakan hal itu, bukan asal memuji. Tetapi memang Parry demikian adanya selama mereka berteman. Dia memiliki hati yang baik, suka menolong orang lain tanpa melihat atau membedakan status sosialnya.

"Jadi kalau kau mau bukti, coba balas senyuman mereka. Pasti mereka langsung klepek klepeekk. Mata mereka langsung balik ke tempatnya, ngga bermain lagi. Hehehe." Ucap Carren sambil tertawa.

"Aaahh... Aku lagi serius, kau mala bercanda. Baiklah, kalau kau bilang begitu, aku akan sering senyum mulai sekarang. Siapa tahu ada yang berubah pandangannya terhadapku." Ucap Parry, sengaja. Tetapi Carren juga sengaja tidak mendengar yang dikatakan Parry, karena mengerti maksudnya.

"Hati-hati, jangan suka tersenyum sendiri. N'tar ada yang lihat, dikira kau sudah mulai miring." Ucap Carren tersenyum, sambil menyilangkan jari telunjuk di dahinya.

"Makanya kalau aku lagi senyum itu, diperhatikan supaya yang lain ngga melihatku senyum sendiri dan mengatakan aku miring. Bicaramu membuatku tersenyum, tetapi kau ngga melihatku." Ucap Parry, sengaja ledekin Carren.

"Makanya kalau mau senyum itu, kirim kode, biar aku pantengin. Sudah berhenti, berbalas lagi dan singkirin laptopnya." Ucap Carren, karena melihat pelayan mendekati meja mereka.

Parry berhenti ledekin Carren dan ikut menyingkirkan laptopnya seperti Carren, karena pelayan mau menata menu pesanannya. Carren tercengang melihat menu yang dipesan Parry.

"Sudah, makan saja dan dilarang protes. Aku kan, sudah bilang, mau traktir kau makan enak." Ucap Parry, melihat Carren hendak protes melihat banyak menu yang dipesannya.

Carren jadi tersenyum, karena Parry tahu dia akan protes. "Baiklah, mari berdoa dan kita makan. Makasih, yaa." Ucap Carren dengan hati bersyukur. Melihat menu yang sangat menggiurkan di depannya. Semua seafood kesukaannya dipesan oleh Parry.

"Carren, mari kita bertukar tempat, karena aku terganggu dengan wanita-wanita itu." Ucap Parry, agar dia bisa duduk membelakangi mereka. Sedangkan Carren pindah duduk tanpa melihat sekitar, seakan-akan mereka bukan sengaja bertukar tempat duduk. Dia mengerti, Parry ingin makan dengan tenang, karena bagaimanapun dia akan mengangkat wajahnya dan melihat mereka.

Selesai makan, mereka kembali  berdiskusi untuk persiapan bagian terakhir materi diskusi Parry. Setelah Parry merasa semua yang perlu dipersiapkan telah selesai, Parry tersenyum senang dan percaya diri untuk menghadapi kelas diskusi di kampusnya.

"Carren, aku mengantarmu pulang sampai rumah, ya?" Tanya Parry, sambil mereka membereskan laptop dan memasukan ke tas masing-masing. Parry memberikan kode kepada pelayan untuk membawa bill kepadanya.

"Ngga usah, Parry. Antar aku ke Stasiun Sudirman saja, karena aku pingin naik kereta. Kau langsung pulang dan mantapkan lagi yang dibahas tadi, biar hari H makin OK." Ucap Carren, sambil mengangkat tangan dan menautkan jarinya sebagai tanda OK.

"Baiklah, kalau maumu begitu." Ucap Parry, dan mengajak Carren keluar meninggalkan restoran. Dia menerima permintaan Carren untuk tidak memgantarnya pulang dengan berat hati.

.***.

Di sisi yang lain ; Ferdy yang mengikuti Parry bersama anak buahnya terus memantau Parry dan Carren dari jauh. Saat jam makan siang, ada yang sengaja masuk ke restoran untuk memgambil foto mereka berdua dengan ponselnya.

Begitu juga saat mereka keluar dari restoran, mereka mengambil foto mereka lalu dikirim kepada Agra. Kemudian Agra memghubungi boss besarnya.

📱"Tuan, sepertinya wanita itu teman kuliah tuan muda Parry. Karena mereka  makan siang dan selebihnya hanya berbicara sambil laptop masing-masing terbuka di depan mereka." Ucap Agra melapor, setelah menerima laporan dari Ferdy dan melihat foto yang dikirimnya.

📱"Apa kalian tidak mengambil foto wanita itu? Saya hanya ingin tau, siapa wanita yang bisa bersamanya." Ucap Pak Ariand penasaran, karena sepengetahuannya Parry jarang bergaul dengan orang luar.

📱"Ada, tuan. Saya sedang mengirim fotonya untuk tuan. Mungkin saja tuan mengenalnya, atau dia dari keluarga dekat." Ucap Agra, karena selama mengikuti Pak Ariand, dia sangat mengenal Parry yang tidak terbuka kepada sembarang orang.

Setelah menerima foto yang dikirim oleh Asistenya, Pak Ariand memperhatikan dengan seksama wanita yang ada bersama putranya. Terutama foto saat mereka keluar dari restoran. Karena saat duduk di dalam restoran, yang wanita hanya terlihat punggungnya.

📱"Baik, saya sudah terima dan sedang melihatnya. Oooh, ini temannya dan juga kenal baik dengan Naina. Saya pernah melihatnya waktu Naina meninggal." Ucap Pak Ariand, sambil mengzoom foto Carren untuk memastikannya.

Pak Ariand mengingat apa yang dikatakan istrinya, saat bertanya kepada Parry tentang wanita di sampingnya. Beliau memperhatikan penampilan Carren di foto dengan dahi berkerut, karena terlihat sangat sederhana.

'Kenapa Parry membawa mobilku untuk bertemu dengannya? Apakah wanita ini sengaja berpenampilan demikian?' Tanya Pak Ariand dalam hati, sambil terus memperhatikan foto Carren.

📱"Ooh, baik tuan. Jadi sekarang kami harus bagaimana terhadap Nona ini, tuan?" Tanya Agra, ketika mendengar apa yang dikatakan boss besarnya.

📱"Biarkan saja Parry bertemu dengannya, tetapi terus mengikuti dan mengawasi Parry." Ucap Pak Ariand, dan mengakhiri pembicaraan mereka.

♡•~Jangan lupa like, komen, vote dan  favorit, yaa... 🙏🏻 Makasih~•♡

Terpopuler

Comments

.

.

kepintaran carren tiada tanding
walo tidak kuliah tapi bisa dan malah mellebihi anak kuliah ..
carren menyelam sambil minum air.
secara ga langsung belajar smua materi kuliahan

2022-10-26

5

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

wajah mu tampan hati mu jg tampan tapi sang carren tidak tertarik pada mu aciaaaan nya cup cup

2022-10-25

3

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

pari ungkapan mu, tidak mempan, maka nya jgn pake sindiran, kalau suka ngomong aja 😅

2022-10-25

3

lihat semua
Episodes
1 01. Carren Briana.
2 02. Ayunna Ollehart.
3 03. Mengenal.
4 04. Gundahan Hati
5 05. Perenungan.
6 06. Perlahan Tersibak.
7 07. Melangkah.
8 08. Tersandung.
9 09. Tidak Jatuh.
10 10. Kesedihan.
11 11. Kejutan 1.
12 12. Kejutan 2.
13 13. Recky Biantra 1.
14 14. Recky Biantra 2
15 15. Parry Hutama 1.
16 Parry Hutama 2.
17 Memantau.
18 Bu Florens
19 Kehilangan.
20 Kecurigaan.
21 Pak Ariand Hutama.
22 Peluang.
23 Mimpi.
24 Tentang mimpi.
25 Anak Sultan.
26 Membuka Jalan.
27 Tekad Bersama.
28 Kenyamanan.
29 Tawaran Pekerjaan.
30 Unhappy 1.
31 Unhappy 2.
32 Berselisih
33 Nyaris.
34 Rencana Sainy
35 Cara Sisil.
36 Rencana Riri.
37 Ayunna - Liana
38 Pemberian.
39 Kendala 1
40 Kendala 2.
41 Dukungan Tak Terduga.
42 Tantangan.
43 Empat Serangkai
44 Pertengkaran.
45 Rencana Franky 1.
46 Recana Franky 2.
47 Tertunda.
48 Tertusuk
49 Hasebo.
50 Usaha.
51 Sebelum Interview.
52 Interview
53 Bekerja.
54 Pengenalan.
55 Keluarga Piltharen.
56 Pemberian Tak Terduga.
57 Merangkul.
58 Mengatur.
59 D'Sainy Boutique
60 Ke Malang.
61 Goropaku Restaurant.
62 Salah Gosip.
63 Tempat Franky.
64 Keseruan di Lapak.
65 Rencana Lamaran.
66 Rencana Carren & Parry.
67 Pernyataan Parry.
68 Tarikalla Bar.
69 Belum Terbiasa.
70 Tarikalla Hotel
71 Ruang Kerja Parry.
72 Terjebak.
73 Tercabik.
74 Terkoyak 1
75 Terkoyak 2.
76 Yang Tertinggal 1.
77 Yang Tertinggal 2.
78 Yang Tertinggal 3.
79 Undangan.
80 H -1. Masih Tertinggal.
81 Kisah di Hari H (1).
82 Kisah di Hari H (2).
83 Kisah di Hari H (3).
84 Kisah di Hari H (4).
85 Kisah di Hari H (5).
86 Kisah di Hari H (6).
87 Kisah di Hari H (7).
88 Kisah di Hari H (8).
89 Penggalan Kisah
90 Tuntaskan Kisah.
91 Penggalan Persoalan.
92 Penggalan Rasa
93 Dampak.
94 Tentang Hati.
95 Tentang Hati 2.
96 Persaudaraan.
97 Penggalan Kebaikan.
98 Menentukan Jalan.
99 Kosong.
100 Ada Binar.
101 Ada Senyum.
102 Bukan Hanya.
103 Awal.
104 Gangguan.
105 Gangguan 2.
106 Gangguan 3
107 Ancaman.
108 Pengumuman
109 Perlahan Terkuak.
110 Kontak Batin.
111 Merobek Luka.
112 Kangen.
113 Kangen Juga?
114 Mencari
115 Panik.
116 Panik 2.
117 Berhadapan.
118 Melepas.
119 Bersiap-siap.
120 Peringatan.
121 Amarah.
122 Meninggalkan.
123 Kontak Batin 2.
124 Peluang.
125 Panik 3.
126 Meminta Tolong
127 Memalukan.
128 Dari Hati ke Hati.
129 Dari Hati ke Hati 2.
130 Merindukan.
131 Kerinduan.
132 Kerinduan 2.
133 Percaya.
134 Percaya 2.
135 Ada yang Lain.
136 Berpisah.
137 Sendiri
138 Dibicarakan.
139 Terlambat.
140 Keraguan.
141 Keharuan.
142 Kelegaan.
143 Bolos.
144 Menjaga.
145 Menjaga 2.
146 Makin Sayang.
147 Makin Sayang 2.
148 Babak Baru.
149 Ayah dan Anak
150 Ayah dan Anak 2.
151 Ayah dan Anak 3
152 Ayah dan Anak 4.
153 Ayah dan Anak 5.
154 Camer dan Camen
155 Camer dan Camen 2.
156 Pucuk dicinta ...
157 Saling Mengerti.
158 Saling Memahami.
159 Solusi.
160 Keputusan.
161 Lamaran.
162 Bertunangan.
163 Belajar Masak.
164 Masakan Kesukaan.
165 Rencana Aaric.
166 Rencana Aaric 2
167 Rencana Aaric 3
168 Melegakan & Meresahkan.
169 Luka Baru.
170 Luka Baru 2.
171 Pagar Pengaman
172 Mulai Terancam.
173 Mulai Terancam 2.
174 Iris Tipis.
175 Iris Tipis 2.
176 Interval.
177 Siap Tempur.
178 Tempur.
179 Tempur 2.
180 Tempur 3.
181 Tempur 4.
182 Tentang Gungun.
183 Tentang Warisan.
184 Tentang Bu Sunny.
185 Tentang Bu Sunny 2.
186 Surprise.
187 Surprise 2.
188 Surprise 3.
189 Surprise 4.
190 Sama Sisi.
191 Sama Sisi 2.
192 Sama Sisi 3
193 Interval 2.
194 Dukungan.
195 Dukungan 2.
196 Bergolak.
197 Terguncang.
198 Berbagi Rasa.
199 Berbagi Rasa 2.
200 Rumah Kita.
201 Rumah Kita 2.
202 Rumah Kita 3
203 Nasehat.
204 Menolong.
205 Ace.
206 Ace 2
207 Ace 3
208 Tetap Terkejut.
209 Tetap Sibuk
210 Lampu Hijau.
211 Wedding.
212 Berbagai Rasa Hati
213 Berbagai Rasa Hati 2.
214 Berbagai Rasa Hati 3.
215 Berbagai Rasa Hati 4
216 Hadiah Pernikahan.
217 Honeymoon
218 Honeymoon 2
219 Terobati.
220 Tidak Kebetulan.
221 Dunia Terasa Kecil
222 Biantra Family.
Episodes

Updated 222 Episodes

1
01. Carren Briana.
2
02. Ayunna Ollehart.
3
03. Mengenal.
4
04. Gundahan Hati
5
05. Perenungan.
6
06. Perlahan Tersibak.
7
07. Melangkah.
8
08. Tersandung.
9
09. Tidak Jatuh.
10
10. Kesedihan.
11
11. Kejutan 1.
12
12. Kejutan 2.
13
13. Recky Biantra 1.
14
14. Recky Biantra 2
15
15. Parry Hutama 1.
16
Parry Hutama 2.
17
Memantau.
18
Bu Florens
19
Kehilangan.
20
Kecurigaan.
21
Pak Ariand Hutama.
22
Peluang.
23
Mimpi.
24
Tentang mimpi.
25
Anak Sultan.
26
Membuka Jalan.
27
Tekad Bersama.
28
Kenyamanan.
29
Tawaran Pekerjaan.
30
Unhappy 1.
31
Unhappy 2.
32
Berselisih
33
Nyaris.
34
Rencana Sainy
35
Cara Sisil.
36
Rencana Riri.
37
Ayunna - Liana
38
Pemberian.
39
Kendala 1
40
Kendala 2.
41
Dukungan Tak Terduga.
42
Tantangan.
43
Empat Serangkai
44
Pertengkaran.
45
Rencana Franky 1.
46
Recana Franky 2.
47
Tertunda.
48
Tertusuk
49
Hasebo.
50
Usaha.
51
Sebelum Interview.
52
Interview
53
Bekerja.
54
Pengenalan.
55
Keluarga Piltharen.
56
Pemberian Tak Terduga.
57
Merangkul.
58
Mengatur.
59
D'Sainy Boutique
60
Ke Malang.
61
Goropaku Restaurant.
62
Salah Gosip.
63
Tempat Franky.
64
Keseruan di Lapak.
65
Rencana Lamaran.
66
Rencana Carren & Parry.
67
Pernyataan Parry.
68
Tarikalla Bar.
69
Belum Terbiasa.
70
Tarikalla Hotel
71
Ruang Kerja Parry.
72
Terjebak.
73
Tercabik.
74
Terkoyak 1
75
Terkoyak 2.
76
Yang Tertinggal 1.
77
Yang Tertinggal 2.
78
Yang Tertinggal 3.
79
Undangan.
80
H -1. Masih Tertinggal.
81
Kisah di Hari H (1).
82
Kisah di Hari H (2).
83
Kisah di Hari H (3).
84
Kisah di Hari H (4).
85
Kisah di Hari H (5).
86
Kisah di Hari H (6).
87
Kisah di Hari H (7).
88
Kisah di Hari H (8).
89
Penggalan Kisah
90
Tuntaskan Kisah.
91
Penggalan Persoalan.
92
Penggalan Rasa
93
Dampak.
94
Tentang Hati.
95
Tentang Hati 2.
96
Persaudaraan.
97
Penggalan Kebaikan.
98
Menentukan Jalan.
99
Kosong.
100
Ada Binar.
101
Ada Senyum.
102
Bukan Hanya.
103
Awal.
104
Gangguan.
105
Gangguan 2.
106
Gangguan 3
107
Ancaman.
108
Pengumuman
109
Perlahan Terkuak.
110
Kontak Batin.
111
Merobek Luka.
112
Kangen.
113
Kangen Juga?
114
Mencari
115
Panik.
116
Panik 2.
117
Berhadapan.
118
Melepas.
119
Bersiap-siap.
120
Peringatan.
121
Amarah.
122
Meninggalkan.
123
Kontak Batin 2.
124
Peluang.
125
Panik 3.
126
Meminta Tolong
127
Memalukan.
128
Dari Hati ke Hati.
129
Dari Hati ke Hati 2.
130
Merindukan.
131
Kerinduan.
132
Kerinduan 2.
133
Percaya.
134
Percaya 2.
135
Ada yang Lain.
136
Berpisah.
137
Sendiri
138
Dibicarakan.
139
Terlambat.
140
Keraguan.
141
Keharuan.
142
Kelegaan.
143
Bolos.
144
Menjaga.
145
Menjaga 2.
146
Makin Sayang.
147
Makin Sayang 2.
148
Babak Baru.
149
Ayah dan Anak
150
Ayah dan Anak 2.
151
Ayah dan Anak 3
152
Ayah dan Anak 4.
153
Ayah dan Anak 5.
154
Camer dan Camen
155
Camer dan Camen 2.
156
Pucuk dicinta ...
157
Saling Mengerti.
158
Saling Memahami.
159
Solusi.
160
Keputusan.
161
Lamaran.
162
Bertunangan.
163
Belajar Masak.
164
Masakan Kesukaan.
165
Rencana Aaric.
166
Rencana Aaric 2
167
Rencana Aaric 3
168
Melegakan & Meresahkan.
169
Luka Baru.
170
Luka Baru 2.
171
Pagar Pengaman
172
Mulai Terancam.
173
Mulai Terancam 2.
174
Iris Tipis.
175
Iris Tipis 2.
176
Interval.
177
Siap Tempur.
178
Tempur.
179
Tempur 2.
180
Tempur 3.
181
Tempur 4.
182
Tentang Gungun.
183
Tentang Warisan.
184
Tentang Bu Sunny.
185
Tentang Bu Sunny 2.
186
Surprise.
187
Surprise 2.
188
Surprise 3.
189
Surprise 4.
190
Sama Sisi.
191
Sama Sisi 2.
192
Sama Sisi 3
193
Interval 2.
194
Dukungan.
195
Dukungan 2.
196
Bergolak.
197
Terguncang.
198
Berbagi Rasa.
199
Berbagi Rasa 2.
200
Rumah Kita.
201
Rumah Kita 2.
202
Rumah Kita 3
203
Nasehat.
204
Menolong.
205
Ace.
206
Ace 2
207
Ace 3
208
Tetap Terkejut.
209
Tetap Sibuk
210
Lampu Hijau.
211
Wedding.
212
Berbagai Rasa Hati
213
Berbagai Rasa Hati 2.
214
Berbagai Rasa Hati 3.
215
Berbagai Rasa Hati 4
216
Hadiah Pernikahan.
217
Honeymoon
218
Honeymoon 2
219
Terobati.
220
Tidak Kebetulan.
221
Dunia Terasa Kecil
222
Biantra Family.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!