...~•Happy Reading•~...
Seiring waktu berlalu, teman-temannya mulai kuliah. Sedangkan Carren dengan kesibukannya membantu dekor Gereja dan Gedung untuk acara pernikahan bersama Mamanya dan Bu Florens.
Bu Florens sangat menyukai semua yang dikerjakan Carren. Dia bisa merangkai bunga dengan baik dan cepat. Perpaduan warna bunga yang dibuatnya sangat cantik dan indah. Begitu juga bentuk pita satin dan tile yang dibuatnya sangat indah dan serasi.
^^^Lambat laun Carren sendiri yang membantu Bu Florens mendekor bersama karyawannya yang lain. Sedangkan Mamanya menjahit di rumah, menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk dekor.^^^
^^^Carren tidak kekurangan pekerjaan, karena ada orang yang menikah setiap waktu. Kalau tidak mendekor tempat pernikahan, dia akan membantu pekerjaan Mamanya di rumah.^^^
^^^Banyak calon pengantin mengunakan jasa dekor Bu Florens. Hal ini membuat Carren juga ikut sibuk bekerja. Dia sudah bisa mendapatkan penghasilan sendiri dari kerjanya mendekor.^^^
^^^Semua penghasilan yang didapat dia serahkan kepada Mamanya. Tetapi Mamanya selalu menyuruh dia untuk menabung semua penghasilan yang diterima dari Bu Florens.^^^
^^^'Simpan saja penghasilanmu, mungkin kau bisa gunakan untuk kursus atau kuliah nanti.' Itu selalu yang diucapkan Bu Nancy, setiap Carren memberikan penghasilannya.^^^
^^^Tidak terasa, hampir satu tahun waktu berlalu. Carren dengan kesibukannya mendekor, sedangkan teman-temannya sibuk dengan perkuliahan mereka.^^^
Menjelang semester baru, Carren mulai memperhatikan pengumuman-pengumuman dari berbagai Universitas. Tetapi semua beasiswa ditujukan untuk calon mahasiswa yang baru lulus. Hal itu membuat Carren berhenti mencari.
Dia menutup laptop dan keluar kamar untuk melihat apa yang sedang dikerjakan Mamanya. Mungkin saja dia bisa membantu Mamanya, selain mendekor.
"Arra, Tante Florens akan mengajakmu ke Bogor untuk membantunya mendekor Gereja di sana. Ada keluarganya yang akan melangsungkan pernikahan di sana. Beliau diminta keluarganya untuk mendekor Gereja." Bu Carren menyampaikan permintaan Bu Florens, saat Carren mendekatinya.
"Ooh, iya, Ma. Nanti Arra bantu Mama di rumah untuk menyiapkan semuanya." Carren senang mendengar yang dikatakan Mamanya.
"Nanti Arra ikut Mama ke pasar untuk bantu melihat warna dan jenis kain untuk mendekor, ya." Bu Nancy berkata lagi, karena dari pembicaraannya dengan Bu Florens, Carren sangat pintar memadukan warna.
Oleh sebab itu, Bu Nancy ingin mengajak Carren untuk membantunya memilih dan memadukan warna dan jenis kain yang cocok untuk mendekor, sebab calon pengantin adalah keluarga dekat Bu Florens.
"Ooh... Baik, Ma. Apakah Tante Florens sudah kasih tau konsep yang diminta oleh calon pengantin, Ma?" Tanya Carren, agar dia bisa tau apa yang mau dibeli dan dikerjakan.
"Ngga, tuh... Mama juga ngga ngerti, Tante Florens hanya bilang begitu." Bu Nancy agak bingung dengan pertanyaan Carren. Karena selama ini, beliau hanya mengerjakan apa yang diminta oleh Bu Florens tanpa bertanya.
"Kalau begitu, nanti Arra tanya Tante Florens agar kita bisa pergi beli bahan sekaligus. Ngga perlu bolak-balik, Ma." Carren segera mengambil ponselnya.
"Baik, Mama serahkan padamu, sebab Mama hanya tahu menjahit. Yang lain, Arra tolong bantu Mama dan Tante Florens. Beliau ingin membuat yang terbaik untuk pernikahan keluarganya ini." Bu Nancy menjelaskan. Carren mengangguk mengerti.
Kemudian Carren menghubungi Bu Florens untuk mengetahui konsep dan warna yang diminta oleh calon pengantin. Agar lebih mudah mencari yang cocok.
Setelah berbicara dengan Bu Florens, Carren mengerti yang dimaksudkan oleh calon pengantin. Dia mulai memikirkan dan merancang apa yang akan dilakukan saat mendekor nanti.
Dia melihat dan belajar dari google tentang cara mendekor. Dia mulai membuat konsep yang ada dipikirannya dalam bentuk desain gambar kasar, supaya mudah mengerjakan.
Dia bersyukur, bisa membeli laptop dari uang beasiswa yang didapatnya selama bersekolah dan juga ponsel yang lumayan bagus. Jadi sekarang dia bisa pergunakan untuk membantu Mamanya dan Bu Florens.
...~***~...
Keesokan harinya Carren menemani Mamanya ke pasar bahan. Ketika berada di pasar untuk membeli bahan yang dibutuhkan untuk dekor, Carren sendiri yang memilih sesuai yang diinginkannya. Bu Nancy hanya mengikuti semua yang diinginkan Carren. Beliau mulai mengerti cara berpikir putrinya.
"Arra, pilih salah satu bahan yang bagus dan kau sukai. Mama akan buatkan baju untukmu. Jadi kau bisa pakai saat bantu Tante Florens di acara keluarganya." Bu Carren melihat banyak bahan bagus dan ingin membuat baju yang cantik untuk putrinya.
"Ooh, iya Ma. Makasih." Carren sangat senang. Dia langsung memikirkan model baju dengan bahan yang sedang dipilihnya.
Setelah semua yang diperlukan sudah ditemukan, Bu Nancy dan Carren segera pulang ke rumah. Kemudian mereka mulai sibuk menyiapkan semua yang diperlukan untuk mendekor di Bogor.
...~***~...
Pada hari H, Carren bersama teman-teman yang akan mendekor berangkat ke Bogor bersama-sama Bu Florens. Carren membawa semua yang telah di buat bersama Mamanya.
"Carren, nanti tolong bantu teman-teman mendekor, ya. Tante tidak bisa terlalu banyak terlibat, karena ada bantu calon pengantin untuk mempersiapkan acaranya." Ucap Bu Florens.
"Baik, Tante. Carren dan teman-teman akan mendekor seperti yang Tante inginkan. Tante konsen mengurus yang lain saja." Ucap Carren untuk menenangkan Bu Florens.
"Kalau Carren dan Icard ada bawa baju ganti, ikut Ibadah dengan Tante. Kalau Rosna dan Akri, tunggu di aula atau di mobil saja, ya. Nanti selesai Ibadah baru kita kumpul lagi untuk merapikan ruangan." Ucap Bu Florens, saat mereka mulai mendekor.
"Baik, Tante." Jawab mereka berempat bersama-sama. Carren mengeluarkan semua yang disiapkan dan mulai menempatkan di tempat-tempat tertentu pita dan slayer satin dan tile.
Setelah itu, dia membantu ketiga rekannya untuk merangkai bunga untuk pasang di pintu gerbang, yang mana tempatnya telah disiapkan oleh Akri. Setelah semuanya telah terpasang, ketiga temannya sangat gembira melihat hasil pekerjaan mereka.
"Kakak Carren, kita boleh foto di sini ngga?" Tanya Rosna, karena sangat terpesona dengan hasil kerja mereka. Begitu juga dengan Akri dan Ichad. Mereka segera foto dan selfie bersama sebelum ramai dengan keluarga calon pengantin.
Carren ke kamar mandi untuk mengganti baju dengan baju yang dijahit oleh Mamanya untuk ikut Ibadah. "Carren, dicari sama Tante Florens." Ucap Ichad, saat Carren keluar dari kamar mandi. Ichad juga sudah mengganti kaos dengan kemeja.
"Baik, Kak Ichad. Makasih." Carren berjalan cepat menemui Bu Florens yang sudah duduk di kursi dalam Gereja. Bu Florens tidak mengucapkan apa-apa, hanya menepuk punggung tangannya berulang kali. Carren mengerti yang dimaksudkan oleh Bu Florens. Pasti sangat senang dengan dekor mereka.
Setelah selesai acara dan mereka telah merapikan semua dekor dan membersihkan Gereja, Carren duduk di tangga untuk meluruskan kakinya yang pegal. Sambil memijit betisnya, dia melihat Akri dan Ichad memasukan semua perlengkapan dekor ke dalam mobil. Sedangkan Rosna membantu memasukan slayer dan pita ke dalam kotak. Carren melihat ketiga rekannya dengan hati bersyukur, bisa bekerja dengan orang-orang yang baik dan menyenangkan.
Carren terkejut melihat pengantin baru berjalan mendekatinya. "Ade, terima kasih telah mengembangkan konsep dekor sederhana yang kami berikan, menjadi sesuatu yang sangat indah. Terima kasih telah menyempurnakan kebahagiaan kami." Ucap pengantin baru sambil menyalaminya dengan hangat. Carren spontan berdiri, dan menyambut uluran tangan mereka.
"Terima kasih juga Kak, telah menyukai apa yang kami kerjakan. Selamat berbahagia." Carren menyalami mereka dengan kedua tangan, karena hatinya sangat senang melihat binar kebahagiaan di mata mereka.
Setelah mereka berlalu, Carren duduk terhenyak. Ucapan pengantin baru sangat menyentuh dan membekas di hatinya. 'Terima kasih telah menyempurnakan kebahagiaan kami.' Carren mengingat kalimat yang mereka ucapkan dengan mata berbinar.
Melihat binar kebahagiaan dimata mereka, Carren pun merasa sangat bahagia. 'Inilah kebahagiaan yang tidak bisa dibeli dengan apapun.' Carren membatin dan itu terus terpatri dalam benaknya. Dia teringat pada kutipan yang pernah dibacanya: *Engkau akan berbahagia, jika bisa membuat orang lain berbahagia.* 'Jadi inilah rasa bahagia itu.' Ucap Carren dalam hati.
Setelah pulang ke rumah, Carren masuk ke kamar dengan hati yang membuncah untuk yang dialaminya hari ini. Dia berdoa untuk hal yang telah ditetapkan dalam hatinya sepanjang jalan. Tempat di mana dia akan bekerja dan berkarier bagi masa depannya.
"Kepada-Mu, ya Tuhan, aku berseru, dan kepada Tuhanku aku memohon: Berikanlah tempat yang baik untuk tempatku berpijak. Mantapkan hati dan pikiranku untuk membangun masa depanku di mana tempat yang Engkau berikan kepadaku. Amin."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
ν⃟α͢иͮуᷠαᷨ
Aamiin 🥰
2022-10-27
42
[ OFF ]
hmmm apakah carren akan bertemu seseorang yang dikenalnya saat nanti di bogor 🤔
2022-10-26
3
.
sabar ya carren..
kamu pasti bisa berhasil
dan bisa membahagiakan ibumu
2022-10-25
4