~•Happy Reading•~
Di sisi yang lain ; Sebagaimana yang disampaikan oleh Carren, dia akan menunggu Parry di Halte Stasiun Sudirman, demikianlah yang dilakukannya. Setelah turun dari kereta, dia berjalan keluar dari stasiun menuju halte dan berdiri menunggu Parry menjemputnya.
Dari jauh Parry sudah melihat Carren telah menunggunya di halte. Dia segera memperlambat mobilnya dan menepi untuk menjemput Carren.
Ketika melihat Carren tidak menggubrisnya yang telah berhenti di depannya, Parry menurunkan kaca mobil. Carren tetap tidak melihat ke arahnya, membuat Parry tersenyum. Dia ingin mengganggunya, tetapi karena kendaraan sedang padat Parry memanggil nama Carren.
Mendengar namanya dipanggil, Carren menunduk dan melihat ke dalam mobil lewat kaca mobil yang telah terbuka. Saat melihat Parry di dalamnya, Carren melangkah dan berjalan ke arah mobil Parry yang telah dibuka pintunya.
"Sorry... Sudah menunggu lama, ya. Tadi aku ke kantor Papi dulu." Ucap Parry, saat Carren telah naik dan duduk dalam mobil di sampingnya. Lalu memukul lengan Parry karena kesal.
"Ngga juga, aku belum lama berdiri di halte. Aku tadi pikir siapa yang berhenti di depanku. Kau ganti mobil, ya." Ucap Carren, karena dia tadi bersikap cuek. Dia tidak menyangka Parry yang ada dalam mobil di depannya. Untung Parry menurunkan kaca dan memanggil namanya.
"Aku pakai mobil Papi, karena orang tuaku lagi ngga ada di sini. Sekalian mau ajak kau jalan-jalan naik mobil mereka. Hehehe." Ucap Parry, sambil tertawa mengingat wajah cuek dan tidak senang Carren, saat melihat mobilnya berhenti di depannya.
"Oooh, pantesan. Habis kau ngga bilang mau ganti mobil, aku kira ada orang iseng yang mau menggangguku. Apalagi dengan mobil begini, aku kira sultan lagi nyasar atau salah jalan. Hehehe." Ucap Carren jadi tertawa, mengingat sejak dia berdiri menunggu di halte, ada saja mobil yang melambat di depan halte dan membunyikan klakson.
"Makanya, lain kali ngga usah tunggu di halte. Kalau aku ngga bisa jemput, biar sopir yang menjemputmu di rumah saja. Apakah kau ngga tau, kalau kau berdiri seperti tadi, sangat mengganggu lelaki mata donat?" Tanya Parry sambil tersenyum sendiri mendengar yang diucapkannya.
Walaupun Carren hanya mengenakan kemeja kotak-kotak santai dengan celana jeans dan sepatu lepes, serta mengikat rambutnya asal tidak bisa menyamarkan wajahnya yang ayu dan cantik.
Dengan penampilannya yang demikian mala menarik perhatian orang. Baik yang sedang berjalan di trotoar, juga pengendara mobil dan motor yang lewat di depannya.
"Aahhh... Mereka saja yang matanya kebanyakan piknik, sampai lupa konek dengan otak. Masa wanita ngga bisa berdiri di pinggir jalan, dan juga di halte, lagi." Ucap Carren asal, dan juga protes sambil tersenyum.
Dia mengingat pengendara mobil atau motor yang menjadi iseng melihatnya berdiri sendiri. Padahal penampilannya wajar saja, dan dia juga berdiri dengan sopan sambil memeluk laptop di dadanya.
"Emang mata mereka emoticon (👀), yang ngga konek dengan otak? Tadi aku saja hampir mau mengganggumu, kalau jalanan ngga padat. Hahaha..." Ucap Parry, sambil tertawa mendengar yang dikatakan Carren, mata kebanyakan piknik dan pikirannya yang mau mengganggu Carren.
"Hehehe... Keseringan chat, sampai hapal emoticon. Kalau tadi kau menggangguku, aku langsung balik masuk stasiun. Lagian juga, sejak kapan kau terjangkit virus iseng?" Tanya Carren, dengan wajah tersenyum.
"Sejak tadi melihatmu berdiri di halte dan cuek tidak melihatku yang sudah berhenti di depanmu." Jawab Parry, sambil tersenyum mengingat keinginannya yang tiba-tiba ingin mengganggu Carren.
"Stop, isengnya. Ini kita mau ke mana dengan mobil beginian?" Tanya Carren, karena mereka tidak bisa ke tempat sembarang dengan mobil mewah orang tua Parry. Bisa-bisa mereka tidak bisa berdiskusi, tetapi hanya memikirkan keamanan mobil papinya Parry.
"Tenang saja, aku akan membawamu ke tempat yang tenang untuk belajar dan makan enak." Ucap Parry, sambil mengangkat tangan dan menautkan jarinya untuk mengisyaratkan tanda OK.
"Baiklah, aku serahkan pada yang punya hajatan saja. Silahkan..." Ucap Carren, sambil tangannya mempersilahkan Parry untuk menjalankan mobilnya.
Parry tersenyum melihat Carren yang sudah lebih santai. Dia lalu membawa mobilnya melaju ke Kebayoran di bilangan Jakarta Selatan seperti yang dikatakannya tadi malam kepada Carren.
Setelah tiba di tempat tujuan, Carren tersenyum senang. Selain tempat parkir yang aman, suasananya juga tenang. Parry memarkir mobilnya di sebuah restoran ekslusif, bisa dilihat dari beberapa mobil mewah yang sedang parkir. Restoran yang sangat bersih, nyaman, view nya indah dan sejuk.
Setelah Carren setuju mau membantunya, tadi malam Parry langsung reservasi tempat untuk mereka. Saat masuk ke restoran, Carren takjub melihat ruangan restoran yang mewah dan nyaman.
Carren buru-buru mengalihkan perhatiannya, mengikuti pelayan yang mengantar mereka ke tempat yang telah di pilih Parry, agar dia tidak terlihat seperti kerbau melihat payung.
Setelah duduk di tempat yang dipesan Parry, pelayan meninggalkan mereka. Tetapi suasana dan interior restoran sangat menggoda Carren. "Parry, tolong foto, ya. Buat kenang-kenangan, aku pernah ke sini." Ucap Carren, sambil menyerahkan ponselnya kepada Parry untuk mengabadikannya.
Setelah selesai dan Parry menyerahkan ponselnya, Carren tersenyum melihat hasil jepretan Parry. Benar-benar bagus dan dia sangat suka melihat hasilnya.
"Mari ponselmu, biar aku foto kau juga." Ucap Carren, sambil mengulurkan tangannya untuk meminta ponsel Parry.
"Kalau foto berdua denganmu, baru aku mau. Kalau foto sendiri, aku sudah punya, difoto sama Kak Naina." Ucap Parry, sambil terus memegang ponselnya.
"Eeehh... Apa nanti ulang tahunku dirayakan di sini saja, ya." Ucap Parry, karena telah keceplosan jadi dia mengalihkan pembicaraan, saat melihat Carren terdiam mendengar ucapannya tentang untuk foto berdua.
"Fokuuuss... Sekarang datang untuk belajar, ngga usah mikirin ulang tahun. Karena ulang tahunmu ngga usah direncanakan. Besok mau ulang tahun, sekarang kau telpon untuk tutup restorannya, bisa. Ayooo..." Ucap Carren, lalu mengeluarkan laptopnya.
Parry mengikuti Carren mengeluarkan laptop dari dalam tasnya dan meletakannya di atas meja. Tetapi hatinya belum tenang dengan pikirannya, "Carrennn ..." Ucap Parry terputus, dipotong oleh ucapan Carren.
"Apa lagi, Parriii...? Ulang tahunmu masih lama, jadi ngga usah pikirkan dulu. Tuuuu, diperhatikan." Ucap Carren, karena mengira Parry hendak membicarakan ulang tahunnya. Lalu menunjuk laptop Parry dengan wajahnya.
"Astaga, Carren. Kau galak sekali. Siapa juga yang mau bicarakan ulang tahunku. Sudah kau bilang tadi kan? Saat ulang tahunku, aku akan menutup tempat ini, dari siang sampai malam." Ucap Parry, dengan wajah terkejut karena baru pernah melihat Carren galak.
"Abis, aku kira kau masih mau membahas ulang tahunmu. Bagus kan, bisa melihatku galak?" Tanya Carren, sambil tersenyum untuk menetralkan suasana, karena dia melihat wajah Parry yang terkejut.
"Awas, ya. Berani kau galak lagi mendengar pertanyaanku, aku ngga akan tunggu persetujuanmu, tetapi langsung eksekusi." Ucap Parry, serius.
"Eeeh, ternyata kau sudah bisa galak juga, ya. Kau mau tanya apa? Cepatan, nanti tiba-tiba sore, belum bahas apa pun tentang materimu." Ucap Carren, dengan suara yang lebih santai.
"Aku cuma mau tanya, apakah kau ngga berniat ganti ponselmu? Karena ponselmu itu dibeli saat aku mengantarmu, kan?" Tanya Parry berhati-hati, karena khawatir Carren tersinggung. Karena tadi saat pegang ponsel Carren, dia tahu ponsel Carren dibeli saat dia masih sekolah.
"Begini, Parry. Niat itu ada, tetapi harus tunggu waktunya. Jadi sementara ini, Carren yang sabar, yaaa." Ucap Carren, sambil mengelus dadanya, becanda sambil tersenyum melihat Parry. Dia tidak mau berbicara galak, karena khawarir dengan ancaman Parry yaitu eksekusi. Bisa-bisa Parry membeli ponsel baru untuknya tanpa persetujuan dan mereka akan ribut, karena Carren tidak mau menerimanya.
♡•~Jangan lupa like, komen, vote dan favorit, yaa... 🙏🏻 Makasih~•♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
.
sepertinya parry punya rasa terhadap carren... kamu orang mampu jangan memberi harapan pada carren...kasian dia..
ayo parry fokus diskusi dulu ,.jangan mikir yang macam macam
2022-10-26
5
💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌
isss carren ini GK peka , parri itu mau ngomong sesuatu, kamu ngegas duluan 🙄
2022-10-25
4
pertemuan parry dengan cerren... dari ciri bab ni, parry mmg ada perasaan sama cerren, sampai membawa cerren jauh kesana untuk meminta bantuan... padahal ada niat di hati parry untuk lebih dekat sama cerren.... semoga kmu bisa dapat cerren.... tpi parry kmu itu orang berada jangan memberi harapan yg besar kpda cerren ya kasian cerren, cintajuga tdk seharusnya di miliki,.... syabass parry dan outhornya... semangat selalu💪💪💪
2022-10-22
4