10. Kesedihan.

...~•Happy Reading•~...

Keesokan harinya, Carren dibangunkan oleh bunyi nada dering telpon yang lupa disilent olehnya. Sebenarnya dia ingin bangun siang setelah bekerja keras beberapa hari untuk mempersiapkan dan mendekor bersama Mamanya.

Tetapi karena sudah terlanjur bangun karena bunyi nada dering ponselnya, dia membuka matanya perlahan untuk melihat siapa yang menghubunginya pagi-pagi. Ketika melihat nama yang terterah di layar ponselnya, Carren segera meresponnya.

📱"Halloo, Parry. Met pagi." Sapa Carren, dengan suara serak baru bangun tidur.

📱"Halloo, Carren. Met pagi. Maaf, gue bangunin pagi-pagi begini." Parry merasa tidak enak.

📱"Ngga pa'pa. Ini sudah bangun. Bagaimana?" Tanya Carren, karena dia merasa heran Parry menelponnya pagi-pagi. Mereka masih sering WA atau telpon jika Carren tidak sibuk. Semua itu dilakukan pada waktu-waktu normal, bukan seperti sekarang.

📱"Gue mau infoin, Kak Naina meninggal dan hari ini akan dikremasi. Maafin baru kasih tau sekarang, karena kemarenan kami terkejut dan sangat sibuk." Jawaban Parry membuat Carren terkejut. Dia langsung bangun dan duduk, kesadarannya terkumpul dengan seketika.

📱"Astagaaa. Kak Naina sakit apa, Parry?" Tanya Carren, dengan suara tertahan karena sangat shock mendengar yang dikatakan Parry. Dia memegang dadanya dengan mata membulat.

^^^Carren sangat menyayangi dan menghormati Kakak Parry yang baik hati dan hangat, yang selalu menenangkan dia kalau grogi saat diundang oleh Parry di acara ulang tahunnya.^^^

^^^Kakak Parry selalu mengajaknya bicara untuk menghindarinya dari kejahilan teman-temannya. Kadang-kadang mengajaknya bantu mepersiapkan surprise untuk ulang tahun Parry. Karena Naina sangat menyayangi adik laki-lakinya, Parry.^^^

📱"Kak Naina mengalami kecelakaan di Jagorawi. Apakah kau mau datang melihatnya untuk terakhir kali? Kami ada di Rumah Duka Carlo." Ucap Parry dengan suara yang sedih. Carren tahu, Parry sangat menyayangi Kakaknya. Karena mereka hanya dua bersaudara dan jarak usianya hampir enam tahun.

📱Iya, Parry. Aku mohon maaf baru tahu, karena belakangan ini aku ngga lihat info di grup. Sebentar lagi aku jalan ke sana. Nanti aku kabari kalau sudah sampai di sana." Carren langsung mengakhiri pembicaraan mereka.

Carren segera bangun, mandi dan mencari Mamanya untuk minta ijin. "Syukur, Mama sudah pulang. Arra mau pamit ke rumah duka ya, Ma. Kak Naina, Kakaknya Parry kecelakaan dan meninggal. Hari ini akan dikremasi." Ucap Carren, saat melihat Mamanya masuk ke rumah, pulang belanja dari tukang sayur.

"Oooh... Sampaikan, Mama turut berdukacita. Mari ganti bajumu dengan yang Mama ambil, dan minum teh panas dulu baru ke tempat duka. Supaya Arra tidak merepotkan Parry." Bu Nancy masuk ke kamar untuk mengambil baju ganti. Carren membuat teh panas untuk berdua, sambil menunggu Mamanya.

^^^Bu Nancy mengetahui lingkungan keluarga Parry, karena Parry telah berteman dengan Carren semenjak masih SMP. Beliau tidak ingin putrinya memalukan keluarga Parry jika berada di tengah mereka.^^^

"Baik, Ma. Makasih." Ucap Carren, lalu kembali ke kamar untuk mengganti atasannya dengan blouse yang diberikan Mamanya. Blouse lengan tiga perempat, ada bordir di bagian lengan dan dada. Sangat pas dan cocok dengan tubuhnya.

Beberapa waktu kemudian, Carren naik kereta, karena ada yang diinginkan dan direncanakannya. Dia bersyukur, memiliki sedikit uang dari hasil dekornya, jadi bisa leluasa merencanakan sesuatu.

Ketika turun dari kereta, Carren mampir ke tempat penjualan bunga segar untuk membeli bunga mawar putih dan sekalian merangkainya. Dia ingin memberikan bunga yang sangat disukai oleh Kakaknya Parry sebagai tanda kasih sayang dan menghormatinya. Kemudian dia naik taksi ke Rumah Duka Carlo, dan mengirim pesan buat Parry.

Saat tiba di rumah duka, Parry sudah menunggunya di luar ruangan. Dia bersyukur, Parry keluar menjemputnya. Karena tempat duka sudah penuh dengan para pelayat.

"Aku dan Mama turut berduka, Parry." Ucap Carren, sambil memeluk Parry dengan berlinang air mata. Dia meletakan rangkaian bunga yang dibawanya di samping foto Naina di kaki peti dan menyalami orang tua Parry yang sedang menangis sedih.

Parry mengajak Carren duduk di dekatnya, diantara keluarganya. Parry tidak memperhatikan banyak mata sedang memandangnya, saat duduk berdampingan dengan Carren.

"Parry, kenapa cepat sekali kremasinya." Tanya Carren, setelah duduk di sampingnya dengan air mata berlinang.

"Tubuh Kak Naina lumayan rusak, jadi Mami minta dikremasi saja hari ini." Jawab Parry.

"Sudah berapa lama Kak Naina ada di Indonesia?" Tanya Carren lagi, karena sejak lulus SMU Naina kuliah di Inggris. Carren terakhir bertemu dengannya, saat dia masih di SMP.

"Sudah beberapa bulan ini, Kak Naina kembali ke Indonesia dan bekerja bersama Papi. Kemarenan sedang ke Bandung untuk urusan kantor menggantikan Papi." Parry menjelaskan. Carren hanya bisa mengangguk, sedih.

"Aku sangat menyesal tidak tahu, Kak Naina sudah ada di sini dan tidak sempat bertemu dengannya. Apakah Kak Naina masih ingat denganku?" Tanya Carren dengan mata berlinang.

"Kak Naina masih ingat denganmu, dan pernah minta aku mengundangmu. Tetapi aku bilang sabar sedikit lagi, kau akan datang saat ulang tahunku. Aku mau membuat surprise untukmu. Aku tidak tau akan terjadi seperti ini." Parry sedih dan menyesal. Apa yang disampaikan membuat matanya berkaca-kaca mengingat Kakaknya.

"Ternyata Kak Naina membuat surprise buatku seperti ini." Carren menangis terseduh. Parry mengelus punggungnya, karena Carren terus menunduk dan menangis.

Melihat Carren terus menangis, Mama Parry mendekati. "Parry, ini siapa? Apakah pacarmu?" Bisik Mami Parry pelan, karena melihat Carren sangat bersedih. Dia terus menunduk dan hidungnya memerah serta wajahnya berlinang air mata.

"Bukan, Mam. Dia temanku dan juga telah dianggap adik oleh Kak Naina. Kak Naina sangat menyayanginya dan juga sebaliknya." Bisik Parry pelan, menjelaskan, karena Maminya belum pernah bertemu Carren.

^^^Setiap kali Carren datang ke rumah Parry, hanya bertemu dengan Naina dan Parry. Karena kedua orang tuanya berada di luar negeri. Semenjak Naina kuliah di Inggris, Carren tidak pernah datang lagi ke rumah Parry.^^^

^^^Sejak Naina tidak ada, Parry merayakan ulang tahunnya di restaurant atau cafe. Karena yang suka menyiapkan acara ulang tahun di rumah adalah kakaknya. Sehingga Carren hanya datang ke restaurant atau ke cafe tempat Parry membuat acaranya.^^^

"Ooh, berikan minum untuknya. Mami tidak menyangka, ada yang dekat dengan kakakmu di sini." Bisik Mami Parry, pelan. Kemudian kembali duduk di samping suaminya dan menceritakan tentang Carren kepada suaminya yang terus memperhatikan Carren saat masuk bersama Parry.

"Carren, mari kita minum dulu, karena sebentar lagi mau Ibadah. Kau mau ikut ke tempat kremasi?" Tanya Parry.

"Nanti saja minumnya, aku sudah minum dari rumah. Bolehkah aku ikut juga ke tempat kremasi?" Tanya Carren, pelan.

"Boleh. Nanti ikut dengan mobilku, hari ini aku pakai sopir. Aku ngga PD bawa mobil sendiri setelah kecelakaan Kak Naina." Carren mengangguk mengerti.

...~***~...

Di sisi yang lain ; ada empat pasang mata memperhatikan dengan terkesima kehadiran Carren di tempat duka. "Ayunna, bukannya itu wanita kampung?" Tanya Liana yang memperhatikan Carren dari kedatangannya, sebab penampilan Carren sedikit berubah.

Dia tetap cantik, tetapi terlihat lebih dewasa. Penampilannya juga sudah tidak seperti gadis kampung yang mereka maksudkan. Rambut ikal lebat dan hitam legam, diikat ke belakang begitu saja. Tetapi sedikit helaian rambut yang jatuh di samping wajahnya membuat dia terlihat lebih menarik dan sangat cantik.

Terutama dia sekarang lebih percaya diri dan tidak grogi diantara orang banyak yang tidak dikenalnya. Perubahan itu membuat Ayunna dan Liana yang telah mengenal dia sebelumnya sedikit tercengang.

"Iya, benar. Ternyata dia masih berhubungan dengan Ikan. Apakah dia mengenal Kakaknya Ikan?" Tanya Ayunna, heran. Karena melihat kesedihan yang ditujukan Carren, bukan hanya sekedar ikut bersedih dengan Parry.

"Iya, yaa. Sepertinya dia mengenal keluarga Ikan." Ucap Liana, karena Carren duduk di antara keluarga Parry, sedangkan mereka duduk di tempat pelayat. Dan para pelayat, kebanyakan rekan bisnis orang tua Parry. Yang sudah pasti, semuanya dari kalangan sultan.

Carren yang lagi tertunduk sedih tidak memperhatikan semua yang terjadi di sekitarnya. Karena dia benar-benar merasa kehilangan Naina seperti yang dirasakan Parry.

"Astagaaa... Bukankah itu Recky?" Tanya Liana, melihat Recky yang baru masuk ke tempat duka bersama orang tuanya.

Terpopuler

Comments

[ OFF ]

[ OFF ]

turut berdukacita untuk naina😞

2022-10-27

3

.

.

sedih nya kak naina meninggal karna kecelakaan ..tapi sudah takdir dari yang kuasa...jangan sedih ya parry ..
siapa recky ya 🤔

2022-10-25

4

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

Ayunna ini masih aja manggil pari , ikan. tapi emang iya ada nama ikan pari

2022-10-24

4

lihat semua
Episodes
1 01. Carren Briana.
2 02. Ayunna Ollehart.
3 03. Mengenal.
4 04. Gundahan Hati
5 05. Perenungan.
6 06. Perlahan Tersibak.
7 07. Melangkah.
8 08. Tersandung.
9 09. Tidak Jatuh.
10 10. Kesedihan.
11 11. Kejutan 1.
12 12. Kejutan 2.
13 13. Recky Biantra 1.
14 14. Recky Biantra 2
15 15. Parry Hutama 1.
16 Parry Hutama 2.
17 Memantau.
18 Bu Florens
19 Kehilangan.
20 Kecurigaan.
21 Pak Ariand Hutama.
22 Peluang.
23 Mimpi.
24 Tentang mimpi.
25 Anak Sultan.
26 Membuka Jalan.
27 Tekad Bersama.
28 Kenyamanan.
29 Tawaran Pekerjaan.
30 Unhappy 1.
31 Unhappy 2.
32 Berselisih
33 Nyaris.
34 Rencana Sainy
35 Cara Sisil.
36 Rencana Riri.
37 Ayunna - Liana
38 Pemberian.
39 Kendala 1
40 Kendala 2.
41 Dukungan Tak Terduga.
42 Tantangan.
43 Empat Serangkai
44 Pertengkaran.
45 Rencana Franky 1.
46 Recana Franky 2.
47 Tertunda.
48 Tertusuk
49 Hasebo.
50 Usaha.
51 Sebelum Interview.
52 Interview
53 Bekerja.
54 Pengenalan.
55 Keluarga Piltharen.
56 Pemberian Tak Terduga.
57 Merangkul.
58 Mengatur.
59 D'Sainy Boutique
60 Ke Malang.
61 Goropaku Restaurant.
62 Salah Gosip.
63 Tempat Franky.
64 Keseruan di Lapak.
65 Rencana Lamaran.
66 Rencana Carren & Parry.
67 Pernyataan Parry.
68 Tarikalla Bar.
69 Belum Terbiasa.
70 Tarikalla Hotel
71 Ruang Kerja Parry.
72 Terjebak.
73 Tercabik.
74 Terkoyak 1
75 Terkoyak 2.
76 Yang Tertinggal 1.
77 Yang Tertinggal 2.
78 Yang Tertinggal 3.
79 Undangan.
80 H -1. Masih Tertinggal.
81 Kisah di Hari H (1).
82 Kisah di Hari H (2).
83 Kisah di Hari H (3).
84 Kisah di Hari H (4).
85 Kisah di Hari H (5).
86 Kisah di Hari H (6).
87 Kisah di Hari H (7).
88 Kisah di Hari H (8).
89 Penggalan Kisah
90 Tuntaskan Kisah.
91 Penggalan Persoalan.
92 Penggalan Rasa
93 Dampak.
94 Tentang Hati.
95 Tentang Hati 2.
96 Persaudaraan.
97 Penggalan Kebaikan.
98 Menentukan Jalan.
99 Kosong.
100 Ada Binar.
101 Ada Senyum.
102 Bukan Hanya.
103 Awal.
104 Gangguan.
105 Gangguan 2.
106 Gangguan 3
107 Ancaman.
108 Pengumuman
109 Perlahan Terkuak.
110 Kontak Batin.
111 Merobek Luka.
112 Kangen.
113 Kangen Juga?
114 Mencari
115 Panik.
116 Panik 2.
117 Berhadapan.
118 Melepas.
119 Bersiap-siap.
120 Peringatan.
121 Amarah.
122 Meninggalkan.
123 Kontak Batin 2.
124 Peluang.
125 Panik 3.
126 Meminta Tolong
127 Memalukan.
128 Dari Hati ke Hati.
129 Dari Hati ke Hati 2.
130 Merindukan.
131 Kerinduan.
132 Kerinduan 2.
133 Percaya.
134 Percaya 2.
135 Ada yang Lain.
136 Berpisah.
137 Sendiri
138 Dibicarakan.
139 Terlambat.
140 Keraguan.
141 Keharuan.
142 Kelegaan.
143 Bolos.
144 Menjaga.
145 Menjaga 2.
146 Makin Sayang.
147 Makin Sayang 2.
148 Babak Baru.
149 Ayah dan Anak
150 Ayah dan Anak 2.
151 Ayah dan Anak 3
152 Ayah dan Anak 4.
153 Ayah dan Anak 5.
154 Camer dan Camen
155 Camer dan Camen 2.
156 Pucuk dicinta ...
157 Saling Mengerti.
158 Saling Memahami.
159 Solusi.
160 Keputusan.
161 Lamaran.
162 Bertunangan.
163 Belajar Masak.
164 Masakan Kesukaan.
165 Rencana Aaric.
166 Rencana Aaric 2
167 Rencana Aaric 3
168 Melegakan & Meresahkan.
169 Luka Baru.
170 Luka Baru 2.
171 Pagar Pengaman
172 Mulai Terancam.
173 Mulai Terancam 2.
174 Iris Tipis.
175 Iris Tipis 2.
176 Interval.
177 Siap Tempur.
178 Tempur.
179 Tempur 2.
180 Tempur 3.
181 Tempur 4.
182 Tentang Gungun.
183 Tentang Warisan.
184 Tentang Bu Sunny.
185 Tentang Bu Sunny 2.
186 Surprise.
187 Surprise 2.
188 Surprise 3.
189 Surprise 4.
190 Sama Sisi.
191 Sama Sisi 2.
192 Sama Sisi 3
193 Interval 2.
194 Dukungan.
195 Dukungan 2.
196 Bergolak.
197 Terguncang.
198 Berbagi Rasa.
199 Berbagi Rasa 2.
200 Rumah Kita.
201 Rumah Kita 2.
202 Rumah Kita 3
203 Nasehat.
204 Menolong.
205 Ace.
206 Ace 2
207 Ace 3
208 Tetap Terkejut.
209 Tetap Sibuk
210 Lampu Hijau.
211 Wedding.
212 Berbagai Rasa Hati
213 Berbagai Rasa Hati 2.
214 Berbagai Rasa Hati 3.
215 Berbagai Rasa Hati 4
216 Hadiah Pernikahan.
217 Honeymoon
218 Honeymoon 2
219 Terobati.
220 Tidak Kebetulan.
221 Dunia Terasa Kecil
222 Biantra Family.
Episodes

Updated 222 Episodes

1
01. Carren Briana.
2
02. Ayunna Ollehart.
3
03. Mengenal.
4
04. Gundahan Hati
5
05. Perenungan.
6
06. Perlahan Tersibak.
7
07. Melangkah.
8
08. Tersandung.
9
09. Tidak Jatuh.
10
10. Kesedihan.
11
11. Kejutan 1.
12
12. Kejutan 2.
13
13. Recky Biantra 1.
14
14. Recky Biantra 2
15
15. Parry Hutama 1.
16
Parry Hutama 2.
17
Memantau.
18
Bu Florens
19
Kehilangan.
20
Kecurigaan.
21
Pak Ariand Hutama.
22
Peluang.
23
Mimpi.
24
Tentang mimpi.
25
Anak Sultan.
26
Membuka Jalan.
27
Tekad Bersama.
28
Kenyamanan.
29
Tawaran Pekerjaan.
30
Unhappy 1.
31
Unhappy 2.
32
Berselisih
33
Nyaris.
34
Rencana Sainy
35
Cara Sisil.
36
Rencana Riri.
37
Ayunna - Liana
38
Pemberian.
39
Kendala 1
40
Kendala 2.
41
Dukungan Tak Terduga.
42
Tantangan.
43
Empat Serangkai
44
Pertengkaran.
45
Rencana Franky 1.
46
Recana Franky 2.
47
Tertunda.
48
Tertusuk
49
Hasebo.
50
Usaha.
51
Sebelum Interview.
52
Interview
53
Bekerja.
54
Pengenalan.
55
Keluarga Piltharen.
56
Pemberian Tak Terduga.
57
Merangkul.
58
Mengatur.
59
D'Sainy Boutique
60
Ke Malang.
61
Goropaku Restaurant.
62
Salah Gosip.
63
Tempat Franky.
64
Keseruan di Lapak.
65
Rencana Lamaran.
66
Rencana Carren & Parry.
67
Pernyataan Parry.
68
Tarikalla Bar.
69
Belum Terbiasa.
70
Tarikalla Hotel
71
Ruang Kerja Parry.
72
Terjebak.
73
Tercabik.
74
Terkoyak 1
75
Terkoyak 2.
76
Yang Tertinggal 1.
77
Yang Tertinggal 2.
78
Yang Tertinggal 3.
79
Undangan.
80
H -1. Masih Tertinggal.
81
Kisah di Hari H (1).
82
Kisah di Hari H (2).
83
Kisah di Hari H (3).
84
Kisah di Hari H (4).
85
Kisah di Hari H (5).
86
Kisah di Hari H (6).
87
Kisah di Hari H (7).
88
Kisah di Hari H (8).
89
Penggalan Kisah
90
Tuntaskan Kisah.
91
Penggalan Persoalan.
92
Penggalan Rasa
93
Dampak.
94
Tentang Hati.
95
Tentang Hati 2.
96
Persaudaraan.
97
Penggalan Kebaikan.
98
Menentukan Jalan.
99
Kosong.
100
Ada Binar.
101
Ada Senyum.
102
Bukan Hanya.
103
Awal.
104
Gangguan.
105
Gangguan 2.
106
Gangguan 3
107
Ancaman.
108
Pengumuman
109
Perlahan Terkuak.
110
Kontak Batin.
111
Merobek Luka.
112
Kangen.
113
Kangen Juga?
114
Mencari
115
Panik.
116
Panik 2.
117
Berhadapan.
118
Melepas.
119
Bersiap-siap.
120
Peringatan.
121
Amarah.
122
Meninggalkan.
123
Kontak Batin 2.
124
Peluang.
125
Panik 3.
126
Meminta Tolong
127
Memalukan.
128
Dari Hati ke Hati.
129
Dari Hati ke Hati 2.
130
Merindukan.
131
Kerinduan.
132
Kerinduan 2.
133
Percaya.
134
Percaya 2.
135
Ada yang Lain.
136
Berpisah.
137
Sendiri
138
Dibicarakan.
139
Terlambat.
140
Keraguan.
141
Keharuan.
142
Kelegaan.
143
Bolos.
144
Menjaga.
145
Menjaga 2.
146
Makin Sayang.
147
Makin Sayang 2.
148
Babak Baru.
149
Ayah dan Anak
150
Ayah dan Anak 2.
151
Ayah dan Anak 3
152
Ayah dan Anak 4.
153
Ayah dan Anak 5.
154
Camer dan Camen
155
Camer dan Camen 2.
156
Pucuk dicinta ...
157
Saling Mengerti.
158
Saling Memahami.
159
Solusi.
160
Keputusan.
161
Lamaran.
162
Bertunangan.
163
Belajar Masak.
164
Masakan Kesukaan.
165
Rencana Aaric.
166
Rencana Aaric 2
167
Rencana Aaric 3
168
Melegakan & Meresahkan.
169
Luka Baru.
170
Luka Baru 2.
171
Pagar Pengaman
172
Mulai Terancam.
173
Mulai Terancam 2.
174
Iris Tipis.
175
Iris Tipis 2.
176
Interval.
177
Siap Tempur.
178
Tempur.
179
Tempur 2.
180
Tempur 3.
181
Tempur 4.
182
Tentang Gungun.
183
Tentang Warisan.
184
Tentang Bu Sunny.
185
Tentang Bu Sunny 2.
186
Surprise.
187
Surprise 2.
188
Surprise 3.
189
Surprise 4.
190
Sama Sisi.
191
Sama Sisi 2.
192
Sama Sisi 3
193
Interval 2.
194
Dukungan.
195
Dukungan 2.
196
Bergolak.
197
Terguncang.
198
Berbagi Rasa.
199
Berbagi Rasa 2.
200
Rumah Kita.
201
Rumah Kita 2.
202
Rumah Kita 3
203
Nasehat.
204
Menolong.
205
Ace.
206
Ace 2
207
Ace 3
208
Tetap Terkejut.
209
Tetap Sibuk
210
Lampu Hijau.
211
Wedding.
212
Berbagai Rasa Hati
213
Berbagai Rasa Hati 2.
214
Berbagai Rasa Hati 3.
215
Berbagai Rasa Hati 4
216
Hadiah Pernikahan.
217
Honeymoon
218
Honeymoon 2
219
Terobati.
220
Tidak Kebetulan.
221
Dunia Terasa Kecil
222
Biantra Family.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!