Extraordinary Love
"Akhhhhh," pekik Camelia saat dia bangun dari tidurnya dan melihat sesosok makhluk tampan sedang tidur sambil bertelanjang dada. Dia langsung menarik selimut untuk menutupi tubuh bagian atasnya yang polos tanpa sehelai benangpun.
Makhluk tampan itu mengerejapkan matanya. Dia menoleh ke samping ke arah sumber suara. Namun, saat dia melihat makhluk jadi-jadian di depannya, dia malah ikut memekik.
"Kau siapa?" tanya Kent dengan nada suara tiga oktaf nya.
"Hikssss... Kak. Aku Garbera, sepupu Kak Viola, apa yang sudah Kakak lakukan padaku?. Hikssss... Aku masih gadis di bawah umur Kak.. Kenapa kau tega melakukan ini?," ucap Camelia sambil menangis tersedu-sedu.
Kent mengerutkan keningnya bingung. Dia memijit pelipisnya. Kepalanya memang sedikit berdenyut. Apa yang sebenarnya terjadi? benarkah dia melakukan ini? pada gadis kecil ini? apa mungkin? dia selalu menganggap wanita adalah makhluk jadi-jadian. Lalu bagaimana dia bisa berakhir di atas ranjang dengan wanita ini.
"Aku tidak tahu. Aku tidak ingat apapun," ucap Kent dengan sura yang sangat pelan. Dia memang tidak menyukai wanita, tapi kalau sampai dia melakukannya, dia sudah salah besar bukan.
"Huaaaaa... Hikssss... Kakak harus bertanggung jawab. Bagaimana kalau akau hamil Kak? aku masih kuliah. Umurku baru 20 tahun, aku gak mau jadi single Mom di usia muda. Hikssss...Mama, anak mu sudah di nodai Ma," teriak Camelia yang tangisannya semakin menjadi.
Kent mengacak rambutnya frustasi. Wanita di sampingnya ini sangat berisik. Dia masih bingung, dan otaknya malah semakin buntu saat dia mendengar lengkingan sura Garbera. Ya, Garbera, nama gadis kecil ini adalah Garbera.
Brakkkkkk... Pintu kamar hotel itu di buka dengan kasar oleh beberapa orang dari luar. Nyonya Zinia langsung berlari ketika melihat putri semata wayangnya sedang menagis tersedu-sedu di atas ranjang bersama dengan pria yang akan menikah dengan kakak sepupu Garbera yaitu Viola.
"Ma!" teriak Camelia saat melihat Zinia berlari ke arahnya. Dia mengais semakin kencang di pelukan Zinia.
"Apa yang terjadi Sayang?" tanya Zinia sambil menelisik tubuh bagian atas anaknya.
Deg... Hati Zinia bagai di tusuk ratusan anak panah saat dia melihat tanda-tanda merah kebiruan yang ada di leher, pundak dan juga di dada bagian atas putrinya. Apa Bella-nya mendapat pelecehan dari bajingan yang ada di sampingnya? ini tidak mungkin , bagaimana bisa?....
Bughhhhh..... Bughhhhhh.... Davindra menghajar wajah Kent beberapa kali. "Bajingan kau! berani-beraninya kau berbuat hal kotor kepada anak ku. Kau sudah bosan hidup hah?"...
Bughhhh.... Bughhhhh.... Kent tersungkur di atas ranjang. Sebenarnya dia bisa saja melawan kalau dia ingin. Hanya saja, keadaan nya tidak memungkinkan untuk dia melakukan perlawanan. Dalam posisi ini, dialah yang salah, dia memang pantas di hajar. Davindra ingin kembali memukul Kent. Dia bahkan sudah naik ke tubuh pria itu sambil mencengkram kuat leher Kent.
"Cukup," teriak seorang pria paruh baya pada Davindra. Pria paruh baya itu menarik tubuh Davindra dan membawanya turun dari atas ranjang.
"Kau bisa membunuhnya kalau kau bersikap gegabah seperti ini. Aku ayahnya Kent. Navaro. Aku akan memberimu dua pilihan. Laporkan Anakku ke pihak yang berwajib, atau, biarkan Kent menikah dengan putrimu."
"Pa!" teriak Kent yang akan menyela. Bukannya hari ini dia harus menikahi Viola, kenapa sekarang dia malah harus menikahi gadis tengil ini. Ayahnya menyuruh Kent untuk poligami atau bagaimana...
"Diam kau Kent!" geram Navarro dengan wajah dinginnya.
Kent bungkam. Baiklah, untuk saat ini, dia hanya bisa diam dan menerima apapun yang akan di putuskan oleh ayahnya.
Beberapa jam yang lalu di sebuah hotel terbesar di kota C.
Seperti rencana Camelia sebelumnya. Hari ini di acara pernikahan Kent dan Viola, Camelia sudah bersiap dengan 1001 siasat yang sudah dia atur sedemikian rupa supaya dia bisa menggalakan pernikahan sepupunya itu. Anggaplah dia jahat, tapi dia melakukan ini untuk mencegah kehancuran Kent di masa depan. Meskipun dia belum bisa membayangkan bagaimana konsekuensi yang akan dia hadapi di masa depan, demi Kent. Demi laki-laki dingin namun tampan itu, dia rela melakukan apapun. Ambisi seorang anak remaja memang berapi-api bukan?...
"Kak!" panggil Camelia pada seorang pelayan yang ada di pesta pernikahan Viola dan Kent.
"Ada apa Nona?" tanya pelayan itu sambil mendekat ke arah Camelia.
"Aku punya sesuatu untuk mu." Camelia menyodorkan sebuah cincin berlian yang sangat cantik kepada pelayan laki-laki itu. Pelayan itu agak menjauhkan tubuhnya dari Camelia.
"Maaf Nona, saya sudah punya kekasih," ucapnya polos.
Camelia seketika menepuk jidatnya. Pelayan ini rupanya salah faham karena dia berbicara tidak sampai tuntas. Kebiasaan bicara orang-orang seperti Camelia memang selalu di salah fahami.
"Eishhhh... Bukan itu maksudku. Kau boleh mengambil cincin berlian ini. Tapi, ada satu syarat," bisik Camelia lagi.
"Syaratnya apa Kak?"
"Kau membawa wine bukan?" tanya Camelia, pelayan itu mengangguk. "Masukan obat ini ke dalam gelas yang berisi wine, ini hanya obat tidur. Kau tidak perlu khawatir. Dan ya, setelah kau masukan obat ini, kau berikan wine ini pada laki-laki yang ada di pojok sana," tunjuk Camelia pada laki-laki tampan yang sudah rapih mengenakan tuxedo hitam dan dasi kupu-kupu.
"Bukankah beliau adalah calon mempelai pria Nona? aku tidak mau terlibat masalah," ucapnya lagi.
"Kau ini. Dia itu memang mempelai pria. Tapi dulu dia adalah kekasiku, dan sepupuku menjebaknya dengan cara yang sangat licik. Aku harus menghentikan akal busuk sepupuku," bohong Camelia.
"Wah, ternyata mempelai wanitanya jahat ya. Ya sudah, kalau hanya itu, saya akan melakukannya."
"Tunggu!" ucap Camelia saat pelayan itu hendak pergi setelah mengambil obatnya. "Bawalah dia ke kamar no xxx, aku yakin dia akan ke kamar kecil saat dia merasa pusing. Pada kesempatan itu, kau harus ada di sampingnya. Ingat itu. Dan satu lagi. Kau lihat wanita cantik dengan gaun merah di dekat meja yang ada di samping altar kan?" tanya Camelia. Pelayan itu mengangguk.
"Setelah dua jam, aturlah strategi, bawa dia ke kamar xxx. Dia adalah Ibuku."
"Baiklah, aku akan berusaha sebaik mungkin. Terimakasih untuk cincin berliannya."
"Hmmmm.. Berikanlah cincin itu pada kekasihmu. Dia pasti akan sangat senang."
"Akhirnya aku bisa meyakinkan mu," batin Camelia.
Seperti dugaannya, rencana 80% berhasil, kini dia hanya harus menambahkan 20%nya lagi supaya nilainya bisa pas 100%. Pelayan yang tadi membopong tubuh Kent ke dalam kamar yang sudah Camelia siapkan. Camelia sudah menunggunya sejak tadi. Bahkan dia sudah mempelajari cara memakai make up untuk membuat tanda merah ke unguan dari beberapa beauty blogger di chanel ytb.
"Maafkan aku Kent," ucapnya setelah membaringkan Kent di atas ranjang. Dia membuka jas, kemeja, bahkan cela Kent meskipun dengan mata yang terpejam. Setelah menyelimuti Kent, Camelia melepas bajunya satu persatu. Dia berjalan ke sisi ranjang, lalu berbaring di sisi Kent sambil membenamkan wajahnya di dada bidang milik laki-laki tampan yang sudah mencuri hatinya.
"Aku akan bertanggungjawab Kak," lirih Camelia sambil mengusap wajah Kent yang sedang tertidur.
...To Be Continued....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Dita Aulia
semangat ttus ya kk
2023-02-24
0
Fira Ummu Arfi
follback kak, sdh ku follow yaa 💙💙
2022-08-18
0
Ida Blado
ini camelia apa garberra yg asli,,, tpi sepertinya ini prolog,bkn awal part
2022-07-24
1