"Kak Taksa!" gumam Camelia ketika melihat seorang laki-laki berjalan ke arahnya. Hari ini dia ada kelas pagi, jadi siangnya Camelia makan di kantin kampus. Rencana sih setelah pulang dari kampus, Camelia akan pergi ke kantor Kent. Sekarang Camelia sedang kuliah di tahap akhir, jadi dia akan mulai belajar bisnis management dari suaminya.
"Sendirian aja!" ucap Taksa. Dia menarik kursi yang ada di depan Camelia dan duduk di sana.
Camelia hanya tersenyum tipis. Laki-laki yang ada di hadapannya ini sungguh luar biasa, tampilan luarnya sangat meyakinkan. Tapi hatinya busuk, bagai bangkai lele yang terombang ambing di danau buatan. (Balong)
"Kakak sedang apa di sini?" tanya Camelia basa basi. Demi melancarkan rencananya dan Kent, Camelia harus pura-pura ramah di depan Taksa. Dengan begitu Taksa maupun Viola tidak akan waspada terhadapnya.
"Aku sedang ada urusan dengan dewan direksi."
Camelia mengangguk. "Sebenarnya gak jawab juga gak papa," gumam Camelia dalam hati.
"Tuan Muda Taksa!" panggil seorang wanita dari jauh.
Taksa dan Camelia menoleh ke arah sumber suara. Seorang wanita cantik berjalan ke arah mereka dengan anggunnya. Tapi kalau di lihat-lihat, bukannya anggun, tapi lebih terlihat kecentilan sih. Rambut kuning kecoklatannya, dan juga dres super mini yang dia kenakan membuat Camelia ingin tertawa terbahak-bahak.
"Apa dia tarzan? tapi dari buku novel apa? kenapa penampilannya seperti itu?" batin Camelia.
Wanita tadi menarik kursi dan duduk di samping Taksa. Taksa yang di raba lengannya merasa sangat risih. Wanita ini memang lumayan cantik, tapi kalau melihat tingkahnya yang gatal seperti ini membuat Taksa tidak mood saja.
"Apa yang kau lakukan Anabel? kau mau mempermalukan ku hah?" sarkas Taksa pada wanita itu.
Anabel tidak mendengarkan Taksa. Dia malah semakin bergelayut di lengan Taksa dengan mesra.
"Dia siapa Tuan Muda?" tunjuk Anabel pada Camelia.
Camelia tersenyum manis meskipun wanita yang ada di hadapannya memasang wajah tidak suka.
"Kau tidak perlu tahu, kenapa kau tidak pergi saja!" ujar Taksa lagi. Dia berusaha untuk melepaskan tangan Anabel namun lagi-lagi Anabel malah semakin mengeratkan pelukannya.
"Kak sepertinya kau harus pergi!" ucap Camelia dengan sangat hati-hati. Dia sedang makan siang, kalau harus melihat domba jantan dengan kambing betina di depan mata, Camelia akan kehilangan selera.
"Maaf sudah menganggu mu Bella. Aku tidak berniat seperti itu. Aku pergi dulu ya. Tapi lain kali kita harus mengobrol lebih lama."
Camelia mengangguk. Dia terlalu malas untuk menanggapi Taksa.
"Pergilah Taksa! aku tidak mau melihat wajah mu lagi," gumam Camelia dalam hati.
Taksa pergi meski masih di tempeli Anabel. Sementara Camelia, dia kembali melanjutkan Makannya.
"Hei!" panggil seseorang dari arah samping Camelia. Camelia menoleh.
"Ada apa?" tanya nya seadanya. Wanita itu tersenyum lalu duduk di depan Camelia.
"Kau kenal dengan Taksa?" tanya wanita itu lagi. Camelia mengangguk lalu menggeleng.
"Sebenarnya kau mengenalnya atau tidak?" tanya wanita itu . Dia merebut gelas yang sedang di pegang Camelia lalu membuang sedotannya dan meneguk minuman itu sampai habis.
Camelia melongo. Dia memperhatikan wanita itu dari atas sampai bawah, wanita ini cantik meskipun tidak lebih cantik darinya, dan pakaian yang dia kenakan tidak menunjukan sisi feminim nya sama sekali, cara dia duduk dan cara dia berbicara benar-benar tidak seperti seorang perempuan.
"Aku Melodi," ucapnya sambil mengulurkan tangan. Camelia menjabat tangan itu dengan senyuman manisnya.
"Aku Garbera. Kau bisa memanggilku Bella."
Melodi mengangguk. "Aku serius, kau tidak boleh dekat-dekat dengan orang bernama Taksa. Dia itu bukan laki-laki baik-baik. Dia seorang casanova. Dan wanita yang tadi bersamanya, dia adalah wanita ke 99 yang di kencani Taksa."
Camelia melongo mendengar penjelasan dari Melodi. Jadi Viola orang ke berapa yang di kencani domba jantan itu. Wanita memang selalu bodoh kalau sudah di hadapkan dengan cinta. Laki-laki yang terlalu banyak menjanjikan sesuatu dan terlalu banyak menggombal harus di waspadai. Mending Kent kemana-mana dong, meskipun dia sangat dingin dan sulit di dekati, tapi paling tidak dia masih orisinil. Masih di segel.
Camelia dan Melodi lama-lama mengobrol dengan nyaman. Mungkin setelah ini mereka akan berteman baik karena ternyata karakter Melodi itu hampir sama seperti karakter Camelia di dunia nyata.
****
"Aku pulang dulu ya!" Camelia melambaikan tangannya ke arah Melodi. Melodi melakukan hal yang sama. Dia memakai helmnya lalu melesat pergi menjauhi area kampus.
"Wah, dia sangat keren," puji Camelia ketika melihat Melodi melesat pergi menggunakan motor sport yang sangat dia impikan.
Tiga puluh menit kemudian, Camelia sudah sampai di depan perusahaan suaminya. Dia merapikan pakaian juga dandannya terlebih dahulu.
"Apa aku sudah cantik Pak?" tanya Camelia pada sopirnya.
Sopirnya itu mengangguk dan mengacungkan kedua jempolnya. "Nyonya kecil sudah sangat cantik. Tuan pasti sangat menyukai nya Nyonya."
Camelia tersipu mendengar pujian dari sopirnya itu. Kalau benar Kent akan menyukai penampilan nya, Camelia akan sangat senang.
"Kalau begitu saya masuk dulu ya Pak. Bapak pulang saja lebih dulu! nanti saya pulang bersama Tuan saja."
Lima menit setelah berjalan menelusuri perusahaan suaminya yang sangat besar itu, Camelia akhirnya sampai di depan pintu ruang kerja Kent.
Tok Tok Tok.
Tidak ada sahutan dari dalam.
Tok Tok Tok.
Camelia mencoba untuk mengetuk pintunya lagi.
"Lebih baik aku masuk saja!" gumamnya.
Dia masuk ke ruangan itu, matanya menyisir setiap sudut ruang kerja suaminya.
"Kent kemana?" gumam Camelia , dia berusaha mencari-cari sosok Kent tapi masih nihil.
Pukkk....
"Akhhhh!" Camelia berteriak saat sebuah tangan dengan tiba-tiba menepuk pundaknya.
Terdengar suara gelak tawa dari arah belakang tubuhnya.
"Kakak!" teriak Camelia sambil memukul lengan Kent berkali-kali.
Kent terkekeh. Ekspresi yang di tunjukan Camelia ini sangat lucu. Apa Kent di sangka hantu oleh gadis kecil ini? yang benar saja. Bukankah dia selalu mengatakan kalau dia ini adalah seorang cenayang, kenapa dia harus takut?...
Camelia menarik dasi Kent. Dia memperhatikan wajah Kent dengan seksama. Suaminya ini sangat tampan ketika dia sedang tersenyum.
"Kau sangat tampan kalau tersenyum seperti ini Kak," ucap Camelia.
Kent mematung. Dia langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi dingin kebali. Matanya bergerak ke kiri dan ke kanan , mengikuti pergerakan bola mata bulat milik Camelia.
Deg...
Deg...
Deg...
Jantung kedua orang itu berdegup tak karuan saat mereka merasakan hembusan nafas hangat pasangan masing-masing.
Seakan terhanyut dalam perasan yang membuncah. Lambat laun Kent mendekatkan wajahnya ke wajah Camelia. Degup jantung Camelia semakin tidak karuan. Dia memejamkan kedua matanya perlahan. Kent merasa semakin tertantang karena Camelia sudah memberikan lampu hijau.
...To Be Continued....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
less22
semangat kk
2022-04-28
2
vieta_pramono
ketinggalan...
notif nya gk betul
😭😭😭😭😭
2022-04-27
4
Astuty Nuraeni
kenapa digantungin sih.. lanjut kim
2022-04-27
4