"Aku akan mengantarmu ke kelas," ucap Taksa . Meski Camelia merasa kalau ini terlalu berlebihan, okelah dia akan menerima tawaran dari Taksa. Bukankah dia juga tidak akan bertemu dengan Taksa setiap hari? jadi Camelia tidak harus berpura-pura nyaman di depan Taksa lagi besok.
"Terimakasih Kak. Aku masuk dulu ya!"
"Hmmm... Masuklah!" ucap Taksa sambil mengusap kepala Camelia lembut.
Camelia masuk meski di dalam hati dia merasa sangat jengkel. Kenapa Taksa selalu berbuat seolah-olah mereka sudah saling mengenal sejak lama. Dia tidak nyaman dengan ini. Bahkan Kent saja belum menyentuhnya tapi Taksa, laki-laki dengan santai nya selalu ingin melakukan skinship dengannya.
"Di rumah ada domba betina. Dan di kampus ada domba jantan. Kalian memang cocok di takdirkan untuk bersama. Sama-sama tukang rusuh dan suka bikin orang gak nyaman."
Setelah selesai dengan jam kuliahnya, Camelia di buat bingung. Dia mau pulang, tapi di rumah juga gak ada yang bisa di ajak bicara. Begitupun di kampus. Dia sangat kesepian.
"Aku ke kantor Kak Kent aja akh.. Biar nanti bisa pulang bareng lagi."
Camelia mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Dia mengetikan sesuatu untuk memesan taksi online menuju kantor Kent.
"Wahhh.... Kantornya benar-benar besar. Kak Kent sungguh luar biasa," puji Camelia setelah dia turun dari taksi yang tadi dia tumpangi.
"Maaf Nona, anda mencari siapa? di sini sedang tidak ada lowongan. Dan kami juga tidak menerima karyawan magang. Anda datang dari SMA mana?" tanya seorang resepsionis pada Camelia.
Camelia hanya menggerutu dalam hati. Wajah Garbera memang babyface, apalagi tubuhnya yang langsing dan terawat. Pasti orang-orang akan salah paham ketika melihatnya.
"Maaf Mbak. Saya istrinya Tuan Kent," ucap Camelia.
Resepsionis itu tetap tidak mempercayainya. Dia malah memperhatikan Camelia dari atas sampai bawah. "Tidak baik berbohong seperti itu Dek. Yang saya tahu, istri Tuan Kent itu selebgram yang terkenal itu."
"Saya istri keduanya Mbak. Kalau Mbak tidak percaya, tanyakan saja pada Kak Kent!"
Resepsionis itu mendelik. Dia mengambil telepon di atas mejanya lalu menelpon sekertaris Kent.
"Akh, baiklah," ucap Resepsionis itu kepada orang di sebrang telepon.
"Maaf Nyonya, saya tidak tahu.. Maafkan saya," mohon Resepsionis itu pada Camelia. Dia membungkuk dalam karena merasa sàngat bersalah.
"Tidak apa. Katakan saja padaku kantornya ada di mana?" ucap Camelia.
"Ada di lantai 30 Nyonya. Saya akan mengantar Anda."
Beberapa karyawan melirik Camelia takjub. Bukan hanya karyawan laki-laki. Tapi karyawan wanita juga. Garbera memang sangat cantik dengan segala pesonanya. Meskipun dulu Garbera jarang menampakan dirinya di depan umum karena dia merasa minder dengan segala kekurangannya, Camelia tidak seperti itu. Meskipun dia sadar bahwa raga yang dia miliki sekarang tidak sesehat raga aslinya, tapi dia tidak akan menyia-nyiakan hidup dengan hanya berdiam diri di rumah.
"Jaga pandangan kalian! dia istri Bos," bisik sang resepsionis pada beberapa karyawan laki-laki yang mereka lewati. Sontak saja para karyawan itu langsung menunduk. Mereka tentu tidak ingin berbuat tidak sopan dan malah akan membuat pekerjaan mereka terancam.
"Ini ruangannya Nyonya. Anda tinggal masuk saja!"
"Terimakasih," ucap Camelia ramah.
"Sama-sama Nyonya. Kalau begitu saya permisi." Camelia hanya mengangguk.
Tok Tok Tok...
"Masuk!" sahut Kent dari dalam.
"Wahhh... Ruang kerjamu sangat bagus Kak. Aku menyukainya," ucap Camelia. Bukannya langsung duduk atau menyapa suaminya, Camelia malah berkeliling di ruangan Kent. Dia benar-benar takjub dengan segala kemewahan yang di miliki Kent. Bahkan dia bisa melihat pemandangan kota dari dinding kaca yang ada di ruangan itu.
"Kamu ngapain ke sini Bella?" tanya Kent tidak suka.
Camelia berbalik lalu tersenyum. "Aku hanya memiliki jadwal kuliah pagi Kak. Jadi siang ini memang sudah tidak ada kegiatan lagi. Mau langsung pulang ke rumah juga males ah. Gak ada temen. Mending ke sini aja nemenin suami kerja."
Kent melongo mendengar jawaban dari Camelia. Jadi selama ini gadis kecil ini memang selalu menganggapnya sebagi suami? padahal Kent tidak pernah menganggap Camelia sebagai istri. Yang ada Camelia malah seperti perusuh untuk Kent.
"Duduklah di manapun kau mau," titah Kent dingin. Camelia hendak melakukan apa yang di perintahkan Kent padanya. Tapi tiba-tiba saja ponselnya berdering.
"Hai Ma!" ucap Camelia sambil menjauhkan ponselnya.
"Iya Sayang! kamu apa kabar? kamu baik-baik aja kan? Mamah sama Papah kangen Nak. Kamu minum obat teratur kan Sayang?" tanya Zinnia. Di sebelahnya juga ada Davindra. Mereka memang sedang melakukan video call saat ini.
"Bella baik-baik saja Mah, Pah. Kalian jangan khawatir. Kak Kent juga sangat baik padaku." Camelia berjalan ke arah meja kerja Kent. Dia menundukan dirinya supaya bisa sejajar dengan Kent yang sedang duduk. Kent yang sadar akan ke hadiran Camelia langsung menoleh.
Cup...
Kent mematung. Dia tidak sengaja menyentuh pipi Camelia dengan bibirnya.
"Tuh kan Mah , Pah, Kak Kent itu udah mulai cinta sama Bella, jadi kalian gak usah khawatir." Camelia menendang kaki Kent dam mengisyaratkan Kent untuk tersenyum dan menyapa kedua orang tuanya.
Dengan berat hati Kent menurut. Dia tersenyum meski di paksakan. "Kalian tidak perlu mengkhawatirkan Bella. Dia aman bersamaku Mah, Pah," ucap Kent.
"Baiklah, kapan kalian mau mengunjungi kami?"
"Akhir pekan Mah."
Kent langsung menoleh ke arah Camelia. Dia benar-benar di buat jengkel oleh istri kecilnya itu yang selalu membuat keputusan tanpa persetujuan darinya.
"Bella tutup dulu ya Mah. Kak Kent masih harus bekerja. Dah...."
"Kau gila Bella?" seloroh Kent setelah Camelia menutup panggilan video nya.
Camelia memutar tubuhnya lalu duduk di atas meja Kent. Kent hanya melihat apa yang sedang Camelia lakukan meski dia merasa kurang nyaman.
"Pertama, aku gak gila Kak Kent. Aku tahu kau tidak suka berbaur dengan orang luar. Tapi anggaplah ini sebagai bayaran karena tadi Kakak sudah berani mencium ku."
"Aku tidak sengaja melakukan nya."
Camelia mengangguk. "Aku tahu, tapi Kakak tidak membasuh mulut Kakak itu jadi aku anggap Kakak menyukainya."
Kent membulatkan matanya. Dia seakan di sadarkan oleh kata-kata Camelia. Kenapa dia tidak jijik saat bibirnya menyentuh pipi Camelia?
"Yang kedua. Aku pernah bilang kan kalau aku adalah seorang Cenayang? aku akan membantu Kakak memilih proyek yang akan menguntungkan untuk Kakak."
Camelia memutar laptop yang ada di depan Kent . "Proyek ini tidak bagus. Kau akan rugi Kak," tunjuk Camelia pada layar laptop suaminya.
"Apa maksudmu?" tanya Kent yang memang tidak percaya akan ucapan Camelia.
Camelia turun dari meja Kent lalu mendekatkan bibirnya di telinga sang suami. "Kalau aku bilang Kak Taksa ikut andil dalam proyek ini apa Kakak akan percaya?" bisik Camelia di telinga suaminya.
...To Be Continued....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
El_Tien
itu tandanya kamu mulai cinta Kent wkwkwk
2022-06-07
0
El_Tien
sebenarnya cenayang sama tukang gorengan itu beda tipis wkwkwk
2022-06-07
1
نور✨
keren🤗
2022-06-01
2