Ucapan Taksa

Pagi itu suasana di meja makan yang ada di rumah Kent lebih ramai dari biasanya. Ya, meskipun tidak ada yang memulai pembicaraan, paling tidak selain Kent ada Camelia dan Viola yang ikut sarapan bersama.

Kent terlihat menikmati sarapan paginya. Hari ini Camelia membuatkan omlet dan teh hijau untuk Kent. Kent tidak protes ketika mendapat sarapan pagi yang menurutnya teramat sangat simpel itu. Dia hanya tidak ingin membuat keributan. Lebih baik dia diam daripada harus mendengarkan omelan Camelia di pagi hari.

Camelia melirik Viola yang saat itu sedang menikmati sup ayam buatan Indri. Sebenarnya Viola sempat protes karena sarapan paginya berbeda dengan sarapan punya Camelia dan Kent. Tapi karena Camelia mengatakan kalau sarapan itu buatannya sendiri, Viola langsung tidak berselera.

"Uhukkkk... Uhukkkk..." Viola membekap mulutnya dan langsung berlari ke arah kamar mandi. Camelia dan Kent sama sekali tidak memperdulikan hal itu. Mereka malah fokus menikmati sarapan pagi mereka. Mungkin Viola hanya di anggap angin lalu.

"Kak!" panggil Camelia.

"Hmmm.."

"Aku perlu sopir pribadi untuk mengantarkan ku ke kampus. Aku tidak bisa mengendarai mobil sendiri."

"Aku akan mencarinya." Camelia hanya mengangguk mendengar ucapan singkat sang suami. Apa Kent memang sedingin ini? padahal ketika dia membaca novelnya dia baik-baik saja. Tapi saat dia merasakan nya sendiri dia merasa kurang nyaman dengan sikap dingin yang di tunjukan Kent.

"Indri!......" Teriak Viola dari arah kamar mandi. Indri dan beberapa pelayan langsung mendekat ke arah sumber suara. Sementara Camelia, dia menahan senyumannya. Kent sedikit melirik Camelia. Kenapa Camelia terlihat senang ketika Viola berteriak tidak karuan.

"Indri. Kau ingin membunuhku hah? kenapa ada kecoa di dalam sup ayamnya?" geram Viola marah.

"Kecoa apa Nyonya Pertama? Saya memasak sup ayam bukan sup kecoa," jawab Indri.

"Kau berani menjawab Indri? lihatlah kecoa itu baik-baik di dalam mangkuk sup yang tadi sedang aku makan."

Indri mengangguk. Dia kemudian berjalan ke arah meja makan dan mengaduk mangkuk yang di maksud Viola. Tangannya tergantung di udara bersamaan dengan sebuah kecoa yang ukurannya cukup besar.

Camelia terkekeh. Sebenarnya tadi pagi saat dia membereskan pakaiannya, Camelia menemukan seekor kecoa. Dan saat dia melihat kecoa itu, ide brilian langsung muncul begitu saja. Ini hanya salah satu kejahilan yang Camelia lakukan kepada Viola, entah apa yang akan dia lakukan nanti, tapi dia tidak akan berhenti untuk membuat Viola jengah dan pergi meninggalkan Kent dengan suka rela.

"Kau melihatnya sendiri bukan?" tanya Viola yang meringsut karena takut melihat kecoa yang ada di tangan Indri.

"Maaf Nyonya, tapi saya tidak tahu kenapa kecoak ini bisa ada di mangkuk sup nya. Saya yakin saya sudah menjaga kebersihan dengan sangat baik."

"Kent!" rengek Viola pada suaminya. Bukannya menanggapi rengekan Viola Kent malah beranjak dari duduknya dan tidak memperdulikan Viola sama sekali.

"Saya berangkat Bi!" ucap Kent pada Indri.

"Baik Tuan."

Camelia ikut berdiri saat Kent sudah berjalan ke arah pintu.

"Kau mau kemana Garbera?" teriak Viola.

"Aku mau kuliah, memang mau apa lagi," jawab Camelia seadanya.

Viola mendengus. Dia tahu kalau Camelia masih kuliah. Tapi maksud dia adalah, kenapa Camelia harus berangkat bersama Kent. Apa dia tidak bisa naik taksi online saja.

"Dasar gatal," geram Viola sambil menghentakkan kakinya di atas lantai.

Sementara di dalam mobil, Camelia duduk sangat mepet ke arah pintu. Kent yang melihat itu di buat bingung. Ada apa dengan Camelia hari ini. Biasanya dia akan sangat cerewet dan selalu berusaha untuk menjahilinya. Namun, suasana di dalam mobil sangat hening karena Camelia hanya melamun dan tidak mengucapkan sepatah katapun.

"Kita ke kampus xxx dulu Pak!" titah Kent pada Indro supir pribadinya.

"Baik Pak."

Camelia menatap pemandangan dari kaca mobil Kent. Tergambar raut wajah sedih dan bingung dari wajah cantiknya. Hari ini cuaca di wajahnya sedang mendung.

"Ibu, Ayah, apa kalian baik-baik saja? sudah hampir satu bulan aku terjebak dalam dunia novel ini, aku tidak tahu keadaan kalian di sana. Aku harap kalian baik-baik saja Ibu,Ayah. Do'akan Camelia supaya Camelia bisa menolong Kent."

Kittttt... Mobil yang di tumpangi Kent dan Camelia tiba-tiba berhenti mendadak.

"Are you oke?" tanya Kent pada Camelia.

"Hmmm... I'm good," jawab Camelia apa adanya. Dia tersenyum manis ke arah Kent. Kent yang seakan tersadar dengan perbuatannya langsung menarik tangannya dan kembali duduk dengan tenang.

"Kau itu sangat manis kalau sedikit perhatian seperti ini Kak. Meskipun ini hanya sopan santun, aku sangat senang Kak," ucap Camelia. Dia tentu saja merasa sangat tersentuh saat Kent berusaha melindunginya dan menahan tubuhnya supaya tidak terbentur jok mobil yang ada di depan.

Kent tidak membalas ucapan Camelia. Dia sendiri merasa menyesal karena tadi refleks menahan tubuh Camelia menggunakan tangannya.

"Maaf Tuan. Tadi ada anak kucing melintas," ucap Indro.

"Tidak apa-apa. Lanjutkan saja!"

Tiga puluh menit kemudian, mobil Kent sudah ada di depan kampus Camelia. Camelia turun dan sedikit membungkukkan badannya.

"Terimakasih Kak. Maaf karena harus merepotkan mu."

Kent mengangguk. Sesaat setelah itu, mobil yang di kendari Kent langsung melaju meninggalkan Camelia.

"Kau benar-benar berhati dingin Kak," ucap Camelia sambil menatap mobil Kent yang sudah mulai menjauh.

"Garbera!" panggil seseorang dari belakang. Camelia lantas menoleh ke arah sumber suara.

"Kak Taksa," panggil Camelia. "Kenapa Kak Taksa ada di sini?"

Taksa tersenyum. Dia berjalan mendekati Camelia. "Hari ini ada rapat dewan. Aku hanya datang untuk mewakili Ayah. Kau ada kuliah pagi?" tanya Taksa.

"Hmmm.. Iya Kak."

"Aku boleh menanyakan sesuatu gak Bell?" tanya Taksa lagi.

"Tanya aja Kak!"..

"Kenapa kamu mau menjadi istri kedua Kent Bella? daripada menjadi istrinya, lebih baik kau menikah dengan ku. Aku janji, aku tidak akan membiarkan mu kekurangan apapun. Aku akan memberikan semua yang Kent berikan padamu."

Camelia menghentikan langkahnya. Dia tidak menjawab pertanyaan Taksa padanya. Apa yang harus dia katakan kepada Taksa. Dia menikahi Kent karena dia ingin menggagalkan rencana Taksa dan Viola yang ingin menghancurkan Kent. Tapi di samping itu, Camelia juga menyukai suaminya.

"Aku harus menjawab apa Kak? aku mencintai Kak Kent. Dan sekarang aku sudah menikah dengannya. Dia adalah suamiku. Apapun yang Kakak tawarkan kepadaku, aku tidak akan pernah meninggalkan Kak Kent. Maafkan aku Kak," ucap Camelia tulus. Dia belum pernah menerima ajakan menikah ketika ada di dunia nyata. Jangan kan menikah, ajakan pacaran saja belum pernah dia terima. Jadi wajar saja kalau Camelia merasa tidak enak hati pada Taksa.

Taksa tersenyum kecut. "Tidak apa kau menolak ku sekarang Garbera, aku akan terus berusaha untuk merebut mu dari Kent. Apa yang menjadi milik Kent. Harus menjadi milik ku juga."

...To Be Continued....

Terpopuler

Comments

Ida Blado

Ida Blado

maju taksa,pantang mundur sebelum menang,,, hehe,, dukungan gue cuma pengin kihat kent cembiru ye 😀

2022-07-24

1

Senajudifa

Senajudifa

semangat y kim...

2022-05-25

2

Elwi Chloe

Elwi Chloe

Taksa jgn jadi pembinor deh loh

2022-05-16

3

lihat semua
Episodes
1 Rencana Camelia
2 Camelia Divara Elvina
3 Garbera Mirabella Kirey
4 Viola Orlana Lauren
5 Taksa Falmer Ulfred
6 Di Madu
7 Setelah Pernikahan
8 Bola Pingpong
9 Perihal Black Card
10 Seorang Cenayang
11 Ucapan Taksa
12 Bisikan Seorang Cenayang
13 Karena Minyak
14 Hubungan Palsu
15 Khilap yang Indah
16 Pengganggu Gila
17 Mulai Dekat
18 Kerja Sama
19 Kedatangan Orang Baru
20 Rencana Viola
21 Baju Dinas
22 Rencana yang Tidak Sempurna
23 Kembali Seperti Dulu
24 Ibu Mertua
25 Sebuah Pengakuan
26 Kegelisahan Sang Sopir
27 Kedatangan Melodi
28 Tidur di Kamar Yang Sama
29 Keributan di Pagi Hari
30 Terciduk Lagi
31 Mengikuti Lomba
32 Materi Untuk Mengikuti Lomba
33 Membuat Kent Jijik
34 Kepanikan Camelia
35 Kebodohan Viola
36 Sebuah Kesepakatan
37 Kelicikan Viola dan Taksa
38 Kejutan dari Camelia
39 The First Time
40 Perkataan Absrud Camelia
41 Sudah Dimulai
42 Mempermalukan Diri Sendiri
43 Kekalahan Taksa
44 Jangan Panggil Aku Ibu
45 Baru Permulaan
46 Kemarahan Kent
47 Orang Yang Sama
48 Pengakuan Cinta
49 Hukuman Untuk Taksa dan Wanbli
50 Kepergian Kent
51 Camelia Sakit
52 Kabar Bahagia
53 Burung Dalam Sangkar
54 Keheranan Kent
55 Kilas Balik
56 Balasan Yang Setimpal
57 Pengakuan Camelia
58 Semakin Rindu
59 Operasi Camelia
60 Ending
61 Pengumuman
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Rencana Camelia
2
Camelia Divara Elvina
3
Garbera Mirabella Kirey
4
Viola Orlana Lauren
5
Taksa Falmer Ulfred
6
Di Madu
7
Setelah Pernikahan
8
Bola Pingpong
9
Perihal Black Card
10
Seorang Cenayang
11
Ucapan Taksa
12
Bisikan Seorang Cenayang
13
Karena Minyak
14
Hubungan Palsu
15
Khilap yang Indah
16
Pengganggu Gila
17
Mulai Dekat
18
Kerja Sama
19
Kedatangan Orang Baru
20
Rencana Viola
21
Baju Dinas
22
Rencana yang Tidak Sempurna
23
Kembali Seperti Dulu
24
Ibu Mertua
25
Sebuah Pengakuan
26
Kegelisahan Sang Sopir
27
Kedatangan Melodi
28
Tidur di Kamar Yang Sama
29
Keributan di Pagi Hari
30
Terciduk Lagi
31
Mengikuti Lomba
32
Materi Untuk Mengikuti Lomba
33
Membuat Kent Jijik
34
Kepanikan Camelia
35
Kebodohan Viola
36
Sebuah Kesepakatan
37
Kelicikan Viola dan Taksa
38
Kejutan dari Camelia
39
The First Time
40
Perkataan Absrud Camelia
41
Sudah Dimulai
42
Mempermalukan Diri Sendiri
43
Kekalahan Taksa
44
Jangan Panggil Aku Ibu
45
Baru Permulaan
46
Kemarahan Kent
47
Orang Yang Sama
48
Pengakuan Cinta
49
Hukuman Untuk Taksa dan Wanbli
50
Kepergian Kent
51
Camelia Sakit
52
Kabar Bahagia
53
Burung Dalam Sangkar
54
Keheranan Kent
55
Kilas Balik
56
Balasan Yang Setimpal
57
Pengakuan Camelia
58
Semakin Rindu
59
Operasi Camelia
60
Ending
61
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!