Di dalam sebuah kamar inap VVIP di rumah sakit terbesar yang ada di kota C, terlihat sepasang suami istri sedang berdiri menatap gadis yang terbaring lemah di atas ranjang. Wajah gadis itu terlihat sangat pucat, namun meskipun begitu parasnya masih terlihat sangat cantik.
"Pah, kenapa Bella belum bangun juga? biasanya dia tidak akan pingsan selama ini. Apa penyakitnya semakin parah? apa kita harus membawanya berobat keluar negri?" tanya Zinnia pada suaminya.
"Sabar Mah, mungkin Bella sangat lelah, jadi dia tidur lebih lama dari biasanya. Mama harus yakin kalau Bella akan sembuh. Bela anak yang kuat." Daviandra memeluk istrinya sambil mengusap dan menepuk punggung istrinya itu perlahan. Dia juga sangat sedih melihat anak semata wayangnya harus terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Tapi dia juga sadar, kalau dia ikut terpuruk, siapa yang akan menjaga anak dan juga istrinya.
Garbera Mirabella Kirey adalah seorang gadis cantik yang berasal dari keluarga kaya raya di kota C. Ayahnya bernama Daviandra Emilio, seorang pengusaha properti paling sukses di kotanya. Sedangkan ibunya adalah Zinnia Aster, beliau merupakan direktur keuangan di perusahaan yang di miliki Daviandra.
Meskipun berasal dari keluarga kaya raya, itu tak semerta-merta membuat kehidupan Garbera Mirabella Kirey mulus tanpa hambatan. Ini bukan jalan tol atau sirkuit Mandalika. Kehidupan sudah ada yang mengatur. Garbera yang terlahir dari bibit yang unggul tidak membuatnya tumbuh menjadi tunas yang bagus. Garbera bukan hanya sakit-sakitan, dia juga tidak terlalu cerdas, dan itu membuatnya tidak percaya diri.
Camelia mengerejapkan matanya berkali-kali. Lampu yang ada di ruangan itu membuat matanya silau. Dia menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, namun dia mengerutkan keningnya bingung saat melihat pria dan wanita paruh baya yang sedang berpelukan. Kini dia juga bisa melihat dua orang itu berjalan ke arahnya.
"Bella sayang, kamu sudah bangun Nak? kamu membuat mama sangat takut" ucap Zinnia sambil mengelus pucuk kepala anak kesayangannya. Camelia yang melihat itu semakin di buat bingung.
"Siapa kalian?" tanya Camelia, "dan siapa Bella?" tanyanya lagi.
"Pah, lihatlah, apa penyakit anak kita sangat parah? kenapa dia melupakan kita Pah?" tanya Zinnia sambil menoleh kepada suaminya. Daviandra juga bingung. Anaknya ini cuma pingsan karena memiliki riwayat gula darah rendah (Hipoglikemia) , kenapa sekarang jadi hilang ingatan.
Daviandra langsung memencet tombol yang ada di samping ranjang rumah sakit anaknya. Iya, dia harus segera memanggil dokter untuk memeriksa keadaan putrinya saat ini. Bellanya tidak boleh kenapa-napa. Hanya Bella yang mereka punya di dunia ini, meskipun mereka memiliki harta yang berlimpah, itu tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada Bella dalam kehidupan mereka.
Dokter dan perawat ahirnya masuk ke dalam ruang inap Garbera. Dokter itu memeriksa detak jantung, denyut nadi, juga mata Garbera. Mereka tidak melihat sesuatu yang aneh, wajah pucat Garbera terlihat sangat wajar karena memang gula darahnya sangat rendah dan itu membuatnya lemah. Sementara Garbera, gadis itu melamun dan sejak tadi memperhatikan setiap orang yang ada di ruangan itu.
"Aku di mana? kenapa aku bisa ada di sini? dan siapa mereka? mereka tadi memanggilku Bella? bagaimana bisa namaku berubah dalam sekejap!. Namaku Camelia bukan Bella," ucap Camelia dalam hati.
"Bagaimana keadaan anak saya Dok? apakah dia baik-baik saja? apa perlu kita memindahkannya ke rumah sakit lain? harus kah kita membawanya ke luar negeri? kenapa anak saya tidak mengenali saya Dokter? saya ini mamanya!" Zinnia melontarkan pertanyaan bertubi-tubi kepada dokter yang sedang memeriksa keadaan Garbera.
"Anak Anda tidak apa-apa Nyonya, saya sudah memeriksanya dan semuanya baik-baik saja. Nona Garbera hanya butuh istirahat, dan tolong selalu jaga asupan nutrisinya! makan makanan yang memang bisa membuat gula darahnya naik! jangan sampai keadaan seperti ini terjadi kembali," ucap dokter itu pada Zinnia dan Daviandra.
"Tunggu, tadi dokter itu bilang Garbera dan wanita paruh baya itu memanggilku Bella? Ya Tuhan, jangan bilang.... Ahh tidak, tidak. Ini tidak mungkin." Camelia menelisik setiap bagian tubuhnya. Dia juga menyibak selimut untuk melihat bagian tubuhnya yang lain.
"Astaga! Tubuh siapa ini? kenapa aku berubah, wajahku?" Dia lantas berdiri lalu berjalan ke arah cermin yang ada di dinding ruang rawatnya.
Camelia menyentuh wajahnya perlahan, dia menatap lurus pantulan cermin yang menampakan wajah cantiknya. "Wajahku tetap sama, hanya saja ini lebih tirus dan tubuhku menjadi sangat langsing." Camelia memutar tubuhnya beberapa kali.
"Ada apa Sayang? kau baik-baik saja? kenapa kau bertingkah seperti ini Nak? kembalilah ke ranjang mu! kau harus banyak istirahat kau ini masih sakit!" ucap Zinnia menghampiri anaknya lalu menuntunnya untuk kembali berbaring di rumah sakit.
"Kalau setelah bangun dari pingsannya Nona Garbera sedikit melantur, itu bukan masalah. Hal itu memang kerap terjadi pada orang-orang dengan riwayat gula darah rendah. Anda tidak perlu khawatir, perhatikan saja asupan makannya!" ucap dokter itu. Diviandra mengangguk dan dokter itupun langsung keluar dari kamar Garbera.
"Kamu lapar Sayang? mama kupas kan apel dan pear ya!" ucap Zinnia duduk di samping ranjang Garbera dan mulai mengupas buah-buahannya.
"Apa nama Mama adalah Zinnia Aster? dan nama Papa Daviandra Emilio ?" tanya Camelia. Dia menatap lekat Zinnia dan Daviandra bergantian.
"Kau ini kenapa sayang? bukankah dari dulu kau sudah tahu nama kami?" ucap Daviandra.
"Hehe, aku cuma sedikit bingung Pah," ucap Camelia sambil tersenyum.
"Tidak apa, dokter juga sudah mengatakan kalau ini hal biasa. Makanlah apelnya supaya kau cepat pulih!" ucap Daviandra sambil mengelus kepala anaknya penuh kasih sayang.
Camelia hanya tersenyum. Otaknya sedang bekerja sangat keras. Dia bingung, otak cerdasnya tidak sampai jika harus memikirkan masalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia ada dalam cerita novel yang sering dia baca. Bagaimana caranya. Apa jalan paralel memang ada? lalu apa yang membuat dia masuk ke dalam novel ini.
"Ibu, Ayah, tolong Camelia Bu, Camelia ingin pulang. Camelia takut di sini. Camelia tidak mengenal siapapun. Tapi, tunggu. Jika ini memang cerita novel itu, berarti aku adalah Garbera Mirabella Kirey? Oh Tuhan, kenapa aku harus menjadi dia, dia memang sangat cantik dan kaya raya. Tapi untuk apa jika otaknya bodoh, dia penyakitan dan juga letoy. Apa yang bisa aku banggakan dari sosok ini. Aku memang tidak menyukai tokoh wanita karena dia sangat licik dan memiliki banyak rencana busuk. Tapi di banding Garbera dia jauh lebih kuat. Aku tidak mau menjadi wanita lemah. Aku ingin menjadi diriku yang sesungguhnya." Camelia terus menggerutu dalam hati. Dia benar-benar stres jika harus memikirkan ini terus.
...To Be Continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Fira Ummu Arfi
semangattt thorrrr 💪💪
2022-08-18
2
Ida Blado
lalu apa kabarnya mereka yg udah bikin camelia celaka thor,,, mestinya ceritain dong
2022-07-24
1
Ci_Osyih Aenta
Aku mampir ka...
2022-06-16
1