Cup....
Sebuah kecupan mendarat di pipi Kent.
"Terimakasih karena telah menolongku."
Kent mematung. Dia menatap wajah pucat Camelia lama. Kenapa bibir Camelia terasa sangat hangat di pipinya?
"Kak!" panggil Camelia ketika melihat Kent hanya diam sambil menatap nya lekat.
Kent terperanjat. Dia langsung menjauhkan wajahnya dari wajah Camelia.
"Aku akan kembali dalam lima belas menit," ucap Kent gugup. Dia melepas sepatunya lalu menggantinya dengan sandal rumahan.
"Apa yang terjadi dengan Kak Kent? kenapa dia bersikap seperti itu? apa ada yang salah dengan ku?" gumam Camelia pada dirinya sendiri. Dia menelisik setiap bagian tubuhnya.
"Akh, badan ku lengket semua. Aku harus mandi, masa aku mau membiarkan Kak Kent mencium bau keringatku."
Camelia berusaha untuk berdiri dan berjalan ke arah lemari pakaian. Dia membuka semua bajunya, lalu menggantinya dengan jubah mandi. Setelah selesai, Camelia masuk ke dalam kamar mandi meskipun dengan langkah yang tertatih-tatih.
Sementara Camelia sedang melakukan ritual bersih-bersih nya, Kent asyik dengan panci dan pan yang ada di dapur. Dia masih bingung harus membuat apa. Dia merogoh saku celana yang dia kenakan untuk mengambil ponselnya. Setelah searching di internet, Kent memutuskan untuk membuat smoothies dengan toping buah-buahan dan juga sedikit outmeal. Selain itu juga Kent menyiapkan air hangat. Dia tidak membuatkan Camelia susu karena Camelia akan meminum obat.
Setelah yakin dengan apa yang akan dia buat. Kent menaruh lagi ponselnya ke dalam saku celana. Dia melihat semua isi lemari yang ada stok makanan dan juga lemari pendingin.
****
"Bella!.... Bella!" panggil Kent ketika dia sudah masuk ke dalam kamar Camelia tapi istri kecilnya itu tidak ada di sana.
Kent menaruh nampannya di atas nakas. Dia melihat seluruh isi kamar Camelia. Kemana istri kecilnya itu. Apa di di kamar mandi? tapi bukannya dia masih sangat lemah?...
Tok. Tok. Tok.
"Bella!..... Bella!"... Panggil Kent sambil mengetuk pintu kamar mandi beberapa kali. Tidak ada sahutan dari dalam. Dia ingin menyentuh knop pintu kamar mandi itu, tapi dia juga sangat ragu. Apa pilihannya ini benar.
Gedebuk....
Kent yang tadinya masih ragu , dengan segera membuka pintu kamar mandi itu. Dia terkejut ketika melihat Camelia terduduk di dekat wastafel sambil memegangi sikat gigi.
"Apa yang kau lakukan Bella?" teriak Kent. Dia membantu Camelia untuk berdiri lalu mengambil sebuah tisu dan menyeka busa-busa pasta gigi yang ada di bibir Camelia.
Detik berikutnya Camelia sudah ada di gendongan Kent. Laki-laki itu dengan sigap membopong tubuh Camelia lalu mendudukkan nya di atas ranjang.
"Kau itu bodoh atau apa? sudah tahu lagi lemas kayak gini, malah maksain buat ke kamar mandi."
Camelia hanya diam. Dia ingin menyahut tapi , karena tadi dia sudah memakai semua energinya yang tersisa, dia sudah tidak sanggup lagi untuk melakukan apapun meskipun itu hanya sekedar berbicara.
"Apa kau mau langsung makan?" tanya Kent. Camelia mengangguk.
Kent mengambil mangkuk berisi smoothies yang ada di atas nakas. Dia ingin menyodorkan mangkuk itu namun ketika matanya melihat Camelia yang sangat lemah, Kent memutuskan untuk membantu Camelia makan.
"Buka mulut mu!" titah Kent. Camelia hanya menurut. Kent terus menyuapi Camelia sampai semua smoothies yang ada di mangkuknya habis.
"Tunggu sepuluh menit, baru habis itu kau bisa meminum obatmu."
Kent kembali memperhatikan Camelia dari atas sampai bawah, istri kecilnya ini hanya menggunakan jubah mandi. Belum lagi jubah mandi itu sedikit basah. Kalau Kent membiarkan Camelia tidur seperti ini, Camelia bisa masuk angin.
Kent berjalan ke arah lemari pakaian Camelia. Dia mencari sebuah baju yang mungkin bisa dia pakai kan kepada Camelia tanpa harus bersusah payah.
Mata Kent tertuju pada sebuah dres yang kainnya tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis. Dia rasa ini akan nyaman jika di gunakan untuk tidur. Kent mengambil baju itu lalu kembali ke ranjang Camelia.
"Aku akan mengganti pakaianmu. Kau pegang lah selimutnya. Aku akan melepas jubah mandi mu."
Camelia menurut. Dia tidak takut atau merasa malu. Sebenarnya di kehidupan nyata Camelia masih sering di gosokan punggung oleh ibunya ketika dia sedang mandi. Dan mengingat Kent adalah suaminya, Camelia yakin semuanya akan baik-baik saja. Kent tidak mungkin memper kosanya dalam keadaan seperti ini bukan?
Kent mulai melepas ikatan pada jubah mandi yang di kenakan Camelia meskipun dia memalingkan wajahnya. Dia tentu bukan laki-laki bejad yang akan mengambil kesempatan dalam kesempitan. Setelah selesai memakai kan baju baru yang bersih,Kent membantu Camelia minum obat lalu setelah itu, dia membatu Camelia berbaring di atas tempat tidur.
"Aku akan ke kamar ku, kalau butuh sesuatu kau panggil saja!"
"Kak!" panggil Camelia. Kent menoleh.
"Minta nomor ponsel Kakak. Aku kesulitan menghubungi Kakak karena tidak memiliki nomor ponselmu."
Kent berpikir untuk sesaat. Dia memang harus bertukar nomor ponsel dengan Camelia agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi.
"Mana ponselmu?" tanya Kent. Camelia menunjuk ke arah nakas dengan dagunya. "Sandi nya tanggal lahir mu!" ucap Camelia yang membuat Kent melongo tak percaya. Apa Camelia ini sangat menyukainya sampai password ponsel saja menggunakan tanggal lahir nya.
"Dari mana kau tahu tanggal lahir ku?" tanya kent masih menatap Camelia dengan tatapan heran nya.
"Aku kan sudah bilang kalau aku Cenayang," jawab Camelia tanpa ragu. Kent mendengus.
"Cih, kau selalu saja mengada-ngada. Aku pergi sekarang."
Camelia hanya tersenyum ketika melihat punggung Kent yang hilang di balik pintu kamarnya. Hatinya sangat berbunga-bunga. Camelia semakin nyaman menjadi sosok Garbera. Di kehidupan nyata, jangankan di perhatikan oleh pria, di tatap saja belum pernah. Tubuh gempalnya seolah menjadi hal yang sangat buruk sampai orang-orang tidak ada yang mau berteman dengannya.
****
"Kent!" panggil Viola.
Kent yang hendak membuka pintu kamarnya menoleh ke arah sumber suara.
"Ada apa?" tanya Kent malas.
"Apa kau tidak merindukan ku? kapan kita mau kencan seperti dulu lagi Kent?"
"Aku tidak ada waktu. Lagian buat apa sih kencan-kencan lagi. Bukannya aku udah nikahin kamu? seharusnya kamu bersyukur untuk itu. Jangan pernah lupa kalau aku menikahi mu hanya karena kedua orang tua ku memintanya."
Blammmm...
Viola terperanjat. Kent selalu bersikap seperti ini padanya. Viola pikir setelah menikah Kent akan berubah dan akan mudah di jinakkan. Tapi ternyata dia salah, Kent malah semakin dingin dan semakin kejam.
"Kau keterlaluan Kent. Aku sudah banyak bersabar menghadapi sikap mu yang seperti ini. Awas saja. Setelah aku berhasil menghancurkan mu. Aku akan bercerai dengan mu dan menikah dengan Kak Taksa."
Viola melengos pergi ke kamarnya dengan wajah yang sudah di tekuk kesal. Kent benar-benar menguji kesabarannya. Kalau Taksa tidak memintanya untuk mengawasi Kent, dia pasti sudah meninggalkan Kent sejak lama.
...To Be Continued....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Senajudifa
kutukan cinta mampir y kim biar tambah semangat kuberi like dan fav untmu
2022-06-04
1
Aisy Hilyah
duh kasihan sungguh kasihan
2022-05-18
1
Elwi Chloe
Kent calon-calon bucin sejati
2022-05-16
2