KRIKIL TAJAM SETAJAM CINTA

KRIKIL TAJAM SETAJAM CINTA

Curhat tentang aku?

Leoni memasuki salah satu kafe mewah yang lumayan terkenal di kota Manado, dia mengamati setiap sudut ruangan yang dapat dijangkau oleh matanya. “Apa benar tempat ini milik Anita?” Kata Leoni dalam hati sambal terus mengedarkan pandangan matanya menyusuri tempat itu dan berusaha mencari keberadaan Anita sahabatnya yang merupakan pemilik kafe itu.

Kafe ini sangat besar dan mewah, bahkan ramai pengunjung. Kebetulan Leoni datang pada jam makan siang yang sangat meungkinkan untuk kafe itu dikunjungi oleh orang banyak yang hendak menikmati makan siangnya. “Keren banget Anita bisa memiliki tempat usaha sebagus ini.” Leoni mengagumi tempat itu dan terus melangkah masuk ke dalam kafe sambil memperhatikan setiap sudut tempat tersebut sambil mencari-cari di mana atau kepada siapa dia bisa bertanya keberadaan temannya yang sedang dia cari saat itu.

“Anita?” Leoni tepat berhenti di depan meja resepsionis, dimana ada seorang Wanita yang sedang berdiri memperhatikannya sedari tadi.

“Leoni?” Anita bertatapan dengan Leoni yang baru saja sampai di depan meja resepsionis. “Leoni?” Kata Anita meyakinkan dirinya kalau itu benar sahabatnya yang sangat dia rindukan.

“Nit...” Kata Leoni menyadarkan Anita dari lamunannya yang entah sedang membayangkan apa, dia menjatuhkan

dirinya ke dalam pelukan Anita.

“Kamu sudah kembali Ny? Aku senang banget. Mari duduk dulu yuk!” Anita sadar dari lamunannya dan membalas pelukan Leoni kemudian melepaskan pelukan diantara mereka dan mempersilahkan Leoni untuk duduk. Mereka mengambil tempat duduk yang ada di dekat meja resepsionis itu.  “Gimana kabarmu?” Anita gembira menyambut temannya itu, dia duduk dihadapan Leoni dengan tatapan wajah gembira.

“Kabarku baik. Aku begitu merindukanmu Nit.” Jawab Leoni dengan ekspresi gembira tak kalah dengan Anita.

“Akhirnya setelah empat tahun lamanya Ny, heemmm… aku juga sangat merindukanmu.” Kata Anita.

“Iya Nit, akhirnya setelah empat tahun.” Leoni mendesah.

“Ceritain gimana kamu di Jakarta Ny! Aku penasaran banget dengan Jakarta.” Tanya Anita tanpa mengubah ekspresi bahagiahnya.

“Biasa aja sih sebetulnya.” Jawab Leoni santai. “Tapi tidak ada teman yang special seperti kamu Nit.” Lanjut Leoni.

“Ah yang benar saja kamu!” Anita tersenyum malu-malu. “Ceritain gimana serunya Jakarta dong!” Rengek Anita.

Leoni mulai menceritakan setiap aktivitas yang dia lakukan di sana dengan semangat dan Anita pun mendengarkan setiap cerita Leoni dengan seksama.

“Memang sih di sana seru banget, tak kalah seru dengan Manado. Tapi tetap aja beda sama kampung sendiri kan?” Tanya Leoni setelah menceritakan sedikit pengalamannya berada di ibu kota. “Sekarang giliran kamu Nit! Semenjak aku pergi, apa saja yang kamu lakukan?” Tanya Leoni.

“Yah seperti yang kamu lihat sendiri Ny, selesai SMA aku langsung nikah sama Aryz dan yah buka usaha ini, itu aja. Jadi aktivitasku setiap hari hanya muter-muter rumah kafe, ngurusin keluarga.” Jelas Anita.

“Terus Luna? Dia di mana? Gimana kabar dia Nit?” Leoni tak lupa menanyakan sahabat mereka itu.

“Entahlah dia di mana Ny.” Jawab Anita. “Heemmm… bukannya nanyain aku yang ada di depan mata, malah nanyain dia.” Anita pura-pura merajuk pada sahabatnya itu yang selama ini dia rindukan.

“Iya deh. Kamu gimana kabarnya? Baik-baik saja kan sama Aryz?” Tanya Leoni.

“Iya, kami baik. Makasi.” Jawab Anita seadanya.

“Glen? Dia sering ke sini?” Tanya Leoni malu-malu.

“Kamu masi ingat dia?” Anita balik bertanya.

“Kamu gimana sih? Bukannya jawab, eh malah balik nanya.” Leoni membalas Anita dengan mengambek.

“Iya, iya. Dia sering datang ke sini sih dan setiap kali ke sini dia selalu aja curhat tentang kamu.” Kata Anita santai.

“Curhat tentang aku?” Leoni kaget mendengar perkataan Anita. “Maksudnya? Perasaannya aku tidak pernah ngapa-ngapain sama dia? Kok curhatnya tentang aku sih?” Leoni penasaran dengan perkataan Anita.

Anita kemudian menjelaskan kondisi kedua temannya, Luna dan Glen dimana Luna sangat menyukai Glen walaupun Glen tidak menginginkannya, Luna selalu mengikuti Glen kemana saja dia pergi. Memang Glen tidak menerima Luna dan tidak berpacaran dengan Luna tapi dia juga tidak menolak Luna yang selalu mengekor padanya. Beberapa kali Luna mau menjebak Glen tapi selalu saja Glen luput dari godaan Luna. Setiap kali ada kejadian aneh yang terjadi atau apapun yang dilakukan Luna padanya, Glen selalu memberi tahu Anita dan suaminya Aryz, mereka berdua jadi tempat curhat Glen.

“Luna selalu saja mengejar-ngejar Glen, Ny. Tapi dia selalu di tolak Glen.” Lanjut Anita setelah selesai menjelaskan keadaan Glen dan Luna.

“Kenapa di tolak?” Tanya Leoni penasaran.

“Yah namanya juga tidak cinta, gimana hayo?” Jawab Anita.

“Terus hubungannya sama aku apa dong? Kok tadi katanya dia sering curhat tentang aku?” Lanjut Leoni penasaran

karena belum mendapatkan jawaban yang tepat menurutnya.

“Glen sebenarnya sangat merindukanmu Ny, mungkin sejak dulu dia suka sama kamu tapi tidak sempat dia mengutarakannya padamu. Glen itu cintanya sama kamu bukan sama Luna.” kata Aryzyang tiba-tiba datang dari

dapur dan bergabung dengan Leoni dan istrinya yang sedang mengobrol.

“Iih apaan sih suami gantengnya Anita ini. Ada-ada saja, ngomongnya mulai aneh deh sekarang,” Kata Leoniyang salah tingka mendengar perkataan Aryz, wajahnya memerah seperti tomat, dia malu mendengar perkataan Aryz barusan.

“Ny, aku sih tidak membenarkannya yah, tapi sepertinya kalau aku lihat gitu juga sih, mungkin dia pernah cerita ke suamiku tapi tidak padaku, kan namanya juga laki-laki.” Tambah Anita.

“Heemmm... entahlah.” Leoni membuang nafas dalam-dalam. “Kalaupun gitu, kenapa selama ini dia tidak pernah menghubungi ku? Semua chat tak pernah dibalas, telepon dariku pun tidak di jawab. Sejak saat itu, aku jadi malas menghubunginya. Jadi selama ini tidak ada komunikasi diantara kami. Bahkan di group kita pun, dia tidak pernah

merespon kan?” Tambah Leoni sepertinya kesal dengan perlakuan Glen.

“Iya mungkin saja dia kecewa sama kamu yang waktu itu tiba-tiba saja pergi, dan dia tidak sempat menyampaikan isi hatinya pada kamu Ny, atau juga dia tidak mau mengganggu pikiranmu agar bisa fokus belajar” Anita menenangkan.

“Beberapa kali sih dia mabuk dan mampir ke sini, dia selalu saja ngomongin kamu, nanyain kabar kamu, bahkan pernah dia maksa aku nelpon kamu hanya demi untuk bisa dengarin suara kamu tanpa dia ngomong sama kamu. Ingat gak beberapa kali aku nelpon kamu malam-malam?” Tanya Anita.

“Iya, ingat.” Leoni menganggukkan kepalanya.

“Itu sebenarnya ada Glen di sini.” Lanjut Anita tanpa menjelaskan lagi lebih detail.

“Heeemmmm...” Lagi-lagi Leoni mendesah. “Aku rindu bermain bersama kalian seperti dulu.” Kata Leonidibawah sadar.

“Iya Ny, rasanya senang banget bermain seperti dulu. Semoga saja kita masing-masing punya waktu untuk berkumpul bersama lagi.” Kata Anita

“Nit,sayang. Gampang kok, kamu undang saja mereka datang makan bersama disini biar bisa ngumpul, iya nggak Ny?” kata Aryz

“Iya juga yah kenapa aku tidak mikir sampai di situ.” Kata Anita. “Nanti aku akan coba menghubungi mereka.”Kata Anita lagi.

Selesai diskusi ringan mereka yang saling melepas rindu, Leoni menyampaikan berita kalau dia mau kuliah di Universitas Gensha Manado, setelah itu Leoni pulang dan mempersiapkan diri untuk besok hari pertamanya masuk

kampus.

***

Maaf guys, aku lagi revisi dari awal yah!

Terpopuler

Comments

Katrin Gandaria

Katrin Gandaria

mantap 👍👍👍

2023-09-13

0

Jecky87 ChaneL

Jecky87 ChaneL

Leoni

2022-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 Curhat tentang aku?
2 Tega Banget
3 Bertemu sahabat masa kecilnya
4 Masa Kecil
5 Janji
6 Mengikuti Perintah
7 Melepas RIndu
8 Mendapatkan tugas baru
9 Orang tua dan tanggung jawab perusahaan
10 Pernyataan tanggung jawab
11 Persiapan ke Kupang
12 Pertemuan malam
13 Bertemu Luna
14 Pengakuan Leoni
15 Glen memaafkan Leoni
16 Mengantar Leoni pulang
17 Mencari Leoni
18 Ungkapan hati Glen
19 Map permohonan
20 Glen berani mengungkapkan
21 Meminta jawaban
22 Kabar membahagiahkan
23 Menjadi guru renang
24 Ijin dari Glen
25 Berkunjung ke rumah Leoni
26 Panggilan dari orang tua Glen
27 Menerima tanggung jawab
28 Hubungan Glen dan Leoni
29 Kapan menikah?
30 Jalan keluar
31 Mengantar Leoni Ke Kupang
32 Yayasan Gonzaga
33 Bertemu pimpinan
34 Sport tourism
35 Merasa Berat
36 Sakit Perut
37 Leoni sendiri
38 Setuju
39 Kenapa selalu saja begini?
40 Kesenangan
41 Weekend
42 Bertengkar
43 Bertengkar part 2
44 Aku diganti dengan orang lain?
45 Acara Puncak
46 Bersulang
47 Murkah
48 Tidak Ikut Campur
49 Terima kasih
50 Feedback
51 Akibat dari perbuatan Luna
52 Mama dan papa tahu.
53 Apa yang harus aku lakukan?
54 Jangan bilang
55 Teman Baru
56 Sakit hati
57 Sungai Siumate
58 Kembali ke Sekolah
59 Laporan pertama Airin
60 Sungai Meluap
61 Bantuan
62 Cepat Nikah!
63 Kau kah itu?
64 Memohon
65 Bertemu Leoni
66 Tidak Mau bertemu
67 Masih Menolak
68 Aku Mohon
69 Kejadian sebenarnya
70 Lapang Dada
71 Bicara Berdua
72 Hidup Kembali
73 Itu Leoni kan?
74 Mengembalikan Leoni
75 Merencanakan pernikahan
76 Pertunangan
77 Persiapan Pernikahan
78 Tidak bisa menikah.
79 Wedding Invitation
80 Gaun Pengantin
81 Menerobos Api
82 Kenapa kamu disini?
83 Terlalu Kejam
84 Penjelasan
85 Berdamai
86 Kayak Kembaran
87 Pendamping Pengantin
88 Hari Bahagiah
89 Ganti Pakaian
90 First Night
91 Tanda Cinta
92 Mencetak Gol
93 Memberikan Keturunan
94 Terkurung di suatu tempat
95 Lebih dari ekspektasi
96 Honeymoon yang sebenarnya
97 Kemana?
98 Anak Kandung
99 Rumah Baru
100 Move and Stay
101 Menyelesaikan masalah
102 Berangkat
103 Larantuka
104 Kembali ke kamarmu!
105 Perusahaan ASing.
106 Hasilnya Positif.
107 Tidur di samping aku!
108 Mama sangat senang.
109 Apa yang terjadi sebenarnya?
110 Kenapa selalu ada krikil?
111 Mood berubah
112 Aku pikir tidak sayang
113 Tidak enak hati
114 Sungguh tragis nasibku
115 Tidak percaya.
116 Akhirnya
117 Ending of this story
118 Bukan update
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Curhat tentang aku?
2
Tega Banget
3
Bertemu sahabat masa kecilnya
4
Masa Kecil
5
Janji
6
Mengikuti Perintah
7
Melepas RIndu
8
Mendapatkan tugas baru
9
Orang tua dan tanggung jawab perusahaan
10
Pernyataan tanggung jawab
11
Persiapan ke Kupang
12
Pertemuan malam
13
Bertemu Luna
14
Pengakuan Leoni
15
Glen memaafkan Leoni
16
Mengantar Leoni pulang
17
Mencari Leoni
18
Ungkapan hati Glen
19
Map permohonan
20
Glen berani mengungkapkan
21
Meminta jawaban
22
Kabar membahagiahkan
23
Menjadi guru renang
24
Ijin dari Glen
25
Berkunjung ke rumah Leoni
26
Panggilan dari orang tua Glen
27
Menerima tanggung jawab
28
Hubungan Glen dan Leoni
29
Kapan menikah?
30
Jalan keluar
31
Mengantar Leoni Ke Kupang
32
Yayasan Gonzaga
33
Bertemu pimpinan
34
Sport tourism
35
Merasa Berat
36
Sakit Perut
37
Leoni sendiri
38
Setuju
39
Kenapa selalu saja begini?
40
Kesenangan
41
Weekend
42
Bertengkar
43
Bertengkar part 2
44
Aku diganti dengan orang lain?
45
Acara Puncak
46
Bersulang
47
Murkah
48
Tidak Ikut Campur
49
Terima kasih
50
Feedback
51
Akibat dari perbuatan Luna
52
Mama dan papa tahu.
53
Apa yang harus aku lakukan?
54
Jangan bilang
55
Teman Baru
56
Sakit hati
57
Sungai Siumate
58
Kembali ke Sekolah
59
Laporan pertama Airin
60
Sungai Meluap
61
Bantuan
62
Cepat Nikah!
63
Kau kah itu?
64
Memohon
65
Bertemu Leoni
66
Tidak Mau bertemu
67
Masih Menolak
68
Aku Mohon
69
Kejadian sebenarnya
70
Lapang Dada
71
Bicara Berdua
72
Hidup Kembali
73
Itu Leoni kan?
74
Mengembalikan Leoni
75
Merencanakan pernikahan
76
Pertunangan
77
Persiapan Pernikahan
78
Tidak bisa menikah.
79
Wedding Invitation
80
Gaun Pengantin
81
Menerobos Api
82
Kenapa kamu disini?
83
Terlalu Kejam
84
Penjelasan
85
Berdamai
86
Kayak Kembaran
87
Pendamping Pengantin
88
Hari Bahagiah
89
Ganti Pakaian
90
First Night
91
Tanda Cinta
92
Mencetak Gol
93
Memberikan Keturunan
94
Terkurung di suatu tempat
95
Lebih dari ekspektasi
96
Honeymoon yang sebenarnya
97
Kemana?
98
Anak Kandung
99
Rumah Baru
100
Move and Stay
101
Menyelesaikan masalah
102
Berangkat
103
Larantuka
104
Kembali ke kamarmu!
105
Perusahaan ASing.
106
Hasilnya Positif.
107
Tidur di samping aku!
108
Mama sangat senang.
109
Apa yang terjadi sebenarnya?
110
Kenapa selalu ada krikil?
111
Mood berubah
112
Aku pikir tidak sayang
113
Tidak enak hati
114
Sungguh tragis nasibku
115
Tidak percaya.
116
Akhirnya
117
Ending of this story
118
Bukan update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!