“Bener Leoni tidak ada di tengah teman-temannya.” Kata Glen dalam hati, dia menyapu semua sudut ruangan dengan pandangan matanya, dia tidak menemukan keberadaan Leoni ditengah teman-teman kelompoknya. Glen ketakutan dengan pikiran negatif yang nanti terjadi.
“Udah sekitar 10 menitan Glen, gimana nih? Orangnya tenggelam nih.” Kata Andremenyadarkan Glen dari lamunannya.
“Apa? 10 menit?” Glen kaget dan panik. “Leoni.... Leoni...” Glen panik memanggil nama Leoni.
“Byuuurrr...” Glen melompat kedalam kolam mencari Leoni
“Ahh siapa yang ikutan lompat yah?” Leoni penasaran
“Kak Gleennn... cepat cari Leoni dan bawah dia keluar!” Teriak seorang teman Leoni.
“Oh ternyata Glen.” Kata Leoni dalam hati, dia senang karena ternyata Glen yang sedang berusaha untuk menyelamatkan dirinya. “Capek juga menunggu di dalam kolam” Leoni berbisik dalam hatinya, dia berusaha membantu tubuhnya untuk mengapungkan dirinya ke permukaan kolam agar tidak menyusahkan Glen untuk mencarinya.
“Itu dia sudah terapung, Glen sini, dia sudah terapung. Ayo cepat angkat dia keluar!” Teriak Andre, Glen pun
langsung keluar dari dasar kolam dan mengangkat Leoni keluar dari kolam, sedangkan Leoni pura-pura pingsan.
“Leoni? Bukanya dia atlit renang? Kok bisa tenggelam sih??” Carla teman SMA Leoni yang juga saat itu ada bersama-sama sebagai mahasiswa baru. “Leoni? Yang benar saja kamu tenggelam?” Carla penasaran dan mendekati Leoni yang kepalanya ada dipangkuan Glen. “Jangan ekting deh!” Kata Carladi telinga Leoni.
“Duh ini Carla pake ngomong kayak gitu lagi, dasar!” Kata Leoni dalam hati.
“Apa maksudmu?” Kata Glen pada Carla.
“Iya, dia kan atlit renang, kok bisa tenggelam sih? Jangan-jangan dia pura-pura lagi!” tambah Carla dengan nada menyindir.
“Ehh.. kamu jangan asal ngomong yah, dia ini sahabat aku sejak kecil, aku tahu banget dia takut air, apalagi kolam. Mana mungkin jadi atlit renang. Dasar kamu, sekarang juga keluar dari sini!” Bentak Glen. Glen lupa dengan sekolah Leoni waktu SMA.
“Ihh dasar... dikasi tahu malah tidak bertrima kasih.” Bentak Carla sambil keluar menuju ke kamarnya.
“Ny.. bangun Ny... bangun dong....!” Glen menggoyang-goyangkan tubuh Leoni. “Ny..” Glen menangis. “Kenapa tadi aku tidak jagain kamu... uhh.” Kesal Glen pada dirinya sendiri. “Ndre.. tolong masuk ke ruangan tengah, disitu ada kotak P3K dan air minum, bawah ke sini!” Perintah Glen yang masi panik.
“Baik.” Kata Andremenuruti permintaan Glen.
“Ny aku janji gak akan usil lagi, tapi kumohon bangun, Ny aku gak akan menyakiti kamu lagi, ku mohon bangun dong!” Kata Glen ke telinga Leoni sambil mengelus kepalanya, dia merasa ketakutan menyaksikan Leoni yang pingsan.
“Ini Glen.” Andre menyerahkan kotak P3K kea rah Glen.
“Ambil minyak angin dan gosok di kaki nya!” Perintah Glen lagi.
Selain menggosok dengan minyak angin, dia melakukan langkah-langkah yang dulu pernah dilakukan mama nya saat Leoni tenggelam waktu mereka masi kecil, di rumahnya. Semampunya dia berusaha supaya Leoni sadarkan diri.
“Uhukk... uhhukkk.” Leoni tiba-tiba batuk. “lebih baik aku menyadarkan diri dari pada nanti kepanasan digosok dengan minyak angin.” Leoni tertawah dalam hati. “Yang penting dia suah janji tidak akan usil lagi.” Tambah Leoni yang terus pura-pura batuk.
“Minum dulu airnya.” Andre lagi-lagi menyodorkan segelas air minum ke tangan Glen.
“Makasi Ndre.” Glen menerima gelas ditangannya. “Minum dulu Ny!” Glen menyodorkan segelas air minum kea rah mulut Leoni dan menyuruhnya minum.
Leoni menatap wajah Glen dengan ekspresi lemas, “Makasi.” Kata Leoni kemudian meminum air yang diberikan Glen. “Syukurlah,kebetulan aku haus.” kata Leoni dalam hati.
Leoni mereasa senang, akhirnya dia berhasil membalas dendam ke Glen dan membuat Glen panik dan takut. “Ternyata dia masih perhatian padaku.” Kata Leoni senang dalam hatinya.
Julia dan Intan memang sengaja menyeburkannya ke kolam dengan tujuan menarik perhatian Glen dan Glen akan senang karena mereka usil ke Leoni yang mereka anggap musuh besar Glen. Mereka pikir Glen tidak suka dengan Leoni karena sejak masa OSPEK hari pertama Glen sudah memperlakukan Leoni dengan seenaknya padahal sebaliknya dan ini malah memberi keuntungan ke Leoni yang berpura-pura tenggelam dan membuat Glen berjanji tidak akan usli lagi. Memang semua yang Glen lakukan pada Leoni sudah kelewatan, tapi semata-mata karena sakit hatinya yang masi dia pendam sejak Leoni pergi ke Jakarta. Walaupun dia usil pada Leoni, tapi tetap saja dia tidak mengijinkan orang lain melakukan hal yang sama pada Leoni.
“Lucky.” Panggil Glen dengan kasar. “Kamu cari kedua perempuan psyko itu sekarang juga dan buat perhitungan dengan mereka!” Perintah Glen ketika Lucky mendekat ke arahnya.
“Siapa?” Tanya Lucky.
“Julia dan Intan yang tadi mendorong Leoni jatuh ke dalam kolam, mereka sepertinya sengaja dan sudah merencanakannya. Tadi aku sempat lihat.” Kata Andreburu-buru menjawab sebelum Glen tambah emosi.
“Oke.” Jawab Lucky yang segera menjalankan perintah Glen.
Lucky menjalankan tugas yang diberikan oleh Glen, dia memberikan hukuman kepada mereka berdua walaupin
sebelumnya dia menginterogasi mereka dengan menanyakan motif mereka melakukan itu.
Sementara Glen, sibuk dengan Leoni. Dia mengangkat Leoni sampai ke kamarnya dan menyuruh Leoni mengganti baju yang basah dengan baju yang ada disitu kemudian menyuruhnya istirahat.
“Ny, istirahat di kamarku aja yah, biar tidak ada yang mengganggumu lagi.” Kata Glen sambil menutup pintu kamarnya.
“Biar aku balik aja ke kamarku.” Kata Leoni malu-malu dan merasa kikuk.
“Tidak apa-apa. Jangan berpikiran negatif yah. Aku tidak akan ngapa-ngapain kamu, aku masih tahu diri kok.” kata Glen genit yang malah membuat Leoni berpikir negatif.
“Di sana kamar mandinya, silahkan ganti bajumu di sana!” Glen menunjuk ke arah kamar mandi. “Ny, jangan Geer yah, aku tidak akan ngapa-ngapain kamu kok. Percaya!” Glen meyakinkan Leoni.
“Bilang aja kalau kamu lakuin ini karena ingin dekat terus sama aku?” Kata Leoni dalam hati.
Leoni berusaha percaya dengan apa yang dikatakan Glen, sekaligus mau membuktikan kalauseorang Glen yang dulu dikenalnya telah kembali dan tidak akan pernah menyakitinya. Leoni masuk kedalam kamar mandi dan membawah baju yang diberikan Glen, buru-buru dia mengganti bajunya dan keluar dari dalam kamar mandi.
“Tuh kan, aku udah apain kamu?” tanya Glen sinis, malah membuat Leoni agak tidak nyaman dan mulai berpikiran
negatif melihat mimik wajah Glen.
“Udah, aku balik ke kamar dulu mau istirahat.” Leoni mau bergerak keluar dari kamar Glen
“Ny...” Bentak Glen. “aku kan udah omong sama kamu, aku gak akan ngapa-ngapain “Ny, kamu tidak percaya padaku??!” Glen marah dan membuat Leoni takut. “Sekali lagi aku minta kamu istirahat disini, mau lari ke mana? Kamu mau buat aku marah?” tambah Glen lagi dengan nada emosi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments