Selama seminggu mengikuti masa OSPEK banyak sekali pengalaman yang didapat oleh Leoni dan teman-temannya, walaupun Leoni lebih banyak mendapat musibah akibat ulah Glen. Setelah masa OSPEK selesai, mereka memasuki malam inagurasi sebagai pertanda bahwa mereka dikukuhkan sebagai mahasiswa yang sesungguhnya. Malam itu dilaksanakan berbagai acara dari kampus dan dihadiri oleh para mahasiswa baru, para dosen, dan para senior yang menjadi panitia. Kegiatan ini dilaksanakan di villa milik keluarga Glen.
“Ayukss ikut denganku!” Ajak Glen ke anak-anak yang menjadi anggota kelompoknya. Dia berjalan menuju ke kamar tempat mereka menginap. Leoni dan teman-temannya berjalan mengikuti dia. “Ini kamar cewek dan sebelahnya kamar cowok.” Glen menunjuk ruang kamar untuk mereka.
“Wuuiihhhh mewah banget yah.” Bisik salah satu teman Leoni yang ada bersama mereka saat itui.
“Silahkan kalian beres-beres dan beristirahat, tapi ingat jam lima nanti soreh harus sudah siap.” Kata Glendengan tegas.
“Siap kak.” Para mahasiswa baru itu serentak menjawab.
Teman-temannya Leoni senang banget dapat fasilitas kamar yang mewah dan serba ada. Ada yang langsung membuat mie ceplok, ada yang membuat kopi, ada yang mandi, ada yang beristirahat, sedangkan Leoni duduk diam di tempat tidur sambil merenung. Sementara Glen beristirahat di kamarnya, tanpa sepengetahuan Glen teman-temannya sedang merencanakan acara puncak inagurasi selain membuat api unggun juga mereka bersenang-senang dengan berbagai hiburan yang disuguhkan.
Tepat jam lima sore semua sudah berkumpul di tepi kolam sebagai tempat pelaksanaan malam inagurasi.
Leoni dan teman-temannya berkempul disatu tempat mendengarkan sambutan dari Glen mewakili direktur (ayahnya) dan sambutan rektor sekaligus menutup kegiatan OSPEK serta membuka tahun pelajaran yang baru.
Setelah selesai mendengarkan sambutan, mereka disuguhkan dengan hiburan-hiburan dan makan malam yang special, acara kemudiandiakhiri dengan malam keakraban antara mahasiswa baru, dosen dan senior.
***
“Leoni tuh kayaknya anak bawangnya Glen deh.” Kata Julia salah seorang senior cewek yang sebenarnya pingin dekat dengan Glen.
“Bener Jul, kayaknya dia sering di usilin sama si Glen deh.” Tambah Intan, teman Julia. “Aku perhatiin sejak awal ospek, dia sering kali di kerjain deh, sepertinya kalo kali ini kita ngusilin dia sedikit tidak apa-apa tuh, gimana kalau kita nyeburin dia ke kolam? Glen pasti akan senang lihatnya.” Tambah intan lagi.
“hahahahaha....” Julia dan Intan tertawa bersama
“Bener guysss, siap-siap aja yah! Kita eksekusi dia...” Kata Julia dengan ekspresi senang. Dia berpikir bahwa Glen akan senang dengan perbuatan mereka, dia merasa kali ini idenya adalah ide yang cemerlang.
“Byyuuuurrrr....” Leoni terjun ke kolam tanpa aba-aba
“Hahahaaa.....” semua orang tertawa melihat kejadian itu
Leoni berpura-pura aja tenggelam, dia terus aja masuk ke dalam kolam semakin ke dalam. “Lihat aja siapa yang akan menolongku.” Nyinyir Leoni dalam hati. “Tapi siapa yah yang tiba-tiba mendorongku ke dalam kolam ini?” Bisik Leoni dalam hati, dia tahu pasti ada orang yang sengaja mendorongnya, entah karena di suruh oleh Glen atau ada yang memang berniat jahat padanya.
“Apa yang terjadi?” Lucky seorang senior yang juga sebagai salah satu penanggung jawab acara, datang menghampiri kerumunan yang sedang melihat ke arah kolam.
“Ini Julia dan Intan mendorong seorang junior ke dalam kolam.” Jawab Andre yang turut menyaksikankejadian itu.
“Aduh Intan, inikan belum waktunya.” Bentak Lucky. “Orang baru saja habis makan, malah kalian ceburin,kalo jadi apa-apa gimana?” Lucky tambah marah.
“Weeiii orangnya tenggelam beneran nih, sudah agak lama tuh tidak keluar-keluar dari dalam kolam. Jangan
sampe dia tidak bisa berenang?” Kata Andre. “ Lucky, lakuin sesuatu dong!” perintah Andre.
“Aduh aku sih tidak terlalu tahu berenang, kolam ini dalam banget Ndre.” Kata Luckypanik.
“Ada apa ini?” Glen tiba-tiba datang
“Aduhh Glen, dari mana aja sih..?” Kata Andre.
“Kenapa?” Tanya Glen
“Kolammu ini membawah musibah deh.” Sambung Lucky.
“Ada apa sih? Langsung aja deh omongnya!” Bentak Glen. “Jangan sampe ada yang diceburin lagi?” Kata Glen dalam hati. “Leoni mana yah? aduh.” Glen punya firasat yang tidak enak, dia langsung kepirikan Leoni, jangan sampe Leoni diceburin, dia kan tidak bisa berenang, malah takut dengan kolam.Glen jadi panik dan teringat dengan kejadian mereka waktu kecil.
Feedbeck ke masa kecil yang terlintas di benak Glen saat itu.
Leoni, Anita dan Luna bertandang ke rumah Glen, mereka bertiga menghampiri Glen di kolam renang yang berada di belakang rumahnya. Ternyata Glen sudah masuk di dalam rumahnya untuk mengambil mainan-mainan pelengkap untuk main di kolam. Tiba-tiba Glen muncul dari belakang ketiga gadis itu.
“Glen... Glen... Glen...” Teriak ketiga gadis itu memanggil-manggil Glen yang mereka pikir ada di dalam air.
“Byuuurrr....” Glen muncul dari belakang mereka, tiba-tiba dia mendorong Leoni ke dalam kolam namun dengan Gerakan cepat Leoni sempat menarik tangan Glen dengan erat sehingga akhirnya mereka berdua masuk ke dalam kolam.
Karena kaget dan berusaha untuk menyelamatkan diri, Leoni melepaskan genggaman tangannya dari tangan Glen, hal ini malah membuat dirinya tenggelam, sedangkan Glen yang usil itu sengaja tidak menahan Leoni, dia malah sibuk menertawakan Leoni yang sedang berusaha menyelamatkan diri dengan usahanya sendiri.
“Leonny....” Kedua temannya teriak ketika melihat Leonny tenggelam dan tidak muncul lagi dipermukaan
“hahahahaaa..... hahahaaa...” Glen tertawa kegirangan, bahagiah karena keusilannya, tanpa dia sadari apa yang dia perbuat itu menjadi musibah bagi Leoni.
“Byuuuuurr...” Glen yang sudah keluar dari kolam kembali melompat ke dalam kolam sejenak setelah dia menyadarikeadaan Leoni yang sudah tidaksadarkan diri, dia kemudian meraih Leonny dan membantunya keluar dari kolam. Dia membaringkan Leoni di pinggir kolam dan berusaha untuk menyadarkan Leoni
“Maa... maa... mamaaa...” Teriak Glen panik memanggil mama nya, “Maa... tolong maaa!” Teriaknya Glen lagi.
“Ada apa Glen?” Mama nya teriak dari dalam dapur.
“Sini dulu maa.. cepat maa...!” Teriak Glen panik
“Ada apa sih?” Mama nya mengeluarkan kepalanya dari balik jendela kemudian berlari ke arah mereka, “Kenapa dengan Leoni? Kenapa dia Glen?” Tanya mama Dona.
“Ah mama tidak usa tanya-tanya, bantu saja. Ini dia tidak sadar nih, harus di apain maa?” Glen malu dan panik.
“Iya, dia tidak sadarkan diri karena kenapa? Mama mau bantu tapi mama tidak tahu apa penyebabnya?” Tanya mama Dona pura-pura tidak tahu apa yang terjadi.
“Tadi aku usil mau nyeburin dia ke kolam, eh malah buat dia pingsan gini.” Jawab Glen malu-malu mengakui
perbuatannya.
“Heemmm...” Mamanya tersenyum. “Kamu masuk ke ruangan mama, ambil minyak angin dari kota p3k yang ada di
dalam lemari obat.” Perintah mama Dona.
Secepat kilat Glen berlari masuk ke dalam rumah dan kembali membawah minyak angin. Sementara mamanya memompa dada Leoni dan melakukan beberapa teknik kedokteran untuk membuat Leoni sadar (kebetulan mama Glen seorang dokter).
“Uhu... uhu.. uhu...” Leoni sadar, dia batuk-batuk mengeluarkan sedikit air dari mulitnya
“Leoni hirup minyak angin ini yah nak..!” Mama Dona menyodorkan sebotol minyak angin ke hidung Leoni. “Permisi Leoni mama gosok minyak angin di punggung yah.” Mama Donamemutar tubuh Leoni kemudian menggosok minyak angin di punggunnya.
“Maa..” Glen menyodorkan segelas air ke mama nya, ternyata dia masuk ke dapur dan mengambilkan air untuk
Leoni.
Mama Dona langsung paham, kalo air itu untuk Leoni, “Makasi anak gantengnya mama.” Mama Dona menatap ke arah Glen dan mengambil gelas air tersebut. “Leoni sudah enakan?” sambil menyodorkan segelas air ke mulut Leoni, “Ini minum dulu yah!”Mama Dona membantu Leoni meminum air dari gelas yang diberikan tadi.
“Makasi tante.” Kata Leoni setelah meminum air yang diberikan tersebut.
Melihat kejadian ini kedua teman Leoni kelihatan ketakutan karena takut kena marah dari orang tua nya Leoni, mereka yang mengajak Leoni untuk main ke rumah Glen.
“Kalau sudah agak baikan, nanti tante antar pulang, atau kalian masih mau main dulu dengan Glen di sini?” kata mama Glen menenangkan mereka karena dia melihat raut wajah mereka yang agak ketakutan.
“Makasi tante.” Anita dan Luna menjawab dengan senyum agak tenang.
“Makasi maaa..” Tambah Glen lagi.
“Kami main sedikit dengan Glen.” Kata Luna malu-malu.
Setelah Leoni sudah merasa baikan, mama Glen memberikan dia baju ganti supaya dia bisa bermain dengan teman-temannya, Leoni langsung menuju ke kamar mandi untuk berganti pakaian.
“Kalian main di dalam aja yah, jangan main di kolam lagi.” Mama Dona mengingatkan sambil berjalan kembali ke dapur.
“Iya ma.” jawab Glen. “Ayuks kita main di playground!” Ajak Glen ke teman-temannya dan mereka pun mengikutinya masuk ke dalam. “Aku ganti baju dulu yah, kalian bisa sambil main.” Glen meninggalkan teman-temannya di ruang bermain.
“Iya Glen” Jawab mereka bertiga serentak.
Selesai ganti pakaian, Glen ke dapur menemui mama nya dan menceritakan kejadian yang tadi terjadi.
“Iya tidak apa-apa sayang, yang penting kamu harus minta maaf ke Leoni dan sampaikan yang sebenarnya ke dia biar Leoni bisa nyaman kembali bermain.” Mama Dona menasehati.
“Iya siap ma.” Glen kembali ke playground dan bermain dengan temannya
“Glen.. ini sedikit cemilan untuk kalian nak.” Mama Dona menyodorkan sepiring jajan.
“Makasi ma.” Glen mengambilnya kemudian melangkah meninggalkan mamanya yang ada di dapur.
Sambil bermain mereka makan cemilan yang dikasi mama Glen tadi, mereka tertawa bersama, bersenang-senang di kamar bermainnya Glen. Tapi Leoni serasa masi tidak nyaman bermain karena masi trauma jatuh dikolam sampai tidak sadarkan diri. Sedangkan Glen sangat merasa bersalah dan berusaha untuk membujuk Leoni. Sampai akhirnya dia berhasil menjelaskan ke Leoni kenapa dia menceburkan Leoni ke dalam kolam. Maksudnya bermain tapi dia tidak menyangka kalo Leoni tidak bisa berenang dan bahkan membuat Leoni tidak sadarkan diri.
***
Mohon dukungannya yah guys!
Like, komen dan jadikan favorit kalian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments