“Iya.” Jawab Glen pasrah.
“Kalau Luna? Gimana? Bukannya kalian berdua dekat? Kayaknya cocok deh sama Luna.” Kata Leoni polos yang entah kenapa pertanyaan yang kali ini dilontarkan oleh Leoni sebetulnya mewakili perasaannya dan rasa penasarannya walaupun Anita sudah memberitahunya tentang hubungan Glen dengan Luna. Keberanian Leoni muncul untuk menanyakan tentang Luna bertepatan dengan keadaan.
“Aku dan Luna tidak ada hubungan apa-apa. Aku hanya berteman saja dengan dia.” Jawab Glen singkat.
“Tapi aku lihat kayaknya lebih dari itu.” Sindir Leoni yang semakin penasaran.
“Kamu lihat dari mana?” Glen mendekatkan wajahnya ke arah Leoni yang membuat Leoni salah tingkah. “Memang yah Luna itu mungkin bisa masuk dalam kategori cewek yang ngejar-ngejar aku. Kelebihannya dia dibandingkan dengan yang lainnya adalah dia sahabat aku sejak kecil. Sama kayak kamu Ny sehingga dia kelihatan lebih dekat denganku dari pada cewek-cewek lain yang tidak pernah aku tanggapi. Luna selalu ikut kemana saja aku pergi, tapi bukan aku yang ngajak. Dia memposisikan diri nya seperti pacarku walaupun sebenarnya tidak, yahh paling tidak itu sedikit membantu agar tidak ada yang melirik dan caper padaku. Sedikit saja ada yang centil pasti langsung kena labrak dari Luna.” Glen sedikit tertawa mengingat kejadian-kejadian bersama Luna.
“Mungkin dia benar-benar suka sama kamu.” Kata Leoni singkat.
“Iya mungkin dia suka padaku tapi tidak denganku.” Lagi-lagi Glen memegang tangan Loeni dengan sangat mesrah yang membuat Leoni kaget. “Sebenarnya ada wanita yang sudah lama aku lirik Ny, tapi aku takut ditolak dan aku takut malah dia yang tidak suka denganku.” Kata Glen polos.
“Sudah pernah kamu sampaikan ke orang yang bersangkutan?” Tanya Leoni.
“Belum. Aku takut.” jawab Glen singkat namun jujur.
“Itulah letak kesalahanmu.” Kata Leoni jutek.
“Benar memang itu kesalahanku. Aku takut ungkapin, aku takut di tolak dan takut gagal.” Jawab Glen.
“Emangnya itu cewek ada pacar? atau? Wajahnya seram gitu?” Leoni bercanda, tapi dibalik candaannya itu ada tanda tanya besar di benak Leoni. Sebenarnya dalam hati Leoni penasaran siapa perempuan yang Glen maksud, wakaupun hatinya sedikit bergetar dan mungkin saja dialah yang Glen maksud. Tapi Leoni sendiri bingung dengan perasaannya.
****
Ting
Ting
(Hp Leoni bunyi karena ada pesan wa yang masuk)
“Leoni kamu di mana? Mama mencari mu.” Pesan wa dari Kevin masuk.
“Aku lagi di taman dekat rumah sama Glen. Dikit lagi pulang.” Balas Leoni.
****
“Siapa Ny? Pacarmu yah?” Glen jadi sensitif mungkin karena perasaannya kacau, Leoni tidak peka dengan apa yang dia sampaikan atau sebaliknya karena dia terlalu polos.
“Ini pesan wa dari Kevin. Katanya mama nyari aku.” Leoni menunjukkan pesan wa dari Kevin ke Glen, karena Glen melirik-lirik ke arah Hp Leoni.
“Ohh ya sudah, ayo aku antar kamu pulang.” Glen langsung berdiri dari tempat duduknya kemudian menuju ke parkiran mobil.
“Aku jalan kaki aja yah, lagian rumah ku dekat dari sini.” Kata Leoni ketika mereka sudah berada didepan pintu mobil Glen.
“Aku anterin pulang.” Glen membukakan pintu mobil untuk Leoni.
“Iya.” Leoni masuk ke dalam mobil.
“Padahal masi ada yang mau aku omongin Ny.” Kata Glen ketika mobilnya melaju menuju rumah Leoni.
"Apa lagi?” Tanya Leoni sedikit jutek. “Omong saja!” Perintah Leoni.
“Tidak. Besok saja. Nanti aku jemput kamu lagi yah.” Kata Glen.
“Oke.” Jawab Leoni.
“Besok kamu tidak ke mana-mana kan?” Tanya Glen lagi. "Kamu tidak ada acara kan besok?" Tanya Glen lagi karena Leoni diam saja.
“Iya.” Jawab Leoni singkat.
“Oke nanti aku telpon yah.” Kata Glen lagi.
Tak terasa mereka sudah berada didepan rumahnya Leoni, Leoni langsung membuka pintu mobil Glen dan keluar dari dalam mobil.
“Aku masuk dulu.” Kata Leoni. “Kamu langsung pulang kan?” Tanya Leoni yang sebetulnya masih ada beban dalam pikirannya karena dia belum memberi tahu Glen tentang nanti keberangkatannya ke Kupang.
Glen menurunkan kaca jendela mobilnya, “Kamu tidak tawarin aku untuk masuk, jadi yaahh aku langsung pulang aja.” Kata Glen bercanda.
“Heeemmm...” Leoni jadi malu yang mungkin saja wajahnya sudah memerah. “Mari mampir dulu kalo gitu.” Kata Leoni lagi.
“Hehehe...” Glen tertawa. “Tidak usa, lagian mungkin mama mu pingin quality time sama kamu makanya dia nyuruh kamu pulang dan kebetulan aku lagi mau kerjain sesuatu, jadi aku harus pulang.” Kata Glen santai.
“Yah sudah, sampai jumpa besok.” Leoni mengakhiri pembicaraan kemudian masuk ke dalam rumahnya sedangkan Glen kembali ke rumahnya.
“Eh uda pulang yah?” Kata mama Leoni yang saat itu sudah duduk di ruang tengah menanti kedatangan putrinya.
“Iya maa...” Kata Leoni dan mengambil posisi duduk disamping mama nya. “Papa?” Leoni melirik-lirik mencari
papanya.
“Lagi istirahat di kamar.” Jawab mama Leoni. “Jadi gimana persiapanmu ke Kupang Ny?” Tanya mama Leoni.
“Besok baru mulai persiapkan ma, masi ada waktu kok.” Jawab Leoni.
“Apa aja yang mau kamu bawah?” Tanya mama.
“Dikit saja, palingan baju-baju sama perlengkapan kerja, itu aja.” Jawab Leoni.
“Terus kuliahmu?” Tanya mama lagi.
“Iya, besok aku mau urus surat pindah di kampus ma. Hanya itu saja sih yang perlu di urus.” Jawab Leoni lagi. “Nanti kalau aku uda mulai masuk kerja dan sudah memungkinkan, heemmm... mama, papa dan Kevin ikut ke sana yah.” Leoni menggenggam tangan mama nya.
“Iya gampang kalo masalah itu sayang.” Kata mama lagi. “Terus gimana dengan teman-temanmu? Mereka sudah pada tahu kan? kamu sudah beri tahu mereka kan?” Tanya mama lagi.
“Anita sudah aku kasi tahu.” Jawab Leoni.
“Glen?” Tanya mama. “Kamu harus kasi tahu dia Ny, dia juga kan temanmu.” Sambung mama Leoni sebelum Leoni menjawab.
Mama Leoni sepertinya punya feeling sama seperti Glen deh atau mungkin saja mama Leoni juga setuju kalau Glen jadi anak mantu nya.
“Besok baru aku kasi tau Glen.” Jawab Leoni singkat.
“Bukannya tadi habis ketemuan sama Glen? Kok tidak di kasi tahu sekalian sih?” Tanya mama lagi.
“Mama tidak tahu sih, tadi waktu nya belum pas untuk ngomong masalah itu ke Glen.” Jawab Leoni lagi yang sepertinya terlihat emosi.
“Oke oke, yang penting kamu harus kasi tahu dia sebelum jalan.” Kata mama.
“Besok pasti aku ketemu dia di kampus, nanti sekalian urus surat di dia dan kasi tahu dia.” Kata Leoni.
“Yah sudah, kalo gitu kamu istirahat dulu. Nanti malam kalau papa sudah bangun baru kita bicara lagi." Kata mama.
“Iya mama. Aku mau isitrahat dikit di kamar.” Leoni langsung bangun dari tempat duduk dan menuju ke kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Sirato Rusung
bikin penasaran terus
2022-04-10
3