"Hai Dara, apa kabar lama nggak ketemu ya?" Dara yang sedang sibuk mengurus berkas yang harus dibawa pak Hartono meeting sehabis makan siang nanti mengangkat kepalanya melihat ke arah seseorang yang mengajaknya bicara. Dara terkejut mendapati seseorang yang berdiri di hadapannya saat ini
"Alexa? aku baik. Kamu apa kabar?" Dara berusaha menenangkan hatinya yang sempat gusar mendapati istri dari Reynand itu. Mereka terakhir bertemu saat kelulusan SMA. Terbesit rasa takut di hati Dara atas kedatangan Alexa. Jangan-jangan Alexa tau bahwa ada sesuatu yang terjadi antara dirinya dan Reynand meski mereka telah sepakat untuk benar-benar mengakhiri semua yang memang tak sempat mereka mulai.
Dulu meski Alexa adalah pacarnya Reynand dan Dara adalah sahabatnya pria itu tak pernah mengajak Dara dan Alexa jalan atau hangout bersama. Karena itu Dara dan Alexa tidak terlalu dekat hanya sebatas kenal karena memang mereka bersekolah di tempat yang sama.
"Aku juga baik-baik aja. Mas Reynand ada kan? aku bawain dia makan siang" Alexa mengangkat rantang makanan yang ia bawa sambil tersenyum. Dara merasa lega, tak ada tanda-tanda kemarahan di wajah Alexa terhadap dirinya.
"Iya ada di dalam, tapi tunggu bentar ya tadi Rey lagi menghadap pak Hartono ada yang sedang mereka bahas. Nggak lama lagi kok, 5 menit lagi jam istirahat" Dara mempersilahkan Alexa duduk di sofa yang tak jauh dari meja kerja nya. Setelah membereskan pekerjaan nya Dara menyusul Alexa, menemani wanita itu duduk di sofa menunggu Reynand.
"Gimana rasanya jadi wanita karier? enak nggak Dar?" Tanya Alexa membuka obrolan.
"Yah enak nggak enak Al, tapi kalau bisa memilih aku maunya jadi ibu rumah tangga aja. Biar bisa maksimal ngurus anak dan suami, juga nggak ketinggalan perkembangan anak" ucap Dara.
"Jadi ibu rumah tangga juga enak nggak enak Dar, kadang bosan sama rutinitas yang itu-itu aja. Kadang pengen juga ngerasain kerja dan berinteraksi dengan orang-orang, pakai pakaian rapi, dandan yang cantik. Kalo di rumah klien nya cuma sapu, panci, pakaian kotor jadi ya dasteran juga uda cukup" Alexa terkekeh.
"Artinya kita tetap harus bersyukur ya sama apapun jalan hidup yang Tuhan pilih untuk kita Al." ucap Dara.
"Iya, karena posisi kamu banyak diinginkan oleh para ibu rumah tangga di luaran sana, begitupun posisi ibu rumah tangga seperti aku yang ternyata diinginkan oleh mu dan mungkin diinginkan oleh banyak wanita karier lain nya. Kayaknya emang harus lebih bersyukur dan jalankan peran yang sedang kita jalani sebaik-baiknya" Ucap Alexa.
"Sebenarnya aku benar-benar iri dan ingin sekali menjadi kamu Dara" suara Alexa begitu lirih nyaris tak terdengar dan wajahnya berubah sendu.
"Apa Al?" Meski sebenarnya Dara bisa mendengar gumaman Alexa tersebut.
"Eh nggak apa-apa Dar" Alexa kelabakan dan terlihat memaksakan senyumannya. Kecanggungan lantas melingkupi keduanya, beruntung pintu ruangan pak Hartono terbuka dan menampakkan sosok Reynand.
Pria itu terlihat kaget melihat Alexa dan Dara yang tengah duduk berdua. Reynand melangkah cepat ke arah dua wanita tersebut.
"Alexa? kamu kapan datang? ada apa ke sini" Pria itu terlihat panik.
"Belum lama kok mas, aku bawain kamu makan siang mas" Ucap Alexa, wajahnya terlihat berbinar. Dara bisa melihat Alexa menatap Reynand penuh pemujaan padahal mereka sudah bersama selama bertahun-tahun namun binar cinta Alexa untuk Reynand tampaknya tak pernah redup. Alexa sangat pandai merawat rasa cinta nya, namun tak heran jika pria nya seperti Reynand yang begitu pandai memperlakukan wanita tak heran jika istrinya akan selalu jatuh cinta pada pria itu.
"Kenapa nggak ngabarin dulu, kalo aku lagi meeting di luar gimana kalo kamu langsung datang-datang kayak gini" ucap Reynand, pria itu melemparkan tatapan khawatir pada Dara yang hanya diam mendengarkan percakapan sepasang suami istri tersebut.
"Lain kali aku akan kabarin kamu dulu kalo aku mau datang, maaf ya? tadi aku bosan sendirian di rumah nggak tau mau ngapain. Aku juga nggak enak makan sendiri makanya aku datang. Kita boleh makan bareng kan mas?" Reynand mengangguk maklum, Alexa kesepian karena putra mereka sedang menginap di rumah orang tua Reynand kemarin.
"Ya sudah kalau begitu ayo ke ruangan aku" Ajak Reynand.
"Dara mau makan bareng kita nggak? ini aku bawa banyak makanan cukup buat bertiga" Alexa menoleh pada Dara.
"Iya, makan bareng yuk Cell?" karena biasanya mereka juga hampir selalu makan siang berdua.
"Nggak usah Al, Rey. Aku uda janji mau makan bareng teman sekalian ada yang mau kami bahas. Tapi makasih ya uda ditawarin" Dara tersenyum pada Alexa tanpa menatap pada Reynand yang wanita itu yakini tengah menatap ke arahnya.
🍁🍁🍁
"Cell, tadi sama Alexa ngobrol apa? Alexa ada ngomong macam-macam nggak sama kamu?" Tanya Reynand saat memiliki kesempatan berdua dengan Dara sehabis menemani pak Hartono meeting. Pak Hartono pamit untuk pulang ke rumahnya karena ada urusan keluarga, hanya ada Rey dan Dara yang berada di mobil menuju kantor saat ini.
"Ngobrol biasa aja, ngomong macam-macam apa maksud kamu Rey? tapi tadi nggak ada omongan yang aneh kok Rey" jawab Dara heran.
"Beneran enggak?" Dara tak mengerti mengapa Reynand terlihat begitu lega.
"Beneran nggak ada, lagian ngobrolnya cuma sebentar doang. Nggak sampai 30 menit kamu uda keluar. Emang kenapa sih Rey?"
Reynand menggeleng, pria itu tersenyum lebar.
"Nggak apa-apa Cell. Aku cuma takut Alexa ngomong yang aneh-aneh ke kamu"
Jawaban Reynand semakin membuat Dara merasa heran.
"Alexa tau tentang kita?" tebak Dara. Mengingat Reynand sangat panik saat mendapati Alexa tengah mengobrol dengan nya saat di kantor. Mungkin saja Reynand mengira Alexa melabrak dirinya.
"Tentang kita maksud kamu? memang nya ada apa diantara kita Cell?" tatapan menggoda Reynand membuat Dara salah tingkah.
"Nggak apa-apa Rey, lupain anggap aja aku nggak ngomong apa-apa" Ucap Dara memalingkan wajahnya menatap ke arah jalanan.
"Ngambek?" Rey mencondongkan wajahnya ke arah Dara.
"Nggak, kenapa harus ngambek" sungut Dara menepis tangan Reynand yang berusaha meraih wajahnya.
"Kalo nggak ngambek Kok kamu buang muka?" Rey tak menyerah, ia kembali mengulurkan tangannya untuk meraih wajah Dara agar menghadap padanya.
"Tadi makan siang sendirian?" Tanya Reynand saat Dara tak menimpali ucapannya.
"Iya sendiri, kamu tau ya aku bohong?" Dara mengulum senyum.
"Tentu saja. Aku sangat memahami kami melebihi siapapun Cell. Maafin aku nggak bisa nemenin kamu makan siang hari ini ya?" Ucap pria itu dengan raut wajah menyesal.
"Nggak apa-apa Rey, ngapain minta maaf. Sudah seharusnya seperti itu, Alexa istri kamu dan dia lebih berhak atas dirimu Rey"
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
mamzolla
Fabian tuh suamiku akuuu bangettttt
2022-06-26
2
Julio Stevaning
makin bikin penasaran
2022-06-20
0
oyen
ada sesuatu di pernikahan alexa🤔
2022-05-03
2