14. Ayo Cerai.

Di Ibukota. 

“The number you are calling is Busy!” terdengar suara operator di sebuah telepon genggam mahal.  

“Ih bete gue!” gerutu perempuan cantik yang kukunya sudah mengkilap dengan hiasan mahalnya. Dia pun membanting ponselnya karena tidak berhasil menghubungi kekasih hatinya.

“Kenapa sih?” tanya Karin gusar.

“Si Lana daritadi gue telepon nggak nyambung- nyambung, heran deh!” gerutu Mika lagi dengan bibir di moncongkan ke depan saking kesalnya.

“Lagi sama emaknya mungkin!” jawab Karin. 

“Ya kan gue mau jenguk emaknya, ni gue udah belanja parcel dan buket bunga mahal, gue mau dijemput!” ucap Mika lagi. 

“Coba lo telepon lagi!” ucap Karin. 

“Udah 10 kali gue telepon!” 

“Ya udah coba lagi!” 

“Apa gue ke rumah sakit aja langsung yak?” 

“Boleh juga!” jawab Karin.

Mereka pun ke rumah sakit.

**** 

Lana dan Arbi ke kantor sebentar  menghadiri pertemuan kesepakatan transaksi beberapa barang dengan konsumen kelas atas yang nilainya milyaran.

Setelah selesai urusanya, Lana segera kembali ke rumah sakit. Lana tidak sempat membuka ponselnya.

Isyana pun merawat mertuanya dengan sangat baik. Nyonya Wira juga sudah lepas oksigen. Hanya tinggal menyelesaikan obat satu kali lagi malam ini.

Mereka berdua juga tampak mengobrol sambil melihat acara televisi, entah apa yang kedua perempuan itu bicarakan, yang pasti Nyonya Wira dan Isyana tampak cerah dan bahagia. 

“Ehm... malam, Mih!” sapa Lana ke Nyonya Wira tapi tidak ke Isyana. 

“Kamu tidak menyapa Isyana?” tanya Nyonya Wira. 

“Malam Isyana!” sambung Lana mengikuti ibunya. 

“Mana ponsel Mamah?” tanya Nyonya Wira tiba- tiba. 

Lana menelan ludahnya, ya Lana memang menyembunyikan ponsel ibunya. 

“Lana simpan Mih, agar Mamih fokus istirahat!” jawab Lana. 

“Mamah tidak katakan apapun pada Papamu. Kembalikan ponsel Mamah!” tutur Ibu Isyana cerdas. 

Lana mau tidak mau memberikan ponsel ibunyam

“Mama tidak akan beritahukan tentang kalian ke Papah, tapi ada syaratnya, mamah mau pulang malam ini ke rumah kalian. Selama satu bulan mamah akan tinggal di rumahmu!” tutur Ibu Lana tegas. 

Lana tidak bisa berkutik dan hanya patuh.

Setelah obat malam masuk, tidak peduli waktu, Nyonya Wira ngotot minta pulang. Isyana dan Lana kemudian pulang ke rumah bersama ibunya.

Setiap ponsel Lana berbunyi, Nyonya Wira langsung mendelik dan memarahi Lana. 

Sesuai dengan permintaan Nyonya Wira. Isyana tidur di kamar Lana, dan kamar Isyana ditempati Nyonya Wira. 

Selama dua tahun menikah ini pertama kalinya Isyana menginjakan kakinya di kamar Lana. Kamar besar dan megah dengan semua hiasan mahal dan elegan.

Warna catnya bernuansa gold dan di desainer oleh arsitek ternama. 

“Dheg...” Isyana menelan ludahnya kembali merasakan sakit. 

Di atas nakas di kamar Lana terdapat foto Lana bersama Mika, bukan foto dirinya yang seharusnya ada, memgingat dia adalah istrinya. 

Sebenarnya dari awal Isyana sudah tahu tentang statusnya itu, seharusnya Isyana tidak sakit, tapi entah kenapa Isyana tetap merasakan sakit. Melihat foto itu dadanya rasanya terbakar.

“Tuhan, apa yang aku lakukan ini sia- sia? Apa sebaiknya aku tolak saja permintaan Mamah, aku tidak tahan Tuhan! Aku mantap ingin bercerai saja apapun caranya” batin Isyana mencengekram pakaianya, hampir saja air matanya tertarik keluar, tapi kemudian Isyana ingat kata mertuanya beberapa waktu lalu. 

“Aku adalah istri sahnya, sekali ini saja, setidaknya aku tidak menyesal karena aku sudah pernah berjuang untuk mempertahankanya, kalaupun rumah tanggaku harus berakhir, aku mau Lana menyesali keputusanya!” batin Isyana tidak jadi menangis dan bertekad mengikuti saran mertuanya. 

“Aku istrinya, iya aku istrinya!” batin Isyana berjalan masuk dan bertekad.

Lana sedang membawakan pakaian Ibunya ke kamarnya dan tidak ada di situ, jadi Isyana sendirian. 

Isyana ingat kata mertuanya. 

“Mama tahu menghadapi suami seperti Lana sangatlah berat, maafkan mamah selama ini mamah kira kehidupan kalian baik- baik saja jadi Mamah tidak membantumu. Tapi ingat sayang, saat ijab qobul diucapkan, ketika kamu menerima pernikahanmu, begitu juga Lana. Kalian mengucap janji di hadapan Tuhan. 

Lana menerima tanggung jawabnya sebagai suami, begitu juga kamu sebagai istri. 

Berat memang berat, Mama tahu, karena perilaku anak Mama sangat buruk, tapi jika kamu ingin surga, sebelum dia menceraikanmu. Kamu jangan menyerah. Jangan mau jadi loser, jadilah pemenang, Sayang.

Tujukan perjuanganmu untuk Tuhan. Bukan untuk Lana. Cari Kemenangan darinTuhan karena kamu berjanji saat menikah dengan Tuhan, bukan Lana.

Mamah akan bantu kamu! Buat Lana menyesal! Kalau pun akhirnya kalian bercerai, buatlah kamu bercerai dengan cara terhormat, bukan lari dan pergi dari rumah,” 

Saat Lana pergi ke kantor Ibu Lana banyak meracuni otak Isyana agar Isyana tetap bertahan.

“Ayo Isyana aku pasti bisa!” ucap Isyana dalam hati. 

Isyana kemudian masuk ke dalam kamar mandi, untuk membersihkan diri. 

Isyana ingat yang pertama kelemahan laki- laki adalah dari inderanya, mata hidung dan juga pendengaran. Isyana harus berpenampilan rapih, cantik dan juga wangi.

Setelah itu dari hati, ketulusan dan niat yang baik, akan bisa menembus kerasnya seseorang. Isyana juga harus menunjukan kualitas dirinya, bukan perempuan lemah.

“Wahai diriku, ayo kita coba dulu, kalau memang tidak berhasil, itu urusan Tuhan!” batin Isyana lagi mencoba mengikuti saran mertuanya. 

Saat Isyana selesai mandi dan hanya memakai handuk. Lana masuk ke kamarnya. Mereka kemudian bertemu pandang.

Isyana yang belum berpakaian segera membalikan tubuhnya malu. 

Meski mereka suami istri dan pernah melakukan itu tapi semua karena Lana dalam kendali obat. Isyana dan Lana juga baru sekarang satu ruangan di rumah itu dengan sadar 100%.

Sementara Lana menelan ludahnya. Ini adaah pertama kalinya Lana sadar sehat melihat tubuh Isyana dalam  keadaan bersih, segar dan wangi, meski sebagian tertutup handuk.

Lana menelan ludahnya. “Ternyata dia segar dan berisi? Kenapa aku baru tahu?” batin Lana. Tanpa disadari adik kecil Lana bangun. Meski begitu Lana ingat gengsinya. 

“Apa kau sedang menggodaku? Menjijikkan! Aku ijinkan kamu masuk ke ruangan ini karena mamahku! Jangan berharap kamu bisa menggodaku. Aku tidak sudi menyentuhmu, dilihat darimanapun kamu tidak lebih cantik dari Mika!” ucap Lana kasar mengatai Isyana. 

Isyana menelan ludahnya sakit. Isyana mencengkeram handuknya kemudian mengangkat wajahnya geram. 

“Menggodamu? Aku tidak peduli secantik apapun pacarmu. Aku disini karena ibumu, siapa yang menjemputku ke sini. Bahkan aku tidak ingin pulang ke rumah ini!” jawab Isyana lupa nasehat mertuanya untuk mempertahankan rumah tangganya. Isyanan fokus ingin menunjukan perlawananya. 

“Hoh sombong sekali kamu? Kamu mengasihani ibuku?”

“Iya! Kamu kan menyuruh Arbi menjemputku, aku datang ke sini demi Mamah, bukan kamu! Jadi tidak usah Gr. Kalau kau tidak mau aku tidur di sini. Oke aku akan pamit ke mamahmu sekarang” jawab Isyana lagi. 

“Kurang ajar kamu! Kamu berani mengancamku?" ucap Lana lagi geram. Kenapa Isyana sekarang sangat pintar dan pandai menjawab.

"Kenapa tidak? Kau tidak mencintaiku kan? Kenapa aku pergi masih kau cari aku?" jawab Isyana lagi.

"Karena aku... karena aku...." jawab Lana sekarang gelagapan, terbukti Lana yang butuh Isyana bukan Isyana yang butuh Lana.

“Kamu ingin harta ayahmu kan? Silahkan ambil. Sedikitpun aku tidak berminat terhadap harta kalian. Ayo kita berpisah, ceraikan aku dan menikahlah dengan Mika perempuanmu!" jawab Isyana lagi. 

Lana pun semakin terhina dengan perkataan Isyana, Lana jadi terpancing emosi. Lana melangkahkan kakinya maju, Isyana pun bergerak mundur ke tembok. 

“Dia pasti akan memukulku lagi, kata Adnan aku harus merekamnya? Ah tapi aku tidak pegag hp, bagaimana ini? tapi kan pukulan ada bekasnya, pukul ayo pukul!” batin Isyana dalam hati. 

Sayangnya setelah Isyana terpepet dan Lana memepetnya. Lana terhenti dan malah gelagapan. Karena emosi Isyana tidak memegangi handuknya, sehungga bagian atas dada Isyana menyembul ke atas, hal itu membuat Lana oleng apalagi aroma sampo Isyana yang juga berasal dari sampo yang sama dengan Lana. 

“Jangan mimpi kau bisa lari dariku dengan mudah! Pakai pakaianmu dengan benar!” ucap Lana kemudia berjalan ke kamar mandi. 

“Hohh...” Isyana menghela nafasnya. 

“Pecundang sekali dia. Apa yang dia ingin kan? Dia tidak mau menceraikanaku, tapi dia juga tidak menganggapku! Dasar!"

****

Di dalam kamar mandi

Lana segera membasuh wajahnya dan membuang nafas kasar.

"Ssshiitt!! Kenapa dia berubah berani begitu? Kenapa aku jadi tidak berkutik di depanya? Kenapa di terlihat menarik?" gumam Lana membuang sisa air di wajahnya kasar.

*****

Kakak terima kasih sudah mau baca.

Bantu kasih dukungan like koment dan Vote biar nupel ini bersinar dan authornya semangat yaak.

Hehehe.

 

Terpopuler

Comments

Dandelions

Dandelions

ada banyak pintu surga kali ma.
berjuang sih boleh aja, tp jgn bego juga

2022-10-16

0

Siti Aminah

Siti Aminah

ini keren. smg ceritany sampai tamat ..tidak di gantung...
smg sll seru tiap episodenya ya thor

2022-10-09

0

Cahaya Hayati

Cahaya Hayati

Pepet terus sampai dua pilihan bercerai atau bersatu

2022-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 1. Seperti tahanan
2 2. Harapan
3 3. Kabur
4 4. Hidup Baru.
5 5. Teman Baru.
6 6. Istrinya pasti sangat cantik.
7 7. Mamiku Sakit
8 Intermesso
9 8. Kantor Pusat
10 9. Balapan.
11 10. Ragu.
12 11. Tekad Isyana
13 12. Sebuah Rencana.
14 13. Kehilangan Isyana.
15 14. Ayo Cerai.
16 15. Rencana 1
17 16. Mama Pulang
18 17. Perang dimulai.
19 18. Putus atau cerai?
20 19. Emosi.
21 20. Pupus.
22 21. Tidak diam diri
23 22. Gerebeg
24 23. Mika malu.
25 24. Putri Tersihir
26 25. Adnan terhasut
27 26. Balasan untuk Lana
28 27. Apa aku loser?
29 28. Hasutan
30 29. Aku Bersumpah.
31 30. Gembelll.
32 31. Cepat
33 32. Bomerang.
34 33. Mommy Ara
35 34. Identitas Isyana.
36 35. Beruntungnya...
37 36. Diabaikan.
38 37. Baru Sadar
39 38. Keputusan
40 39. Orang Tua Lana
41 40. Sumpah Ibu.
42 41. Doa Mommy Ara
43 42. Ketok Palu
44 43. Kapan Kamu Sadar Isyana
45 44. Jadi Wanita Berharga
46 45. Permintaan Nyonya Ara
47 46. Pupus
48 47. Bu Dini.
49 48. Bukan Cleaning Servis
50 49. Janji Bu Dini
51 50. Tidak Kenal
52 51. Harus dengan tujuan mulia.
53 52. Bertengkar hebat
54 53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi
55 54. Titip.
56 55. Kebakaran.
57 56. Mama mau ketemu
58 57. Omelet Sayur
59 58. Pertolongan.
60 59. Nikah Siri.
61 60. Saya Baru Bercerai 3 bulan ini
62 61. Besarkan anak ini
63 62. Buat Anakmu Bangga
64 63. Menang Bohay
65 64. Tidak Setuju
66 65. Putri Hak Binar
67 66. Dia sedang memilih jalan
68 67. Tetap Cari Ya Pah.
69 68. Where are you?
70 69. Sudah Siap.
71 70. Katakan
72 71. 5 Permintaan
73 72. Terkabul
74 73. Isyana kaget.
75 74. Ini Baru Orang Kaya
76 75. Itu si Gembel
77 76. Mobil jemputan.
78 77. Momy sedang tidur
79 78. Mommy Tidak Sakit Lagi
80 79. Kenal Akrab
81 80. Mulai bercabang
82 81. Aku Ikut Takziah Aja.
83 82. Apa itu anakku?"
84 83. Siapa Teteh sebenarnya?
85 84. Beda Istri Beda Rejeki
86 85. Biar Putri Kuat seperti tokoh Anime
87 86. Aku akan mengantarmu.
88 87. Atur Jadwal Kerja ke Kota B
89 88. Jangan kesana
90 89. Raih cita- citamu dulu.
91 90. Mau datang
92 91. Who Is Tante Bunga?
93 92. Merasa belum move on
94 93. Bagaimana mengajaknya?
95 94. Berapa Lama Move On?
96 95. Di depan Gerbang
97 96. Dia bergerak...
98 97. Nanti Tanya Daddy.
99 98. Mendadak ngatur.
100 99. Nyelonong.
101 100. Mengenang Istri
102 101. Kenapa Isyana di Situ?
103 102. Dosen Baru
104 103. Mamah Yang Bisa Lakukan
105 104. Masa naksir ob
106 105. Beli Skincare
107 106. Bu Wira lebih cerdik
108 107. Roti Untuk Putri
109 108. Suami itu apa sih?
110 109. Ambigu.
111 110. Kepercayaan Papa
112 111. Kejutan Mika
113 112. Nggak boleh lupa. Titik
114 113. Lana ingin hari ini
115 114. Kebetulan.
116 115. Cucuku
117 116. Bu Dini senang.
118 117. Suami Adalah.
119 118. Suami Itu menikah.
120 Majù Aja.
121 120. Misi
122 bukankah Kalian Sudah bercerai.
123 Emosi
124 Jawab Jujur ya.
125 Panggil Mommy.
126 Isyana Sekarang Kuliah
127 Diusir
128 Tugas Untuk Saka.
129 Bertemu
130 Provokasi
131 Dua Jemputan.
132 Nguping.
133 Gelang
134 Ingkar Janji
135 Kemana
136 Apa artinya Aku cemburu.
137 Jemput
138 Isyana sudah tahu
139 Sengaja.
140 Teteh Yang Sajikan
141 Modusin Balik.
142 Terong Belanda
143 Iyah.
144 Tidak Seperti Tukang Sayur
145 Mika!!!
146 Berubah bukan boneka
147 Mas Binar!
148 Jantungku mau lompat
149 Ada Perlu dengan Dina
150 Pelita.
151 Bu Wira mengadu.
152 Ganti Warna
153 Anak Nakal
154 Bakal Rindu
155 Mode Serius.
156 Cari Solusi
157 Binar melihatnya
158 Sindiran
159 Gudang Itu
160 kencan itu apa
161 Lembut
162 Mantap
163 Geram
164 Bukan anak Nakal
165 Tolong Papah
166 Asal Usul
167 Apa ini?
168 Dirigen.
169 Dimana Isyana.
170 Mika sehina itu
171 Isyana Takut
172 Berkedip
173 Laci
174 Akting bahaya
175 Bonus jadi Orang Gila
176 Mas Binar...
177 Pemberitahuan
178 Tunggu di luar
179 Isyana Bleng.
180 Balapan
181 final
182 Sudah lahir.
183 Bisa dibawa Pulang
184 Doa Uti
185 Siap
186 Akad Sah
187 Penjelasan- Intermesso
188 Bukan Mamahmu lagi
189 Dia Suamiku
190 BreastCare
191 Mas Sabar kok.
192 Drama
193 Balas dendam
194 Aduan ke Binar
195 Gerebek
196 Ditinggalkan
197 Tunggu Ya.
198 Siapa Adnan?
199 Kemana?
200 Buka Suara.
201 Pulang
202 Gantikan Dia
203 Bersamaku.
204 Kamarmu
205 Binar Nyebelin.
206 Maaf
207 Nggak ada solusi lain
208 Menang Putri
209 Taktik
210 Pemandangan.
211 Pulang ke Alamat asli.
212 Amanda
213 Ikhlas
214 Binar Tahu Alamatnya
215 Polisi.
216 Bapak.
217 Eksklusif
218 Bayar kesalahanmu
219 Tugas Amanda
220 Sesuai Pesanan
221 Siapkan Nama
222 Hoam...
223 Harus bahagia
224 Bicara serius
225 Pemecatan.
226 Bersyukur
227 Anak Asuh
228 Kemajuan.
229 Ke Luar Negeri
230 Pamitan
231 Bermanja.
232 Memegang kendali
233 Trik Binar.
234 Tidak Dibalas.
235 Bian
236 PHP
237 Malu
238 Nyebelin
239 Pinggir sungai
240 Selesai?
241 Tunggu
242 Mantan
243 Miss Atik
244 Rumah impian.
245 Istrimu
246 Menyatu
247 Serendah Itu?
248 Kandang Harimau
249 Tanda tangan
250 Suami Vs Istri
251 Menunggu Kabar
252 Kaget
253 Adil
254 Muka Tembok
255 Akal Bulus
256 Bonus
257 Keinginan Tuan Priangga
258 Pikir Nanti
259 Kebalikan
260 Tamat.
261 Sayonara
Episodes

Updated 261 Episodes

1
1. Seperti tahanan
2
2. Harapan
3
3. Kabur
4
4. Hidup Baru.
5
5. Teman Baru.
6
6. Istrinya pasti sangat cantik.
7
7. Mamiku Sakit
8
Intermesso
9
8. Kantor Pusat
10
9. Balapan.
11
10. Ragu.
12
11. Tekad Isyana
13
12. Sebuah Rencana.
14
13. Kehilangan Isyana.
15
14. Ayo Cerai.
16
15. Rencana 1
17
16. Mama Pulang
18
17. Perang dimulai.
19
18. Putus atau cerai?
20
19. Emosi.
21
20. Pupus.
22
21. Tidak diam diri
23
22. Gerebeg
24
23. Mika malu.
25
24. Putri Tersihir
26
25. Adnan terhasut
27
26. Balasan untuk Lana
28
27. Apa aku loser?
29
28. Hasutan
30
29. Aku Bersumpah.
31
30. Gembelll.
32
31. Cepat
33
32. Bomerang.
34
33. Mommy Ara
35
34. Identitas Isyana.
36
35. Beruntungnya...
37
36. Diabaikan.
38
37. Baru Sadar
39
38. Keputusan
40
39. Orang Tua Lana
41
40. Sumpah Ibu.
42
41. Doa Mommy Ara
43
42. Ketok Palu
44
43. Kapan Kamu Sadar Isyana
45
44. Jadi Wanita Berharga
46
45. Permintaan Nyonya Ara
47
46. Pupus
48
47. Bu Dini.
49
48. Bukan Cleaning Servis
50
49. Janji Bu Dini
51
50. Tidak Kenal
52
51. Harus dengan tujuan mulia.
53
52. Bertengkar hebat
54
53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi
55
54. Titip.
56
55. Kebakaran.
57
56. Mama mau ketemu
58
57. Omelet Sayur
59
58. Pertolongan.
60
59. Nikah Siri.
61
60. Saya Baru Bercerai 3 bulan ini
62
61. Besarkan anak ini
63
62. Buat Anakmu Bangga
64
63. Menang Bohay
65
64. Tidak Setuju
66
65. Putri Hak Binar
67
66. Dia sedang memilih jalan
68
67. Tetap Cari Ya Pah.
69
68. Where are you?
70
69. Sudah Siap.
71
70. Katakan
72
71. 5 Permintaan
73
72. Terkabul
74
73. Isyana kaget.
75
74. Ini Baru Orang Kaya
76
75. Itu si Gembel
77
76. Mobil jemputan.
78
77. Momy sedang tidur
79
78. Mommy Tidak Sakit Lagi
80
79. Kenal Akrab
81
80. Mulai bercabang
82
81. Aku Ikut Takziah Aja.
83
82. Apa itu anakku?"
84
83. Siapa Teteh sebenarnya?
85
84. Beda Istri Beda Rejeki
86
85. Biar Putri Kuat seperti tokoh Anime
87
86. Aku akan mengantarmu.
88
87. Atur Jadwal Kerja ke Kota B
89
88. Jangan kesana
90
89. Raih cita- citamu dulu.
91
90. Mau datang
92
91. Who Is Tante Bunga?
93
92. Merasa belum move on
94
93. Bagaimana mengajaknya?
95
94. Berapa Lama Move On?
96
95. Di depan Gerbang
97
96. Dia bergerak...
98
97. Nanti Tanya Daddy.
99
98. Mendadak ngatur.
100
99. Nyelonong.
101
100. Mengenang Istri
102
101. Kenapa Isyana di Situ?
103
102. Dosen Baru
104
103. Mamah Yang Bisa Lakukan
105
104. Masa naksir ob
106
105. Beli Skincare
107
106. Bu Wira lebih cerdik
108
107. Roti Untuk Putri
109
108. Suami itu apa sih?
110
109. Ambigu.
111
110. Kepercayaan Papa
112
111. Kejutan Mika
113
112. Nggak boleh lupa. Titik
114
113. Lana ingin hari ini
115
114. Kebetulan.
116
115. Cucuku
117
116. Bu Dini senang.
118
117. Suami Adalah.
119
118. Suami Itu menikah.
120
Majù Aja.
121
120. Misi
122
bukankah Kalian Sudah bercerai.
123
Emosi
124
Jawab Jujur ya.
125
Panggil Mommy.
126
Isyana Sekarang Kuliah
127
Diusir
128
Tugas Untuk Saka.
129
Bertemu
130
Provokasi
131
Dua Jemputan.
132
Nguping.
133
Gelang
134
Ingkar Janji
135
Kemana
136
Apa artinya Aku cemburu.
137
Jemput
138
Isyana sudah tahu
139
Sengaja.
140
Teteh Yang Sajikan
141
Modusin Balik.
142
Terong Belanda
143
Iyah.
144
Tidak Seperti Tukang Sayur
145
Mika!!!
146
Berubah bukan boneka
147
Mas Binar!
148
Jantungku mau lompat
149
Ada Perlu dengan Dina
150
Pelita.
151
Bu Wira mengadu.
152
Ganti Warna
153
Anak Nakal
154
Bakal Rindu
155
Mode Serius.
156
Cari Solusi
157
Binar melihatnya
158
Sindiran
159
Gudang Itu
160
kencan itu apa
161
Lembut
162
Mantap
163
Geram
164
Bukan anak Nakal
165
Tolong Papah
166
Asal Usul
167
Apa ini?
168
Dirigen.
169
Dimana Isyana.
170
Mika sehina itu
171
Isyana Takut
172
Berkedip
173
Laci
174
Akting bahaya
175
Bonus jadi Orang Gila
176
Mas Binar...
177
Pemberitahuan
178
Tunggu di luar
179
Isyana Bleng.
180
Balapan
181
final
182
Sudah lahir.
183
Bisa dibawa Pulang
184
Doa Uti
185
Siap
186
Akad Sah
187
Penjelasan- Intermesso
188
Bukan Mamahmu lagi
189
Dia Suamiku
190
BreastCare
191
Mas Sabar kok.
192
Drama
193
Balas dendam
194
Aduan ke Binar
195
Gerebek
196
Ditinggalkan
197
Tunggu Ya.
198
Siapa Adnan?
199
Kemana?
200
Buka Suara.
201
Pulang
202
Gantikan Dia
203
Bersamaku.
204
Kamarmu
205
Binar Nyebelin.
206
Maaf
207
Nggak ada solusi lain
208
Menang Putri
209
Taktik
210
Pemandangan.
211
Pulang ke Alamat asli.
212
Amanda
213
Ikhlas
214
Binar Tahu Alamatnya
215
Polisi.
216
Bapak.
217
Eksklusif
218
Bayar kesalahanmu
219
Tugas Amanda
220
Sesuai Pesanan
221
Siapkan Nama
222
Hoam...
223
Harus bahagia
224
Bicara serius
225
Pemecatan.
226
Bersyukur
227
Anak Asuh
228
Kemajuan.
229
Ke Luar Negeri
230
Pamitan
231
Bermanja.
232
Memegang kendali
233
Trik Binar.
234
Tidak Dibalas.
235
Bian
236
PHP
237
Malu
238
Nyebelin
239
Pinggir sungai
240
Selesai?
241
Tunggu
242
Mantan
243
Miss Atik
244
Rumah impian.
245
Istrimu
246
Menyatu
247
Serendah Itu?
248
Kandang Harimau
249
Tanda tangan
250
Suami Vs Istri
251
Menunggu Kabar
252
Kaget
253
Adil
254
Muka Tembok
255
Akal Bulus
256
Bonus
257
Keinginan Tuan Priangga
258
Pikir Nanti
259
Kebalikan
260
Tamat.
261
Sayonara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!