19. Emosi.

2 minggu berlalu. Isyana semakin berani bersikap pada Lana. Lana juga tidak berani melakukan kekerasan pada Isyana dan memilih menuruti semua perkataan Isyana meski sikapnya masih dingin. 

Sesekali Isyana masih bertukar kabar dengan Putri dan Tuti, Isyana juga menitipkan greenhousenya pada Tuti.

Meski begitu, Isyana masih tetap merahasiakan siapa dirinya dan suaminya. Isyana hanya berjanji Isyana akan berkunjung ke kota Bunga lagi. 

Dua minggu terakhir ini juga banyak kemajuan bagi Isyana. Isyana mulai menjalani hidupnya sebagai selayaknya istri, bukan budak atau tawanan. Lana memperlakukan Isyana sebagaimana mestinya.

"Aku kangen Putri, semoga tanamanku tidak mati. Aku nanti akan ijin ke Mas Lana lah, untuk datang ke sana!" batin Isyana tersenyum sambil berdandan.

Hari ini Lana tidak pergi ke kantor. Lana meluangkan waktunya menemani Isyana berbelanja.  Lana juga akan mengajak Isyana berkunjung ke rumah dinas orang tuanya.

Agenda pertama mereka menuju ke rumah orang tua Lana. Sesampainya Tuan dan Nyonya Hanggara menyambut Isyana dengan hangat. Lana dan Tuan Hanggara kemudian mengobrol urusan laki- laki, sementara Isyana mengikuti Nyonya Wira masuk.

“Bagaimana kabar satu bulanmu Sayang? Apa anak Mamah, masih menyakitimu? Katakan sejujurnya, Sayang?” tanya Nyonya Wira, saat Isyana hanya berdua dengan Isyana. 

“Tidak, Mah! Mas Lana tidak pernah memukulku lagi, Mas Lana juga selalu pulang tepat waktu!” jawab Isyana. 

“Apa kamu sudah jalankan saran mamah? Mengirim makanan siang, makan siang bersama Lana dan memastikan pacar Lana tidak ke kantor?” tanya Nyonya Wira lagi. 

"Iya Mah, tapi tidak selalu. 1 minggu terakhir Isyana ke kantor dan tidak melihat perempuan itu” jawab Isyana. 

Nyonya Wira pun tersenyum senang, Isyana berhasil menakhlukan Lana dalam waktu dekat. 

“Mama lega dengernya, semoga apa yang kamu katakan adalah benar adanya Sayang, dan semoga segera ada kabar baik darimu. Mamah akan sangat menyesal jika dia terus menyakitimu dan rumah tangga kalian hancur. Mamah merasa pacar Lana bukan perempuan baik- baik! Mama percaya kamu menantu terbaik, Mamah!” tutur Nyonya Wira menepuk lengan Isyana berharap.

“Aamiin Mah! Terima kasih, mamah percaya Isyana. Isyana juga akan berusaha jaga rumah tangga Isyana Mah! Isyana berdoa Isyana segera hamil!” jawab Isyana tersenyum. 

Isyana yakin keajaiban telah mengahampirinya, karena satu minggu terakhir ini, meski tidak mengatakan cinta, Lana menjamahnya dengan penuh kesadaran tanpa dorongan obat. 

Isyana juga mulai menerima perlakuan itu tanpa sakit dan takut kecewa.

Isyana melakukanya dengan penuh pengabdian dan syukur. Bahkan Isyana juga mulai menikmati dan menyukai setiap sentuhan suaminya. 

“Bagus!” jawab mertua Isyana kemudian memberikan madu, ke Isyana berharap Isyana segera memiliki anak. 

Setelah selesai mengobrol dengan ayahnya dan merasa keperluanya sudah cukup. Lana mengajak Isyana pulang. Setelah berpamitan mereka kemudian segera pulang ke rumah.

Apa yang diinginkan Lana terkabul, berdasar penuturan ayahnya. Sahabat ayahnya yang tidak lain atasan Lana, Presiden Utama, SunTech, yang memiliki kuasa tertinggi dari kerajaan bisnis SunTech, sudah berjanji hari esok adalah hari Lana dilantik sebagai direktur di perusahaan pusat dan Lana akan berpindah tempat kerja. 

Lana kemudian melirik Isyana sekilas. 

“Dia memang sekarang cantik dan menarik, sayang dia tidak lulus kuliah dan tidak mempunyai gelar. Apa iya aku akan mengajaknya datang ke peresmianku?” batin Lana sembari memegang setir.  Ternyata hati Lana belum sepenuhnya menerima Isyana dan masih meremehkan Isyana.

Sementara Isyana yang sedang merasa percaya diri karena suaminya sudah berubah, bahkan Isyana mendapatkan haknya dan nafkah batin sebagai istri sedang memikirkan menu apa yang tepat untuk makan malam nanti agar suaminya semakin baik dan cinta terhadapnya. 

Isyana juga mau ijin ke kontrakanya mengunjungi teman- temanya.

“Mas...!” panggil Isyana ke Lana. 

“Hemmm!” jawab Lana berdehem dingin.

"Aku kangen teman- temanku di kota Bunga. Bolehkah aku besok ke sana?" tanya Isyana ke Lana.

"Silahkan!" jawab Lana sekarang tidak mengekang Isyana.

“Oh ya. Mampir ke supermarket ya!” tutur Isyana lagi.

“Untuk apa?” tanya Lana. 

“Kan aku mau belanja. Aku ingin membuatkanmu makan malam!” Tutur Isyana lagi.

“Oke!” jawab Lana tidak banyak menolak. 

Lana pun mengantar Isyana  belanja bahan makanan. Mereka menujun ke sebuah pusat perbelanjaan besar di kotanya.

“Aku tunggu di sini!” tutur Lana duduk di sebuah bangku di depan counter sayuran di sebuah mall besar di Ibukota. 

Isyana mengangguk mengerti karena Lana laki- laki mungkin akan tidak nyaman masuk ke stand sayuran. Isyana pun masuk ke stand sayuran sendirian. 

Sebuah kebetulan atau memang disengaja, tiba- tiba langkah Isyana terhenti dan hampir tersenggol oleh kaki seseorang. 

“Kamu!” pekik Isyana berpegangan pada rak sayuran hampir jatuh.

Seorang perempuan cantik dengan ekspresi sinis desedekap menantang Isyana. 

“Kamu pikir dengan kamu menjadi cantik kamu bisa merebut Lana dariku? Hah!” bentak Mika menyudutkan Isyana pada tembok dinding dekat rak sayuran. 

Isyana pun berusaha berdiri tegak, dan melawanya. 

“Merebut, katamu?” tanya Isyana berani dan menambah Mika meradang. 

“Dia suamiku! Aku tidak pernah merebut siapapun, kamu yang seharusnya pergi meninggalkanya!”  lanjut Isyana berusaha bersikap tenang.

“Lana milikku. Kamu tidak akan bisa menggantikan aku!" ucap Mika lagi sangat kesal.

"Oh ya? Kalau dia memang milikmu, ambilah dia kalau kau bisa! Aku tidak suka berebut. Aku juga tidak pernah merasa merebut siapapun! Aku seorang istri dan aku menjalankan peranku!" tutur Isyana mengeluarkan statement sindiran me Mika.

Mika terpancing dengan ucapan Isyana. Mika meradang dan hendak memukul Isyana.

Sayang saat tangan Mika hampir mendarat di wajah Isyana, tangan Mika di pegang seseorang. Hal itupun membuat Isyana dan Mika terbengong.

"Di sini ada cctv dan tempat umum. Jangan buat masalah!" ucap Lana dingin melerai dan menurunkan tangan Mika.

Mika terdiam terlebih Isyana.

"Apa dia sungguh membelaku dan melupakan Mika? Ya Tuhan benarkah Lana sudah mencintaiku?" batin Isyana terpukau dengan sikap Lana.

Heranya Mika juga sama terdiam tanpa membantah dan melawan. Mika dan Lana hanya saling tatap, berkomunikasi tanpa kata yang tidak bisa dipahami Isyana.

Bahkan Mika langsung pergi.

Lana kemudian menemani Isyana berbelanja. Setelah itu mengantar Isyana pulang ke rumahnya.

****

Mika langsung pulang ke apartemenya membanting semua barang- barangnya.

"Gue nggak mau jadi nomor dua dan terus bersandiwara. Secepatnya gue harus singkirkan perempuan itu. Lama- lama dia belagu. Lana juga terus menempel padanya, aku tidak mau Lana jatuh cinta pada perempuan itu!" gumam Mika ketakutan dan mengigit bibirnya panik.

Mika pun segera menghubungi Lana, meminta Lana untuk segera datang ke apartemenya.

****

Hati Isyana terus berkembang dan merasa bahagia. Jika sebelumnya tangan Lana menyakitinya, hari ini tangan Lana melindunginya.

"Terima kasih!" ucap Isyana mengungkapkan rasa bahagianya.

"Hh..." jawab Lana dingin dan menoleh.

"Terima kasih kamu membelaku di hadapan Mika tadi!" tutur Isyana.

"Ya.. " jawab Lana dingin.

Meski Lana dingin, Isyana tetap merasa bahagia. Mereka sampai di rumah.

Sesampainya di rumah, Isyana langsung masuk ke rumah dan menata sayuranya. Sementara Lana tersenyum kecil dan melihat ponselnya.

"Saya harus ke kantor, ada urusan mendadak!" pamit Lana ke Isyana.

"Ya!" jawab Isyana mengangguk dan membiarkan suaminya wpergi.

"Huuuft. Semoga benar dia mulai menyukaiku. Aku harus terus berusaha seperti kata Mamah!" batin Isyana kemudian melanjutkan aktifitasnya di dapur.

****

Tanpa Isyana tahu, ternyata Lana masih berhubungan dengan Mika. Lana pergi ke apartemen Mika bukan ke kantor.

"Sayaang!" panggil Mika langsung memeluk Lana manja.

Lana pun tersenyum menyambut dan segera menutup pintu apartemen Mika.

"Kenapa baru sekarang kamu menemuiku? Aku kangen banget!" tutur Mika menempel pada Lana dan menggandeng Lana untuk duduk di sofa..

"Kenapa kamu bawel? Jangan bikin masalah denganya! Sabar dan tahan dulu" jawab Lana membelai rambut Mika.

"Ishh," desis Mika manja. "Aku sangat cemburu kamu terus bersamanya," tutur Mika.

"Cup!" Lana kemudian mengecup puncak kepala Mika menghibur.

"Tidak usah khawatir, cintaku cuma buat kamu. Sebentar lagi, aku akan jadi direktur utama!" jawab Lana berbohong pada Mika. Mika belum tahu kalau Lana sudah berulang kali tidur dengan Isyana dan hatinya mulai tertarik pada Isyana.

"Benarkah? Lalu kapan kau akan menceraikanya?" tanya Mika mulai posesif dan ingin menuntut Lana.

Lana kemudian terdiam. Diam - diam hati Lana mulai tersusupi keserakahan, Lana tidak ingin melepas Mika, tapi Lana juga mulai ingin tetap ada Isyana di sampingnya.

"Sabar yah!" jawab Lana.

"Sabar sabar terus. Aku udah 3 tahun lho nunggu! Selalu jadi pacar gelap begini!" tutur Mika lagi.

"Aku harus pastikan, dapat apa yang aku mau. Aku juga harus punya alasan kuat untuk menceraikanya," jawab Lana beralasan.

Sebenarnya saat Lana mengatakan itu hanya beralibi untuk tidak menunaikan janjinya pada Mika segera menceraikan Isyana. Tapi Mika menanggapinya Lana masih seperti dulu yang sungguh sedang mencari alasan untuk menceraikan Isyana.

"Aku punya alasanya!" jawab Mika.

"Humm?"

"Isyana selingkuh, aku punya fotonya!" ucap Mika santai. Mika menunjukan foto Isyana bersama Adnan.

Di luar dugaan Mika yang dia pikir Lana bahagia mendengar skenario pemifitnahan Isyana. Ternyata ada rasa sakit yang datang menjalar ke dada Lana. Mendengar Isyana selingkuh,emosi Lana ikut terpancing. Lana mengeratkan rahangnya dan segera mengambil ponsel Mika.

"Beraniinyaa dia!" gumam Lana dengan wajah meradang dan membuat Mika ikut terhenyak kaget melihat respon Lana.

"Sayang....!" panggil Mika menangkup wajang Lana.

"Ehmm!" Lana menyembunyikan wajah emosinya dari Mika.

"Kamu kenapa? Ini alasan bagus kan buat kamu menceraikanya. Orang tuamu akan membenci dia!" tutur Mika.

Mendengar ucapan Mika, ternyata justru Lana yang dadanya terbakar.

"Aku harus pulang!" ucap Lana tiba- tiba mengurai tangan Mika yang menempel padanya.

Lana pun segera pergi meninggalkan Mika.

"Hoooh" pekik Mika syok hanya bisa melihat Laba berjalan menjauh.

"Apa dia marah? Apa dia sungguh cemburu pada perempuan itu?" gumam Mika cerdas.

"Tidak... ini tidak mungkin. Lana tidak boleh jatuh cinta pada perempuan itu? Aku harus cepat menyingkirkanya!"

Terpopuler

Comments

Ana Ekawati

Ana Ekawati

y udah sih ngemeng terus mo menyingkirkan tp ggl terus.. udh jebak aja d lana biar nikah elu.. aku sih seneng biar Isyana merdeka😂😂😂

2022-09-28

0

Tri Soen

Tri Soen

Kalau kenyataan nya Lana cemburu Mika bakal kebakaran jenggot dech 😂

2022-09-23

0

rika mayanti

rika mayanti

jngn percaya isya,,,

2022-09-21

1

lihat semua
Episodes
1 1. Seperti tahanan
2 2. Harapan
3 3. Kabur
4 4. Hidup Baru.
5 5. Teman Baru.
6 6. Istrinya pasti sangat cantik.
7 7. Mamiku Sakit
8 Intermesso
9 8. Kantor Pusat
10 9. Balapan.
11 10. Ragu.
12 11. Tekad Isyana
13 12. Sebuah Rencana.
14 13. Kehilangan Isyana.
15 14. Ayo Cerai.
16 15. Rencana 1
17 16. Mama Pulang
18 17. Perang dimulai.
19 18. Putus atau cerai?
20 19. Emosi.
21 20. Pupus.
22 21. Tidak diam diri
23 22. Gerebeg
24 23. Mika malu.
25 24. Putri Tersihir
26 25. Adnan terhasut
27 26. Balasan untuk Lana
28 27. Apa aku loser?
29 28. Hasutan
30 29. Aku Bersumpah.
31 30. Gembelll.
32 31. Cepat
33 32. Bomerang.
34 33. Mommy Ara
35 34. Identitas Isyana.
36 35. Beruntungnya...
37 36. Diabaikan.
38 37. Baru Sadar
39 38. Keputusan
40 39. Orang Tua Lana
41 40. Sumpah Ibu.
42 41. Doa Mommy Ara
43 42. Ketok Palu
44 43. Kapan Kamu Sadar Isyana
45 44. Jadi Wanita Berharga
46 45. Permintaan Nyonya Ara
47 46. Pupus
48 47. Bu Dini.
49 48. Bukan Cleaning Servis
50 49. Janji Bu Dini
51 50. Tidak Kenal
52 51. Harus dengan tujuan mulia.
53 52. Bertengkar hebat
54 53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi
55 54. Titip.
56 55. Kebakaran.
57 56. Mama mau ketemu
58 57. Omelet Sayur
59 58. Pertolongan.
60 59. Nikah Siri.
61 60. Saya Baru Bercerai 3 bulan ini
62 61. Besarkan anak ini
63 62. Buat Anakmu Bangga
64 63. Menang Bohay
65 64. Tidak Setuju
66 65. Putri Hak Binar
67 66. Dia sedang memilih jalan
68 67. Tetap Cari Ya Pah.
69 68. Where are you?
70 69. Sudah Siap.
71 70. Katakan
72 71. 5 Permintaan
73 72. Terkabul
74 73. Isyana kaget.
75 74. Ini Baru Orang Kaya
76 75. Itu si Gembel
77 76. Mobil jemputan.
78 77. Momy sedang tidur
79 78. Mommy Tidak Sakit Lagi
80 79. Kenal Akrab
81 80. Mulai bercabang
82 81. Aku Ikut Takziah Aja.
83 82. Apa itu anakku?"
84 83. Siapa Teteh sebenarnya?
85 84. Beda Istri Beda Rejeki
86 85. Biar Putri Kuat seperti tokoh Anime
87 86. Aku akan mengantarmu.
88 87. Atur Jadwal Kerja ke Kota B
89 88. Jangan kesana
90 89. Raih cita- citamu dulu.
91 90. Mau datang
92 91. Who Is Tante Bunga?
93 92. Merasa belum move on
94 93. Bagaimana mengajaknya?
95 94. Berapa Lama Move On?
96 95. Di depan Gerbang
97 96. Dia bergerak...
98 97. Nanti Tanya Daddy.
99 98. Mendadak ngatur.
100 99. Nyelonong.
101 100. Mengenang Istri
102 101. Kenapa Isyana di Situ?
103 102. Dosen Baru
104 103. Mamah Yang Bisa Lakukan
105 104. Masa naksir ob
106 105. Beli Skincare
107 106. Bu Wira lebih cerdik
108 107. Roti Untuk Putri
109 108. Suami itu apa sih?
110 109. Ambigu.
111 110. Kepercayaan Papa
112 111. Kejutan Mika
113 112. Nggak boleh lupa. Titik
114 113. Lana ingin hari ini
115 114. Kebetulan.
116 115. Cucuku
117 116. Bu Dini senang.
118 117. Suami Adalah.
119 118. Suami Itu menikah.
120 Majù Aja.
121 120. Misi
122 bukankah Kalian Sudah bercerai.
123 Emosi
124 Jawab Jujur ya.
125 Panggil Mommy.
126 Isyana Sekarang Kuliah
127 Diusir
128 Tugas Untuk Saka.
129 Bertemu
130 Provokasi
131 Dua Jemputan.
132 Nguping.
133 Gelang
134 Ingkar Janji
135 Kemana
136 Apa artinya Aku cemburu.
137 Jemput
138 Isyana sudah tahu
139 Sengaja.
140 Teteh Yang Sajikan
141 Modusin Balik.
142 Terong Belanda
143 Iyah.
144 Tidak Seperti Tukang Sayur
145 Mika!!!
146 Berubah bukan boneka
147 Mas Binar!
148 Jantungku mau lompat
149 Ada Perlu dengan Dina
150 Pelita.
151 Bu Wira mengadu.
152 Ganti Warna
153 Anak Nakal
154 Bakal Rindu
155 Mode Serius.
156 Cari Solusi
157 Binar melihatnya
158 Sindiran
159 Gudang Itu
160 kencan itu apa
161 Lembut
162 Mantap
163 Geram
164 Bukan anak Nakal
165 Tolong Papah
166 Asal Usul
167 Apa ini?
168 Dirigen.
169 Dimana Isyana.
170 Mika sehina itu
171 Isyana Takut
172 Berkedip
173 Laci
174 Akting bahaya
175 Bonus jadi Orang Gila
176 Mas Binar...
177 Pemberitahuan
178 Tunggu di luar
179 Isyana Bleng.
180 Balapan
181 final
182 Sudah lahir.
183 Bisa dibawa Pulang
184 Doa Uti
185 Siap
186 Akad Sah
187 Penjelasan- Intermesso
188 Bukan Mamahmu lagi
189 Dia Suamiku
190 BreastCare
191 Mas Sabar kok.
192 Drama
193 Balas dendam
194 Aduan ke Binar
195 Gerebek
196 Ditinggalkan
197 Tunggu Ya.
198 Siapa Adnan?
199 Kemana?
200 Buka Suara.
201 Pulang
202 Gantikan Dia
203 Bersamaku.
204 Kamarmu
205 Binar Nyebelin.
206 Maaf
207 Nggak ada solusi lain
208 Menang Putri
209 Taktik
210 Pemandangan.
211 Pulang ke Alamat asli.
212 Amanda
213 Ikhlas
214 Binar Tahu Alamatnya
215 Polisi.
216 Bapak.
217 Eksklusif
218 Bayar kesalahanmu
219 Tugas Amanda
220 Sesuai Pesanan
221 Siapkan Nama
222 Hoam...
223 Harus bahagia
224 Bicara serius
225 Pemecatan.
226 Bersyukur
227 Anak Asuh
228 Kemajuan.
229 Ke Luar Negeri
230 Pamitan
231 Bermanja.
232 Memegang kendali
233 Trik Binar.
234 Tidak Dibalas.
235 Bian
236 PHP
237 Malu
238 Nyebelin
239 Pinggir sungai
240 Selesai?
241 Tunggu
242 Mantan
243 Miss Atik
244 Rumah impian.
245 Istrimu
246 Menyatu
247 Serendah Itu?
248 Kandang Harimau
249 Tanda tangan
250 Suami Vs Istri
251 Menunggu Kabar
252 Kaget
253 Adil
254 Muka Tembok
255 Akal Bulus
256 Bonus
257 Keinginan Tuan Priangga
258 Pikir Nanti
259 Kebalikan
260 Tamat.
261 Sayonara
Episodes

Updated 261 Episodes

1
1. Seperti tahanan
2
2. Harapan
3
3. Kabur
4
4. Hidup Baru.
5
5. Teman Baru.
6
6. Istrinya pasti sangat cantik.
7
7. Mamiku Sakit
8
Intermesso
9
8. Kantor Pusat
10
9. Balapan.
11
10. Ragu.
12
11. Tekad Isyana
13
12. Sebuah Rencana.
14
13. Kehilangan Isyana.
15
14. Ayo Cerai.
16
15. Rencana 1
17
16. Mama Pulang
18
17. Perang dimulai.
19
18. Putus atau cerai?
20
19. Emosi.
21
20. Pupus.
22
21. Tidak diam diri
23
22. Gerebeg
24
23. Mika malu.
25
24. Putri Tersihir
26
25. Adnan terhasut
27
26. Balasan untuk Lana
28
27. Apa aku loser?
29
28. Hasutan
30
29. Aku Bersumpah.
31
30. Gembelll.
32
31. Cepat
33
32. Bomerang.
34
33. Mommy Ara
35
34. Identitas Isyana.
36
35. Beruntungnya...
37
36. Diabaikan.
38
37. Baru Sadar
39
38. Keputusan
40
39. Orang Tua Lana
41
40. Sumpah Ibu.
42
41. Doa Mommy Ara
43
42. Ketok Palu
44
43. Kapan Kamu Sadar Isyana
45
44. Jadi Wanita Berharga
46
45. Permintaan Nyonya Ara
47
46. Pupus
48
47. Bu Dini.
49
48. Bukan Cleaning Servis
50
49. Janji Bu Dini
51
50. Tidak Kenal
52
51. Harus dengan tujuan mulia.
53
52. Bertengkar hebat
54
53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi
55
54. Titip.
56
55. Kebakaran.
57
56. Mama mau ketemu
58
57. Omelet Sayur
59
58. Pertolongan.
60
59. Nikah Siri.
61
60. Saya Baru Bercerai 3 bulan ini
62
61. Besarkan anak ini
63
62. Buat Anakmu Bangga
64
63. Menang Bohay
65
64. Tidak Setuju
66
65. Putri Hak Binar
67
66. Dia sedang memilih jalan
68
67. Tetap Cari Ya Pah.
69
68. Where are you?
70
69. Sudah Siap.
71
70. Katakan
72
71. 5 Permintaan
73
72. Terkabul
74
73. Isyana kaget.
75
74. Ini Baru Orang Kaya
76
75. Itu si Gembel
77
76. Mobil jemputan.
78
77. Momy sedang tidur
79
78. Mommy Tidak Sakit Lagi
80
79. Kenal Akrab
81
80. Mulai bercabang
82
81. Aku Ikut Takziah Aja.
83
82. Apa itu anakku?"
84
83. Siapa Teteh sebenarnya?
85
84. Beda Istri Beda Rejeki
86
85. Biar Putri Kuat seperti tokoh Anime
87
86. Aku akan mengantarmu.
88
87. Atur Jadwal Kerja ke Kota B
89
88. Jangan kesana
90
89. Raih cita- citamu dulu.
91
90. Mau datang
92
91. Who Is Tante Bunga?
93
92. Merasa belum move on
94
93. Bagaimana mengajaknya?
95
94. Berapa Lama Move On?
96
95. Di depan Gerbang
97
96. Dia bergerak...
98
97. Nanti Tanya Daddy.
99
98. Mendadak ngatur.
100
99. Nyelonong.
101
100. Mengenang Istri
102
101. Kenapa Isyana di Situ?
103
102. Dosen Baru
104
103. Mamah Yang Bisa Lakukan
105
104. Masa naksir ob
106
105. Beli Skincare
107
106. Bu Wira lebih cerdik
108
107. Roti Untuk Putri
109
108. Suami itu apa sih?
110
109. Ambigu.
111
110. Kepercayaan Papa
112
111. Kejutan Mika
113
112. Nggak boleh lupa. Titik
114
113. Lana ingin hari ini
115
114. Kebetulan.
116
115. Cucuku
117
116. Bu Dini senang.
118
117. Suami Adalah.
119
118. Suami Itu menikah.
120
Majù Aja.
121
120. Misi
122
bukankah Kalian Sudah bercerai.
123
Emosi
124
Jawab Jujur ya.
125
Panggil Mommy.
126
Isyana Sekarang Kuliah
127
Diusir
128
Tugas Untuk Saka.
129
Bertemu
130
Provokasi
131
Dua Jemputan.
132
Nguping.
133
Gelang
134
Ingkar Janji
135
Kemana
136
Apa artinya Aku cemburu.
137
Jemput
138
Isyana sudah tahu
139
Sengaja.
140
Teteh Yang Sajikan
141
Modusin Balik.
142
Terong Belanda
143
Iyah.
144
Tidak Seperti Tukang Sayur
145
Mika!!!
146
Berubah bukan boneka
147
Mas Binar!
148
Jantungku mau lompat
149
Ada Perlu dengan Dina
150
Pelita.
151
Bu Wira mengadu.
152
Ganti Warna
153
Anak Nakal
154
Bakal Rindu
155
Mode Serius.
156
Cari Solusi
157
Binar melihatnya
158
Sindiran
159
Gudang Itu
160
kencan itu apa
161
Lembut
162
Mantap
163
Geram
164
Bukan anak Nakal
165
Tolong Papah
166
Asal Usul
167
Apa ini?
168
Dirigen.
169
Dimana Isyana.
170
Mika sehina itu
171
Isyana Takut
172
Berkedip
173
Laci
174
Akting bahaya
175
Bonus jadi Orang Gila
176
Mas Binar...
177
Pemberitahuan
178
Tunggu di luar
179
Isyana Bleng.
180
Balapan
181
final
182
Sudah lahir.
183
Bisa dibawa Pulang
184
Doa Uti
185
Siap
186
Akad Sah
187
Penjelasan- Intermesso
188
Bukan Mamahmu lagi
189
Dia Suamiku
190
BreastCare
191
Mas Sabar kok.
192
Drama
193
Balas dendam
194
Aduan ke Binar
195
Gerebek
196
Ditinggalkan
197
Tunggu Ya.
198
Siapa Adnan?
199
Kemana?
200
Buka Suara.
201
Pulang
202
Gantikan Dia
203
Bersamaku.
204
Kamarmu
205
Binar Nyebelin.
206
Maaf
207
Nggak ada solusi lain
208
Menang Putri
209
Taktik
210
Pemandangan.
211
Pulang ke Alamat asli.
212
Amanda
213
Ikhlas
214
Binar Tahu Alamatnya
215
Polisi.
216
Bapak.
217
Eksklusif
218
Bayar kesalahanmu
219
Tugas Amanda
220
Sesuai Pesanan
221
Siapkan Nama
222
Hoam...
223
Harus bahagia
224
Bicara serius
225
Pemecatan.
226
Bersyukur
227
Anak Asuh
228
Kemajuan.
229
Ke Luar Negeri
230
Pamitan
231
Bermanja.
232
Memegang kendali
233
Trik Binar.
234
Tidak Dibalas.
235
Bian
236
PHP
237
Malu
238
Nyebelin
239
Pinggir sungai
240
Selesai?
241
Tunggu
242
Mantan
243
Miss Atik
244
Rumah impian.
245
Istrimu
246
Menyatu
247
Serendah Itu?
248
Kandang Harimau
249
Tanda tangan
250
Suami Vs Istri
251
Menunggu Kabar
252
Kaget
253
Adil
254
Muka Tembok
255
Akal Bulus
256
Bonus
257
Keinginan Tuan Priangga
258
Pikir Nanti
259
Kebalikan
260
Tamat.
261
Sayonara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!