9. Balapan.

“Aku senang kamu betsh di sini!” tutur Adnan tiba- tiba. 

Sesuai perkataan Mommy Putri, Putri akan dijemput maidnya. Maid Putri pun menjemput Putri. 

Sebagai tanda persahabatan dan terima kasih, Mom Putri titip maidnya membawa cake coklat lumer yang sangat enak untuk Isyana.

Isyana dan Adnan kemudian makan bersama. 

“Aku sangat betah di sini!” jawab Isyana tersenyum. 

“Maaf, apa boleh aku tanya lagi?” 

“Hemm..., apa?” 

“Kenapa kamu sampai tertidur dan ikut mobil Om Nanang? Sebenarnya siapa kamu? Kamu darimana?” tanya Adnan.

“Uhuk.... uhuk...” 

Mendengar pertanyaan Adnan, Isyana terbatuk. Adnan pun segera memberinya minuman. 

“Maaf!” tutur Adnan. 

Adnan pernah menanyakan hal ini, tapi, Isyana menjawab suatu saat akan cerita, jika sudah saatnya.

“Kalau aku cerita, kamu pasti tidak akan percaya!” jawab Isyana Putri kemudian. 

“Aku percaya apapun yang kamu katakan!” jawab Adnan memastikan. 

“Aku seorang istri yang kabur dari suami!” tutur Isyana akhirnya. 

“Uhuk...!” kali ini gantian Adnan yang kaget bukan main. 

“Kamu punya suami?” tanya Adnan dengan nada penuh tanda tanya dan tidak menyangka.

Tubuh Isyana sedikit pendek, tingginya hanya 155 cm, tidak tinggi seperti Mika.

Saat pertama datang, Isyana memakai baju longgar memang sedikit terlihat tua. Akan tetapi sekarang setelah membeli baju- baju trendi dan mulai mengobati luka jerawatnya, Isyana terlihat lebih fresh dan muda. 

Lana dan Isyana kan lebih tua Lana 11 tahun, sementara dengan Isyana dengan Adnan, lebih tua Adnan 3 tahun. Adnan mengira, Isyana masih bocah yang beranjak dewasa. 

Kenyataanya Isyana memang masih 21 tahun lebih beberapa bulan. Isyana dipaksa menikah saat menempuh kuliah masuk semester 4, usia 19 tahun mendekati 20 tahun. 

“Secara hukum, begitu!” jawab Isyana menunduk. 

Isyana memang menjadi istri secara hukum, akan tetapi untuk perlakuan dan anggapan Lana, Isyana bukan istri. 

“Kok secara hukum?” tanya Adnan.

“Sudahlah tidak usah bahas, aku ingin pisah dari suamiku, intinya itu saja!” jawab Isyana lagi. 

Adnan kemudian tersenyum. 

“Aku tidak tahu apa permasalahan keluargamu, dan apapun keputusanmu aku menghargainya, hanya saja saranku. Kamu tidak perlu kabur, kalau kau memang ingin berpisah dari suamimu, bicarakan baik- baik!” ucap Adnan memberitahu secara dewasa.

“Bagaimana caranya agar aku bisa berpisah secara resmi dari suamiku?” tanya Isyana kemudian. 

Isyana memang masih belia dan tidak begitu paham tentang urusan itu. Isyana di rumah Lana kan juga seperti tawanan jadi bingung arah dan tempat, jika tak memakai google map. 

“Ajukan gugatan cerailah, katakan pada suamimu kalau kau ingin bercerai. Tapi ngomong- ngomong kamu yakin mau bercerai? Kamu masih muda paling emosi sesaat kali. Pulanglah selesaikan secara baik- baik dengan suamimu!” tutur Adnan sebagai sahabat yang baik memberi nasehat. 

“Aku mantap ingin hidup sendiri, kami menikah karena perjodohan, suamiku tidak mencintaiku, aku bahagia di sini!” jawab Isyana kemudian. 

“Orang tuamu sudah tahu?” 

“Ibu dan ayahku sudah meninggal!” jawab Isyana kemudian. 

“Ups maaf!” jawab Adnan.

“Ajari aku bagaimana mengajukan gugatan cerai!” ucap Isyana kemudian.

Adnan pun memberitahu, kebetulan Adnan ternyata seorang sarjana hukum, dia pernah ikut bekerja di salah satu kator hukum di Ibukota, tapi Adnan berfikir ingin buka praktek sendiri di daerah, jadi dia pulang kampung. 

Adnan sedang dalam proses mengurus perijinanya agar bisa menjadi notaris.

“Kau pandai sekali!” ceplos Isyana. 

“Haish, kau baru tahu kalau aku pandai? Kau bisa baca sendiri di google banyak. Kalau mau cari pengacara, aku punya banyak kenalan pengacara," tutur Adnan.

"Aku kumpulkan uang dulu!" jawab Isyana.

"Kalau boleh tahu apa alasanmu ingin bercerai? Kalau alasanya tidak kuat dan kalau katamu suamimu tidak mau kau bercerai dengannya, akan susah dan prosesnya lama di pengadilan!” tutur Adnan lagi. 

“Dia sering memukulku, dia juga selingkuh!” jawab Isyaa lagi. 

“Waaah!” 

Mendengar penuturan Isyana Adnan menatap Isyana dengan penuh iba, tapi sorot matanya juga lebih dari itu.

Kasian sekali Isyana, mendapatkan perlakuan tidak benar dari suminya. 

Padahal di mata Adnan, meski Isyana tak memiliki tubuh bak model, tapi Isyana manis. Mata Isyana bulat dengan bulu mata sangat lentik alisnya juga tebal dan rapih tanpa sulam. Wajahnya juga bulat dan imut, apalagi senyumnya. Isyana terlihat sangat menyenangkan diajak bicara, tidak seharusnya Isyana mendapat kekerasan apalagi dipukuli. 

“Kenapa? Kamu mau mengataiku?” tanya Isyana. 

“Hah... kasian sekali hidupmu, pantas kamu kabur. Kamu punya buktinya nggak?”

“Nggak!” jawab Isyana. 

“Aih... kamu! Kalau kamu mau proses perceraianmu cepat. Rekam saat suamimu memperlakukanmu dengan kasar, harus ada visum!” tutur Adnan lagi.. 

Isyana hanya mengkerucutkan bibirnya, bagaimana punya rekaman. Selama menjadi tawanan Isyana tak diijinkan memegang ponsel merek apapun. 

“Ya... aku tidak sempat melakukanya!” 

“Perselingkuhan itu juga harus jelas, kalau hanya katamu, pengadilan tidak akan percaya dan kamu hanya dianggap cemburu. Paling alasan lain karena tidak cocok dan perbedaan pendapat, kamu akan banyak mediasi dan kalau suamimu tak mau bercerai, pasti akan repot dan lama, apalagi jika uang suamimu banyak!” tutur Adnan lagi. 

Isyana mengangguk mengerti.

Obrolan mereka berdua berjalan cukup lama dan memakan waktu apalagi terjeda saat ada pelanggan. Tidak terasa sudah soe, Adnan pun pamit. Sepanjang malam Isyana mencerna dan memikirkan kata Adnan. 

***** 

Di Ibukota

Lana menunggu ibunya di rumah sakit tanpa memberitahu ayahnya. Baik Arbi ataupun Mika setelah diberitahu Lana sama- sama berpikir, untuk segera menemukan Isyana. Bahkan Arbi langsung otewe. 

Arbi mendatangi rest area tempat Lana terakhir bersama dengan Isyana. Jika Lana melihat cctv dengan marah dan amarah, Arbi memperhatikan dan berfikir dengan tenang. Kali ini Arbi juga tidak main- main kerjanya. 

Setelah merenung, menurut Arbi, Isyana harus kembali agar harta Tuan Hanggara tak jatuh pada orang yang salah.

Tidak peduli bagaimana Lana, Arbi merasa harus bantu Tuan Hanggara. Meski Arbi tak berani membuka aib Lana, tapi Arbi cukup mengingat jasa Tuan Hanggara.

Di cctv terlihat di jam yang sama dimana Lana ke toilet ada satu mobil bak pergi dan melewati depan cctv. Arbi memperhatikan dengan baik. Arbi tersenyum karena di cctv terlihat pakaian Isyana di berkibar terkena angin menyembul keluar saat mobil melintas. 

“Hah.... Nyonya Isyana, ada saja akalmu!” gumam Arbi senang, matanya cukup jeli. 

Arbi kemudian mencatat plat nomer mobil bak itu dan hari ini segera mendatangi alamat pemilik plat nomer itu. 

Tidak butuh waktu lama, Arbi sampai ke rumah pak Nanang. Sayangnya, kata Pak Nanang , sebelum Arbi juga sudah ada yang mendatanginya dan menanyakan hal yang sama. 

“Siapa dia Pak?” tanya Isyana. 

“Perempuan cantik!” jawab Pak Nanang. 

“Terima kasih atas informasinya!” jawab Arbi lalu memberi seamplop uang untuk Pak Nanang. Arbi bisa menebak siapa dia..

Arbi segera pergi.

Hari itu Pak Nanang tersenyum sangat lebar, gadis kecil yang dia kira gelandangan akan membawa sial justru mendatangkan banyak uang. Pak Nanang jadi menyesal telah memakinya. 

“Siapa gadis itu sebenarnya?” batin Pak Nanang mengintip uang yang dia terima sekitar 5 jutaan. Padahal tadi dari Mika juga sama. 

“Aku kaya mendadak!” gumam Pak Nanang. 

****

Arbi bersama anak buahnya melesat ke kota B dengan kecepatan tinggi. 

“Itu Pasti Nona Mika, aku harus menemukan Nyonya Isyana lebih cepat. Ini demi Tuan Hanggara!” gumam Arbi. 

Terpopuler

Comments

Syamsiar Abu

Syamsiar Abu

visual x dong thor

2022-09-29

0

Eny Agustina

Eny Agustina

samaannn nih put.. wkwkwkwk
tapi Alhamdulillah suamiku baikk

2022-09-24

0

Amelia Syharlla

Amelia Syharlla

jangan temuin dulu thor

2022-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 1. Seperti tahanan
2 2. Harapan
3 3. Kabur
4 4. Hidup Baru.
5 5. Teman Baru.
6 6. Istrinya pasti sangat cantik.
7 7. Mamiku Sakit
8 Intermesso
9 8. Kantor Pusat
10 9. Balapan.
11 10. Ragu.
12 11. Tekad Isyana
13 12. Sebuah Rencana.
14 13. Kehilangan Isyana.
15 14. Ayo Cerai.
16 15. Rencana 1
17 16. Mama Pulang
18 17. Perang dimulai.
19 18. Putus atau cerai?
20 19. Emosi.
21 20. Pupus.
22 21. Tidak diam diri
23 22. Gerebeg
24 23. Mika malu.
25 24. Putri Tersihir
26 25. Adnan terhasut
27 26. Balasan untuk Lana
28 27. Apa aku loser?
29 28. Hasutan
30 29. Aku Bersumpah.
31 30. Gembelll.
32 31. Cepat
33 32. Bomerang.
34 33. Mommy Ara
35 34. Identitas Isyana.
36 35. Beruntungnya...
37 36. Diabaikan.
38 37. Baru Sadar
39 38. Keputusan
40 39. Orang Tua Lana
41 40. Sumpah Ibu.
42 41. Doa Mommy Ara
43 42. Ketok Palu
44 43. Kapan Kamu Sadar Isyana
45 44. Jadi Wanita Berharga
46 45. Permintaan Nyonya Ara
47 46. Pupus
48 47. Bu Dini.
49 48. Bukan Cleaning Servis
50 49. Janji Bu Dini
51 50. Tidak Kenal
52 51. Harus dengan tujuan mulia.
53 52. Bertengkar hebat
54 53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi
55 54. Titip.
56 55. Kebakaran.
57 56. Mama mau ketemu
58 57. Omelet Sayur
59 58. Pertolongan.
60 59. Nikah Siri.
61 60. Saya Baru Bercerai 3 bulan ini
62 61. Besarkan anak ini
63 62. Buat Anakmu Bangga
64 63. Menang Bohay
65 64. Tidak Setuju
66 65. Putri Hak Binar
67 66. Dia sedang memilih jalan
68 67. Tetap Cari Ya Pah.
69 68. Where are you?
70 69. Sudah Siap.
71 70. Katakan
72 71. 5 Permintaan
73 72. Terkabul
74 73. Isyana kaget.
75 74. Ini Baru Orang Kaya
76 75. Itu si Gembel
77 76. Mobil jemputan.
78 77. Momy sedang tidur
79 78. Mommy Tidak Sakit Lagi
80 79. Kenal Akrab
81 80. Mulai bercabang
82 81. Aku Ikut Takziah Aja.
83 82. Apa itu anakku?"
84 83. Siapa Teteh sebenarnya?
85 84. Beda Istri Beda Rejeki
86 85. Biar Putri Kuat seperti tokoh Anime
87 86. Aku akan mengantarmu.
88 87. Atur Jadwal Kerja ke Kota B
89 88. Jangan kesana
90 89. Raih cita- citamu dulu.
91 90. Mau datang
92 91. Who Is Tante Bunga?
93 92. Merasa belum move on
94 93. Bagaimana mengajaknya?
95 94. Berapa Lama Move On?
96 95. Di depan Gerbang
97 96. Dia bergerak...
98 97. Nanti Tanya Daddy.
99 98. Mendadak ngatur.
100 99. Nyelonong.
101 100. Mengenang Istri
102 101. Kenapa Isyana di Situ?
103 102. Dosen Baru
104 103. Mamah Yang Bisa Lakukan
105 104. Masa naksir ob
106 105. Beli Skincare
107 106. Bu Wira lebih cerdik
108 107. Roti Untuk Putri
109 108. Suami itu apa sih?
110 109. Ambigu.
111 110. Kepercayaan Papa
112 111. Kejutan Mika
113 112. Nggak boleh lupa. Titik
114 113. Lana ingin hari ini
115 114. Kebetulan.
116 115. Cucuku
117 116. Bu Dini senang.
118 117. Suami Adalah.
119 118. Suami Itu menikah.
120 Majù Aja.
121 120. Misi
122 bukankah Kalian Sudah bercerai.
123 Emosi
124 Jawab Jujur ya.
125 Panggil Mommy.
126 Isyana Sekarang Kuliah
127 Diusir
128 Tugas Untuk Saka.
129 Bertemu
130 Provokasi
131 Dua Jemputan.
132 Nguping.
133 Gelang
134 Ingkar Janji
135 Kemana
136 Apa artinya Aku cemburu.
137 Jemput
138 Isyana sudah tahu
139 Sengaja.
140 Teteh Yang Sajikan
141 Modusin Balik.
142 Terong Belanda
143 Iyah.
144 Tidak Seperti Tukang Sayur
145 Mika!!!
146 Berubah bukan boneka
147 Mas Binar!
148 Jantungku mau lompat
149 Ada Perlu dengan Dina
150 Pelita.
151 Bu Wira mengadu.
152 Ganti Warna
153 Anak Nakal
154 Bakal Rindu
155 Mode Serius.
156 Cari Solusi
157 Binar melihatnya
158 Sindiran
159 Gudang Itu
160 kencan itu apa
161 Lembut
162 Mantap
163 Geram
164 Bukan anak Nakal
165 Tolong Papah
166 Asal Usul
167 Apa ini?
168 Dirigen.
169 Dimana Isyana.
170 Mika sehina itu
171 Isyana Takut
172 Berkedip
173 Laci
174 Akting bahaya
175 Bonus jadi Orang Gila
176 Mas Binar...
177 Pemberitahuan
178 Tunggu di luar
179 Isyana Bleng.
180 Balapan
181 final
182 Sudah lahir.
183 Bisa dibawa Pulang
184 Doa Uti
185 Siap
186 Akad Sah
187 Penjelasan- Intermesso
188 Bukan Mamahmu lagi
189 Dia Suamiku
190 BreastCare
191 Mas Sabar kok.
192 Drama
193 Balas dendam
194 Aduan ke Binar
195 Gerebek
196 Ditinggalkan
197 Tunggu Ya.
198 Siapa Adnan?
199 Kemana?
200 Buka Suara.
201 Pulang
202 Gantikan Dia
203 Bersamaku.
204 Kamarmu
205 Binar Nyebelin.
206 Maaf
207 Nggak ada solusi lain
208 Menang Putri
209 Taktik
210 Pemandangan.
211 Pulang ke Alamat asli.
212 Amanda
213 Ikhlas
214 Binar Tahu Alamatnya
215 Polisi.
216 Bapak.
217 Eksklusif
218 Bayar kesalahanmu
219 Tugas Amanda
220 Sesuai Pesanan
221 Siapkan Nama
222 Hoam...
223 Harus bahagia
224 Bicara serius
225 Pemecatan.
226 Bersyukur
227 Anak Asuh
228 Kemajuan.
229 Ke Luar Negeri
230 Pamitan
231 Bermanja.
232 Memegang kendali
233 Trik Binar.
234 Tidak Dibalas.
235 Bian
236 PHP
237 Malu
238 Nyebelin
239 Pinggir sungai
240 Selesai?
241 Tunggu
242 Mantan
243 Miss Atik
244 Rumah impian.
245 Istrimu
246 Menyatu
247 Serendah Itu?
248 Kandang Harimau
249 Tanda tangan
250 Suami Vs Istri
251 Menunggu Kabar
252 Kaget
253 Adil
254 Muka Tembok
255 Akal Bulus
256 Bonus
257 Keinginan Tuan Priangga
258 Pikir Nanti
259 Kebalikan
260 Tamat.
261 Sayonara
Episodes

Updated 261 Episodes

1
1. Seperti tahanan
2
2. Harapan
3
3. Kabur
4
4. Hidup Baru.
5
5. Teman Baru.
6
6. Istrinya pasti sangat cantik.
7
7. Mamiku Sakit
8
Intermesso
9
8. Kantor Pusat
10
9. Balapan.
11
10. Ragu.
12
11. Tekad Isyana
13
12. Sebuah Rencana.
14
13. Kehilangan Isyana.
15
14. Ayo Cerai.
16
15. Rencana 1
17
16. Mama Pulang
18
17. Perang dimulai.
19
18. Putus atau cerai?
20
19. Emosi.
21
20. Pupus.
22
21. Tidak diam diri
23
22. Gerebeg
24
23. Mika malu.
25
24. Putri Tersihir
26
25. Adnan terhasut
27
26. Balasan untuk Lana
28
27. Apa aku loser?
29
28. Hasutan
30
29. Aku Bersumpah.
31
30. Gembelll.
32
31. Cepat
33
32. Bomerang.
34
33. Mommy Ara
35
34. Identitas Isyana.
36
35. Beruntungnya...
37
36. Diabaikan.
38
37. Baru Sadar
39
38. Keputusan
40
39. Orang Tua Lana
41
40. Sumpah Ibu.
42
41. Doa Mommy Ara
43
42. Ketok Palu
44
43. Kapan Kamu Sadar Isyana
45
44. Jadi Wanita Berharga
46
45. Permintaan Nyonya Ara
47
46. Pupus
48
47. Bu Dini.
49
48. Bukan Cleaning Servis
50
49. Janji Bu Dini
51
50. Tidak Kenal
52
51. Harus dengan tujuan mulia.
53
52. Bertengkar hebat
54
53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi
55
54. Titip.
56
55. Kebakaran.
57
56. Mama mau ketemu
58
57. Omelet Sayur
59
58. Pertolongan.
60
59. Nikah Siri.
61
60. Saya Baru Bercerai 3 bulan ini
62
61. Besarkan anak ini
63
62. Buat Anakmu Bangga
64
63. Menang Bohay
65
64. Tidak Setuju
66
65. Putri Hak Binar
67
66. Dia sedang memilih jalan
68
67. Tetap Cari Ya Pah.
69
68. Where are you?
70
69. Sudah Siap.
71
70. Katakan
72
71. 5 Permintaan
73
72. Terkabul
74
73. Isyana kaget.
75
74. Ini Baru Orang Kaya
76
75. Itu si Gembel
77
76. Mobil jemputan.
78
77. Momy sedang tidur
79
78. Mommy Tidak Sakit Lagi
80
79. Kenal Akrab
81
80. Mulai bercabang
82
81. Aku Ikut Takziah Aja.
83
82. Apa itu anakku?"
84
83. Siapa Teteh sebenarnya?
85
84. Beda Istri Beda Rejeki
86
85. Biar Putri Kuat seperti tokoh Anime
87
86. Aku akan mengantarmu.
88
87. Atur Jadwal Kerja ke Kota B
89
88. Jangan kesana
90
89. Raih cita- citamu dulu.
91
90. Mau datang
92
91. Who Is Tante Bunga?
93
92. Merasa belum move on
94
93. Bagaimana mengajaknya?
95
94. Berapa Lama Move On?
96
95. Di depan Gerbang
97
96. Dia bergerak...
98
97. Nanti Tanya Daddy.
99
98. Mendadak ngatur.
100
99. Nyelonong.
101
100. Mengenang Istri
102
101. Kenapa Isyana di Situ?
103
102. Dosen Baru
104
103. Mamah Yang Bisa Lakukan
105
104. Masa naksir ob
106
105. Beli Skincare
107
106. Bu Wira lebih cerdik
108
107. Roti Untuk Putri
109
108. Suami itu apa sih?
110
109. Ambigu.
111
110. Kepercayaan Papa
112
111. Kejutan Mika
113
112. Nggak boleh lupa. Titik
114
113. Lana ingin hari ini
115
114. Kebetulan.
116
115. Cucuku
117
116. Bu Dini senang.
118
117. Suami Adalah.
119
118. Suami Itu menikah.
120
Majù Aja.
121
120. Misi
122
bukankah Kalian Sudah bercerai.
123
Emosi
124
Jawab Jujur ya.
125
Panggil Mommy.
126
Isyana Sekarang Kuliah
127
Diusir
128
Tugas Untuk Saka.
129
Bertemu
130
Provokasi
131
Dua Jemputan.
132
Nguping.
133
Gelang
134
Ingkar Janji
135
Kemana
136
Apa artinya Aku cemburu.
137
Jemput
138
Isyana sudah tahu
139
Sengaja.
140
Teteh Yang Sajikan
141
Modusin Balik.
142
Terong Belanda
143
Iyah.
144
Tidak Seperti Tukang Sayur
145
Mika!!!
146
Berubah bukan boneka
147
Mas Binar!
148
Jantungku mau lompat
149
Ada Perlu dengan Dina
150
Pelita.
151
Bu Wira mengadu.
152
Ganti Warna
153
Anak Nakal
154
Bakal Rindu
155
Mode Serius.
156
Cari Solusi
157
Binar melihatnya
158
Sindiran
159
Gudang Itu
160
kencan itu apa
161
Lembut
162
Mantap
163
Geram
164
Bukan anak Nakal
165
Tolong Papah
166
Asal Usul
167
Apa ini?
168
Dirigen.
169
Dimana Isyana.
170
Mika sehina itu
171
Isyana Takut
172
Berkedip
173
Laci
174
Akting bahaya
175
Bonus jadi Orang Gila
176
Mas Binar...
177
Pemberitahuan
178
Tunggu di luar
179
Isyana Bleng.
180
Balapan
181
final
182
Sudah lahir.
183
Bisa dibawa Pulang
184
Doa Uti
185
Siap
186
Akad Sah
187
Penjelasan- Intermesso
188
Bukan Mamahmu lagi
189
Dia Suamiku
190
BreastCare
191
Mas Sabar kok.
192
Drama
193
Balas dendam
194
Aduan ke Binar
195
Gerebek
196
Ditinggalkan
197
Tunggu Ya.
198
Siapa Adnan?
199
Kemana?
200
Buka Suara.
201
Pulang
202
Gantikan Dia
203
Bersamaku.
204
Kamarmu
205
Binar Nyebelin.
206
Maaf
207
Nggak ada solusi lain
208
Menang Putri
209
Taktik
210
Pemandangan.
211
Pulang ke Alamat asli.
212
Amanda
213
Ikhlas
214
Binar Tahu Alamatnya
215
Polisi.
216
Bapak.
217
Eksklusif
218
Bayar kesalahanmu
219
Tugas Amanda
220
Sesuai Pesanan
221
Siapkan Nama
222
Hoam...
223
Harus bahagia
224
Bicara serius
225
Pemecatan.
226
Bersyukur
227
Anak Asuh
228
Kemajuan.
229
Ke Luar Negeri
230
Pamitan
231
Bermanja.
232
Memegang kendali
233
Trik Binar.
234
Tidak Dibalas.
235
Bian
236
PHP
237
Malu
238
Nyebelin
239
Pinggir sungai
240
Selesai?
241
Tunggu
242
Mantan
243
Miss Atik
244
Rumah impian.
245
Istrimu
246
Menyatu
247
Serendah Itu?
248
Kandang Harimau
249
Tanda tangan
250
Suami Vs Istri
251
Menunggu Kabar
252
Kaget
253
Adil
254
Muka Tembok
255
Akal Bulus
256
Bonus
257
Keinginan Tuan Priangga
258
Pikir Nanti
259
Kebalikan
260
Tamat.
261
Sayonara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!