15. Rencana 1

“Maaf Nona, untuk pasien di kamar ini sudah pulang sejak satu jam lalu!” tutur perawat sebuah rumah sakit elit. 

“Oh gitu?” tanya Mika kecewa. 

Perawat itu pun segera berlalu, dia baru saja melakukan sterilisasi ruangan setelah dipakai pasien dan hendak dipakai pasien lain. 

“Shiiit!” umpat Mika kesal melempar buket bunga yang dia bawa ke tong sampah.

“Mikaa!” pekik Karin “Ini bunga mahal lho, kok dihancurin gitu?” ucap Karin. 

“Nyebelin banget sih emaknya Lana dasar nenek tua, ngerjain gue! Pantes Lana gue hubungi nggak aktif! Sejak ibunya sakit dia cuekin gue terus, rencanaku jadi gagal kan?” umpat Mika lagi menggerutu. 

“Hemmm, sabar- sabar!” tutur Karin lagi mengambil bunga Mika yang sangat wangi, sayang kan kalau dibuang. 

Mika kemudian menelpon Lana lagi, sayangnya nomer Lana masih dialihkan. 

“Annnnjing!” umpat Mika lagi seharian bahkan sejak kemarin Ibu Lana masuk rumah sakit Mika benar- benar dicueki Lana, dan itu sangat mengganggu Mika yang hidupnya sudah hampir ketergantungan pada Lana.

Mika kan udah ke salon, ubah bentuk rambut, mempercantik kukunya dan pakai parfum wangi. Mika berbelanja bersiap memikat hati mertuanya dan pacarnya.

Jauh- jauh ke rumah sakit Mika tidak bertemu orang yang dicari. Mika sangat kesal dan kecewa, apalagi Lana susah dihubungi. 

“Apa lagi sih?” tanya Karin mendengar Mika masih mengumpat.

“Setiap ada emaknya, Lana bakalan cuekin gue terus. Apa gue dateng aja ke rumahnya dan gue tunjukin foto ini?” tanya Mika lagi curhat dan meminta pendapat ke Karin. 

“Jangan dulu dong, nggak seru kalau lewat telepon, lagian teleponmu juga dialihkan, besok aja kalau ketemu! Lo tunjukin tuh foto, kan seru! Katakan kalau Isyana punya selingkuhan!” jawab Karin mencegah Mika mengirim foto Isyana dan Adna lewat whastap. 

Apalagi tanpa dibumbuhi hasutan setan, foto Isyana tidak bisa dijadikan bukti kuat perselingkuhan. Karena hanya terlihat mengobrol tanpa ada kontak fisik. Jadi kalau mau menuduh Isyana harus dibubuhi narasi yang bagus. 

“Ya udah ayo kita datangi rumahnya!” ajak Mika lagi tidak sabar mau menemui Lana.

Biasanya kan Mika juga menghampiri Lana setiap Lana pulang kerja. 

“Jangan dong... kan kita nggak tahu ada Ibunya Lana atau nggak, nanti malah bikin masalah lagi, katamu Lana lagi mau dipromosikan dipindah ke perusahaan utama kan?” lerai Karin lagi. 

“Gue nggak sabar Karin! Mau sampai kapan gue jadi pacar simpanan begini? Biar dong nenek tua itu tau dan terima gue!” tutur Mika lagi. 

“Hei...Sistah! Ingat lo harus main cantik. Ini udah malam, apa kata calon mertua lo kalo lo bertandang ke rumah Lana sekarang. Ingat Isyana belum sepenuhnya kamu singkirin! Tunggu Lana dipromosiin dulu! Udah santai aja, Isyana juga kan sekarang udah jadi penjual bunga, jalanmu mulus!” tutur Karin lagi menasehati tidak tahu kalau sekarang Isyana sedang satu kamar dengan Lana.

Mika menghela nafasnya. 

“Oke...ayo kita pulang!” jawab Mika akhirnya menurut. 

Untuk melampiaskan kekesalanya karena ponselnya tidak bisa dihubungi, Mika dan Karin kemudian pergi ke klub malam. 

*****

Di rumah Lana. 

“Ingat aturan pertama, kamar ini milikku, milik suamiku, jangan mau disuruh tidur di lantai!” batin Isyana bertekad. 

Isyana kemudian menghadap ke cermin menyisir rambutnya yang  baru keramas. 

Saat Lana pergi ke kantor, ternyata Nyonya Wira juga meminta anak buahnya membelanjakan Isyana beberapa pakaian seksi. Nyonya Wira menyiapkan semua rencananya membantu Isyana.

Isyana pun sekarang sudah mengenakan pakaian itu. Dress tidur dengan motif renda merah yang membuah setengah paha Isyana terlihat dan dengan dada terbuka.

“Satu bulan saja Nak... dapatkan hakmu sebagai istri!” Isyana mengingat perkataan mertuanya. “Mama berharap Lana bisa berubah dan melupakan perempuan itu, mamah akan membantumu. Jika tidak bisa, mamah akan membantumu brecerai dengannya, mamah akan pastikan Lana menyesal!”  itulah kata- kata yang Nyonya Wira tancapkan dalam.

Satu bulan tidak berubah, Isyana akan bercerai.

Isyana melirik ke foto yang ada di nakas lagi dengan tatapan pedih. 

“Apa ini akan berhasil? Apa mungkin aku bisa meruahnya? Atau aku akan tetap tersakiti? Kalau saja malam itu aku berhasil mempertahankan kesucianku, aku lebih memilih bercerai, tapi percuma aku sekarang juga sudah tidak gadis lagi, jadi aku harus mencoba. Ya tidak ada yang tidak mungkin bukan?” batin Isyana bertekad. 

Isyana kemudian keluar kamar dengan malu- malu dan mengambil outer menutupi dada yang terbuka. Isyana berniat menemani mertuanya makan malam. 

Saat Isyana keluar para art di rumah itu pun pangling terhadap Isyana. Mereka memuji Isyana, tidak canggung juga Isyana memeluk mereka tanda rindu. 

Ibu Lana sudah menunggu Isyana di ruang makan. 

“Mana suamimu?” tanya Nyonya Wira ke Isyana. 

“Mas Lana sedang mandi Mah!” jawab Isyana. 

“Kita tunggu suamimu, berikan ini padanya!” tutur Nyonya Wira menyodorkan segelas air lagi. 

Isyana pun menebak, “Mah, apa minuman ini ada obatnya juga?” tanya isyana berbisik. 

“Ssssttt ini dosisnya sedikit lebih kecil kok dari yang kemarin, yang kemarin berhasil kan?” bisik Nyonya Wira tersenyum. Entah darimana ibu Lana mempunyai ide itu.

Nyonya Wira syok saat Isyana bercerita kalau ternyata selama dua tahun, kemarin adalah pertama kalinya Isyana dijamah Lana. 

Nyonya Wira sangat menyesal selama ini tidak membantu Isyana, sampai mengira Isyana ada masalah kesuburan, tapi sungkan mengatakan. Nyonya Wira pun bertekad untuk terus membuat Lana tertarik pada Isyana. 

"Laki- laki akan berubah saat dia punya anak! Kamu jangan mau kalah!" tutur Nyonya Wira.

Isyana mengangguk tapi kemudian menunduk pedih, rasanya ingin menangis.

Isyana sebenarnya sangat sedih harus merelakan tubuhnya dijamah orang yang di mata dan hatinya bukan dirinya tapi orang lain. Bahkan Isyana jijik kalau ingat. Tapi mau bagaimana lagi, Isyana istrinya. 

Isyana sudah sangat lelah dan tidak ingin mempertahankan rumah tangganya lagi, tapi nyonya Wira mendorongnya. Berharap semoga ini pilihan yang benar.

Tidak lama Lana datang, masih dengan ekspresi dinginya. Lana mengambil tempat duduknya dan seperti keinginan Nyonya Wira. Sebelum mengambil apapun, Lana mengambil minum yang sudah disediakan.

Lana meminumnya sampai habis. Setelah itu baru makan. 

Setelah selesai makan, mereka kemudian kembali ke kamar masing- masing karena Nyonya Wira harus istirahat. Isyana dan Lana juga langsung ke kamar. 

“Siapa yang mengijinkanmu tidur di ranjangku?” bentak Lana ke Isyana. 

“Aku tidak mau tidur di bawah!” jawab Isyana berani. 

“Kau berani melawanku!” bentak Lana lagi

“Kalau kau tidak mau tidur seranjang denganku? Baiklah, aku akan angkat kaki dan keluar dari rumah ini!" jawab Isyana lagi mengancam. 

“Haissh!” desis Lana kesal. 

Isyana kemudian menanggalkan outernya yang tadi dipakai dan membaringkan tubuhnya ke atas kasur dengan santai.

“Apa kau sedang menggodaku?” tanya Lana lagi melihat Isyana sangat seksi.

“Aku menggodamu? Kenapa kau bertanya begitu? Apa kamu merasa tergoda olehku? Bukankah aku menjijikan?” jawab Isyana menyindir.  

Ditanya begitu Lana gelagapan, dan terpojok. 

“Tidak!” jawab Lana mengelak dan mengalihkan pandangan.

“Bagus!” jawab Isyana tersenyum.

Isyana kemudian membaringkan tubuhnya lagi di samping Lana dengan tubuhnya yang terbuka. Isyana sengaja mengibaskan rambutnya ke belakang.

Meski saat melakukanya, bayangan Lana Isyana adalah Mika, tapi Lana menyadari dirinya sudah melakukan itu pada Isyana, bukan Mika. Bayangan itupun muncul lagi.

Ya Lana sadar betul, meski dia sering mencium dan memeluk Mika tapi mereka selalu gagal jika hendak liburan yang bermalam. Lana juga selalu didampingi Arbi si sekertaris posesif.

Hanya Isyana yang pernah dia tiduri, dan Lana juga masih ingat rasanya. 

“Haishhh...!” desis Lana tiba- tiba ingat itu, ingatan itupun membangunkan adik kecilnya. 

“Kenapa dia terlihat menarik saat begini? Apa mataku sudah buta!” gumam Lana melawan hassratnya sendiri. 

Lana kemudian memalingkan wajahnya dari Isyana tapi ingatan itu semakin datang dan buah terongnya semakin mengeras. 

“Haisssh!” desis Lana lagi lalu bangun ke kamar mandi dan membasuh wajahnya. 

Setelah dari kamar mandi Lana berbaring lagi memejamkan matanya, tapi tidak juga tertidur, Lana malah guling kanan dan guling ke kiri. 

“Hhh. Apa kau tidak bisa tidur dengan tenang. Aku mau istirahat!” omel Isyana kemudian dengan berani karena Lana sangat gelisah seperti cacing kepanasan. 

“Kau memarahiku!” pekik Lana tidak terima. 

“Kenapa? Kau tidak terima? Kau mau memukulku?” tantang Isyana lagi. “Ayo pukul! Aku akan keluar sekarang juga! Dan aku akan pamitan ke Mamahmu!” ancam Isyana.

Saat Isyana menantang begitu, Lana bukan mendengar omongan Isyana. Pandangan Lana justru tertuju pada buah melon Isyana yang selama ini dia kira bantat tapi ternyata tersimpan wangi matang dan ranum dibalik daster kumal. 

“Pakai pakaianmu dengan benar!” ucap Lana kemudian.

“Aku gerah!” jawab Isyana melawan lagi. 

Lana memang mempunyai alergi terhadap AC yang terlalu dingin, saat tidur dan malam hari, ya itu kelemahan Lana yang sedikit orang yang tahu. 

Lana terdiam. 

Isyana kemudian membaringkan tubuhnya lagi. Lana pun berbaring berusaha menekan buah terongnya agar tidak mengeras, sayangnya semakin Lana menahan, semakin dia susah tidur dan terus bangun.  

Terpopuler

Comments

Cahaya Hayati

Cahaya Hayati

rasakan di tahan sakit di keluarkan malu 😃😃😃😃

2022-09-30

0

Eny Agustina

Eny Agustina

Mertua yang keren banget ini mah..

2022-09-24

0

Tri Soen

Tri Soen

Rasain kamu Lana tenangin tuch terong nya 🤔 salah sendiri punya istri dianggurin 😂

2022-09-23

0

lihat semua
Episodes
1 1. Seperti tahanan
2 2. Harapan
3 3. Kabur
4 4. Hidup Baru.
5 5. Teman Baru.
6 6. Istrinya pasti sangat cantik.
7 7. Mamiku Sakit
8 Intermesso
9 8. Kantor Pusat
10 9. Balapan.
11 10. Ragu.
12 11. Tekad Isyana
13 12. Sebuah Rencana.
14 13. Kehilangan Isyana.
15 14. Ayo Cerai.
16 15. Rencana 1
17 16. Mama Pulang
18 17. Perang dimulai.
19 18. Putus atau cerai?
20 19. Emosi.
21 20. Pupus.
22 21. Tidak diam diri
23 22. Gerebeg
24 23. Mika malu.
25 24. Putri Tersihir
26 25. Adnan terhasut
27 26. Balasan untuk Lana
28 27. Apa aku loser?
29 28. Hasutan
30 29. Aku Bersumpah.
31 30. Gembelll.
32 31. Cepat
33 32. Bomerang.
34 33. Mommy Ara
35 34. Identitas Isyana.
36 35. Beruntungnya...
37 36. Diabaikan.
38 37. Baru Sadar
39 38. Keputusan
40 39. Orang Tua Lana
41 40. Sumpah Ibu.
42 41. Doa Mommy Ara
43 42. Ketok Palu
44 43. Kapan Kamu Sadar Isyana
45 44. Jadi Wanita Berharga
46 45. Permintaan Nyonya Ara
47 46. Pupus
48 47. Bu Dini.
49 48. Bukan Cleaning Servis
50 49. Janji Bu Dini
51 50. Tidak Kenal
52 51. Harus dengan tujuan mulia.
53 52. Bertengkar hebat
54 53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi
55 54. Titip.
56 55. Kebakaran.
57 56. Mama mau ketemu
58 57. Omelet Sayur
59 58. Pertolongan.
60 59. Nikah Siri.
61 60. Saya Baru Bercerai 3 bulan ini
62 61. Besarkan anak ini
63 62. Buat Anakmu Bangga
64 63. Menang Bohay
65 64. Tidak Setuju
66 65. Putri Hak Binar
67 66. Dia sedang memilih jalan
68 67. Tetap Cari Ya Pah.
69 68. Where are you?
70 69. Sudah Siap.
71 70. Katakan
72 71. 5 Permintaan
73 72. Terkabul
74 73. Isyana kaget.
75 74. Ini Baru Orang Kaya
76 75. Itu si Gembel
77 76. Mobil jemputan.
78 77. Momy sedang tidur
79 78. Mommy Tidak Sakit Lagi
80 79. Kenal Akrab
81 80. Mulai bercabang
82 81. Aku Ikut Takziah Aja.
83 82. Apa itu anakku?"
84 83. Siapa Teteh sebenarnya?
85 84. Beda Istri Beda Rejeki
86 85. Biar Putri Kuat seperti tokoh Anime
87 86. Aku akan mengantarmu.
88 87. Atur Jadwal Kerja ke Kota B
89 88. Jangan kesana
90 89. Raih cita- citamu dulu.
91 90. Mau datang
92 91. Who Is Tante Bunga?
93 92. Merasa belum move on
94 93. Bagaimana mengajaknya?
95 94. Berapa Lama Move On?
96 95. Di depan Gerbang
97 96. Dia bergerak...
98 97. Nanti Tanya Daddy.
99 98. Mendadak ngatur.
100 99. Nyelonong.
101 100. Mengenang Istri
102 101. Kenapa Isyana di Situ?
103 102. Dosen Baru
104 103. Mamah Yang Bisa Lakukan
105 104. Masa naksir ob
106 105. Beli Skincare
107 106. Bu Wira lebih cerdik
108 107. Roti Untuk Putri
109 108. Suami itu apa sih?
110 109. Ambigu.
111 110. Kepercayaan Papa
112 111. Kejutan Mika
113 112. Nggak boleh lupa. Titik
114 113. Lana ingin hari ini
115 114. Kebetulan.
116 115. Cucuku
117 116. Bu Dini senang.
118 117. Suami Adalah.
119 118. Suami Itu menikah.
120 Majù Aja.
121 120. Misi
122 bukankah Kalian Sudah bercerai.
123 Emosi
124 Jawab Jujur ya.
125 Panggil Mommy.
126 Isyana Sekarang Kuliah
127 Diusir
128 Tugas Untuk Saka.
129 Bertemu
130 Provokasi
131 Dua Jemputan.
132 Nguping.
133 Gelang
134 Ingkar Janji
135 Kemana
136 Apa artinya Aku cemburu.
137 Jemput
138 Isyana sudah tahu
139 Sengaja.
140 Teteh Yang Sajikan
141 Modusin Balik.
142 Terong Belanda
143 Iyah.
144 Tidak Seperti Tukang Sayur
145 Mika!!!
146 Berubah bukan boneka
147 Mas Binar!
148 Jantungku mau lompat
149 Ada Perlu dengan Dina
150 Pelita.
151 Bu Wira mengadu.
152 Ganti Warna
153 Anak Nakal
154 Bakal Rindu
155 Mode Serius.
156 Cari Solusi
157 Binar melihatnya
158 Sindiran
159 Gudang Itu
160 kencan itu apa
161 Lembut
162 Mantap
163 Geram
164 Bukan anak Nakal
165 Tolong Papah
166 Asal Usul
167 Apa ini?
168 Dirigen.
169 Dimana Isyana.
170 Mika sehina itu
171 Isyana Takut
172 Berkedip
173 Laci
174 Akting bahaya
175 Bonus jadi Orang Gila
176 Mas Binar...
177 Pemberitahuan
178 Tunggu di luar
179 Isyana Bleng.
180 Balapan
181 final
182 Sudah lahir.
183 Bisa dibawa Pulang
184 Doa Uti
185 Siap
186 Akad Sah
187 Penjelasan- Intermesso
188 Bukan Mamahmu lagi
189 Dia Suamiku
190 BreastCare
191 Mas Sabar kok.
192 Drama
193 Balas dendam
194 Aduan ke Binar
195 Gerebek
196 Ditinggalkan
197 Tunggu Ya.
198 Siapa Adnan?
199 Kemana?
200 Buka Suara.
201 Pulang
202 Gantikan Dia
203 Bersamaku.
204 Kamarmu
205 Binar Nyebelin.
206 Maaf
207 Nggak ada solusi lain
208 Menang Putri
209 Taktik
210 Pemandangan.
211 Pulang ke Alamat asli.
212 Amanda
213 Ikhlas
214 Binar Tahu Alamatnya
215 Polisi.
216 Bapak.
217 Eksklusif
218 Bayar kesalahanmu
219 Tugas Amanda
220 Sesuai Pesanan
221 Siapkan Nama
222 Hoam...
223 Harus bahagia
224 Bicara serius
225 Pemecatan.
226 Bersyukur
227 Anak Asuh
228 Kemajuan.
229 Ke Luar Negeri
230 Pamitan
231 Bermanja.
232 Memegang kendali
233 Trik Binar.
234 Tidak Dibalas.
235 Bian
236 PHP
237 Malu
238 Nyebelin
239 Pinggir sungai
240 Selesai?
241 Tunggu
242 Mantan
243 Miss Atik
244 Rumah impian.
245 Istrimu
246 Menyatu
247 Serendah Itu?
248 Kandang Harimau
249 Tanda tangan
250 Suami Vs Istri
251 Menunggu Kabar
252 Kaget
253 Adil
254 Muka Tembok
255 Akal Bulus
256 Bonus
257 Keinginan Tuan Priangga
258 Pikir Nanti
259 Kebalikan
260 Tamat.
261 Sayonara
Episodes

Updated 261 Episodes

1
1. Seperti tahanan
2
2. Harapan
3
3. Kabur
4
4. Hidup Baru.
5
5. Teman Baru.
6
6. Istrinya pasti sangat cantik.
7
7. Mamiku Sakit
8
Intermesso
9
8. Kantor Pusat
10
9. Balapan.
11
10. Ragu.
12
11. Tekad Isyana
13
12. Sebuah Rencana.
14
13. Kehilangan Isyana.
15
14. Ayo Cerai.
16
15. Rencana 1
17
16. Mama Pulang
18
17. Perang dimulai.
19
18. Putus atau cerai?
20
19. Emosi.
21
20. Pupus.
22
21. Tidak diam diri
23
22. Gerebeg
24
23. Mika malu.
25
24. Putri Tersihir
26
25. Adnan terhasut
27
26. Balasan untuk Lana
28
27. Apa aku loser?
29
28. Hasutan
30
29. Aku Bersumpah.
31
30. Gembelll.
32
31. Cepat
33
32. Bomerang.
34
33. Mommy Ara
35
34. Identitas Isyana.
36
35. Beruntungnya...
37
36. Diabaikan.
38
37. Baru Sadar
39
38. Keputusan
40
39. Orang Tua Lana
41
40. Sumpah Ibu.
42
41. Doa Mommy Ara
43
42. Ketok Palu
44
43. Kapan Kamu Sadar Isyana
45
44. Jadi Wanita Berharga
46
45. Permintaan Nyonya Ara
47
46. Pupus
48
47. Bu Dini.
49
48. Bukan Cleaning Servis
50
49. Janji Bu Dini
51
50. Tidak Kenal
52
51. Harus dengan tujuan mulia.
53
52. Bertengkar hebat
54
53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi
55
54. Titip.
56
55. Kebakaran.
57
56. Mama mau ketemu
58
57. Omelet Sayur
59
58. Pertolongan.
60
59. Nikah Siri.
61
60. Saya Baru Bercerai 3 bulan ini
62
61. Besarkan anak ini
63
62. Buat Anakmu Bangga
64
63. Menang Bohay
65
64. Tidak Setuju
66
65. Putri Hak Binar
67
66. Dia sedang memilih jalan
68
67. Tetap Cari Ya Pah.
69
68. Where are you?
70
69. Sudah Siap.
71
70. Katakan
72
71. 5 Permintaan
73
72. Terkabul
74
73. Isyana kaget.
75
74. Ini Baru Orang Kaya
76
75. Itu si Gembel
77
76. Mobil jemputan.
78
77. Momy sedang tidur
79
78. Mommy Tidak Sakit Lagi
80
79. Kenal Akrab
81
80. Mulai bercabang
82
81. Aku Ikut Takziah Aja.
83
82. Apa itu anakku?"
84
83. Siapa Teteh sebenarnya?
85
84. Beda Istri Beda Rejeki
86
85. Biar Putri Kuat seperti tokoh Anime
87
86. Aku akan mengantarmu.
88
87. Atur Jadwal Kerja ke Kota B
89
88. Jangan kesana
90
89. Raih cita- citamu dulu.
91
90. Mau datang
92
91. Who Is Tante Bunga?
93
92. Merasa belum move on
94
93. Bagaimana mengajaknya?
95
94. Berapa Lama Move On?
96
95. Di depan Gerbang
97
96. Dia bergerak...
98
97. Nanti Tanya Daddy.
99
98. Mendadak ngatur.
100
99. Nyelonong.
101
100. Mengenang Istri
102
101. Kenapa Isyana di Situ?
103
102. Dosen Baru
104
103. Mamah Yang Bisa Lakukan
105
104. Masa naksir ob
106
105. Beli Skincare
107
106. Bu Wira lebih cerdik
108
107. Roti Untuk Putri
109
108. Suami itu apa sih?
110
109. Ambigu.
111
110. Kepercayaan Papa
112
111. Kejutan Mika
113
112. Nggak boleh lupa. Titik
114
113. Lana ingin hari ini
115
114. Kebetulan.
116
115. Cucuku
117
116. Bu Dini senang.
118
117. Suami Adalah.
119
118. Suami Itu menikah.
120
Majù Aja.
121
120. Misi
122
bukankah Kalian Sudah bercerai.
123
Emosi
124
Jawab Jujur ya.
125
Panggil Mommy.
126
Isyana Sekarang Kuliah
127
Diusir
128
Tugas Untuk Saka.
129
Bertemu
130
Provokasi
131
Dua Jemputan.
132
Nguping.
133
Gelang
134
Ingkar Janji
135
Kemana
136
Apa artinya Aku cemburu.
137
Jemput
138
Isyana sudah tahu
139
Sengaja.
140
Teteh Yang Sajikan
141
Modusin Balik.
142
Terong Belanda
143
Iyah.
144
Tidak Seperti Tukang Sayur
145
Mika!!!
146
Berubah bukan boneka
147
Mas Binar!
148
Jantungku mau lompat
149
Ada Perlu dengan Dina
150
Pelita.
151
Bu Wira mengadu.
152
Ganti Warna
153
Anak Nakal
154
Bakal Rindu
155
Mode Serius.
156
Cari Solusi
157
Binar melihatnya
158
Sindiran
159
Gudang Itu
160
kencan itu apa
161
Lembut
162
Mantap
163
Geram
164
Bukan anak Nakal
165
Tolong Papah
166
Asal Usul
167
Apa ini?
168
Dirigen.
169
Dimana Isyana.
170
Mika sehina itu
171
Isyana Takut
172
Berkedip
173
Laci
174
Akting bahaya
175
Bonus jadi Orang Gila
176
Mas Binar...
177
Pemberitahuan
178
Tunggu di luar
179
Isyana Bleng.
180
Balapan
181
final
182
Sudah lahir.
183
Bisa dibawa Pulang
184
Doa Uti
185
Siap
186
Akad Sah
187
Penjelasan- Intermesso
188
Bukan Mamahmu lagi
189
Dia Suamiku
190
BreastCare
191
Mas Sabar kok.
192
Drama
193
Balas dendam
194
Aduan ke Binar
195
Gerebek
196
Ditinggalkan
197
Tunggu Ya.
198
Siapa Adnan?
199
Kemana?
200
Buka Suara.
201
Pulang
202
Gantikan Dia
203
Bersamaku.
204
Kamarmu
205
Binar Nyebelin.
206
Maaf
207
Nggak ada solusi lain
208
Menang Putri
209
Taktik
210
Pemandangan.
211
Pulang ke Alamat asli.
212
Amanda
213
Ikhlas
214
Binar Tahu Alamatnya
215
Polisi.
216
Bapak.
217
Eksklusif
218
Bayar kesalahanmu
219
Tugas Amanda
220
Sesuai Pesanan
221
Siapkan Nama
222
Hoam...
223
Harus bahagia
224
Bicara serius
225
Pemecatan.
226
Bersyukur
227
Anak Asuh
228
Kemajuan.
229
Ke Luar Negeri
230
Pamitan
231
Bermanja.
232
Memegang kendali
233
Trik Binar.
234
Tidak Dibalas.
235
Bian
236
PHP
237
Malu
238
Nyebelin
239
Pinggir sungai
240
Selesai?
241
Tunggu
242
Mantan
243
Miss Atik
244
Rumah impian.
245
Istrimu
246
Menyatu
247
Serendah Itu?
248
Kandang Harimau
249
Tanda tangan
250
Suami Vs Istri
251
Menunggu Kabar
252
Kaget
253
Adil
254
Muka Tembok
255
Akal Bulus
256
Bonus
257
Keinginan Tuan Priangga
258
Pikir Nanti
259
Kebalikan
260
Tamat.
261
Sayonara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!