5. Teman Baru.

“Braaak!” 

Dengan membawa gunungan amarah Lana pulang ke rumahnya. Dia pun segera meluapkan emosinya yang membuncah itu dengan membanting pintu dan semua yang dia temui. 

Lana memang bersifat temperamental dan tidak pandai mengendalikan dirinya. Meski begitu dia sangat bucin terhadap perempuan yang dia cinta, yaitu Mika. Selain itu, Lana juga patuh terhadap kedua orang tuanya. 

“Beeeeen!” teriak Lana memanggil pelayannya. 

“Ya Tuan!” jawab pelayan Lana mendekat. 

“Telponkan Arbi! Suruh dia kesini, katakan padanya belikan aku ponsel terbaru!” ucap Lana menyuruh pelayan rumahnya menelpon sekertaris pribadinya. 

“Baik, Tuan!” jawab pelayan Lana menyanggupi perintah Lana tanpa menolak dan bertanya, meskipun dalam mereka penuh tanda tanya.

Lana kan punya ponsel sendiri, kenapa memanggil Arbi sampai menyuruhnya. Begitu melihat Lana yang sedang ngamuk dan membuat kamarnya berantakan, Beno tidak berani melawan. Dia melakukan apa yang Lana perintahkan. 

Lana kemudian bergegas ke ruangan santai di tepi kolam rumahnya. Lana menyambar satu botol wine koleksinya. Dia meneguknya berharap amarahnya reda. 

Sayangnya, entah kenapa, Lana merasa sangat sakit, marah dan terhina dengan kepergian Isyana. Bukan karena jumlah uangnya atau ponselnya yang dibawa pergi, jelas itu semua tak berarti apa- apa. 

Uang Lana banyak, Lana juga menyadari, hak Isyana selama ini lebih dari itu. Jatah belanja Isyana satu bulan seharunya tiga kali lipatnya dari uang diambil Isyana, tapi semuanya dia berikan pada Mika, bahkan Mika menghabiskan lebih dari itu. 

Lana merasa direndahkan dan dibodohi. Lana semlat mempercayai kata- kata Isyana dan selalu menganggap Isyana lemah. Nyatanya Isyana punya keberanian.

Lana juga sangat tidak suka jika kemauanya ditentang, apalagi ada yang berani melawanya dan mengelabuhinya.

“Berani- beraninya dia kabur dariku? Dia pikir dia siapa?” batin Lana masih tidak terima. Lana mengingat Isyana pura- pura minta maaf tapi teryata kabur bahkan punya ide mencuri. 

“Krak!” saking geramnya Lana memecahkan gelasnya dan membuat tanganya berdarah, di saat yang bersamaan. Arbi datang. 

“Permisi Tuan!” sapa Arbi. 

Lana menoleh ke Arbi tanpa menjawab hanya menggerakan matanya sebagai isyarat menyuruh Arbi duduk menemaninya. 

“Ini ponsel yang Tuan pesankan. Lengkap dengan nomer barunya. Ini ponsel keluaran terbaru Tuan!” tutur Arbi memberitahu. 

Lana meliriknya dan mengambilnya. 

“Cari istriku sampai ketemu! Bawa dia pulang!” ucap Lana memberi perintah. 

“Ehm... maksud Tuan, Nyonya Isyana?” tanya Arbi sedikit kaget.

Setahu Arbi, Nyonya Isyana adalah seorang perempuan muda yang menjadi istri yang sangat patuh dan lugu.

Bahkan Arbi juga sangat kasihan mengetahui kenyataan nama Hanggara yang tersemat dalam nama Isyana sekarang hanya pajangan. Isyana hanya menjadi istri di atas kertas, tapi perlakuan Lana menjadikan Isyana seperti tawanan.

Arbi juga tahu, Lana dua hari ini absen kerja karena datang ke kampung halaman istri yang disembunyikan Lana. Kenapa tiba- tiba Arbi disuruh mencarinya?

“Prak!” Lana marah lagi dan menendang kursinya. “Kau pikir siapa lagi? Cari Isyana sampai ketemu! Dia kabur dariku!” jawab Lana lagi.

Arbi menelan ludahnya menahan debaran jantung karena dibentak.

“Dimana saya harus mencari Nyonya Isyana, Tuan?” tanya memberanikan diri bertanya. 

“Ya terserah kamu lah, kalau aku tahu dimana istriku aku tidak menyuruhmu, bodohh!” jawab Lana lagi.

“Maksud saya... bagaimana kronologi, anda berpisah dari Nyonya Isyana Tuan? Agar saya bisa melacaknya?” tanya Arbi lagi berfikir rasional. 

Lana pun menceritakan kronologinya.

Dalam hati Arbi menertawai Lana dan memuji keberanian Isyana. Menurut Arbi, seharusnya sudah sejak lama Isyana melakukan itu, tapi kenapa baru sekarang setelah ayahnya meninggal. 

Meski begitu, karena sumber mata pencaharian Arbi masih pada Lana, Arbi tetap mematuhi kata Lana dan bersedia mencari Isyana. 

“Dia membawa ponselku, seharusnya kau bisa melacaknya dengan cepat!” tutur Lana. 

“Baik Tuan!” jawab Arbi. 

Lana pun mengeratkan rahangnya, tidak sabar. Jika Isyana kembali dia ingin segera menyiksa Isyana lagi. Sementara Arbi mohon undur diri. 

Lana bergegas mandi dan berangkat bekerja. Dalam hal pekerjaan, Lana memang handal dan tidak diragukan. Meski dia bukan pemilik utama perusahaan otomotif itu, tapi nama Lana dikenal di kalangan pembisnis kalangan atas. Lana juga dipercaya oleh pemilik nomer satu perusahaan otomotif itu. 

*****

Di kota B

Isyana mulai tinggal di kontarakan barunya.

Sebuah kontrakan kecil satu pintu di komplek perukoan yang bersekat- sekat. Hanya ada satu kamar tidur, ruangan kecil untuk ibadah, dapur dan kamar mandi, dan satu kotak lagi untuk ruang tamu. Ruang tamunya hanya muat ditempati sofa kecil. 

Satu kelebihan kontrakan itu, mempunyai halaman depan dan halaman belakang yang lumayan luas. Tempat itu juga beriklim sejuk, tidak panas dan nyaman. 

Kota B tergolong kota yang asri dan sepi jauh dari jangkauan orang ibu kota. Isyana yakin tempatnya bersembunyi akan susah dilacak Lana. 

“Aku aman kan di sini? Seharusnya dia senang kan aku pergi darinya? Dia bisa menikah dengan Mika?” batin Isyana sembari menatap jendela kamarnya. 

Isyana kemudian keluar kamar. Isyana memandangi bunga- bunga yang dia borong dari Pak Diman, sahabat singkat yang dia temui tempo hari. 

“Aku yakin, kalau aku bisa memasarkan bunga- bunga ini aku bisa sukses!” batin Isyana mengingat dulu tetangga di dekat rumah neneknya bisa beli mobil hanya dengan jualan bunga. 

Isyana melihat Mang Diman kurang laku karena dia hanya berjualan keliling. Jadi jangkauanya sedikit dan lelah badan.

“Aku akan jual secara online!” batin Isyana kemudian. 

Isyana masuk ke kamarnya, dipandanginya lagi ponsel Lana. 

“Jika aku nyalakan ponsel ini dan kugunakan ponsel ini, aku pasti akan kelacak. Aku beli ponsel baru saja. Nggak harus mahal kan yang penting kameranya bagus,” batin Isyana kemudian mulai merancang langkah baru hidupnya.  

Isyana ke kamar mandi dan berniat pergi ke pasar untuk membeli ponsel modal dia jualan. 

“Aku tidak punya baju lagi, sebaiknya aku juga beli baju!” batin Isyana saat hendak ganti, tapi tak punya baju. 

Isyana memandangi dirinya di depan cermin itu. Wajah Isyana memang berjerawat dan kusam berminyak. Rambutnya Isyana juga kering keriting bercabang, pirang lagi.

Isyana teringat semua penghinaan Mika, Lana, pemilik mobil bak dan tukang konter semalam. 

“Semua orang melihat dan menilai manusia dari penampilan. Aku juga harus mengubah penampilanku!” batin Isyana mengepalkan tanganya. 

Meski hanya memegang uang 5 juta. Isyana yakin bisa membeli beberapa helai baju. Setahu Isyana biaya perawatan wajah yang dia dengar dari peayan di rumah Lana berkisar 500 ribu. Isyana masih punya uang untuk itu.

Yang terpenting sekarang adalah membeli ponsel, agar Isyana bisa berjualan dan uangnya berkembang. 

Isyana pun keluar dari kontrakanya, mencari tempat penjual hape terdekat. Yang pasti bukan penjual hp yang semalam dia datangi. 

“Yang 2 jutaan aja Kak!” ucap Isyana memilih ponsel sederhana mengingat budgetnya pas- pasan. Karena awal usaha, yang penting tepat guna. 

Setelah membeli ponsel dan mengaktifkanya, Isyana kemudian mencari baju, untuk dia ganti. Kali ini Isyana tidak lagi memilih baju- baju daster seperti yang diberikan Mika di rumah. 

Meski bahanya tak sebagus pakaian mahal, Isyana membeli pakaian yang bermodel kekinian. Isyana membeli dress- drees lokalan yang manis dan cantik, warnanya juga cerah- cerah, tidak mahal dan mewah tapi enak dipandang mata dan terlihat feminin. 

“Aku harus segera bikin akun media sosial untuk tanamanku,” batin Isyana semangat. 

Isyana hendak pulang, lalu melewati pedangang sayuran segar. 

“Oh iya, aku kan butuh makan, di kontrakan sepertinya ada kompor. Aku juga harus membeli sayuran dan bahan makanan lain,” batin Isyana lagi. 

Isyana melihat sayuran sawi hijau di sebuah ruko pedangan milik laki- laki muda. Itu yang paling segar. Isyana pun mendatangi pedagang sayur itu. 

“Mas...sawi hijaunya berapa ya?” tanya Isyana ke Mas- mas penjual sayur. 

Penjual sayur itu menoleh ke Isyana dan tersenyum. Rupanya dia salah satu pedagang yang melihat insiden Isyana dengan bapak- bapak mobil Bak. 

“Neng 500 ribu ya?” celetuk Mas- mas penjual sayur itu. 

Gleg 

Isyana menelan ludahnya dan celingak celinguk. Isyana tidak menyadari ada orang yang mengenalinya dan mengetahui apa yang menimpanya.

“Maaf tidak jadi!” jawab Isyana ingin segera pergi. 

“Tunggu!” panggil mas- mas penjual sayur mengejar Isyana.

“Kenalkan, namaku Adnan, tapi orang sini memanggilku Bang Nan. Aku tahu kamu orang baik, bolehkan kita berteman?” tutur Adnan mengulurkan tanganya. 

Isyana terdiam melihat tangan yang terulur di depanya itu. 

“Maafkan pamanku? Dia pemasok sayuranku, dia memang begitu, namanya Pak Nanang. Bajumu masih baju yang semalam kau pakai, kulihat belanjaanmu juga pakaiaan. Aku juga melihatmu bersama Pak Diman cari kontrakan. Kamu pendatang kan?” tanya Adnan lagi karena diam- diam semalam Adnan mengikuti Isyana. 

Mendengar Adnan tahu banyak tentang Isyana, Isyana tidak lagi menghindar. 

“Iya!” jawab Isyana mengangguk. 

“Belilah sayuran di tempatku, dan mari kita berteman, aku akan membantumu, siapa namamu?” tanya Andan lagi. 

Adnan tertarik pada Isyana karena Isyana menunjukan itikad baik, pada Mang Diman dan beberapa orang yang mencibirnya. 

Isyana diam lagi, kali ini Isyana akan mengubah namanya. Nama panjang Isyana kan Isyana Putri Anjani. 

“Putri!” jawab Isyana akhirnya mau berteman dengan Adnan. 

“Mulai sekarang kita berteman Putri, pilihlah sayuran yang kau mau. Aku kasih gratis untukmu hari ini?” tutur Adnan. 

Isyana pun tersenyum dan kemudian memilih sayuran yang dia butuhkan. Akan tetapi Isyana memilih membayar. 

Terpopuler

Comments

wina ardiyani sulaiman

wina ardiyani sulaiman

lanjut, jgn lama² kelanjutannya

2022-09-23

0

Tri Soen

Tri Soen

Semoga kali ini Isyana dikelilingi orang2 yg baik ....

2022-09-23

0

Soraya

Soraya

lanjuuut

2022-09-22

0

lihat semua
Episodes
1 1. Seperti tahanan
2 2. Harapan
3 3. Kabur
4 4. Hidup Baru.
5 5. Teman Baru.
6 6. Istrinya pasti sangat cantik.
7 7. Mamiku Sakit
8 Intermesso
9 8. Kantor Pusat
10 9. Balapan.
11 10. Ragu.
12 11. Tekad Isyana
13 12. Sebuah Rencana.
14 13. Kehilangan Isyana.
15 14. Ayo Cerai.
16 15. Rencana 1
17 16. Mama Pulang
18 17. Perang dimulai.
19 18. Putus atau cerai?
20 19. Emosi.
21 20. Pupus.
22 21. Tidak diam diri
23 22. Gerebeg
24 23. Mika malu.
25 24. Putri Tersihir
26 25. Adnan terhasut
27 26. Balasan untuk Lana
28 27. Apa aku loser?
29 28. Hasutan
30 29. Aku Bersumpah.
31 30. Gembelll.
32 31. Cepat
33 32. Bomerang.
34 33. Mommy Ara
35 34. Identitas Isyana.
36 35. Beruntungnya...
37 36. Diabaikan.
38 37. Baru Sadar
39 38. Keputusan
40 39. Orang Tua Lana
41 40. Sumpah Ibu.
42 41. Doa Mommy Ara
43 42. Ketok Palu
44 43. Kapan Kamu Sadar Isyana
45 44. Jadi Wanita Berharga
46 45. Permintaan Nyonya Ara
47 46. Pupus
48 47. Bu Dini.
49 48. Bukan Cleaning Servis
50 49. Janji Bu Dini
51 50. Tidak Kenal
52 51. Harus dengan tujuan mulia.
53 52. Bertengkar hebat
54 53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi
55 54. Titip.
56 55. Kebakaran.
57 56. Mama mau ketemu
58 57. Omelet Sayur
59 58. Pertolongan.
60 59. Nikah Siri.
61 60. Saya Baru Bercerai 3 bulan ini
62 61. Besarkan anak ini
63 62. Buat Anakmu Bangga
64 63. Menang Bohay
65 64. Tidak Setuju
66 65. Putri Hak Binar
67 66. Dia sedang memilih jalan
68 67. Tetap Cari Ya Pah.
69 68. Where are you?
70 69. Sudah Siap.
71 70. Katakan
72 71. 5 Permintaan
73 72. Terkabul
74 73. Isyana kaget.
75 74. Ini Baru Orang Kaya
76 75. Itu si Gembel
77 76. Mobil jemputan.
78 77. Momy sedang tidur
79 78. Mommy Tidak Sakit Lagi
80 79. Kenal Akrab
81 80. Mulai bercabang
82 81. Aku Ikut Takziah Aja.
83 82. Apa itu anakku?"
84 83. Siapa Teteh sebenarnya?
85 84. Beda Istri Beda Rejeki
86 85. Biar Putri Kuat seperti tokoh Anime
87 86. Aku akan mengantarmu.
88 87. Atur Jadwal Kerja ke Kota B
89 88. Jangan kesana
90 89. Raih cita- citamu dulu.
91 90. Mau datang
92 91. Who Is Tante Bunga?
93 92. Merasa belum move on
94 93. Bagaimana mengajaknya?
95 94. Berapa Lama Move On?
96 95. Di depan Gerbang
97 96. Dia bergerak...
98 97. Nanti Tanya Daddy.
99 98. Mendadak ngatur.
100 99. Nyelonong.
101 100. Mengenang Istri
102 101. Kenapa Isyana di Situ?
103 102. Dosen Baru
104 103. Mamah Yang Bisa Lakukan
105 104. Masa naksir ob
106 105. Beli Skincare
107 106. Bu Wira lebih cerdik
108 107. Roti Untuk Putri
109 108. Suami itu apa sih?
110 109. Ambigu.
111 110. Kepercayaan Papa
112 111. Kejutan Mika
113 112. Nggak boleh lupa. Titik
114 113. Lana ingin hari ini
115 114. Kebetulan.
116 115. Cucuku
117 116. Bu Dini senang.
118 117. Suami Adalah.
119 118. Suami Itu menikah.
120 Majù Aja.
121 120. Misi
122 bukankah Kalian Sudah bercerai.
123 Emosi
124 Jawab Jujur ya.
125 Panggil Mommy.
126 Isyana Sekarang Kuliah
127 Diusir
128 Tugas Untuk Saka.
129 Bertemu
130 Provokasi
131 Dua Jemputan.
132 Nguping.
133 Gelang
134 Ingkar Janji
135 Kemana
136 Apa artinya Aku cemburu.
137 Jemput
138 Isyana sudah tahu
139 Sengaja.
140 Teteh Yang Sajikan
141 Modusin Balik.
142 Terong Belanda
143 Iyah.
144 Tidak Seperti Tukang Sayur
145 Mika!!!
146 Berubah bukan boneka
147 Mas Binar!
148 Jantungku mau lompat
149 Ada Perlu dengan Dina
150 Pelita.
151 Bu Wira mengadu.
152 Ganti Warna
153 Anak Nakal
154 Bakal Rindu
155 Mode Serius.
156 Cari Solusi
157 Binar melihatnya
158 Sindiran
159 Gudang Itu
160 kencan itu apa
161 Lembut
162 Mantap
163 Geram
164 Bukan anak Nakal
165 Tolong Papah
166 Asal Usul
167 Apa ini?
168 Dirigen.
169 Dimana Isyana.
170 Mika sehina itu
171 Isyana Takut
172 Berkedip
173 Laci
174 Akting bahaya
175 Bonus jadi Orang Gila
176 Mas Binar...
177 Pemberitahuan
178 Tunggu di luar
179 Isyana Bleng.
180 Balapan
181 final
182 Sudah lahir.
183 Bisa dibawa Pulang
184 Doa Uti
185 Siap
186 Akad Sah
187 Penjelasan- Intermesso
188 Bukan Mamahmu lagi
189 Dia Suamiku
190 BreastCare
191 Mas Sabar kok.
192 Drama
193 Balas dendam
194 Aduan ke Binar
195 Gerebek
196 Ditinggalkan
197 Tunggu Ya.
198 Siapa Adnan?
199 Kemana?
200 Buka Suara.
201 Pulang
202 Gantikan Dia
203 Bersamaku.
204 Kamarmu
205 Binar Nyebelin.
206 Maaf
207 Nggak ada solusi lain
208 Menang Putri
209 Taktik
210 Pemandangan.
211 Pulang ke Alamat asli.
212 Amanda
213 Ikhlas
214 Binar Tahu Alamatnya
215 Polisi.
216 Bapak.
217 Eksklusif
218 Bayar kesalahanmu
219 Tugas Amanda
220 Sesuai Pesanan
221 Siapkan Nama
222 Hoam...
223 Harus bahagia
224 Bicara serius
225 Pemecatan.
226 Bersyukur
227 Anak Asuh
228 Kemajuan.
229 Ke Luar Negeri
230 Pamitan
231 Bermanja.
232 Memegang kendali
233 Trik Binar.
234 Tidak Dibalas.
235 Bian
236 PHP
237 Malu
238 Nyebelin
239 Pinggir sungai
240 Selesai?
241 Tunggu
242 Mantan
243 Miss Atik
244 Rumah impian.
245 Istrimu
246 Menyatu
247 Serendah Itu?
248 Kandang Harimau
249 Tanda tangan
250 Suami Vs Istri
251 Menunggu Kabar
252 Kaget
253 Adil
254 Muka Tembok
255 Akal Bulus
256 Bonus
257 Keinginan Tuan Priangga
258 Pikir Nanti
259 Kebalikan
260 Tamat.
261 Sayonara
Episodes

Updated 261 Episodes

1
1. Seperti tahanan
2
2. Harapan
3
3. Kabur
4
4. Hidup Baru.
5
5. Teman Baru.
6
6. Istrinya pasti sangat cantik.
7
7. Mamiku Sakit
8
Intermesso
9
8. Kantor Pusat
10
9. Balapan.
11
10. Ragu.
12
11. Tekad Isyana
13
12. Sebuah Rencana.
14
13. Kehilangan Isyana.
15
14. Ayo Cerai.
16
15. Rencana 1
17
16. Mama Pulang
18
17. Perang dimulai.
19
18. Putus atau cerai?
20
19. Emosi.
21
20. Pupus.
22
21. Tidak diam diri
23
22. Gerebeg
24
23. Mika malu.
25
24. Putri Tersihir
26
25. Adnan terhasut
27
26. Balasan untuk Lana
28
27. Apa aku loser?
29
28. Hasutan
30
29. Aku Bersumpah.
31
30. Gembelll.
32
31. Cepat
33
32. Bomerang.
34
33. Mommy Ara
35
34. Identitas Isyana.
36
35. Beruntungnya...
37
36. Diabaikan.
38
37. Baru Sadar
39
38. Keputusan
40
39. Orang Tua Lana
41
40. Sumpah Ibu.
42
41. Doa Mommy Ara
43
42. Ketok Palu
44
43. Kapan Kamu Sadar Isyana
45
44. Jadi Wanita Berharga
46
45. Permintaan Nyonya Ara
47
46. Pupus
48
47. Bu Dini.
49
48. Bukan Cleaning Servis
50
49. Janji Bu Dini
51
50. Tidak Kenal
52
51. Harus dengan tujuan mulia.
53
52. Bertengkar hebat
54
53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi
55
54. Titip.
56
55. Kebakaran.
57
56. Mama mau ketemu
58
57. Omelet Sayur
59
58. Pertolongan.
60
59. Nikah Siri.
61
60. Saya Baru Bercerai 3 bulan ini
62
61. Besarkan anak ini
63
62. Buat Anakmu Bangga
64
63. Menang Bohay
65
64. Tidak Setuju
66
65. Putri Hak Binar
67
66. Dia sedang memilih jalan
68
67. Tetap Cari Ya Pah.
69
68. Where are you?
70
69. Sudah Siap.
71
70. Katakan
72
71. 5 Permintaan
73
72. Terkabul
74
73. Isyana kaget.
75
74. Ini Baru Orang Kaya
76
75. Itu si Gembel
77
76. Mobil jemputan.
78
77. Momy sedang tidur
79
78. Mommy Tidak Sakit Lagi
80
79. Kenal Akrab
81
80. Mulai bercabang
82
81. Aku Ikut Takziah Aja.
83
82. Apa itu anakku?"
84
83. Siapa Teteh sebenarnya?
85
84. Beda Istri Beda Rejeki
86
85. Biar Putri Kuat seperti tokoh Anime
87
86. Aku akan mengantarmu.
88
87. Atur Jadwal Kerja ke Kota B
89
88. Jangan kesana
90
89. Raih cita- citamu dulu.
91
90. Mau datang
92
91. Who Is Tante Bunga?
93
92. Merasa belum move on
94
93. Bagaimana mengajaknya?
95
94. Berapa Lama Move On?
96
95. Di depan Gerbang
97
96. Dia bergerak...
98
97. Nanti Tanya Daddy.
99
98. Mendadak ngatur.
100
99. Nyelonong.
101
100. Mengenang Istri
102
101. Kenapa Isyana di Situ?
103
102. Dosen Baru
104
103. Mamah Yang Bisa Lakukan
105
104. Masa naksir ob
106
105. Beli Skincare
107
106. Bu Wira lebih cerdik
108
107. Roti Untuk Putri
109
108. Suami itu apa sih?
110
109. Ambigu.
111
110. Kepercayaan Papa
112
111. Kejutan Mika
113
112. Nggak boleh lupa. Titik
114
113. Lana ingin hari ini
115
114. Kebetulan.
116
115. Cucuku
117
116. Bu Dini senang.
118
117. Suami Adalah.
119
118. Suami Itu menikah.
120
Majù Aja.
121
120. Misi
122
bukankah Kalian Sudah bercerai.
123
Emosi
124
Jawab Jujur ya.
125
Panggil Mommy.
126
Isyana Sekarang Kuliah
127
Diusir
128
Tugas Untuk Saka.
129
Bertemu
130
Provokasi
131
Dua Jemputan.
132
Nguping.
133
Gelang
134
Ingkar Janji
135
Kemana
136
Apa artinya Aku cemburu.
137
Jemput
138
Isyana sudah tahu
139
Sengaja.
140
Teteh Yang Sajikan
141
Modusin Balik.
142
Terong Belanda
143
Iyah.
144
Tidak Seperti Tukang Sayur
145
Mika!!!
146
Berubah bukan boneka
147
Mas Binar!
148
Jantungku mau lompat
149
Ada Perlu dengan Dina
150
Pelita.
151
Bu Wira mengadu.
152
Ganti Warna
153
Anak Nakal
154
Bakal Rindu
155
Mode Serius.
156
Cari Solusi
157
Binar melihatnya
158
Sindiran
159
Gudang Itu
160
kencan itu apa
161
Lembut
162
Mantap
163
Geram
164
Bukan anak Nakal
165
Tolong Papah
166
Asal Usul
167
Apa ini?
168
Dirigen.
169
Dimana Isyana.
170
Mika sehina itu
171
Isyana Takut
172
Berkedip
173
Laci
174
Akting bahaya
175
Bonus jadi Orang Gila
176
Mas Binar...
177
Pemberitahuan
178
Tunggu di luar
179
Isyana Bleng.
180
Balapan
181
final
182
Sudah lahir.
183
Bisa dibawa Pulang
184
Doa Uti
185
Siap
186
Akad Sah
187
Penjelasan- Intermesso
188
Bukan Mamahmu lagi
189
Dia Suamiku
190
BreastCare
191
Mas Sabar kok.
192
Drama
193
Balas dendam
194
Aduan ke Binar
195
Gerebek
196
Ditinggalkan
197
Tunggu Ya.
198
Siapa Adnan?
199
Kemana?
200
Buka Suara.
201
Pulang
202
Gantikan Dia
203
Bersamaku.
204
Kamarmu
205
Binar Nyebelin.
206
Maaf
207
Nggak ada solusi lain
208
Menang Putri
209
Taktik
210
Pemandangan.
211
Pulang ke Alamat asli.
212
Amanda
213
Ikhlas
214
Binar Tahu Alamatnya
215
Polisi.
216
Bapak.
217
Eksklusif
218
Bayar kesalahanmu
219
Tugas Amanda
220
Sesuai Pesanan
221
Siapkan Nama
222
Hoam...
223
Harus bahagia
224
Bicara serius
225
Pemecatan.
226
Bersyukur
227
Anak Asuh
228
Kemajuan.
229
Ke Luar Negeri
230
Pamitan
231
Bermanja.
232
Memegang kendali
233
Trik Binar.
234
Tidak Dibalas.
235
Bian
236
PHP
237
Malu
238
Nyebelin
239
Pinggir sungai
240
Selesai?
241
Tunggu
242
Mantan
243
Miss Atik
244
Rumah impian.
245
Istrimu
246
Menyatu
247
Serendah Itu?
248
Kandang Harimau
249
Tanda tangan
250
Suami Vs Istri
251
Menunggu Kabar
252
Kaget
253
Adil
254
Muka Tembok
255
Akal Bulus
256
Bonus
257
Keinginan Tuan Priangga
258
Pikir Nanti
259
Kebalikan
260
Tamat.
261
Sayonara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!