6. Istrinya pasti sangat cantik.

“Kaliaan gimana sih? Masa nyari gadis kampungan satu saja nggak becus!” omel Lana melempar telepon kantor di ruanganya. 

Entahlah saat marah semua benda di dekat Lana selalu jadi sasaranya.

Sudah seminggu lebih kepergian Isyana, anak buah Arbi tak kunjung menemukan keberadaan Isyana. Mereka sampai mebcari Isyana ke kampung neneknya.

Meski ponsel Lana ada di tangan Isyana, tak sekalipun Isyana menyalakanya. Arbipun tidak berhasil melacaknya. 

“Maaf Tuan!” ucap Arbi menunduk takut.

Arbi sendiri sebenarnya berpihak pada Isyana. Jika Isyana bahagia dan selamat jauh dari suaminya, itu lebih baik. Arbi pun bekerjanya malas- malasan dan tak sungguh- sungguh. 

“Hah....!” Lana menghela nafasnya kasar. 

Meski Lana tidak pernah mencintai Isyana dan membencinya, Lana merasa ada yang kurang tidak ada Isyana di rumahnya. Sehari saja tidak melihat Isyana bersimpuh dan menangis seperti ada yang janggal.  

“Cari lagi sampai ketemu, kalau tidak? Bulan ini kalian tidak gajian!” ucap Lana memberi peringatan. 

Gleg 

Arbi langsung menelan ludahnya. Di otaknya berjalan banyak tagihan, mulai dari tagihan cicilan rumah, mobil, belum jatah kencan dengan pacarnya. 

“Baik, Tuan!” jawab Arbi.

Kali ini, meski hati kecil Arbi tidak ingin menemukan Isyana, demi melunasi tagihan cicilanya Arbi harus mematuhi Lana. 

Di saat yang bersamaan, gadis cantik yang berlenggok bak model itu masuk ke ruangan Lana.

Seperti biasa Mika datang dengan pakaian seksinya, celana hotpend di atas paha berbahan jeans berwaran biru terang dan atasan longgar bergaris berwarna putih hitam. Rambutnya digerai setelah selesai perawatan di salon dengan keriting gantung. 

Mika seperti artis korea, begitu menawan dan menggoda.

“Ada apa ini, Sayang?” tanya Mika melihat Lana marah-marah dan Arbi berdiri menunduk.

“Masa mereka nggak becus temuin Gadis kecil itu, Sayang!” adu Lana ke Mika. 

Mika kemudian menatap Arbi yang menunduk seperti patung, lalu mendekat ke Lana. Mika pun menggerakan tanganya menyusuri bahu Lana dan membelainya lembut. 

“Sayang... jangan marah- marah gitu dong! Mereka sudah bekerja keras. Kasian mereka!” tutur Mika lembut. 

“Kamu kasian dengan mereka?” tanya Lana cemburu. 

“Ck... bukan begitu. Bukankah lebih baik, gadis kumal itu pergi hah? Kau tidak bersusah payah mengotori matamu harus melihatnya di rumah!” bisik Mika lagi. 

“Apa maksudmu, Sayang? Bagaimana kalau Papi Mamiku tahu?” tanya Lana tidak sependapat dengan Mika. Walau bagaimanapun, Lana masih segan dan takut pada orang tuanya. 

“Kita tinggal sampaikan aja, kalau Isyana yang pergi meninggalkanmu karena suatu alasan. Istri yang pergi meninggalkan suaminya itu juga sebuah kesalahan besar bukan?” bisik Mika mempengaruhi Lana. 

Lana terdiam. 

“Bilang saja, kamu sudah merayunya dan menjemputnya pulang, tapi dia tidak mau, katakan saja dia membangkang padamu! Atau selingkuh? Walau bagaimanapun istri pergi dari rumah itu salah!” tutur Mika lagi dengan licik. 

Lana terdiam memikirkan omongan Mika.

Arbi yang berdiri di depanya hanya bisa mengumpat dalam hati, "Dasar perempuan ular!" Sungguh malang nasib Isyana bertemu dengan orang macam Lana dan Isyana. 

Di sisi lain, Arbi juga melihat iba ke Lana, bisa- bisanya dia menyiakan istri sebaik Isyana demi perempuan mengerikan seperti Mika.

Arbi tahu, meski wajahnya tak terurus dan kulitnya kusam, Isyana berasal dari keluarga baik- baik. Isyana seperti itu karena ulah ibu tiri. Sementara Mika, tidak tahu asal usul keluarganya.

Isyana sangat patuh, penurut dan baik hati. Setiap Arbi mengantar tugas ke rumah bosnya Isyana terlihat bersama pembantu lain sedang bersih- bersih tanpa mengeluh.

Isyana juga sering membuatkan makanan untuk para pekerja di rumah itu. Semua pembantu Lana setuju, masakan Isyana sangat enak. 

Jika diperhatikan dengan seksama, Isyana juga mempunyai bulu mata yang lentik dan menarik, apalagi bibirnya saat tersenyum. Senyum Isyana memancarkan ketulusan dan keteduhan.

Dengan wajah kumal, baju jelek dan rambut keriting tak beraturan saja bisa dilihat Isyana manis. Apalagi jika Isyana diobati jerawatnya dan rambutnya dirapihkan, pasti imut, manis dan cantik sekali. "Kenapa Lana tak melihat itu?" batin Arbi.

“Iya..ya? Kamu benar, Sayang!” ucap Lana akhirnya termakan rayuan Mika.

Arbi yang mendengar pilihan Lana semakin tidak menyangka dan jadi bingung sendiri. Satu sisi Arbi lega nasib cicilanya aman. Di sisi lain hatinya bertarung.

Sebenarnya sebaiknya Arbi memilih di posisi mana? Satu sisi Arbi mendukung Isyana terbebas dari suami jahatnya, tapi Arbi juga kasian dan tidak terima jika Isyana akan difitnah.  Arbi juga tidak mau bernyonyakan perempuan seperti Mika.

“Ya sudah, hentikan pencarian kalian! Kau boleh pergi!” ucap Lana menyuruh Arbi pergi. 

“Baik Tuan!” jawab Arbi mengangguk, sebelum Arbi pergi Arbi sempat melirik ke Mika yang duduk di pangkuan Lana, sambil mengumpat dalam hati. "Kalian akan dapat karma!"

Setelah Arbi pergi, Mika pun langsung mengeluarkan jurusnya, menangkup kedua pipi Lana dengan lembut, mendaratkan bibirnya dan mencium bibir Lana lebih dulu. Mika memang selalu agresif ke Lana. 

Sebenarnya secara umur, Mika dan Isyana seumuran, lebih tua Mika satu tahun. Akan tetapi dalam hal merayu pria, Mika berada jauh di depan Isyana.

Isyana tidak tahu apapun bagaimana cara meluluhkan hati pria, tidak seperti Mika yang selalu mempunyai celah memikat pria dengan tubuh dan kelicikanya. 

Meski begitu, sebanyak apapun Lana mencumbu Mika. Lana tak pernah melesatkan burungnya masuk ke Isyana. Bagi Lana garis keturunan itu harus terjaga dan diperhatikan betul status dan posisinya.

***** 

Di Kota B.

Dari hari ke hari, Isyana yang sekarang berubah nama menjadi Putri, semakin banyak berkenalan dengan tetangga sekitar. Hidup di kota kecil memang lebih menyenangkan timbang di kota besar, orangnya jauh lebih ramah dan welcome. 

Isyana bukan hanya berteman dengan Mang Diman dan Adnan. Iyana juga berkenalan dengan tetangga kanan kiri, penjual gas, dan juga ibu- ibu komplek. 

Tetangga kontrakan Isyana ternyata sebuah klinik skincare. Dari luar terlihat kecil, tapi bangunanya meninggi ke lantai atas lumayan besar.

Klinik skincare itu juga ada dokter penanggung jawabnya, dokter kulit dari rumah sakit pemerintah bernama dokter Nindi. 

Isyana berkenalan dan berteman baik dengan petugas kebersihan di klinik itu, namanya Tuti. Meski seorang cleaning service karena dia bekerja di klinik kecantikan, Tuti mempunyai wajah yang bersih dan glowing, tidak seperti Isyana.

“Bunganya cantik- cantik... masa penjualnya nggak? Hari ini, dokter Nindi praktek, sana konsultasi sama dokter Nindi, buruan sebelum banyak antrian!” tutur Tuti memberitahu. 

Jika pekerjaannya sudah selesai, Tuti memang lebih suka main ke kontrakan Isyana.

Hanya butuh waktu beberapa hari, di bantu dengan Adnan. Isyana merubah halaman kontrakanya menjadi kios tanaman yang cantik, lebih tepatnya greenhouse mini. Dia beri nama Isya Flora. Berasal dari nama depanya Isyana.

Isyana memasang atap dari jaring- jaring paranet untuk tumbuhan di atasnya. Kemudian dibuat rak- rak bertingkat.

Isyana menata bunga- bunganya dengan rapi sesuai dengan jenis dan harganya. Isyana juga menambah koleksi tanamanya selain anggrek, dia berbelanja online.

Tangan dan otak Isyana memang seajaib itu. Dia bisa menyulap halaman kosong yang tadinya ditumbuhi rumpu tak terurus, sekarang jadi greenhouse cantik. 

Bermodalkan pengalaman bertani, Isyana juga mengembang biakan anggrek indukan dari Mang Diman. Untuk bibit anakan hasil pengembangan Isyana letakan di belakang rumah. 

Kini greenhouse Isyana mulai banyak dilirik ibu- ibu pelanggan klinik kecantikan dan ibu- ibu komplek yang suka jalan pagi. 

Tuti sangat suka main di green house Isyana. Sejak perkenalan, Isyana sudah tanya- tanya ke Tuti tentang perawatan wajah di klinik. Isyana ragu karena belum cukup uang dan bunganya belum laku banyak. 2 hari ini bunganya yang mahal laku. Isyana pun berniat segera perawatan. 

“Iya... mahal nggak sih kalau perawatan di sini?” tanya Isyana menanggapi Tuti. 

“Nggak, butuh dua anggrek Catleya aja, kalau cuma krim dan konsultasi. Mahal itu kalau kamu melakukan banyak treatment. Udah yang penting jerawatmu sembuh dulu!” tutur Tuti memberitahu. 

“Oke... jagain green houseku dulu ya! Aku ambil uang!” tutur Isyana berpamitan.

“Siap!” jawab Tuti. 

Saat Isyana mengambil uangnya, terparkir sebuah mobil mewah di depan greenhouse Isyana. Tuti yang ada di situ terpaksa melayaninya. 

“Selamat pagi!” sapa seoarang laki- laki bertubuh tinggi kekar sepatunya sangat mengkilat, kulitnya putih bersih tapi tetap maco karena rahangnya tegas dan berambut tipis di kedua dagunya, wajahnya agak ke arab- araban. 

“Pagi...!” jawab Tuti sedikit gelagapan menghadapi pria tampan. 

“Jual tanaman ya?” sapa pria itu melepas kacamatanya. Wajah tampanya pun semakin jelas terlihat di pandangan Tuti. 

“Iya!” 

“Saya sedang mencarikan kado untuk istri saya, isti saya sangat suka anggrek bulan, boleh pilihkan?” tutur pria itu. 

"Dheg" Mendengar pria itu sudah beristri debaran jantung Tuti sebagai perempuan normal memudar. Ya lelaki setampan itu pasti sudah punya istri. 

“Saya bukan pemiliknya, teman saya yang punya tunggu sebentar ya!” tutur Tuti memberitahu. 

Tidak lama Isyana keluar dengan penampilan rapihnya, meggunakan dress manis dan rambut keritingnya dikuncir ke belakang. 

“Ada yang tanya Anggrek bulan!” bisik Tuti ke Isyana.

“Mari silahkan Tuan bisa dipilih, untuk anggrek bulan di sebelah sini, tapi maaf baru mekar sebagian, saya baru buka greenhouse ini, jadi koleksi saya belum banyak!” tutur Isyana sopan memberi tahu.  

Jika Tuti melihat pria tampan di depanya deg- degan, Isyana biasa saja. Suami Isyana kan juga tampan nyatanya kerjaanya nyakitin Isyana. Isyana tak silau dengan pria tampan.

“Tidak apa- apa, saya ingin beri kejutan untuk istri saya, istri saya justru suka yang masih berkembang agar dia bisa merawatnya hingga berbunga sempurna! Saya ingin tanaman yang sampai ke rumah masih segar makanya saya ke sini!” jawab pria itu sopan.

“Istri Anda suka warna apa Tuan?” tanya Isyana lagi.  

“Putih!” jawab Pria itu.

“Kebetulan koleksi saya berwarna putih, ini semua berwarna putih, silahkan pilih!” jawab Isyana memunjukan koleksi anggrek bulan warna putihnya.

“Pilihkan yang bagus, tolong kirimkan ke alamat ini besok pagi!” tutur pria itu memberikan alamat rumah dan kartu ucapan tanda cinta yag sudah pria itu siapkan.

“Baik! Tuan!” jawab Isyana mengangguk. 

“Berapa harga plus biaya kirimnya? Sekalian belikan aku pot yang cantik!” tutur pria itu lagi. 

“Untuk anggreknya 150 ribu, beserta pot dan biaya kirim 200 rb!” jawab Isyana memberitahu.

Pria itu kemudian mengeluarkan uang sesuai permintaan Isyana dan berpamitan pergi. 

Isyana dan Tuti membalasnya dengan penuh hormat.

“Bersyukur sekali ya, istri orang itu, sudah tampan sweet banget lagi, beliin bunga hidup untuk istrinya!” gumam Tuti mendekat ke Isyana. 

Isyana tersenyum memngangguk, kemudian menelan ludahnya getir mengingat nasibnya berkebalikan 180 derajat. Andai Lana se sweet pria itu.

“Iya... rejeki orang kan beda- beda Tut, pasti istrinya juga sangat cantik!” jawab Isyana kemudian. Isyana berfikir, laki- laki hanya akan mencintai perempuan cantik.

“Huum!” 

“Ya sudah aku ke klinik dulu, kalau ada yang beli, telpon aku! Atau suruh tunggu!” tutur Isyana.

“Siap bos!” 

Terpopuler

Comments

Titin Andien

Titin Andien

suami kejam kapan kena karma 😄😄😄

2022-10-21

0

rama

rama

shyco sih ini

2022-09-24

0

Tri Soen

Tri Soen

Semoga usaha yg dirintis Isyana cepat berkembang ya ....

2022-09-23

0

lihat semua
Episodes
1 1. Seperti tahanan
2 2. Harapan
3 3. Kabur
4 4. Hidup Baru.
5 5. Teman Baru.
6 6. Istrinya pasti sangat cantik.
7 7. Mamiku Sakit
8 Intermesso
9 8. Kantor Pusat
10 9. Balapan.
11 10. Ragu.
12 11. Tekad Isyana
13 12. Sebuah Rencana.
14 13. Kehilangan Isyana.
15 14. Ayo Cerai.
16 15. Rencana 1
17 16. Mama Pulang
18 17. Perang dimulai.
19 18. Putus atau cerai?
20 19. Emosi.
21 20. Pupus.
22 21. Tidak diam diri
23 22. Gerebeg
24 23. Mika malu.
25 24. Putri Tersihir
26 25. Adnan terhasut
27 26. Balasan untuk Lana
28 27. Apa aku loser?
29 28. Hasutan
30 29. Aku Bersumpah.
31 30. Gembelll.
32 31. Cepat
33 32. Bomerang.
34 33. Mommy Ara
35 34. Identitas Isyana.
36 35. Beruntungnya...
37 36. Diabaikan.
38 37. Baru Sadar
39 38. Keputusan
40 39. Orang Tua Lana
41 40. Sumpah Ibu.
42 41. Doa Mommy Ara
43 42. Ketok Palu
44 43. Kapan Kamu Sadar Isyana
45 44. Jadi Wanita Berharga
46 45. Permintaan Nyonya Ara
47 46. Pupus
48 47. Bu Dini.
49 48. Bukan Cleaning Servis
50 49. Janji Bu Dini
51 50. Tidak Kenal
52 51. Harus dengan tujuan mulia.
53 52. Bertengkar hebat
54 53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi
55 54. Titip.
56 55. Kebakaran.
57 56. Mama mau ketemu
58 57. Omelet Sayur
59 58. Pertolongan.
60 59. Nikah Siri.
61 60. Saya Baru Bercerai 3 bulan ini
62 61. Besarkan anak ini
63 62. Buat Anakmu Bangga
64 63. Menang Bohay
65 64. Tidak Setuju
66 65. Putri Hak Binar
67 66. Dia sedang memilih jalan
68 67. Tetap Cari Ya Pah.
69 68. Where are you?
70 69. Sudah Siap.
71 70. Katakan
72 71. 5 Permintaan
73 72. Terkabul
74 73. Isyana kaget.
75 74. Ini Baru Orang Kaya
76 75. Itu si Gembel
77 76. Mobil jemputan.
78 77. Momy sedang tidur
79 78. Mommy Tidak Sakit Lagi
80 79. Kenal Akrab
81 80. Mulai bercabang
82 81. Aku Ikut Takziah Aja.
83 82. Apa itu anakku?"
84 83. Siapa Teteh sebenarnya?
85 84. Beda Istri Beda Rejeki
86 85. Biar Putri Kuat seperti tokoh Anime
87 86. Aku akan mengantarmu.
88 87. Atur Jadwal Kerja ke Kota B
89 88. Jangan kesana
90 89. Raih cita- citamu dulu.
91 90. Mau datang
92 91. Who Is Tante Bunga?
93 92. Merasa belum move on
94 93. Bagaimana mengajaknya?
95 94. Berapa Lama Move On?
96 95. Di depan Gerbang
97 96. Dia bergerak...
98 97. Nanti Tanya Daddy.
99 98. Mendadak ngatur.
100 99. Nyelonong.
101 100. Mengenang Istri
102 101. Kenapa Isyana di Situ?
103 102. Dosen Baru
104 103. Mamah Yang Bisa Lakukan
105 104. Masa naksir ob
106 105. Beli Skincare
107 106. Bu Wira lebih cerdik
108 107. Roti Untuk Putri
109 108. Suami itu apa sih?
110 109. Ambigu.
111 110. Kepercayaan Papa
112 111. Kejutan Mika
113 112. Nggak boleh lupa. Titik
114 113. Lana ingin hari ini
115 114. Kebetulan.
116 115. Cucuku
117 116. Bu Dini senang.
118 117. Suami Adalah.
119 118. Suami Itu menikah.
120 Majù Aja.
121 120. Misi
122 bukankah Kalian Sudah bercerai.
123 Emosi
124 Jawab Jujur ya.
125 Panggil Mommy.
126 Isyana Sekarang Kuliah
127 Diusir
128 Tugas Untuk Saka.
129 Bertemu
130 Provokasi
131 Dua Jemputan.
132 Nguping.
133 Gelang
134 Ingkar Janji
135 Kemana
136 Apa artinya Aku cemburu.
137 Jemput
138 Isyana sudah tahu
139 Sengaja.
140 Teteh Yang Sajikan
141 Modusin Balik.
142 Terong Belanda
143 Iyah.
144 Tidak Seperti Tukang Sayur
145 Mika!!!
146 Berubah bukan boneka
147 Mas Binar!
148 Jantungku mau lompat
149 Ada Perlu dengan Dina
150 Pelita.
151 Bu Wira mengadu.
152 Ganti Warna
153 Anak Nakal
154 Bakal Rindu
155 Mode Serius.
156 Cari Solusi
157 Binar melihatnya
158 Sindiran
159 Gudang Itu
160 kencan itu apa
161 Lembut
162 Mantap
163 Geram
164 Bukan anak Nakal
165 Tolong Papah
166 Asal Usul
167 Apa ini?
168 Dirigen.
169 Dimana Isyana.
170 Mika sehina itu
171 Isyana Takut
172 Berkedip
173 Laci
174 Akting bahaya
175 Bonus jadi Orang Gila
176 Mas Binar...
177 Pemberitahuan
178 Tunggu di luar
179 Isyana Bleng.
180 Balapan
181 final
182 Sudah lahir.
183 Bisa dibawa Pulang
184 Doa Uti
185 Siap
186 Akad Sah
187 Penjelasan- Intermesso
188 Bukan Mamahmu lagi
189 Dia Suamiku
190 BreastCare
191 Mas Sabar kok.
192 Drama
193 Balas dendam
194 Aduan ke Binar
195 Gerebek
196 Ditinggalkan
197 Tunggu Ya.
198 Siapa Adnan?
199 Kemana?
200 Buka Suara.
201 Pulang
202 Gantikan Dia
203 Bersamaku.
204 Kamarmu
205 Binar Nyebelin.
206 Maaf
207 Nggak ada solusi lain
208 Menang Putri
209 Taktik
210 Pemandangan.
211 Pulang ke Alamat asli.
212 Amanda
213 Ikhlas
214 Binar Tahu Alamatnya
215 Polisi.
216 Bapak.
217 Eksklusif
218 Bayar kesalahanmu
219 Tugas Amanda
220 Sesuai Pesanan
221 Siapkan Nama
222 Hoam...
223 Harus bahagia
224 Bicara serius
225 Pemecatan.
226 Bersyukur
227 Anak Asuh
228 Kemajuan.
229 Ke Luar Negeri
230 Pamitan
231 Bermanja.
232 Memegang kendali
233 Trik Binar.
234 Tidak Dibalas.
235 Bian
236 PHP
237 Malu
238 Nyebelin
239 Pinggir sungai
240 Selesai?
241 Tunggu
242 Mantan
243 Miss Atik
244 Rumah impian.
245 Istrimu
246 Menyatu
247 Serendah Itu?
248 Kandang Harimau
249 Tanda tangan
250 Suami Vs Istri
251 Menunggu Kabar
252 Kaget
253 Adil
254 Muka Tembok
255 Akal Bulus
256 Bonus
257 Keinginan Tuan Priangga
258 Pikir Nanti
259 Kebalikan
260 Tamat.
261 Sayonara
Episodes

Updated 261 Episodes

1
1. Seperti tahanan
2
2. Harapan
3
3. Kabur
4
4. Hidup Baru.
5
5. Teman Baru.
6
6. Istrinya pasti sangat cantik.
7
7. Mamiku Sakit
8
Intermesso
9
8. Kantor Pusat
10
9. Balapan.
11
10. Ragu.
12
11. Tekad Isyana
13
12. Sebuah Rencana.
14
13. Kehilangan Isyana.
15
14. Ayo Cerai.
16
15. Rencana 1
17
16. Mama Pulang
18
17. Perang dimulai.
19
18. Putus atau cerai?
20
19. Emosi.
21
20. Pupus.
22
21. Tidak diam diri
23
22. Gerebeg
24
23. Mika malu.
25
24. Putri Tersihir
26
25. Adnan terhasut
27
26. Balasan untuk Lana
28
27. Apa aku loser?
29
28. Hasutan
30
29. Aku Bersumpah.
31
30. Gembelll.
32
31. Cepat
33
32. Bomerang.
34
33. Mommy Ara
35
34. Identitas Isyana.
36
35. Beruntungnya...
37
36. Diabaikan.
38
37. Baru Sadar
39
38. Keputusan
40
39. Orang Tua Lana
41
40. Sumpah Ibu.
42
41. Doa Mommy Ara
43
42. Ketok Palu
44
43. Kapan Kamu Sadar Isyana
45
44. Jadi Wanita Berharga
46
45. Permintaan Nyonya Ara
47
46. Pupus
48
47. Bu Dini.
49
48. Bukan Cleaning Servis
50
49. Janji Bu Dini
51
50. Tidak Kenal
52
51. Harus dengan tujuan mulia.
53
52. Bertengkar hebat
54
53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi
55
54. Titip.
56
55. Kebakaran.
57
56. Mama mau ketemu
58
57. Omelet Sayur
59
58. Pertolongan.
60
59. Nikah Siri.
61
60. Saya Baru Bercerai 3 bulan ini
62
61. Besarkan anak ini
63
62. Buat Anakmu Bangga
64
63. Menang Bohay
65
64. Tidak Setuju
66
65. Putri Hak Binar
67
66. Dia sedang memilih jalan
68
67. Tetap Cari Ya Pah.
69
68. Where are you?
70
69. Sudah Siap.
71
70. Katakan
72
71. 5 Permintaan
73
72. Terkabul
74
73. Isyana kaget.
75
74. Ini Baru Orang Kaya
76
75. Itu si Gembel
77
76. Mobil jemputan.
78
77. Momy sedang tidur
79
78. Mommy Tidak Sakit Lagi
80
79. Kenal Akrab
81
80. Mulai bercabang
82
81. Aku Ikut Takziah Aja.
83
82. Apa itu anakku?"
84
83. Siapa Teteh sebenarnya?
85
84. Beda Istri Beda Rejeki
86
85. Biar Putri Kuat seperti tokoh Anime
87
86. Aku akan mengantarmu.
88
87. Atur Jadwal Kerja ke Kota B
89
88. Jangan kesana
90
89. Raih cita- citamu dulu.
91
90. Mau datang
92
91. Who Is Tante Bunga?
93
92. Merasa belum move on
94
93. Bagaimana mengajaknya?
95
94. Berapa Lama Move On?
96
95. Di depan Gerbang
97
96. Dia bergerak...
98
97. Nanti Tanya Daddy.
99
98. Mendadak ngatur.
100
99. Nyelonong.
101
100. Mengenang Istri
102
101. Kenapa Isyana di Situ?
103
102. Dosen Baru
104
103. Mamah Yang Bisa Lakukan
105
104. Masa naksir ob
106
105. Beli Skincare
107
106. Bu Wira lebih cerdik
108
107. Roti Untuk Putri
109
108. Suami itu apa sih?
110
109. Ambigu.
111
110. Kepercayaan Papa
112
111. Kejutan Mika
113
112. Nggak boleh lupa. Titik
114
113. Lana ingin hari ini
115
114. Kebetulan.
116
115. Cucuku
117
116. Bu Dini senang.
118
117. Suami Adalah.
119
118. Suami Itu menikah.
120
Majù Aja.
121
120. Misi
122
bukankah Kalian Sudah bercerai.
123
Emosi
124
Jawab Jujur ya.
125
Panggil Mommy.
126
Isyana Sekarang Kuliah
127
Diusir
128
Tugas Untuk Saka.
129
Bertemu
130
Provokasi
131
Dua Jemputan.
132
Nguping.
133
Gelang
134
Ingkar Janji
135
Kemana
136
Apa artinya Aku cemburu.
137
Jemput
138
Isyana sudah tahu
139
Sengaja.
140
Teteh Yang Sajikan
141
Modusin Balik.
142
Terong Belanda
143
Iyah.
144
Tidak Seperti Tukang Sayur
145
Mika!!!
146
Berubah bukan boneka
147
Mas Binar!
148
Jantungku mau lompat
149
Ada Perlu dengan Dina
150
Pelita.
151
Bu Wira mengadu.
152
Ganti Warna
153
Anak Nakal
154
Bakal Rindu
155
Mode Serius.
156
Cari Solusi
157
Binar melihatnya
158
Sindiran
159
Gudang Itu
160
kencan itu apa
161
Lembut
162
Mantap
163
Geram
164
Bukan anak Nakal
165
Tolong Papah
166
Asal Usul
167
Apa ini?
168
Dirigen.
169
Dimana Isyana.
170
Mika sehina itu
171
Isyana Takut
172
Berkedip
173
Laci
174
Akting bahaya
175
Bonus jadi Orang Gila
176
Mas Binar...
177
Pemberitahuan
178
Tunggu di luar
179
Isyana Bleng.
180
Balapan
181
final
182
Sudah lahir.
183
Bisa dibawa Pulang
184
Doa Uti
185
Siap
186
Akad Sah
187
Penjelasan- Intermesso
188
Bukan Mamahmu lagi
189
Dia Suamiku
190
BreastCare
191
Mas Sabar kok.
192
Drama
193
Balas dendam
194
Aduan ke Binar
195
Gerebek
196
Ditinggalkan
197
Tunggu Ya.
198
Siapa Adnan?
199
Kemana?
200
Buka Suara.
201
Pulang
202
Gantikan Dia
203
Bersamaku.
204
Kamarmu
205
Binar Nyebelin.
206
Maaf
207
Nggak ada solusi lain
208
Menang Putri
209
Taktik
210
Pemandangan.
211
Pulang ke Alamat asli.
212
Amanda
213
Ikhlas
214
Binar Tahu Alamatnya
215
Polisi.
216
Bapak.
217
Eksklusif
218
Bayar kesalahanmu
219
Tugas Amanda
220
Sesuai Pesanan
221
Siapkan Nama
222
Hoam...
223
Harus bahagia
224
Bicara serius
225
Pemecatan.
226
Bersyukur
227
Anak Asuh
228
Kemajuan.
229
Ke Luar Negeri
230
Pamitan
231
Bermanja.
232
Memegang kendali
233
Trik Binar.
234
Tidak Dibalas.
235
Bian
236
PHP
237
Malu
238
Nyebelin
239
Pinggir sungai
240
Selesai?
241
Tunggu
242
Mantan
243
Miss Atik
244
Rumah impian.
245
Istrimu
246
Menyatu
247
Serendah Itu?
248
Kandang Harimau
249
Tanda tangan
250
Suami Vs Istri
251
Menunggu Kabar
252
Kaget
253
Adil
254
Muka Tembok
255
Akal Bulus
256
Bonus
257
Keinginan Tuan Priangga
258
Pikir Nanti
259
Kebalikan
260
Tamat.
261
Sayonara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!