8. Kantor Pusat

Seakan terbius dan terbutakan oleh cinta yang salah, Lana menghapus semua pikiran buruk tentang orang tuanya. Lana mengiyakan kata Mika. Dua tahun sudah dia menjalani pernikahan dengan perempuan yang menurutnya menjijikan kini harus segera dia akhiri. 

“Ya... Sayang, aku akan katakan perempuan menjijikan itu yang pergi dan mencuri barangku!” jawab Lana ke Mika. 

“Gitu dong... aku tuh capek tahu, kalau harus bersembunyi begini terus, aku juga pengen nama Hanggara terselip di namaku!” jawab Mika mengkerucutkan bibir dengan gaya manjanya. 

“Cup...” Lana mencium rambut Mika yang wangi yang terurus, “Pasti! Secepatnya, ya udah habiskan makananya, aku akan segera pulang!” tutur Lana kemudian. 

“Bener yaa!” 

“Ya...!” jawab Lana memastikan. 

Mereka berdua melanjutkan makanya, bahkan Lana mengabari ibunya agar menunggunya jika dia belum sampai rumah.

Untuk Lana yang terpenting sekarang adalah membahagiakan Mika. Pesona Mika cukup membuai hati Lana dan Lana bertekuk lutut padanya.

Setelah mengantar Mika ke apartemenya dan memberi janji pada Mika untuk mengganti liburanya yang tertunda dengan sebuah hadiah mahal, Lana segera melesat ke rumahnya. 

Benar saja, ibunya sudah di rumah, duduk di depan pintu dengan tangan bersedekap dan wajahnya muram, seperti matahari yang ditelan awan menjelang hujan. 

“Hai... Mih!” sapa Lana mencium tangan Ibunya tapi ditolak. 

“Dimana Isyana?” satu pertanyaan terlontar dari Ibu Lana sesuai dengan perkiraan Lana.

Ibu Lana sebelumnya bertanya pada asisten rumah tangga mereka, dan semua menjawab sejak takziah ke orng tua Isyana, nyonya baik mereka tak kunjung pulang. 

“Dia pergi, Mih!” jawab Lana sesuai nasehat Mika, tidak menutupi atau menyembunyikan masalah rumah tangganya.

“Dan kamu membiarkanya?” tanya Ibu Lana dengan mata merahnya merasa putranya keterlaluan. 

“Mih, ayolah Mih, dia yang pergi, dia yang meninggalkan Lana!” jawab Lana membela diri . 

“Plak!” Dengan gerakan cepat, ibu Lana mendaratkan tamparan di pipi Lana, rasanya cukup pedas, tapi tak sebanding dengan luka yang Lana berikan pada Isyana. 

Lana pun memegang pipinya, mengulum lidahnya, kemudian menatap ibunya dengan berani dan mengeratkan rahang setelahnya. 

“Suami macam apa kamu? Sampai istrimu pergi meninggalkanmu!” omel ibu Lana merasa anaknya salah. 

“Seharusnya Lana Mih yang tanya, perempuan dan istri macam apa yang Mami Papi pilihkan untuk Lana? Lihatlah kelakuanya, dia berani melawanku bahkan dia pergi entah kemana dan dengan siapa? Dia tidak ada baik- baiknya. Sudah jelek kurang ajar lagi!” jawab Lana berusaha mengalihkan kesalahan dan mengkambing hitamkan istrinya. 

“Lana!” sentak ibu Lana tidak terima Isyana yang baik dijelek- jelekan oleh anaknya sendiri.

“Kamu Mami Papi besarkan dan sekolahkan tinggi untuk menjadi pria yang bertanggung jawab, bukan lelaki pecundang seperti kamu! Kamu adalah suami, pemimpin dalam rumah tangga dan yang bertanggung jawab atas semuanya. Mami tau bagaimana Isyana. Baik buruknya sikap istri itu tergantung bagaimana kamu mendidiknya. Tidak mungkin dia pergi jika tidak terjadi sesuatu dengan kalian. Apa yang kamu lakukan terhadappnya? Hah!” omel Ibu Lana lagi.

“Stop Mih!” bentak Lana keraa pada ibunya sehingga ibunya menjadi kaget dan sakit hati anaknya melawanya. 

“Lana!” pekik Ibunya merasa sakit anak semata wayang yang dia sayangi membentak. 

“Lana capek Mih... Dia tidak pantas jadi istri Lana!” jawab Lana lagi dengan mantap melawan ibunya.

“Lana...!” pekik Ibu Lana lagi.

“Mami dan Papi itu buta apa gimana sih Mih? Sejak awal Lana nggak cinta Mih sama Isyana, Lana mencintai perempuan Lain. Isyana dekil, jelek, dan menjijikan. Bisa- bisanya Mami Papi menikahkan Lana dengannya, Lana capek Mih, dua tahun tinggal bersama perempuan jelek sepertinya...!” jawab Lana mengeluarkan emosinya dengan tanpa bosa basi dan dia tutupi dari ibunya. 

“Lana..., kamu...” Mendengar perkataan Lana, Ibu Lana tercekat dan tidak menyangka. Bagi ibu Lana ucapan Lana sangat menyakitkan. 

“Hah... hah...!” Ibu Lana memegang dadanya merasakan sakit hati yang luar biasa atas penuturan putranya yang selama ini penurut dan sopan terhadapnya.

Tubuh Ibu Lana pun tak mampu menahan rasa sakit hati itu, sehingga nafas ibu Lana tersengal dan dadanya terasa begitu nyeri. Ibu Lana pun terhuyung jatuh. 

“Mih...,Miih!” meski sedang marah dan terbakar amarah, melihat ibunya panik, Lana tetaplah panik dan segera menyangga ibunya yang tejatuh. 

“Jemput Isyana... cari Isyana...” ucap Ibu Lana lirih, sambil menahan nyerii dada yang teramat sangat.  

Lana tidak mendengar perkataan ibunya dan segera membawa ibunya ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit ibu Lana segera ditangani. Dokter menyampaikan keadaan ibu Lana cukup serius, mengingat belum lama ini, ibunya baru selesai operasi, masih rutin kontrol dan masih proses penyembuhan. 

“Huuuh!” Lana mengusap rambutnya kasar. Lana bisa menebak jika ayahnya tahu, Lana pasti akan dihajar habis- habisan oleh ayahnya. 

“Huuuft, gue kan lagi mau minta dipromosiin agar gue bisa beralih jadi direktur di perusahaan pusat, bukan di perusahaan cabang!” bati Lana kemudian. 

Pemilik perusahaan utama tempat Lana bekerja adalah sahabat karib, ayah Lana. Perusahaan internasional, Suntech Kingdom, dia seorang milyader yang tinggal di luar negeri dan mempunyai beberapa cabang di berbagai negara. Untuk di negara yang Lana tinggali ada dua perusahaan di dua tempat yang berbeda, dan salah satunya Lana yang memimpin. 

“Gue harus temukan Isyana dalam waktu cepat!” batin Lana kemudian. 

Lana melirik sejenak ke ibunya yang berbaring dengan banyak peralatan medis, dengan segera Lana menghubungi Arbi untuk kembali mencari Isyana. 

Selain menghubungi Arbi, Lana juga menghubungi Mika pujaan hatinya sebagai tempatnya mengadu dan bekeluh kesah saat ini. Bagi Lana, Mika adalah semua solusi dari masalahnya. 

**** 

Di kota Bunga. 

“Aku boleh menyilamya yaa!” ucap Putri dengan suara merdunya dan senyum cantiknya. 

“Iya, cantik, udah bisa belum caranya?” tanya Isyana lembut. 

“Disemplotkan?” tanya Putri. 

“Iya... karena itu tante kasih pupuk semprotnya bagian pangkal pohon sebelah sini ya? Biar daunya nanti Tante yang bersihkan!” tutur Isyana mengajari. 

Selaian menjual anggrek, Isyana juga berbelanja tanaman hias daun berbagai aglonema, philodendron, calatea dan yang lain. Meski  belum banyak, tapi Isyana berbelanja cukup lengkap, indukan dan anakan. Karena untuk dijual, Isyana merawatnya dengan sungguh- sungguh. 

Isyana pun mengajari Putri melakukan hal- hal kecil dan menyenangkan tentang tanaman. Putri yang kesepian dan cukup depresi karena satu tahun terakhir harus selalu melihat ibunya kesakitan menjadi sangat terhibur. 

Isyana sendiri sangat menyukai Putri. Putri sangat cantik, rambutnya pirang seperti bule, kulitnya pun putih bersih, senyumnya juga begitu imut.

“Iya, Tante!” jawab Putri cerdas dan mempraktekan yang Isyana ajarkan. 

Isyana tersenyum dan melanjutkan bagianya, menyeka daun- daun cantik aglonemanya, dengan cairan herbal ramuanya agar daun tanaman yang mahal kepunyaanya tak dihinggapi hama dan tampak mengkilap. 

“Waah rajinya...!” sapa seseorang mengagetkan Putri dan Isyana. 

Isyana dan Putri pun menoleh. 

“Adnan.... hei! Tumben udah pulang? Emang udah selesai jualanya? Kok main?” sapa Isyana. Seharusnya Adnan masih jualan di pasar bukan kelayapan.

Adnan kemudian berjalan mendekat ke Isyana dengan, tangan dimasukan ke sakunya. 

“Aku kan bosnya, terserah aku dong, kan ada yang jualin!” jawab Adnan bergaya. 

“Yaya...!” jawab Isyana.  

Putri yang belum kenal dengan Adnan kemudian berkenalan. Selama Isyana tinggal di kontrakan itu, setelah Mang Diman pamit ikut proyek kerja bangunan di luar kota, Adnan dan Tuti adalah teman baik Isyana. Adnan yang banyak menunjukan tempat- tempat belanja ke Isyana. 

Adnan juga sering memberi sayuran Cuma- Cuma ke Isyana mengingat dia ternyata seorang juragan sayur di pasar yang mempunyai ruko terbesar di dareha situ.

Adnan sendiri sebenarnya seorang sarjana yang baru selesai kontrak kerjanya dan pulang ke rumah menjenguk orang tuanya. 

“Tambah laris aja nih!” ucap Adnan memuji Isyana.

“Iya...Alhamdulillah, semua berkat kamu!” tutur Isyana melanjutkan pekerjaanya. 

Adnan kemudian menggoda Putri kecil dan mengajaknya bermain.

Jika sedang nganggur Adnan memang sering main ke greenhouse Isyana sekedar minta dibuatkan kopi dan duduk- duduk melihat tanaman Isyana. 

Terpopuler

Comments

Cahaya Hayati

Cahaya Hayati

semakin maju semakin laris dan semakin cantik sebentar lagi Isyana bisa beli Manson dan mobil 😃😃😃👍👍❤️❤️

2022-09-30

0

Tri Soen

Tri Soen

Lana udah buang baru permata dapat nya batu kerikil ...

2022-09-23

0

Simah Sitepu

Simah Sitepu

lana mabuk cinta dengan Mika yg mata duitan lana buta mata hatinya dia membuang berlian mengejar mitasi.

2022-09-22

0

lihat semua
Episodes
1 1. Seperti tahanan
2 2. Harapan
3 3. Kabur
4 4. Hidup Baru.
5 5. Teman Baru.
6 6. Istrinya pasti sangat cantik.
7 7. Mamiku Sakit
8 Intermesso
9 8. Kantor Pusat
10 9. Balapan.
11 10. Ragu.
12 11. Tekad Isyana
13 12. Sebuah Rencana.
14 13. Kehilangan Isyana.
15 14. Ayo Cerai.
16 15. Rencana 1
17 16. Mama Pulang
18 17. Perang dimulai.
19 18. Putus atau cerai?
20 19. Emosi.
21 20. Pupus.
22 21. Tidak diam diri
23 22. Gerebeg
24 23. Mika malu.
25 24. Putri Tersihir
26 25. Adnan terhasut
27 26. Balasan untuk Lana
28 27. Apa aku loser?
29 28. Hasutan
30 29. Aku Bersumpah.
31 30. Gembelll.
32 31. Cepat
33 32. Bomerang.
34 33. Mommy Ara
35 34. Identitas Isyana.
36 35. Beruntungnya...
37 36. Diabaikan.
38 37. Baru Sadar
39 38. Keputusan
40 39. Orang Tua Lana
41 40. Sumpah Ibu.
42 41. Doa Mommy Ara
43 42. Ketok Palu
44 43. Kapan Kamu Sadar Isyana
45 44. Jadi Wanita Berharga
46 45. Permintaan Nyonya Ara
47 46. Pupus
48 47. Bu Dini.
49 48. Bukan Cleaning Servis
50 49. Janji Bu Dini
51 50. Tidak Kenal
52 51. Harus dengan tujuan mulia.
53 52. Bertengkar hebat
54 53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi
55 54. Titip.
56 55. Kebakaran.
57 56. Mama mau ketemu
58 57. Omelet Sayur
59 58. Pertolongan.
60 59. Nikah Siri.
61 60. Saya Baru Bercerai 3 bulan ini
62 61. Besarkan anak ini
63 62. Buat Anakmu Bangga
64 63. Menang Bohay
65 64. Tidak Setuju
66 65. Putri Hak Binar
67 66. Dia sedang memilih jalan
68 67. Tetap Cari Ya Pah.
69 68. Where are you?
70 69. Sudah Siap.
71 70. Katakan
72 71. 5 Permintaan
73 72. Terkabul
74 73. Isyana kaget.
75 74. Ini Baru Orang Kaya
76 75. Itu si Gembel
77 76. Mobil jemputan.
78 77. Momy sedang tidur
79 78. Mommy Tidak Sakit Lagi
80 79. Kenal Akrab
81 80. Mulai bercabang
82 81. Aku Ikut Takziah Aja.
83 82. Apa itu anakku?"
84 83. Siapa Teteh sebenarnya?
85 84. Beda Istri Beda Rejeki
86 85. Biar Putri Kuat seperti tokoh Anime
87 86. Aku akan mengantarmu.
88 87. Atur Jadwal Kerja ke Kota B
89 88. Jangan kesana
90 89. Raih cita- citamu dulu.
91 90. Mau datang
92 91. Who Is Tante Bunga?
93 92. Merasa belum move on
94 93. Bagaimana mengajaknya?
95 94. Berapa Lama Move On?
96 95. Di depan Gerbang
97 96. Dia bergerak...
98 97. Nanti Tanya Daddy.
99 98. Mendadak ngatur.
100 99. Nyelonong.
101 100. Mengenang Istri
102 101. Kenapa Isyana di Situ?
103 102. Dosen Baru
104 103. Mamah Yang Bisa Lakukan
105 104. Masa naksir ob
106 105. Beli Skincare
107 106. Bu Wira lebih cerdik
108 107. Roti Untuk Putri
109 108. Suami itu apa sih?
110 109. Ambigu.
111 110. Kepercayaan Papa
112 111. Kejutan Mika
113 112. Nggak boleh lupa. Titik
114 113. Lana ingin hari ini
115 114. Kebetulan.
116 115. Cucuku
117 116. Bu Dini senang.
118 117. Suami Adalah.
119 118. Suami Itu menikah.
120 Majù Aja.
121 120. Misi
122 bukankah Kalian Sudah bercerai.
123 Emosi
124 Jawab Jujur ya.
125 Panggil Mommy.
126 Isyana Sekarang Kuliah
127 Diusir
128 Tugas Untuk Saka.
129 Bertemu
130 Provokasi
131 Dua Jemputan.
132 Nguping.
133 Gelang
134 Ingkar Janji
135 Kemana
136 Apa artinya Aku cemburu.
137 Jemput
138 Isyana sudah tahu
139 Sengaja.
140 Teteh Yang Sajikan
141 Modusin Balik.
142 Terong Belanda
143 Iyah.
144 Tidak Seperti Tukang Sayur
145 Mika!!!
146 Berubah bukan boneka
147 Mas Binar!
148 Jantungku mau lompat
149 Ada Perlu dengan Dina
150 Pelita.
151 Bu Wira mengadu.
152 Ganti Warna
153 Anak Nakal
154 Bakal Rindu
155 Mode Serius.
156 Cari Solusi
157 Binar melihatnya
158 Sindiran
159 Gudang Itu
160 kencan itu apa
161 Lembut
162 Mantap
163 Geram
164 Bukan anak Nakal
165 Tolong Papah
166 Asal Usul
167 Apa ini?
168 Dirigen.
169 Dimana Isyana.
170 Mika sehina itu
171 Isyana Takut
172 Berkedip
173 Laci
174 Akting bahaya
175 Bonus jadi Orang Gila
176 Mas Binar...
177 Pemberitahuan
178 Tunggu di luar
179 Isyana Bleng.
180 Balapan
181 final
182 Sudah lahir.
183 Bisa dibawa Pulang
184 Doa Uti
185 Siap
186 Akad Sah
187 Penjelasan- Intermesso
188 Bukan Mamahmu lagi
189 Dia Suamiku
190 BreastCare
191 Mas Sabar kok.
192 Drama
193 Balas dendam
194 Aduan ke Binar
195 Gerebek
196 Ditinggalkan
197 Tunggu Ya.
198 Siapa Adnan?
199 Kemana?
200 Buka Suara.
201 Pulang
202 Gantikan Dia
203 Bersamaku.
204 Kamarmu
205 Binar Nyebelin.
206 Maaf
207 Nggak ada solusi lain
208 Menang Putri
209 Taktik
210 Pemandangan.
211 Pulang ke Alamat asli.
212 Amanda
213 Ikhlas
214 Binar Tahu Alamatnya
215 Polisi.
216 Bapak.
217 Eksklusif
218 Bayar kesalahanmu
219 Tugas Amanda
220 Sesuai Pesanan
221 Siapkan Nama
222 Hoam...
223 Harus bahagia
224 Bicara serius
225 Pemecatan.
226 Bersyukur
227 Anak Asuh
228 Kemajuan.
229 Ke Luar Negeri
230 Pamitan
231 Bermanja.
232 Memegang kendali
233 Trik Binar.
234 Tidak Dibalas.
235 Bian
236 PHP
237 Malu
238 Nyebelin
239 Pinggir sungai
240 Selesai?
241 Tunggu
242 Mantan
243 Miss Atik
244 Rumah impian.
245 Istrimu
246 Menyatu
247 Serendah Itu?
248 Kandang Harimau
249 Tanda tangan
250 Suami Vs Istri
251 Menunggu Kabar
252 Kaget
253 Adil
254 Muka Tembok
255 Akal Bulus
256 Bonus
257 Keinginan Tuan Priangga
258 Pikir Nanti
259 Kebalikan
260 Tamat.
261 Sayonara
Episodes

Updated 261 Episodes

1
1. Seperti tahanan
2
2. Harapan
3
3. Kabur
4
4. Hidup Baru.
5
5. Teman Baru.
6
6. Istrinya pasti sangat cantik.
7
7. Mamiku Sakit
8
Intermesso
9
8. Kantor Pusat
10
9. Balapan.
11
10. Ragu.
12
11. Tekad Isyana
13
12. Sebuah Rencana.
14
13. Kehilangan Isyana.
15
14. Ayo Cerai.
16
15. Rencana 1
17
16. Mama Pulang
18
17. Perang dimulai.
19
18. Putus atau cerai?
20
19. Emosi.
21
20. Pupus.
22
21. Tidak diam diri
23
22. Gerebeg
24
23. Mika malu.
25
24. Putri Tersihir
26
25. Adnan terhasut
27
26. Balasan untuk Lana
28
27. Apa aku loser?
29
28. Hasutan
30
29. Aku Bersumpah.
31
30. Gembelll.
32
31. Cepat
33
32. Bomerang.
34
33. Mommy Ara
35
34. Identitas Isyana.
36
35. Beruntungnya...
37
36. Diabaikan.
38
37. Baru Sadar
39
38. Keputusan
40
39. Orang Tua Lana
41
40. Sumpah Ibu.
42
41. Doa Mommy Ara
43
42. Ketok Palu
44
43. Kapan Kamu Sadar Isyana
45
44. Jadi Wanita Berharga
46
45. Permintaan Nyonya Ara
47
46. Pupus
48
47. Bu Dini.
49
48. Bukan Cleaning Servis
50
49. Janji Bu Dini
51
50. Tidak Kenal
52
51. Harus dengan tujuan mulia.
53
52. Bertengkar hebat
54
53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi
55
54. Titip.
56
55. Kebakaran.
57
56. Mama mau ketemu
58
57. Omelet Sayur
59
58. Pertolongan.
60
59. Nikah Siri.
61
60. Saya Baru Bercerai 3 bulan ini
62
61. Besarkan anak ini
63
62. Buat Anakmu Bangga
64
63. Menang Bohay
65
64. Tidak Setuju
66
65. Putri Hak Binar
67
66. Dia sedang memilih jalan
68
67. Tetap Cari Ya Pah.
69
68. Where are you?
70
69. Sudah Siap.
71
70. Katakan
72
71. 5 Permintaan
73
72. Terkabul
74
73. Isyana kaget.
75
74. Ini Baru Orang Kaya
76
75. Itu si Gembel
77
76. Mobil jemputan.
78
77. Momy sedang tidur
79
78. Mommy Tidak Sakit Lagi
80
79. Kenal Akrab
81
80. Mulai bercabang
82
81. Aku Ikut Takziah Aja.
83
82. Apa itu anakku?"
84
83. Siapa Teteh sebenarnya?
85
84. Beda Istri Beda Rejeki
86
85. Biar Putri Kuat seperti tokoh Anime
87
86. Aku akan mengantarmu.
88
87. Atur Jadwal Kerja ke Kota B
89
88. Jangan kesana
90
89. Raih cita- citamu dulu.
91
90. Mau datang
92
91. Who Is Tante Bunga?
93
92. Merasa belum move on
94
93. Bagaimana mengajaknya?
95
94. Berapa Lama Move On?
96
95. Di depan Gerbang
97
96. Dia bergerak...
98
97. Nanti Tanya Daddy.
99
98. Mendadak ngatur.
100
99. Nyelonong.
101
100. Mengenang Istri
102
101. Kenapa Isyana di Situ?
103
102. Dosen Baru
104
103. Mamah Yang Bisa Lakukan
105
104. Masa naksir ob
106
105. Beli Skincare
107
106. Bu Wira lebih cerdik
108
107. Roti Untuk Putri
109
108. Suami itu apa sih?
110
109. Ambigu.
111
110. Kepercayaan Papa
112
111. Kejutan Mika
113
112. Nggak boleh lupa. Titik
114
113. Lana ingin hari ini
115
114. Kebetulan.
116
115. Cucuku
117
116. Bu Dini senang.
118
117. Suami Adalah.
119
118. Suami Itu menikah.
120
Majù Aja.
121
120. Misi
122
bukankah Kalian Sudah bercerai.
123
Emosi
124
Jawab Jujur ya.
125
Panggil Mommy.
126
Isyana Sekarang Kuliah
127
Diusir
128
Tugas Untuk Saka.
129
Bertemu
130
Provokasi
131
Dua Jemputan.
132
Nguping.
133
Gelang
134
Ingkar Janji
135
Kemana
136
Apa artinya Aku cemburu.
137
Jemput
138
Isyana sudah tahu
139
Sengaja.
140
Teteh Yang Sajikan
141
Modusin Balik.
142
Terong Belanda
143
Iyah.
144
Tidak Seperti Tukang Sayur
145
Mika!!!
146
Berubah bukan boneka
147
Mas Binar!
148
Jantungku mau lompat
149
Ada Perlu dengan Dina
150
Pelita.
151
Bu Wira mengadu.
152
Ganti Warna
153
Anak Nakal
154
Bakal Rindu
155
Mode Serius.
156
Cari Solusi
157
Binar melihatnya
158
Sindiran
159
Gudang Itu
160
kencan itu apa
161
Lembut
162
Mantap
163
Geram
164
Bukan anak Nakal
165
Tolong Papah
166
Asal Usul
167
Apa ini?
168
Dirigen.
169
Dimana Isyana.
170
Mika sehina itu
171
Isyana Takut
172
Berkedip
173
Laci
174
Akting bahaya
175
Bonus jadi Orang Gila
176
Mas Binar...
177
Pemberitahuan
178
Tunggu di luar
179
Isyana Bleng.
180
Balapan
181
final
182
Sudah lahir.
183
Bisa dibawa Pulang
184
Doa Uti
185
Siap
186
Akad Sah
187
Penjelasan- Intermesso
188
Bukan Mamahmu lagi
189
Dia Suamiku
190
BreastCare
191
Mas Sabar kok.
192
Drama
193
Balas dendam
194
Aduan ke Binar
195
Gerebek
196
Ditinggalkan
197
Tunggu Ya.
198
Siapa Adnan?
199
Kemana?
200
Buka Suara.
201
Pulang
202
Gantikan Dia
203
Bersamaku.
204
Kamarmu
205
Binar Nyebelin.
206
Maaf
207
Nggak ada solusi lain
208
Menang Putri
209
Taktik
210
Pemandangan.
211
Pulang ke Alamat asli.
212
Amanda
213
Ikhlas
214
Binar Tahu Alamatnya
215
Polisi.
216
Bapak.
217
Eksklusif
218
Bayar kesalahanmu
219
Tugas Amanda
220
Sesuai Pesanan
221
Siapkan Nama
222
Hoam...
223
Harus bahagia
224
Bicara serius
225
Pemecatan.
226
Bersyukur
227
Anak Asuh
228
Kemajuan.
229
Ke Luar Negeri
230
Pamitan
231
Bermanja.
232
Memegang kendali
233
Trik Binar.
234
Tidak Dibalas.
235
Bian
236
PHP
237
Malu
238
Nyebelin
239
Pinggir sungai
240
Selesai?
241
Tunggu
242
Mantan
243
Miss Atik
244
Rumah impian.
245
Istrimu
246
Menyatu
247
Serendah Itu?
248
Kandang Harimau
249
Tanda tangan
250
Suami Vs Istri
251
Menunggu Kabar
252
Kaget
253
Adil
254
Muka Tembok
255
Akal Bulus
256
Bonus
257
Keinginan Tuan Priangga
258
Pikir Nanti
259
Kebalikan
260
Tamat.
261
Sayonara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!