7. Mamiku Sakit

Deruan motor berlalu lalang yang terdengar di pagi depan kontrakan, menambah semangat Isyana. Hari itu, Isyana bangun pagi- pagi.

Rutinitas pagi Isyana beberapa hari ini adalah menyiram tanaman. Apalagi kemarin sore pesanan bibit tanaman hias online baru datang. Isyana harus segera menanamnya sebelum layu. 

“Berbaktilah dan tumbuh subur sampai peminangmu datang ya...!” tutur Isyana berbicara sendiri pada tanamanya dengan penuh cinta. 

Isyana menuruni sifat ibu dan neneknya, mencintai tanaman.

Kata ibu Isyana, tanaman juga bisa dijadikan sahabat tenang. Sahabat yang meneduhkan. Meski tanaman tak bisa bicara, tapi mereka tumbuh dan memancarkan energi positif untuk kita.

Kata Ibu Isyana juga, setiap tanaman adalah bukti keajaiban dan kekuasan Tuhan. Setiap tanaman mempunyai keindahanya sendiri, sebagai ujud nyata mahakarya Tuhan. Itulah sebabnya beberapa bunga mempunyai nilai jual tinggi.

“Huuft!” Isyana kemudian membersihkan kedua tanganya, laluu beralih ke anggrek bulan yang knopnya sudah mekar sebagian yang lain masih rapat, bunganya sangat rimbun dan pohonya juga subur. 

“Aku harus segera mengantarnya!” batin Isyana tersenyum. 

Tadi malam dengan ditemani Adnan, Isyana mendatangi teman Adnan yang jual pot- pot cantik. Isyana sudah memindahkan anggrek bulan putuh ke pot cantik berwarna pink. 

Ini Hanya Ilustrasi, gambar asal ambil dari IG. hehehe

Isyana kemudian segera membersihkan diri, malam tadi malam pertama Isyana menggunakan krim setelah kemarin konsultasi dengan dokter kulit. Isyana juga semangat mandi menggunakan sabun itu. 

“Semoga cocok!” batin Isyana melihat ke cermin, meski jerawat masih memenuhi wajahnya, wajahnya sedikit cerah dan jerawatnya mulai layu. 

Isyana mengambil gaun dress warna biru muda selutut dengan pita di tengah, sangat manis. 

“Tutii... aku pinjam sepedamu ya!” tutur Isyana ketika membuka pintu melihat Tuti sudah datang memarkirkan sepeda mininya di parkiran klinik. 

“Mau kemana?” tanya Tuti. 

“Om ganteng yang kemarin, rumahnya di perumahan depan kok, anter pesanan!” jawab Isyana semangat. 

“Oh..ya... hati- hati!” 

“Siaap!” 

“Ciee... yang sekarang delivery order, semangat ya!” 

“Makasih... ciint!” jawab Isyana semangat. 

Isyana kemudian menaruh anggreknya di keranjang sepeda dengan hati- hati. Tentunya sudah dipacking aman. 

Dengan mengayuh sepeda itu, Isyana menuju ke komplek perumahan elit yang katanya tempatnya para sultan di kotanya.

Isyana mengayuh sepedanya santai menikmati suasana asri komplek rumah- rumah megah dan besar.  Sesaat pemandangan rumah megah menyilaukan.

Seketika Isyana teringat rumah besar suaminya. Selama dua tahun juga Isyana tinggal di rumah yang hampir sama besarnya dengan rumah- rumah yang dia lewati. Isyana menelan ludahnya, nyatanya tinggal di rumah besar tak selalu bahagia. 

Isyana kemudian menyunggingkan senyum. Berbeda dari pandangan orang- orang yang berfikir tinggal di rumah bagus pasti bahagia, kini Isyana justru menerka. Pasti di setiap rumah- rumah yang dilewati menyimpan duka tawa sendiri- sendiri. Isyana jadi tidak silau lagi terhadap rumah besar yang terus dia lewati. 

“Aaaak....ciit!” saat Isyana sedang melamun, seorang anak kecil berlari keluar dari rumah besar di pojokan jalan hampir menabrak Isyana. 

“Hohhh!” Isyana menghela nafasnya berhasil menghentikan sepedanya.

Isyana memeriksa sekilas anggreknya, aman. Lalu turun mendekat ke seorang putri kecil yang menangis. 

“Hai... siapaa namamu?” sapa Isyana ke anak kecil itu. 

Anak kecil itu berhenti menangis dan menatap Isyana dengan mata sembabnya. 

“Namaku Putli...!” jawab anak itu. 

“Waah, kalau gitu, nama kita sama dong!” jawab Isyana tersenyum.

“Benalkah?” 

“Iya... namaku Isyana Putri Anjani, kita sama- sama Putrikan?” 

“Namaku Celin Putli Amalia!” jawab kecil itu sangat imut, dari pengucaanya yang masih cadel, anak itu berusia sekitar 4 tahun. 

“Karena kita sama- sama Putri bagaimana jika kita berteman?” tanya Isyana memberi penawaran. 

Gadis cantik itu mengangguk.

“Kamu kenapa menangis di pinggir jalan pagi- pagi begini?"

"Aku ingin main dan jalan- jalan. Momyku masih terus belbaling, Dady memalahiku, katanya aku melepotkan Momy!"

"Momymu sakit? Dimana rumahmu?” tanya Isyana. 

Puteri mengangguk dan menunjuk rumah besar di pojokan. Isyanaa menolehnya dan mencocokanya dengan alamat yang dia dapat dari customernya. Ternyata Puteri adalah anak pria yang memesan anggrek. 

“Waah, tante juga mau ke rumahmu!” 

“Oh iya?” 

“Iya... tante mau antar anggrek ini untuk ibumu!” jawab Isyana memeperlihatkan anggreknya. 

“Mommyku memang suka bunga! Ayo ke lumahku!” tutur Puteri baik, sepertinya Puteri menyukai Isyana. 

Isyana pun menuntun sepedanya berjalan mengimbangi putri, belum mereka sampai terdengar perempuan memanggil- manggil nama Putri dari dalam rumah. 

Seorang perempuan dengan kursi roda, tubuhnya kering kerontang dan mulutnya pucat pasi, akan tetapi kepala perempuan itu mengenakan kain penutup kepala. 

“Mommy!” lirih Puteri menggandeng tangan Isyana. Isyana tertegun menoleh ke Puteri lalu menatap iba ke perempuan berkursi roda itu. 

“Puteri Sayang!” sapa perempuan itu. 

“Selamat pagi, Nyonya!” sapa Isyana. 

“Pagi...! Maaf apa putriku merepotkanmu?” sapa perempuan itu ramah. Meski sangat pucat dari rekahan bibirnya saat tersenyum, Isyana bisa melihat, perempuan itu saat sehat sangat cantik dan sekarang sakit. 

“Tidak, kami tidak sengaja bertemu di depan!” jawab Isyana. 

“Oh... syukurlah, kemari Nak!” tutur Ibu itu, dia adalah Mommynya Putri. 

“Oh iya maaf, benarkah ini kediaman Tuan Binar Aksa Priangga?” tanya Isyana lagi.

“Ya...itu nama suami saya! Mau saya panggilkan? Ada kok!” jawab Momy Isyana. 

Dheg. 

Isyana menelan ludahnya, tidak menyangka, laki- laki tampan yang kemarin dia temui ternyata beristri kan perempuan lemah dan penyakitan. 

“Tidak perlu. Saya Isyana Putri, dari Isya Flora, saya mau mengirimkan anggrek ini saja!” tutur Isyana memberikan pot anggrek pesan ayah Putri. 

“Waah, cantik sekali, terima kasih! Papa selalu tahu apa yang mama mau!” jawab ibu itu dengan mata berbinar menerima bunga dari Isyana. 

“Kalau begitu, saya permisi, terima kasih sudah order di toko kami, silahkan mampir jika ingin melihat koleksi saya yang lain!” tutur Isyana ramah. 

“Kalau boleh tahu, dimana tokomu? Sepertinya kamu hanya naik sepeda?” 

“Di seberang sana, pertigaan depan pintu perumahan!” jawab Isyana. 

“Oke... saya pasti akan berkunjung ke sana, anggreknya subur dan sehat, saya suka!” jawab Mommy Putri. 

“Kalau begitu saya pamit Nyonya!” tutur Isyana undur diri. 

“Tante tunggu!” celetuk Putri menghentikan langkah Isyana membuat Isyana dan Momy Putri saling tatap. 

“Ada apa sayang?” 

“Mommy, boleh nggak Puteli main sama tante Bunga itu!” ucap Puteri meminta. 

“Jangan, nanti ngerepotin!” jawab Mommy Puteri sungkan. 

“Tidak apa- apa Nyonya. Toko saya di depan sana, Insya Alloh aman! Tidak repot kok!” jawab Isyana. 

“Baiklah, nanti Maid saya nyusul ya!” jawab Momynya Putri mengijinkan.

“Ya Nyonya... ayo Puteri!” jawab Isyana. 

Putri pun berjalan mengikuti Isyana, Isyana kemudian membonceng Putri dengan sepedanya menuju ke tokonya. 

Pagi itupun selain mendapat customer, Isyana mendapat teman baru.

Isyana menghela nafasnya masih tidak menyangka, sorang laki- laki tampan bertubuh tinggi besar yang dia kira beristrikan perempuan cantik, ternyata istrinya berkursi roda dan hampir kehilangan cantiknya. 

“Bahagianya Momynya Putri?" batin Isyana.

***** 

“Kriiing....” 

Ponsel Lana terus berdering mengacaukan kencan makan siangnya bersama Mika.

Lana dan Mika sedang menikmati masa bebasnya tanpa Isyana di sebuah resort mewah di pinggir pantai. 

“Angkat dulu, Sayang!” tutur Mika lembut.

Mika memang selalu bersikap lembut dan elegan, seakan menunjukan kualitasya sebagai perempuan berkelaas. 

“Mami!” jawab gumam Lana memberitahu. 

“Ck...!” Mika pun berdecak kesal. 

Lana mengangkat teleponya menjauh dari Mika. 

“Bisa gagal rencanaku!” batin Mika kesal. Mika sudah menyiapkan obat untuk Lana agar malam ini mereka tidur bersama.

“Ada apa Mih?” tanya Lana mengangkat telpon Maminya. 

“Mami di jalan menuju ke rumahmu. Mami pengen ajak Isyana ke salon. Papi ada kunjungan dinas ke daerah, Mami nginep di rumahmu ya!” ucap Mami Lana tanpa jeda. 

Gleg

Lana tercekat dan langsung melotot ke Mika. 

“Tapi Mih...!” jawab Lana hendak mencegah Maminya. 

Sayangnya, telepon ibu Lana sudah dimatikan. 

“Ada apa Sayang?” tanya Mika.

“Kita harus segera pulang! Panggil Arbi, temukan Isyana secepatnya, Mamiku mau nginep di rumahku!” ucap Lana panik.

“What?”” pekik Mika.

“Aku pasti ketahuan, Sayang. Kita harus temukan Isyana!” tutur Lana panik.

“Kenapa panik gitu sih, Yang? Ingat kataku kemarin, nggak usahlah cari Isyana katakan saja, dia yang pergi meninggalkanmu!”  jawab Mika menghasut.

Lana diam, meski perkataan Mika bisa dijadikan ide bagus, tapi Lana tahu orang tuanya punya penyakit jantung.

"Ayolah, Sayang! Aku capek kamu begini terus. Jujur dong sama Mamimu!" hasut Mika lagi.

"Tapi Mami sakit Sayang!"

"Mamimu akan kuat, kita bawa saja ke rumah sakit!"

Terpopuler

Comments

Mumun Munafaroh

Mumun Munafaroh

gedeg bagt sama mika

2022-12-02

0

Cahaya Hayati

Cahaya Hayati

cerita novel ampir sama ya di jodohkan lalu selingkuh ngak cinta ahirnya jadi gila 🤔🤔🤔🤔

2022-09-30

1

Shinta

Shinta

seru nih..👍👍👍👍👍

2022-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. Seperti tahanan
2 2. Harapan
3 3. Kabur
4 4. Hidup Baru.
5 5. Teman Baru.
6 6. Istrinya pasti sangat cantik.
7 7. Mamiku Sakit
8 Intermesso
9 8. Kantor Pusat
10 9. Balapan.
11 10. Ragu.
12 11. Tekad Isyana
13 12. Sebuah Rencana.
14 13. Kehilangan Isyana.
15 14. Ayo Cerai.
16 15. Rencana 1
17 16. Mama Pulang
18 17. Perang dimulai.
19 18. Putus atau cerai?
20 19. Emosi.
21 20. Pupus.
22 21. Tidak diam diri
23 22. Gerebeg
24 23. Mika malu.
25 24. Putri Tersihir
26 25. Adnan terhasut
27 26. Balasan untuk Lana
28 27. Apa aku loser?
29 28. Hasutan
30 29. Aku Bersumpah.
31 30. Gembelll.
32 31. Cepat
33 32. Bomerang.
34 33. Mommy Ara
35 34. Identitas Isyana.
36 35. Beruntungnya...
37 36. Diabaikan.
38 37. Baru Sadar
39 38. Keputusan
40 39. Orang Tua Lana
41 40. Sumpah Ibu.
42 41. Doa Mommy Ara
43 42. Ketok Palu
44 43. Kapan Kamu Sadar Isyana
45 44. Jadi Wanita Berharga
46 45. Permintaan Nyonya Ara
47 46. Pupus
48 47. Bu Dini.
49 48. Bukan Cleaning Servis
50 49. Janji Bu Dini
51 50. Tidak Kenal
52 51. Harus dengan tujuan mulia.
53 52. Bertengkar hebat
54 53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi
55 54. Titip.
56 55. Kebakaran.
57 56. Mama mau ketemu
58 57. Omelet Sayur
59 58. Pertolongan.
60 59. Nikah Siri.
61 60. Saya Baru Bercerai 3 bulan ini
62 61. Besarkan anak ini
63 62. Buat Anakmu Bangga
64 63. Menang Bohay
65 64. Tidak Setuju
66 65. Putri Hak Binar
67 66. Dia sedang memilih jalan
68 67. Tetap Cari Ya Pah.
69 68. Where are you?
70 69. Sudah Siap.
71 70. Katakan
72 71. 5 Permintaan
73 72. Terkabul
74 73. Isyana kaget.
75 74. Ini Baru Orang Kaya
76 75. Itu si Gembel
77 76. Mobil jemputan.
78 77. Momy sedang tidur
79 78. Mommy Tidak Sakit Lagi
80 79. Kenal Akrab
81 80. Mulai bercabang
82 81. Aku Ikut Takziah Aja.
83 82. Apa itu anakku?"
84 83. Siapa Teteh sebenarnya?
85 84. Beda Istri Beda Rejeki
86 85. Biar Putri Kuat seperti tokoh Anime
87 86. Aku akan mengantarmu.
88 87. Atur Jadwal Kerja ke Kota B
89 88. Jangan kesana
90 89. Raih cita- citamu dulu.
91 90. Mau datang
92 91. Who Is Tante Bunga?
93 92. Merasa belum move on
94 93. Bagaimana mengajaknya?
95 94. Berapa Lama Move On?
96 95. Di depan Gerbang
97 96. Dia bergerak...
98 97. Nanti Tanya Daddy.
99 98. Mendadak ngatur.
100 99. Nyelonong.
101 100. Mengenang Istri
102 101. Kenapa Isyana di Situ?
103 102. Dosen Baru
104 103. Mamah Yang Bisa Lakukan
105 104. Masa naksir ob
106 105. Beli Skincare
107 106. Bu Wira lebih cerdik
108 107. Roti Untuk Putri
109 108. Suami itu apa sih?
110 109. Ambigu.
111 110. Kepercayaan Papa
112 111. Kejutan Mika
113 112. Nggak boleh lupa. Titik
114 113. Lana ingin hari ini
115 114. Kebetulan.
116 115. Cucuku
117 116. Bu Dini senang.
118 117. Suami Adalah.
119 118. Suami Itu menikah.
120 Majù Aja.
121 120. Misi
122 bukankah Kalian Sudah bercerai.
123 Emosi
124 Jawab Jujur ya.
125 Panggil Mommy.
126 Isyana Sekarang Kuliah
127 Diusir
128 Tugas Untuk Saka.
129 Bertemu
130 Provokasi
131 Dua Jemputan.
132 Nguping.
133 Gelang
134 Ingkar Janji
135 Kemana
136 Apa artinya Aku cemburu.
137 Jemput
138 Isyana sudah tahu
139 Sengaja.
140 Teteh Yang Sajikan
141 Modusin Balik.
142 Terong Belanda
143 Iyah.
144 Tidak Seperti Tukang Sayur
145 Mika!!!
146 Berubah bukan boneka
147 Mas Binar!
148 Jantungku mau lompat
149 Ada Perlu dengan Dina
150 Pelita.
151 Bu Wira mengadu.
152 Ganti Warna
153 Anak Nakal
154 Bakal Rindu
155 Mode Serius.
156 Cari Solusi
157 Binar melihatnya
158 Sindiran
159 Gudang Itu
160 kencan itu apa
161 Lembut
162 Mantap
163 Geram
164 Bukan anak Nakal
165 Tolong Papah
166 Asal Usul
167 Apa ini?
168 Dirigen.
169 Dimana Isyana.
170 Mika sehina itu
171 Isyana Takut
172 Berkedip
173 Laci
174 Akting bahaya
175 Bonus jadi Orang Gila
176 Mas Binar...
177 Pemberitahuan
178 Tunggu di luar
179 Isyana Bleng.
180 Balapan
181 final
182 Sudah lahir.
183 Bisa dibawa Pulang
184 Doa Uti
185 Siap
186 Akad Sah
187 Penjelasan- Intermesso
188 Bukan Mamahmu lagi
189 Dia Suamiku
190 BreastCare
191 Mas Sabar kok.
192 Drama
193 Balas dendam
194 Aduan ke Binar
195 Gerebek
196 Ditinggalkan
197 Tunggu Ya.
198 Siapa Adnan?
199 Kemana?
200 Buka Suara.
201 Pulang
202 Gantikan Dia
203 Bersamaku.
204 Kamarmu
205 Binar Nyebelin.
206 Maaf
207 Nggak ada solusi lain
208 Menang Putri
209 Taktik
210 Pemandangan.
211 Pulang ke Alamat asli.
212 Amanda
213 Ikhlas
214 Binar Tahu Alamatnya
215 Polisi.
216 Bapak.
217 Eksklusif
218 Bayar kesalahanmu
219 Tugas Amanda
220 Sesuai Pesanan
221 Siapkan Nama
222 Hoam...
223 Harus bahagia
224 Bicara serius
225 Pemecatan.
226 Bersyukur
227 Anak Asuh
228 Kemajuan.
229 Ke Luar Negeri
230 Pamitan
231 Bermanja.
232 Memegang kendali
233 Trik Binar.
234 Tidak Dibalas.
235 Bian
236 PHP
237 Malu
238 Nyebelin
239 Pinggir sungai
240 Selesai?
241 Tunggu
242 Mantan
243 Miss Atik
244 Rumah impian.
245 Istrimu
246 Menyatu
247 Serendah Itu?
248 Kandang Harimau
249 Tanda tangan
250 Suami Vs Istri
251 Menunggu Kabar
252 Kaget
253 Adil
254 Muka Tembok
255 Akal Bulus
256 Bonus
257 Keinginan Tuan Priangga
258 Pikir Nanti
259 Kebalikan
260 Tamat.
261 Sayonara
Episodes

Updated 261 Episodes

1
1. Seperti tahanan
2
2. Harapan
3
3. Kabur
4
4. Hidup Baru.
5
5. Teman Baru.
6
6. Istrinya pasti sangat cantik.
7
7. Mamiku Sakit
8
Intermesso
9
8. Kantor Pusat
10
9. Balapan.
11
10. Ragu.
12
11. Tekad Isyana
13
12. Sebuah Rencana.
14
13. Kehilangan Isyana.
15
14. Ayo Cerai.
16
15. Rencana 1
17
16. Mama Pulang
18
17. Perang dimulai.
19
18. Putus atau cerai?
20
19. Emosi.
21
20. Pupus.
22
21. Tidak diam diri
23
22. Gerebeg
24
23. Mika malu.
25
24. Putri Tersihir
26
25. Adnan terhasut
27
26. Balasan untuk Lana
28
27. Apa aku loser?
29
28. Hasutan
30
29. Aku Bersumpah.
31
30. Gembelll.
32
31. Cepat
33
32. Bomerang.
34
33. Mommy Ara
35
34. Identitas Isyana.
36
35. Beruntungnya...
37
36. Diabaikan.
38
37. Baru Sadar
39
38. Keputusan
40
39. Orang Tua Lana
41
40. Sumpah Ibu.
42
41. Doa Mommy Ara
43
42. Ketok Palu
44
43. Kapan Kamu Sadar Isyana
45
44. Jadi Wanita Berharga
46
45. Permintaan Nyonya Ara
47
46. Pupus
48
47. Bu Dini.
49
48. Bukan Cleaning Servis
50
49. Janji Bu Dini
51
50. Tidak Kenal
52
51. Harus dengan tujuan mulia.
53
52. Bertengkar hebat
54
53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi
55
54. Titip.
56
55. Kebakaran.
57
56. Mama mau ketemu
58
57. Omelet Sayur
59
58. Pertolongan.
60
59. Nikah Siri.
61
60. Saya Baru Bercerai 3 bulan ini
62
61. Besarkan anak ini
63
62. Buat Anakmu Bangga
64
63. Menang Bohay
65
64. Tidak Setuju
66
65. Putri Hak Binar
67
66. Dia sedang memilih jalan
68
67. Tetap Cari Ya Pah.
69
68. Where are you?
70
69. Sudah Siap.
71
70. Katakan
72
71. 5 Permintaan
73
72. Terkabul
74
73. Isyana kaget.
75
74. Ini Baru Orang Kaya
76
75. Itu si Gembel
77
76. Mobil jemputan.
78
77. Momy sedang tidur
79
78. Mommy Tidak Sakit Lagi
80
79. Kenal Akrab
81
80. Mulai bercabang
82
81. Aku Ikut Takziah Aja.
83
82. Apa itu anakku?"
84
83. Siapa Teteh sebenarnya?
85
84. Beda Istri Beda Rejeki
86
85. Biar Putri Kuat seperti tokoh Anime
87
86. Aku akan mengantarmu.
88
87. Atur Jadwal Kerja ke Kota B
89
88. Jangan kesana
90
89. Raih cita- citamu dulu.
91
90. Mau datang
92
91. Who Is Tante Bunga?
93
92. Merasa belum move on
94
93. Bagaimana mengajaknya?
95
94. Berapa Lama Move On?
96
95. Di depan Gerbang
97
96. Dia bergerak...
98
97. Nanti Tanya Daddy.
99
98. Mendadak ngatur.
100
99. Nyelonong.
101
100. Mengenang Istri
102
101. Kenapa Isyana di Situ?
103
102. Dosen Baru
104
103. Mamah Yang Bisa Lakukan
105
104. Masa naksir ob
106
105. Beli Skincare
107
106. Bu Wira lebih cerdik
108
107. Roti Untuk Putri
109
108. Suami itu apa sih?
110
109. Ambigu.
111
110. Kepercayaan Papa
112
111. Kejutan Mika
113
112. Nggak boleh lupa. Titik
114
113. Lana ingin hari ini
115
114. Kebetulan.
116
115. Cucuku
117
116. Bu Dini senang.
118
117. Suami Adalah.
119
118. Suami Itu menikah.
120
Majù Aja.
121
120. Misi
122
bukankah Kalian Sudah bercerai.
123
Emosi
124
Jawab Jujur ya.
125
Panggil Mommy.
126
Isyana Sekarang Kuliah
127
Diusir
128
Tugas Untuk Saka.
129
Bertemu
130
Provokasi
131
Dua Jemputan.
132
Nguping.
133
Gelang
134
Ingkar Janji
135
Kemana
136
Apa artinya Aku cemburu.
137
Jemput
138
Isyana sudah tahu
139
Sengaja.
140
Teteh Yang Sajikan
141
Modusin Balik.
142
Terong Belanda
143
Iyah.
144
Tidak Seperti Tukang Sayur
145
Mika!!!
146
Berubah bukan boneka
147
Mas Binar!
148
Jantungku mau lompat
149
Ada Perlu dengan Dina
150
Pelita.
151
Bu Wira mengadu.
152
Ganti Warna
153
Anak Nakal
154
Bakal Rindu
155
Mode Serius.
156
Cari Solusi
157
Binar melihatnya
158
Sindiran
159
Gudang Itu
160
kencan itu apa
161
Lembut
162
Mantap
163
Geram
164
Bukan anak Nakal
165
Tolong Papah
166
Asal Usul
167
Apa ini?
168
Dirigen.
169
Dimana Isyana.
170
Mika sehina itu
171
Isyana Takut
172
Berkedip
173
Laci
174
Akting bahaya
175
Bonus jadi Orang Gila
176
Mas Binar...
177
Pemberitahuan
178
Tunggu di luar
179
Isyana Bleng.
180
Balapan
181
final
182
Sudah lahir.
183
Bisa dibawa Pulang
184
Doa Uti
185
Siap
186
Akad Sah
187
Penjelasan- Intermesso
188
Bukan Mamahmu lagi
189
Dia Suamiku
190
BreastCare
191
Mas Sabar kok.
192
Drama
193
Balas dendam
194
Aduan ke Binar
195
Gerebek
196
Ditinggalkan
197
Tunggu Ya.
198
Siapa Adnan?
199
Kemana?
200
Buka Suara.
201
Pulang
202
Gantikan Dia
203
Bersamaku.
204
Kamarmu
205
Binar Nyebelin.
206
Maaf
207
Nggak ada solusi lain
208
Menang Putri
209
Taktik
210
Pemandangan.
211
Pulang ke Alamat asli.
212
Amanda
213
Ikhlas
214
Binar Tahu Alamatnya
215
Polisi.
216
Bapak.
217
Eksklusif
218
Bayar kesalahanmu
219
Tugas Amanda
220
Sesuai Pesanan
221
Siapkan Nama
222
Hoam...
223
Harus bahagia
224
Bicara serius
225
Pemecatan.
226
Bersyukur
227
Anak Asuh
228
Kemajuan.
229
Ke Luar Negeri
230
Pamitan
231
Bermanja.
232
Memegang kendali
233
Trik Binar.
234
Tidak Dibalas.
235
Bian
236
PHP
237
Malu
238
Nyebelin
239
Pinggir sungai
240
Selesai?
241
Tunggu
242
Mantan
243
Miss Atik
244
Rumah impian.
245
Istrimu
246
Menyatu
247
Serendah Itu?
248
Kandang Harimau
249
Tanda tangan
250
Suami Vs Istri
251
Menunggu Kabar
252
Kaget
253
Adil
254
Muka Tembok
255
Akal Bulus
256
Bonus
257
Keinginan Tuan Priangga
258
Pikir Nanti
259
Kebalikan
260
Tamat.
261
Sayonara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!