17. Perang dimulai.

Bukan karena ada meeting atau klien penting, Lana menolak ajakan Mika bertemu makan di luar. Lana hanya beralasan.

Lana menolak bertemu Mika karena Ibunya menelpon untuk menjemputnya dan mengantarnya pulang.

Lana pun segera menjemput ibunya, di sebuah salon. Setibanya di salon itu, dua orang wanita berbeda usia duduk di ruang tunggu menunggunya. 

“Ehm...!” Lana berdehem tertegun melihat Isyana sudah dipermak ibunya. 

Isyana menjadi perempuan cantik dengan mata bulat dan bulu mata yang lentik. Rambutnya yang sebelumnya berantakan kini sudah rapih.

Isyana jauh terlihat manis dan anggun dari sebelumnya. Seketika hati Lana berdesir dan rasa aneh yang menjalar.

Sementara Isyana terdiam menunduk merasa canggung dengan penampilan barunya. Nyonya Wira tersenyum. 

“Kamu pangling kan liat istrimu? Ingat pesan mamah. Istrimu dekil atau cantik itu semua tergantung kamu!” tutur Nyonya Wira to the point menceramahi Lana di depan Isyana. 

Baik Isyana dan Lana sama- sama terdiam. 

“Ya Mah!” jawab Lana lirih.

“Ayo cepat. Antarkan mamah pulang ya, papamu pulang dipercepat, kita makan malam di rumah Papah!” ucap Nyonya Wira memiinta. 

Lana mengangguk dan mengantarkan ibunya. Isyana ikut mertua dan suaminya. 

Sesampainya di rumah dinas orang tuanya, para abdi negara menyambut mereka.

Para petugas dapur menyiapkan makan malam keluarga pejabat tinggi dengan sangat baik.

Isyana diperlakukan sebagaimana menantu pejabat semestinya. Isyana sendiri menempatkan dirinya dengan anggun sebagai bangsawan.

Meski selama ini, Lana tidak pernah mau mengajak Isyana datang ke pertemuan sesama keluarga pejabat, tapi Isyana tau bagaimana bersikap. Nyonya Wira pun bangga dan yakin Isyana bisa mengatasi masalahnya.

“Isyana ke belakang dulu, Mah!” ijin Isyana ke kamar mandi setelah berbincang sebentar. 

Di saat Isyana ke kamar mandi, rombongan Tuan Hanggara datang. Ternyata Tuan Hanggara tidak sendiri. Selain bersama para ajudan, Tuan Hanggara kedatangan tamu yang tidak lain bos besar yang baru saja sama- sama meninjau proyek mereka. Bos itu juga sedang meminta ijin membuka cabang baru pada Tuan Hanggara selaku pejabat. 

Lana sebagai putra Tuan Hanggara menyambutnya, kebetulan dia juga adalah orang yang ingin Lana temui. Pemilik perusahaan tempatnya bekerja dan putranya.

Ini kesempatan Lana menunjukan dirinya agar dipercaya sebagai kandidat tepat menjadi pimpinan di perusahaan pusat. 

Setelah mengobrol lama, ada angin segar untuk Lana. Putra pemilik perusahaan alias senior Lana dalam pekerjaan, yang ada di depanya, ternyata memang sedang disibukan oleh suatu kepentingan pribadi.

Putra Mahkota Suntech Kingdom ingin mengurangi kesibukanya di kantor. Dia memilih ingin memegang perusahan kecil dan baru di kota yang lain. Siang besok pun akan diadakan rapat para pemegang saham. 

“Istri dan menantu saya, menyiapkan makan malam, mari silahkan masuk! Kita makan malam dulu” ajak Tuan Hanggara ke tamunya, di akhir obrolanya.

“Mohon maaf, Tuan.. terima kasih atas jamuanya. Sayangnya kami harus segera pulang, kami juga ada acara! Lain waktu kita pasti akan makan bersama!” jawab tamu Tuan Hanggara sopan.

Tuan Hanggara dan Lana pun tidak bisa memaksa , mereka kemudian mengantar tamunya pulang. Setelah itu mereka kembali ke dalam. 

“Lhoh tamunya udah pulang, Pah?” tanya Nyonya Wira. 

“Sudah Mah, katanya ada acara juga!” jawab Tuan Hanggara. 

Mereka pun makan malam hanya keluarga inti saja. Setelah makan selesai, Lana berpamitan pada orang tuanya. 

“Tidak menginap di sini?” tanya Tuan Hanggara. 

“Tidak Pah! Lana masih ada kerjaan! Laptop dan File Lana di rumah!” jawab Lana beralasan.

Tuan Wira Hanggara dan Istrinya pun mengerti. Mereka mwndukung Lana untuk profesional dan bekerja. Lana harus membawa nama baik ayahnya.

Lana dan Isyana pun pulang. Lana pulang dengan perasaan bahagianya, keinginan untuk segera memimpin perusahaan yang lebih besar akan segera terwujud.

Namanya akan semakin dikenal, gajinya pun akan lebih tinggi. Jika bisa menjadi pimpinan utama perusahaan SunTech, meski Lana bukan pemiliknya, dari gaji Lana sendiri Lana tetap akan kaya. 

Sementara Isyana sepanjang perjalan diam membisu. Setelah ini, dia akan kembali menghadapi Lana seorang diri.

Apakah Lana benar sudah berubah dan menerimanya sebagai istri? Atau akan kembali pada Mika. 

“Aku harus membuatnya jatuh cinta padaku!” batin Isyana mengepalkan tanganya. Isyana ingin Lana menyentuhnya tanpa pengaruh obat, tapi dengan cinta.

Sesampainya di rumah, ternyata ada mobil terparkir di halamanya. Baik Lana dan Isyana tahu siapa mobil itu. 

“Mika!” pekik Lana gusar dan melirik ke Kia menelan ludahnya takut. Padahal Lana sudah memperingati Mika, sampai Lana memberi ijin baru mereka bertemu. Rupanya Mika tidak sabar.

“Kau pilih aku atau dia? Kalau kau memilihnya, sekarang juga aku telepon ibumu!” ancam Isyana berani, masih duduk di dalam mobil dengan tatapan lurus dan dingin penuh tekad.

“Turun dan masuklah, aku hanya perlu berbicara sebentar padanya!” jawab Lana tidak berkutik. 

“Kalau kamu ijinkan dia masuk ke rumah ini! Maka aku yang akan pergi!” ancam Isyana lagi dengan anggunya. 

Lana semakin tidak berkutik lagi, kenapa Isyana yang dulu bodoh bahkan saat dipukuli diam saja sekarang pandai mengancam. 

Lana mengeratkan rahangnya menatap Isyana yang diam dengan tatapan yang mengerikan. Emosi Lana datang karena merasa terintimidasi dan itu merendahkan harga dirinya, tapi kemudian dia redam.

“Aku belum resmi menempati posisi itu, aku harus bersabar agar papah terus mendukungku!” batin  Lana mengepalkan tanganya.

“Oke... aku hanya berbicara di teras!” jawab Lana. 

Isyana tersenyum kecil, meski hatinya masih ragu.

Mereka berdua pun turun. Mata Mika pun terbelalak dengan sempurna melihat Isyana yang sekarang apalagi berjalan bersama pacarnya dengan mesra. 

“Lanaa!” pekik Mika sangat gusar dan marah.

“Ehm!” Lana berdehem takut pada Isyana dan merasa tidak nyaman pada Mika.

“Kamu..." pekik Mika sinis ke Isyana. Tapi Isyana tidak bergeming dan berjalan dengan anggun.

Sementara Mika segera mendekat ke Lana dan meraih tangan suami orang tanpa malu.

"Kenapa dia ada di sini? Siapa yang mendandaninya?” tanya Mika gusar ke Lana.

Isyana berhenti, melirik sekilas ke Mika yang memegang tangan Lana dengan pedih. Kemudian meluruskan pandanganya lagi.

“5 menit waktumu, atau aku pergi dari sini!” ucap Isyana tegas mengancam Lana.

"Oke!" jawab Lana

Isyana berjalan masuk ke dalam rumah. 

Lana kemudian mengajak Mika menepi.

Meski di depan Lana dan Mika, Isyana berwajah tegas, saat melangkahkan kakinya masuk, Isyana berjalan dengan meneteskan air mata. 

“Apakah aku akan berhasil bertahan? Apa sungguh dia akan meninggalkan wanita itu tanpa ancaman? Aku ingin Lana meninggalkanya dari hatinya, bukan ancaman? Atau aku saja yang harusnya menyerah dan pergi?” gumam Isyana dalam hati melirik Lana yang berbiacara dengan Mika. 

**** 

“Sayang kamu apa- apaan sih? Kenapa kamu bisa bersamanya? Kenapa dia kembali?” omel Mika langsung mengeluarkan taringnya. 

“Maaf Sayang,maaf!” ucap Lana lemah.

“Aku nggak mau ya, kamu dekat- dekat dengan dia, kenapa kamu jadi takut dan menuruti perekataanya?” omel Mika lagi. 

Lana berbicara dengan gugup dan melihat jam tanganya takut melebihi batas yang Isyana berikan. 

“Gini sayang, posisi menjadi direktur di perusahaan pusat hampir menjadi kenyataan, selama itu belum tercapai, aku harus mematuhi keinginan mamah dan Papah. Kalau sampai Isyana pergi lagi, Mamah dan Papahku akan marah reputasiku hancur dan Papah bisa membatalkan semuanya!” jawab Lana memberi pengertian ke Mika. 

“Hoh... tapi bukan berati kamu jadi kalah dan dekat- dekat dengan perempuan itu!” ancam Mika lagi merasa panik karena Isyana sekarang cantik. 

“Oke... sampai aku menjadi direktur di perusahaan pusat, aku harus baik ke Isyana. Sabar yah!” jawab Lana merayu Mika. 

“Kenapa sih kamu tidak lawan saja ibumu dan ayahmu? Bukankah kamu bilang akan ceraikan dia?” tanya Mika frustasi. 

“Sabar sayang, ada waktunya, sabar. Sekarang kamu pulang ya!” tutur Lana lagi sambil melirik ke dalam rumahnya. 

“Kamu mengusirku? Aku mau bermalam di sini!” jawab Mika ngotot. 

“Nggak bisa, sayang. Isyana bisa mengadu pada ibuku!” 

“Kenapa dia bisa mengadu?” 

“Dia sekarang pegang hape!” 

“Rebutlah, buat dia bungkam!” omel Mika lagi.

“Dia tidak seperti dulu lagi, sudah ya, pulanglah!” tutur Lana mengusir Mika secara halus tidak berdaya.

Mau tidak mau meski sangat dongkol Mika meninggalkan rumahnya. 

“Brengseek!” umpat Mika di mobil dan membanting setir. 

Mika berencana malam ini tidur di rumah Lana, Mika ingin tidur dengan Lana, lebih dari memberikan ciuman dan sajian minuman hangat dari buah dadanya. Mika juga ingin membuat Lana masuk dalam jeratnya agar segera menikahinya. 

Sayangnya Mika justru diusir. 

“Dia sudah berubah? Oh ya? Apa itu artinya dia mengibarkan bendera perang terhadapku?” gumam Mika geram. 

“Baiklah, kamu berani menantangku, aku akan buat pelajaran untukmu!”batin Mika bertekad. 

Terpopuler

Comments

Titin Andien

Titin Andien

nah gitu jadi cewek harus kuat dan tegas bersikap 😄😄

2022-10-21

0

Eny Agustina

Eny Agustina

Roman-romannya ini nih yang bakal jadi jodoh Isyana....

2022-09-24

0

Tri Soen

Tri Soen

Gak punya malu banget ya Mika ....

2022-09-23

0

lihat semua
Episodes
1 1. Seperti tahanan
2 2. Harapan
3 3. Kabur
4 4. Hidup Baru.
5 5. Teman Baru.
6 6. Istrinya pasti sangat cantik.
7 7. Mamiku Sakit
8 Intermesso
9 8. Kantor Pusat
10 9. Balapan.
11 10. Ragu.
12 11. Tekad Isyana
13 12. Sebuah Rencana.
14 13. Kehilangan Isyana.
15 14. Ayo Cerai.
16 15. Rencana 1
17 16. Mama Pulang
18 17. Perang dimulai.
19 18. Putus atau cerai?
20 19. Emosi.
21 20. Pupus.
22 21. Tidak diam diri
23 22. Gerebeg
24 23. Mika malu.
25 24. Putri Tersihir
26 25. Adnan terhasut
27 26. Balasan untuk Lana
28 27. Apa aku loser?
29 28. Hasutan
30 29. Aku Bersumpah.
31 30. Gembelll.
32 31. Cepat
33 32. Bomerang.
34 33. Mommy Ara
35 34. Identitas Isyana.
36 35. Beruntungnya...
37 36. Diabaikan.
38 37. Baru Sadar
39 38. Keputusan
40 39. Orang Tua Lana
41 40. Sumpah Ibu.
42 41. Doa Mommy Ara
43 42. Ketok Palu
44 43. Kapan Kamu Sadar Isyana
45 44. Jadi Wanita Berharga
46 45. Permintaan Nyonya Ara
47 46. Pupus
48 47. Bu Dini.
49 48. Bukan Cleaning Servis
50 49. Janji Bu Dini
51 50. Tidak Kenal
52 51. Harus dengan tujuan mulia.
53 52. Bertengkar hebat
54 53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi
55 54. Titip.
56 55. Kebakaran.
57 56. Mama mau ketemu
58 57. Omelet Sayur
59 58. Pertolongan.
60 59. Nikah Siri.
61 60. Saya Baru Bercerai 3 bulan ini
62 61. Besarkan anak ini
63 62. Buat Anakmu Bangga
64 63. Menang Bohay
65 64. Tidak Setuju
66 65. Putri Hak Binar
67 66. Dia sedang memilih jalan
68 67. Tetap Cari Ya Pah.
69 68. Where are you?
70 69. Sudah Siap.
71 70. Katakan
72 71. 5 Permintaan
73 72. Terkabul
74 73. Isyana kaget.
75 74. Ini Baru Orang Kaya
76 75. Itu si Gembel
77 76. Mobil jemputan.
78 77. Momy sedang tidur
79 78. Mommy Tidak Sakit Lagi
80 79. Kenal Akrab
81 80. Mulai bercabang
82 81. Aku Ikut Takziah Aja.
83 82. Apa itu anakku?"
84 83. Siapa Teteh sebenarnya?
85 84. Beda Istri Beda Rejeki
86 85. Biar Putri Kuat seperti tokoh Anime
87 86. Aku akan mengantarmu.
88 87. Atur Jadwal Kerja ke Kota B
89 88. Jangan kesana
90 89. Raih cita- citamu dulu.
91 90. Mau datang
92 91. Who Is Tante Bunga?
93 92. Merasa belum move on
94 93. Bagaimana mengajaknya?
95 94. Berapa Lama Move On?
96 95. Di depan Gerbang
97 96. Dia bergerak...
98 97. Nanti Tanya Daddy.
99 98. Mendadak ngatur.
100 99. Nyelonong.
101 100. Mengenang Istri
102 101. Kenapa Isyana di Situ?
103 102. Dosen Baru
104 103. Mamah Yang Bisa Lakukan
105 104. Masa naksir ob
106 105. Beli Skincare
107 106. Bu Wira lebih cerdik
108 107. Roti Untuk Putri
109 108. Suami itu apa sih?
110 109. Ambigu.
111 110. Kepercayaan Papa
112 111. Kejutan Mika
113 112. Nggak boleh lupa. Titik
114 113. Lana ingin hari ini
115 114. Kebetulan.
116 115. Cucuku
117 116. Bu Dini senang.
118 117. Suami Adalah.
119 118. Suami Itu menikah.
120 Majù Aja.
121 120. Misi
122 bukankah Kalian Sudah bercerai.
123 Emosi
124 Jawab Jujur ya.
125 Panggil Mommy.
126 Isyana Sekarang Kuliah
127 Diusir
128 Tugas Untuk Saka.
129 Bertemu
130 Provokasi
131 Dua Jemputan.
132 Nguping.
133 Gelang
134 Ingkar Janji
135 Kemana
136 Apa artinya Aku cemburu.
137 Jemput
138 Isyana sudah tahu
139 Sengaja.
140 Teteh Yang Sajikan
141 Modusin Balik.
142 Terong Belanda
143 Iyah.
144 Tidak Seperti Tukang Sayur
145 Mika!!!
146 Berubah bukan boneka
147 Mas Binar!
148 Jantungku mau lompat
149 Ada Perlu dengan Dina
150 Pelita.
151 Bu Wira mengadu.
152 Ganti Warna
153 Anak Nakal
154 Bakal Rindu
155 Mode Serius.
156 Cari Solusi
157 Binar melihatnya
158 Sindiran
159 Gudang Itu
160 kencan itu apa
161 Lembut
162 Mantap
163 Geram
164 Bukan anak Nakal
165 Tolong Papah
166 Asal Usul
167 Apa ini?
168 Dirigen.
169 Dimana Isyana.
170 Mika sehina itu
171 Isyana Takut
172 Berkedip
173 Laci
174 Akting bahaya
175 Bonus jadi Orang Gila
176 Mas Binar...
177 Pemberitahuan
178 Tunggu di luar
179 Isyana Bleng.
180 Balapan
181 final
182 Sudah lahir.
183 Bisa dibawa Pulang
184 Doa Uti
185 Siap
186 Akad Sah
187 Penjelasan- Intermesso
188 Bukan Mamahmu lagi
189 Dia Suamiku
190 BreastCare
191 Mas Sabar kok.
192 Drama
193 Balas dendam
194 Aduan ke Binar
195 Gerebek
196 Ditinggalkan
197 Tunggu Ya.
198 Siapa Adnan?
199 Kemana?
200 Buka Suara.
201 Pulang
202 Gantikan Dia
203 Bersamaku.
204 Kamarmu
205 Binar Nyebelin.
206 Maaf
207 Nggak ada solusi lain
208 Menang Putri
209 Taktik
210 Pemandangan.
211 Pulang ke Alamat asli.
212 Amanda
213 Ikhlas
214 Binar Tahu Alamatnya
215 Polisi.
216 Bapak.
217 Eksklusif
218 Bayar kesalahanmu
219 Tugas Amanda
220 Sesuai Pesanan
221 Siapkan Nama
222 Hoam...
223 Harus bahagia
224 Bicara serius
225 Pemecatan.
226 Bersyukur
227 Anak Asuh
228 Kemajuan.
229 Ke Luar Negeri
230 Pamitan
231 Bermanja.
232 Memegang kendali
233 Trik Binar.
234 Tidak Dibalas.
235 Bian
236 PHP
237 Malu
238 Nyebelin
239 Pinggir sungai
240 Selesai?
241 Tunggu
242 Mantan
243 Miss Atik
244 Rumah impian.
245 Istrimu
246 Menyatu
247 Serendah Itu?
248 Kandang Harimau
249 Tanda tangan
250 Suami Vs Istri
251 Menunggu Kabar
252 Kaget
253 Adil
254 Muka Tembok
255 Akal Bulus
256 Bonus
257 Keinginan Tuan Priangga
258 Pikir Nanti
259 Kebalikan
260 Tamat.
261 Sayonara
Episodes

Updated 261 Episodes

1
1. Seperti tahanan
2
2. Harapan
3
3. Kabur
4
4. Hidup Baru.
5
5. Teman Baru.
6
6. Istrinya pasti sangat cantik.
7
7. Mamiku Sakit
8
Intermesso
9
8. Kantor Pusat
10
9. Balapan.
11
10. Ragu.
12
11. Tekad Isyana
13
12. Sebuah Rencana.
14
13. Kehilangan Isyana.
15
14. Ayo Cerai.
16
15. Rencana 1
17
16. Mama Pulang
18
17. Perang dimulai.
19
18. Putus atau cerai?
20
19. Emosi.
21
20. Pupus.
22
21. Tidak diam diri
23
22. Gerebeg
24
23. Mika malu.
25
24. Putri Tersihir
26
25. Adnan terhasut
27
26. Balasan untuk Lana
28
27. Apa aku loser?
29
28. Hasutan
30
29. Aku Bersumpah.
31
30. Gembelll.
32
31. Cepat
33
32. Bomerang.
34
33. Mommy Ara
35
34. Identitas Isyana.
36
35. Beruntungnya...
37
36. Diabaikan.
38
37. Baru Sadar
39
38. Keputusan
40
39. Orang Tua Lana
41
40. Sumpah Ibu.
42
41. Doa Mommy Ara
43
42. Ketok Palu
44
43. Kapan Kamu Sadar Isyana
45
44. Jadi Wanita Berharga
46
45. Permintaan Nyonya Ara
47
46. Pupus
48
47. Bu Dini.
49
48. Bukan Cleaning Servis
50
49. Janji Bu Dini
51
50. Tidak Kenal
52
51. Harus dengan tujuan mulia.
53
52. Bertengkar hebat
54
53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi
55
54. Titip.
56
55. Kebakaran.
57
56. Mama mau ketemu
58
57. Omelet Sayur
59
58. Pertolongan.
60
59. Nikah Siri.
61
60. Saya Baru Bercerai 3 bulan ini
62
61. Besarkan anak ini
63
62. Buat Anakmu Bangga
64
63. Menang Bohay
65
64. Tidak Setuju
66
65. Putri Hak Binar
67
66. Dia sedang memilih jalan
68
67. Tetap Cari Ya Pah.
69
68. Where are you?
70
69. Sudah Siap.
71
70. Katakan
72
71. 5 Permintaan
73
72. Terkabul
74
73. Isyana kaget.
75
74. Ini Baru Orang Kaya
76
75. Itu si Gembel
77
76. Mobil jemputan.
78
77. Momy sedang tidur
79
78. Mommy Tidak Sakit Lagi
80
79. Kenal Akrab
81
80. Mulai bercabang
82
81. Aku Ikut Takziah Aja.
83
82. Apa itu anakku?"
84
83. Siapa Teteh sebenarnya?
85
84. Beda Istri Beda Rejeki
86
85. Biar Putri Kuat seperti tokoh Anime
87
86. Aku akan mengantarmu.
88
87. Atur Jadwal Kerja ke Kota B
89
88. Jangan kesana
90
89. Raih cita- citamu dulu.
91
90. Mau datang
92
91. Who Is Tante Bunga?
93
92. Merasa belum move on
94
93. Bagaimana mengajaknya?
95
94. Berapa Lama Move On?
96
95. Di depan Gerbang
97
96. Dia bergerak...
98
97. Nanti Tanya Daddy.
99
98. Mendadak ngatur.
100
99. Nyelonong.
101
100. Mengenang Istri
102
101. Kenapa Isyana di Situ?
103
102. Dosen Baru
104
103. Mamah Yang Bisa Lakukan
105
104. Masa naksir ob
106
105. Beli Skincare
107
106. Bu Wira lebih cerdik
108
107. Roti Untuk Putri
109
108. Suami itu apa sih?
110
109. Ambigu.
111
110. Kepercayaan Papa
112
111. Kejutan Mika
113
112. Nggak boleh lupa. Titik
114
113. Lana ingin hari ini
115
114. Kebetulan.
116
115. Cucuku
117
116. Bu Dini senang.
118
117. Suami Adalah.
119
118. Suami Itu menikah.
120
Majù Aja.
121
120. Misi
122
bukankah Kalian Sudah bercerai.
123
Emosi
124
Jawab Jujur ya.
125
Panggil Mommy.
126
Isyana Sekarang Kuliah
127
Diusir
128
Tugas Untuk Saka.
129
Bertemu
130
Provokasi
131
Dua Jemputan.
132
Nguping.
133
Gelang
134
Ingkar Janji
135
Kemana
136
Apa artinya Aku cemburu.
137
Jemput
138
Isyana sudah tahu
139
Sengaja.
140
Teteh Yang Sajikan
141
Modusin Balik.
142
Terong Belanda
143
Iyah.
144
Tidak Seperti Tukang Sayur
145
Mika!!!
146
Berubah bukan boneka
147
Mas Binar!
148
Jantungku mau lompat
149
Ada Perlu dengan Dina
150
Pelita.
151
Bu Wira mengadu.
152
Ganti Warna
153
Anak Nakal
154
Bakal Rindu
155
Mode Serius.
156
Cari Solusi
157
Binar melihatnya
158
Sindiran
159
Gudang Itu
160
kencan itu apa
161
Lembut
162
Mantap
163
Geram
164
Bukan anak Nakal
165
Tolong Papah
166
Asal Usul
167
Apa ini?
168
Dirigen.
169
Dimana Isyana.
170
Mika sehina itu
171
Isyana Takut
172
Berkedip
173
Laci
174
Akting bahaya
175
Bonus jadi Orang Gila
176
Mas Binar...
177
Pemberitahuan
178
Tunggu di luar
179
Isyana Bleng.
180
Balapan
181
final
182
Sudah lahir.
183
Bisa dibawa Pulang
184
Doa Uti
185
Siap
186
Akad Sah
187
Penjelasan- Intermesso
188
Bukan Mamahmu lagi
189
Dia Suamiku
190
BreastCare
191
Mas Sabar kok.
192
Drama
193
Balas dendam
194
Aduan ke Binar
195
Gerebek
196
Ditinggalkan
197
Tunggu Ya.
198
Siapa Adnan?
199
Kemana?
200
Buka Suara.
201
Pulang
202
Gantikan Dia
203
Bersamaku.
204
Kamarmu
205
Binar Nyebelin.
206
Maaf
207
Nggak ada solusi lain
208
Menang Putri
209
Taktik
210
Pemandangan.
211
Pulang ke Alamat asli.
212
Amanda
213
Ikhlas
214
Binar Tahu Alamatnya
215
Polisi.
216
Bapak.
217
Eksklusif
218
Bayar kesalahanmu
219
Tugas Amanda
220
Sesuai Pesanan
221
Siapkan Nama
222
Hoam...
223
Harus bahagia
224
Bicara serius
225
Pemecatan.
226
Bersyukur
227
Anak Asuh
228
Kemajuan.
229
Ke Luar Negeri
230
Pamitan
231
Bermanja.
232
Memegang kendali
233
Trik Binar.
234
Tidak Dibalas.
235
Bian
236
PHP
237
Malu
238
Nyebelin
239
Pinggir sungai
240
Selesai?
241
Tunggu
242
Mantan
243
Miss Atik
244
Rumah impian.
245
Istrimu
246
Menyatu
247
Serendah Itu?
248
Kandang Harimau
249
Tanda tangan
250
Suami Vs Istri
251
Menunggu Kabar
252
Kaget
253
Adil
254
Muka Tembok
255
Akal Bulus
256
Bonus
257
Keinginan Tuan Priangga
258
Pikir Nanti
259
Kebalikan
260
Tamat.
261
Sayonara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!