Hiroshi menarik kemeja Rey dari belakang lalu dia berbisik kecil;
"Jika kamu bercanda berlebihan, aku akan menyiksamu, memajangmu menjadi lukisan"
Ancam ketua gengs itu dengan tegas.
"Iyah, Tenang lah cong"
"Apa itu cong?" Tanya Hiroshi dengan pasrahnya, karena Rey suka mengucapkan bahasa-bahasa gaul yang tidak di mengerti oleh Hiroshi
"Cong itu bahasa gaulnya 'sahabat' "
"Oooh,!" (Mengangguk)
(Padahal Cong singkatan Bencong \= waria)
...
(Hiroshi bisa mulai lancar berkomunikasi bahasa Indonesia karena sering bicara dengan Rey.
Hiroshi menganggap Rey adalah gurunya dalam mengenal tentang Indonesia, baik itu belajar Bahasa, Budaya, makanan maupun yang lainnya.
Meskipun ajaran guru yang satu itu terkadang lari dari jalur, karena Rey suka dan sangat gemas melihat kejujuran Hiroshi, si sosok pria yang sangat serius.
Mungkin, Ceo Indonesia itu sudah tertular dengan virus kejahilan atasannya (Andre), bahkan sudah menjadi status akut.
Selain kocak dan cerdas, orang kepercayaan Andre itu bisa cepat menguasai bahasa, termasuk bahasa Jepang nya yang sudah lancar...
Jika ada kosakata baru dalam bahasa Indonesia, Hiroshi dengan otomatis langsung bertanya bahkan menulisnya di buku catatannya)
.........
........
Akhirnya langkah kaki keduanya berhenti tepat di hadapan Lien.
Rey pun menjulurkan tangannya...
"Halo! saya Rey Pramanan"
"Saya Lien, temannya kak Darling Hiroshi yah!" tebak Lien
"Apa😱?...Darling Hiroshi?" Tanya Rey begitu sangat terkejut.
Diam sejenak,
Tak berapa lama kemudian terdengar suara tertawa yang lepas.
"Wakakakkakak..ahahahahahaha...."
mendengar ucapan Lien! Rey pun tertawa terbahak-bahak serasa INGIN merayap-rayap di lantai...Dia merasa lucu karena Hiroshi tidak pernah bercanda dengan seorang wanita.
"Ehehehehehehe"...Hiroshi langsung cengengesan dan garuk-garuk kecil.
Sementara,
Isi kepala Lien hanya (??????????????^#€÷€÷÷^&÷€÷€(¥@₩@) dengan pikiran kacau, ingin segera pulang, tapi keduanya malah bahagia di atas penderitaannya.
"Potong berapa ekor gajah brou! Kasih nama baru 'Darling Hiroshi' "?
Ejek Rey kembali menertawainya dan terlihat sangat bahagia"
😃😃🤣😃🤣😃😅😃😆
"Diaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaamm..."
Jeritan Lien yang sangat kuat sekaligus menumpahkan kekesalannya, serasa Apartemen itu runtuh untuk yang kedua kalinya, Tempat Andre mengamuk histeris saat peristiwa masa lalu.
Sampai-sampai kedua pria itu ketakutan.
"Siapa pun nama kalian, aku tidak perduli. Aku mau pulang" Bentak Lien bangkit melangkahkan kakinya..
"E.....e.....e...(spontan Hiroshi menjegad Lien agar menghentikan langkahnya)...adik yang manis tenang yah!..." Jangan pergi disini saja dulu.
"Hiks..hiks.hiks..aku mau pulaang, orangtuaku pasti sudah khawatir " Rengek Lien sambil meneteskan air mata.
"Cup!...cup!...cup!...Jangan nangis yah! ada kakak di sini" kata Hiroshi sambil memeluk Lien dengan lembut dan membelai rambut halus gadis itu, seperti biasa ia menenangkan adik perempuannya.
Melihat hal itu...Rey pun geleng-geleng sambil berkata;
"Eeeeeeeeeeeeehhhh, dasar si tiang listrik. Kesempatan loh"
(Rey menyebut Hiroshi si tiang listrik karena sosok pria yang pendiam namun bisa menyengat)
......
.....
Lalu Rey pun kembali ke mejanya. Setelah mendengar bunyi telpon.
....
"Kamu sudah makan? "Tanya Hiroshi dengan lembut setelah melepas pelukannya
"Sudah..."
"Maaf, tadi hanya sekedar bercanda, agar kamu tidak terlihat takut,
Namaku yang sebenarnya adalah
Hiroshi Kienta" ucap lelaki itu dengan senyumnya yang manis.
Keduanya sempat berpandang-pandangan.
Lien hanya diam dengan raut wajah yang masih kusut.
"Ayo kita ngobrol di luar" Ajak Hiroshi ramah dan lembut agar Lien tidak panik dan terus-terusan minta pulang.
"Pergi dulu Brou"
Teriak Hiroshi dengan girangnya sambil melambaikan tangan kepada Rey dengan santai...dan mengejek Rey dengan segudang tumpukan laporannya.
(Ejekan yang menyerupai kartun spongbob squerpands)
Reflek Rey melempar pulpen seraya berkata pada Hiroshi
"Ooooi...kamvret! siapkan Laporan mu?"
Hiroshi tidak perduli, ia tetap melangkah cepat menuju pintu keluar.
("Ternyata cinta bisa mengubah segalanya...Mengubah si Hiroshi menjadi permen gula yang rasanya manis-manis merah jambu.
Jika si Bos sampai mengetahuinya, bakalan hancur dah" ucap Rey dalam hatinya)
..
..
...
Hiroshi benar-benar memanfaatkan waktu (quality time) bersama Lien, membawa tahanannya itu Nongkrong di Resto mewah area Apartemen, diringi alunan musik pop romantis..
...
...
((Aaaaakkkhhh!! Sempat-sempatnya bang oci kencan))
..
..
Dengan otomatis datanglah sang pelayan....
"Kamu mau minum apa?, pilih saja yang kamu suka?"
"Tidak usah kak, terima kasih" jawab Lien dengan wajah sendu
Hiroshi pun memilihkan minumannya, meskipun Lien menolak.
Setelah si pelayan pergi....
......
.....
Hiroshi mulai gugup dan bingung mau bicara apa.
"Kak kapan saya bisa pulang?"
("Duh! Itulagi yang dia tanya" ucap kesal Hiroshi dalam hati")
"Aku tidak tau harus bicara apa kepada orang tuaku" kata Lien dengan mimik wajah yang meringis.
"Bilang saja kamu lagi bersama teman" jawab Hiroshi santai.
Lien pun mulai diam.
(Lien tidak pernah berpikir jika bos gengs itu tertarik pada dirinya.
Ia tidak punya perasaan pada Hiroshi ataupun kecentilan genit seperti pada umumnya wanita yang pernah pria itu ajak jalan bersama.
Biasanya para wanita kaya yang di pilihkan Aldo begitu melihat Hiroshi langsung ingin di terkam bagai singa yang lapar...
Lien yang polos, pikiran dan keinginannya saat itu, bukanlah untuk menggoda pria, melainkan ingin segera cepat pulang)
"Kamu santai saja, tidak usah panik seperti itu, apa tujuanmu sampai bisa masuk ke dalam orang-orang jahat ini"
Lien pun menceritakan dengan jujur alasan mengapa ia tertarik meneriman pekerjaan yang menjebak dirinya. Sampai kehidupannya yang sulit. Lien juga menceritakan jika ia punya kakak yang suka memukul jika tidak di beri uang.
"Apa kakakmu tidak bekerja?" Tanya Hiroshi
"Tidak! dia pengangguran" Lien menutupi aib kakaknya si pecandu Narkoba.
("Ternyata dia sering terluka karena ulah kakaknya, kasihan! seorang kakak macam apa itu, gumam Hiroshi...")
dan pria itu ikut iba dengan kondisi Lien.
Keduanya menikmati malam yang indah sambil menikmati hidangan ringan yang enak. Makanan yang jarang di makan oleh Lien. Bukan karena tak sanggup membeli! namun, karena uangnya yang habis terkuras oleh si Jingmi.
Saat Lien memandang ke arah lain, Hiroshi tak ingin melewatkan pandangan dari wajah Lien yang manis dengan raut wajah ceria serta tatapan dalam yang penuh cinta
Tapi, terlihat jaim tersembunyi....
Ilustrasi contoh senyuman bang Oci ke Lien..
.
.
.
.
.
."Kamu suka dengan suasana seperti ini" tanya Hiroshi yang sudah kehabisan kata-kata.
Lien hanya mengangguk...
"kakak bekerja sebagai apa disini?" tanya Lien penasaran.
"Bukan siapa-siapa! hanya seorang pesuruh" jawab Hiroshi santai.
"Pesuruh? maksud kakak seperti pelayan?"
"Yaaah! kurang lebih lah seperti itu"
Hiroshi menyembunyikan Identitasnya kepada Lien. Pria itu ingin mengetahui seperti apa sikap gadis itu kepadanya, saat berteman dengan sosok pelayan.
....
.....
dua sejoli itu saling diam dan terlihat kaku, lalu berkata dalam hati masing-masing;
♡♡♡♡♡♡♡
"Seorang Pelayan tapi pakaiannya terlihat sangat mahal, apa dia berbohong lagi yah!, ah! siapa pun dia aku tidak perduli. Aku harus terlihat patuh saja agar bisa cepat pulang" (Lien)
........
........
"Bagaimana yah? caranya bisa menjadi pria humoris! agar wanita bisa tersenyum dan senang, ah! sebaiknya aku harus berguru lagi dengan Sensei Rey" (Hiroshi)
♡♡♡♡♡♡♡♡
...
...
...
.
.
.
.🕯VOTE 🕯LIKE🕯 STAR 5 🕯COMMENT🕯FOllOW🕯FAVORITE.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Sitiasmah
keliatan isi kepalanya Lien???????????
2021-10-29
0
quen
somplak nya udh mulai oleng
2021-10-08
0
Nia Chiu
wkwkwkwkwk babang Rey dijadiin sensei
2021-09-23
0