Part 12

🇸🇬🇸🇬

(Percakapan sudah di translet ke Bahasa Indonesia)

Di waktu yang sama saat Hiroshi menuju Apartemen.

Rumah sakit...

"Bagaimana kondisi kamu?" tanya Andre dengan teliti kepada seorang pasien wanita.

"Maafkan saya pak Eiji. Saya sudah tidak bisa di percaya untuk urusan acara besar dan penting ini" jawab Viona yang berwujud asli tanpa topeng.

(Viona memang benar salah satu bagian dari EO asal Singapura yang di percaya oleh JK Wijaya Group dalam menyelenggarakan Pertemuan besar berskala Internasional. Sekaligus menjadi Aliansi JK dalam bidang entertain dan marketing.

Viona merupakan anggota EO yang bertugas menempatkan 5 orang pelayan wanita untuk menghidangkan makanan dan minuman spesial, bagi para tamu penting. Namun skema yang ia bentuk, tidak lah menggunakan topeng.

Pihak lawan melakukan sabotase tersembunyi kepada Organisasi Event Organizer yang sebenarnya, dengan cara menyekap Viona asli di salah satu hotel tempat acara berlangsung, hal ini bertujuan untuk menjalankan misi mereka.

Kelima wanita pilihan Viona yang asli, di ganti dengan yang baru, termasuk Lien adalah pilihan viona yang palsu.

Andre di bantu oleh intel cybernya berhasil menemukan radar IMEI handphone Viona yang sempat ter-hachking oleh lawan mereka. Kecanggihan teknologi dan kecerdasan mereka, berhasil melacak kembali IMEI handphone, sehingga beradaan viona terdetekasi)

"Tidak apa-apa, saya bisa memahami.

Bisakah kamu menceritakan kronologis kejadian ini? Apakah kamu bisa mengenal salah satu dari gambar-gambar ini?"

Tanya Andre menunjukkan beberapa sketsa wajah yang di curigai kepada Viona.

...

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

"Pada pukul 05.00 pagi hari H, saya mulai berangkat menuju kantor terlebih dulu, sebelum ke lokasi acara dan jalan saat itu masih terlihat sepi.

Tiba-tiba! sedan kecil berwarna hitam, menubruk mobil saya dari belakang. Saya langsung turun, Seketika itu pula, saya merasakan seseorang telah memukul keras bagian tubuh saya dari belakang, sehingga membuat saya tidak sadarkan diri.

Saat saya terbangun, saya sudah di sebuah ruang kamar yang gelap, terikat dengan mulut di bungkam dan sudah di temukan oleh anggota bapak.

((Warning!! Di larang keras meniru adegan ini))

Hanya itu saja yang saya ingat pak! saya tidak mengenal seperti apa bentuk wajah-wajah mereka!"

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Mendengar hal itu Andre dan Aldo mengangguk-angguk tanda paham.

("Cukup cerdas dan sangat rapi" gumam Andre sedang berpikir keras mulai menggunakan sisa-sisa kejeniusannya dalam memecahkan sebuah kasus. Andre masih seorang Detektif handal di mata Aldo")

"Bagaimana menurut kamu ji?" Bisik Aldo kepada Andre

"Sebaiknya kita bicarakan ini saja di Apartemen"

....

"Apakah keselamatan saya terancam pak?" Tanya Viona yang mulai ketakutan.

"Percayakan kepada kami. Hal ini tidak akan terulang lagi" jawab Aldo

"Baiklah, terima kasih pak"

....

...

Semua biaya pengobatan Viona ditanggung oleh pihak JK Wijaya. Karena Viona merupakan korban dari orang-orang yang menjadi lawan 2 Presdir hebat itu...

....

....

Setelah berpamitan...

Akhirnya kedua kakak beradik itu pergi meninggalkan Viona yang tengah beristirahat di rumah sakit dan kembali ke Apartemen.

........

........

Percakapan Andre dan Aldo di dalam mobil menuju pulang...mereka hanya pergi berdua saja tanpa supir, kakak beradik itu terjun langsung mencari jejak-jejak lawan yang tidak bisa dianggap remeh.

"Trik ini seperti Dejavu, rapi tanpa bekas" ucap Andre

"Bukankah Kita sudah mendapatkan surat Eksekusi kematian Brest, mustahil jika dia hidup kembali" jawab Aldo

.....

keduanya terlihat berpikir keras dan perjalanan mobil yang melaju kencang.

........

Apartemen Andre

Gin dkk memasuki lokasi Apartemen khusus untuk para mereka. Sedangkan Hiroshi mengajak Lien ke Apartemen Andre...

Aldo dan Andre tidak terlihat disana, hanya ada Rey sedang mengerjakan laporan data JK.

"Krek" (suara pintu di buka)

terlihat Hiroshi dan Lien memasuki Apartemen yang cukup besar itu.

Saat masuk, Lien sedikit takjub dengan kemewahan suasana ruang Apartemen.

"Ayo masuk" pinta Hiroshi

Lien pun menurut saja, dengan berjalan perlahan lalu duduk di sofa.

....

....

Adik angkat Aldo itu bergerak menuju posisi keberadaan Rey dan langsung merangkulnya dengan hati yang senang sambil berkata;

"Bro! Dimana Bos kita"

Rey tidak menyadari jika partner kerjanya itu, membawa gadis yang selama ini ia cari;...

"Pergi ke rumah sakit"

"Untuk apa?"

"Nanti kamu juga akan mengetahuinya, bersiaplah menghadapi kemarahan Big bos" kata Rey fokus dengan leptopnya.

Hiroshi seakan-akan tidak perduli dengan himbauan Rey, karena hatinya sedang tertancap panah asmara.

"Lihat! Siapa yang kubawa" bisik Hiroshi sambil senyum-senyum di telinga Rey

"Siapa?"

"Lihat dulu" pinta Hiroshi menarik paksa dagu Rey ke arah Lien yang sedang terlihat lesu.

"Hah" (kaget tersentak),

Ka..kamu...membawa..Lien" (ucapan Rey yang gugup)

Sontak Hiroshi menutup mulut Rey dengan cepat.

"Sssssst, jangan keras-keras! Nanti, dia akan dengar"

.....

Keduanya pun bicara dengan berbisik-bisik layaknya Maling sedang berdiskusi

"Dimana kamu mendapatkannya? dan untuk apa kamu membawanya kesini, ini sedang dalam situasi gawat darurat

goublok! (Jitak kecil Rey pada kepala hiroshi)

Aku paham, kamu sedang jatuh cinta, tapi tolong jangan buat repot orang satu kampung,

Jika bos tahu hal ini, di akan sangat marah melihat kamu membawa gadis yang bukan pilihannya dan semakin menambah masalah" kata Rey dengan nada suara menekan.

....

Hiroshi pun menceritakannya dengan sempurna...bagaimana awal pertemuannya dengan Lien Hua

...

"What's😲" Rey semakin terkejut bercampur kasihan.

"Dia ingin sekali pulang, tapi itu terlalu berbahaya" kata Hiroshi

....

...

Rey terpaksa menunda laporannya...

keduanya berjalan dengan cool, mendekati Lien yang kala itu terlihat bingung untuk mencari alasan,

Bagaimana caranya ia memberi kabar kepada orang tuanya...sementara hari semakin malam...

.

.

.

.

.🕯VOTE 🕯LIKE🕯 STAR 5 🕯COMMENT🕯FOllOW🕯FAVORITE.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***