Part 8

🇸🇬🇸🇬

(percakapan sudah di translet ke bahasa Indonesia)

....

....

Hari H itu pun sudah tiba. Aldo dan Andre serta kedua CEO itu tampak sibuk dengan segala persiapan-persiapan yang sudah di susun sempurna. Mereka menggunakan pakaian yang rapi dalam balutan jas mewah. Terlihat sangat tampan dan berwibawa.

Hiroshi hanya membawa 15 orang anggota gangsternya dari Jepang, sebagai persiapan keamanan saja. Belajar dari kesalahan masa lalu dan tidak ingin masuk ke dalam lubang yang sama.

Terlihat Hiroshi Kienta sedang memandu dan memberikan arahan-arahan (briefing intern) sesaat sebelum berangkat, hal-hal apa saja yang akan di lakukan mereka jika terjadi peristiwa yang tidak terduga.

○○○○

Sepenggal dari kata terakhir Hiroshi;

"Patroli, kecepatan, serta tanggap dalam membaca suasana yang mencurigakan adalah hal yang sangat penting untuk kalian lakukan. Jangan pernah lengah sedikitpun, meski kita memiliki pertahanan yang sempurna. Ingat! lawan selalu menggunakan sisa waktu terakhir untuk menghancurkan kita, Karena itu adalah GOLDEN TIME,

Mengerti" Suara keras Hiroshi dengan tegas.

"Siap Bos" jawab mereka serentak.

"okey, thank you

.....

Pimpinan gangster itu pun meninggalkan ruang pertemuan mereka dengan langkahnya yang cepat.

....

Masing-masing dari para gangster sudah di lengkapi alat komunikasi di telinga yang wajib tersambung dengan Hiroshi, karena Aldo dan Andre sudah menyerahkan semuanya kepada orang kepercayannya itu. Mereka juga menggunakan pakaian yang rapi dengan dasi dan jas hitam

....

....

"Bagaimana persiapan kamu?" tanya Aldo

"Semua terkendali Bos" jawab Hiroshi.

"Bagus"

....

....

Setelah semua selesai,

Mereka pun berangkat ke lokasi yang sudah di siapkan dengan berbondong-bondong.

Hiroshi dan Rey tetap mengawal kedua atasannya itu.

Aldo dan Andre duduk dibelakang, Rey sebagai supir, dan Hiroshi sebagai pengawal gardang depan.

......

......

......

🎥🎥

Di lokasi yang sama..

Hari itu, Lien Hua terlihat sudah bangun pagi-pagi sekali, membantu ibu dan ayahnya, memilah sayuran dan buah.

Kondisi Wee yang sudah membaik. Sosok ayah itu pun bisa menemani istrinya berdagang.

Saat kedua orang tuanya sudah pergi, Lien pun berangkat dari rumah bukan menuju klinik seperti biasa, Melainkan ke tempat kantor Event Organizer (EO).

Gadis polos itu begitu terlihat bersemangat dan bergembira. Ia sudah membuat rencana apa-apa saja yang akan di beli setelah mendapat uang 1 juta (SDR).

Sampai di lokasi kantor EO, terlihat ada 4 orang gadis yang sudah hadir disana, mereka memiliki poster tinggi dan berat badan yang sama dengan Lien. Usia mereka juga sama terlihat masih sangat muda.

Ke lima gadis itu di berikan arahan apa-apa saja yang mereka akan lakukan.

Setelah para gadis itu mengerti, mereka lalu di berikan pakaian yang bagus dan make over yang terbaik tentunya.

Mengubah penampilan gadis biasa menjadi luar biasa. layaknya seperti gadis kembar lima.

Lien tampak sangat cantik dan mempesona, karena wajah gadis itu jarang sekali terkena oleh polesan make up.

"Ok ladies, semua sudah stand by, sekarang kalian semua harus memakai topeng ini, okey" ucap Viona dengan centilnya

(Gambar Topeng hanyalah ilustrasi)



("Topeng, kenapa harus pakai topeng yah, aduuh! tiba-tiba perasaanku tidak enak, ada apa yah, ah! Sudahlah, ini hanya sehari saja, gumam Lien)

Yun memakaikan topeng satu per satu kepada para kelima wanita itu dengan bagus dan terlihat semakin menawan.

Karena penasaran, Lien adalah gadis yang suka bertanya.

"Maaf kak. Mengapa kami semua harus pakai topeng?"

"Ini adalah acara Event meeting yang cukup bergengi se-Asia. Jadi kami menampilkan sesuatu yang terlihat Elegan" ucap Yuna menjelaskan dengan santai.

"Ouh! Begitu" ucap Lien.

Setelah selesai...

Kelima gadis muda itu pun, di bawa menuju lokasi.

......

......

🏛🏛

Pukul 09.00 pagi waktu singapura.

Gedung Convention Hotel.

Lokasi tempat yang mewah dan berkelas di isi oleh para pebisnis muda dan tua berkumpul menjadi satu.

Mereka semua memakai pakain yang rapi dengan jas terbaik masing-masing.

Terlihat berkelompok dalam satu meja.

...

...

Acara berlangsung meriah, mulai dari penjelasan yang diberikan oleh Presdir Eiji dan Ichiro. Prihal Demo misi dan visi Jk Wijaya Group hari ini dan masa depan serta kata-kata dari perwakilan Aliansi Bisnis.

Di meriahkan dengan group musik ternama. Lucky draw. Penyerahan bunga dan dokumen sebagai bentuk kerja sama serta simbol gunting pita, dsb...

...

Dalam berlangsungnya acara, para gangster itu terus melakukan patroli ketat, detail dari berbagai sudut ruang, terus memberikan laporan keadaan suasana acara kepada Hiroshi. tidak boleh tergoda dengan bicara santai kepada wanita atau hal lain.

...

...

Saat tiba waktu istirahat.

Para pebisnis itu disana mulai ngobrol dengan satu sama lain dengan asyik, sesekali terlihat diantaranya tertawa-tawa kecil.

Pelayan mulai menghidangkan menu-menu spesial pada meja orang-orang penting disana.

Lien dkk mulai menjalankan tugas yang sudah di berikan.

Setelah melihat-lihat acara mulai dari awal, Lien baru menyadari sambil berkata;

("Ini kan pasien penting bernama EIJI itu. Wah ternyata benar-benar pengusaha kaya", gumamnya berkata)

....

....

Hiroshi terus siaga dan tidak ingin larut dalam suasana tenang, meskipun dia terlihat santai. Pikiran dan matanya tetap liar serta akan cepat bertindak jika ada laporan mencurigakan yang datang.

Sementara Rey juga ikut siaga, namun sayangnya CEO asal Indonesia itu hanya siaga di hadapan hamparan makanan di atas meja. Ia bingung target mana yang akan di makan terlebih dahulu. Warga +62 itu menganggap bahwa semuanya baik-baik saja....

sekian lama acara sudah berlangsung, Hiroshi tidak menyadari, Jika ia satu lokasi tempat dengan gadis yang selama ini dicari.

.

.

.

.

.

.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***