Part 17

Kazuo dkk pun langsung bergerak dengan cepat menggunakan 1 mobil sedan hitam, satu lagi menggunakan sepeda motor, trik untuk menghadapi musuh jika terjadi sesuatu. Sepeda motor di harapkan bisa lolos dengan cepat.

Tak lama kemudian, mereka pun sampai di rumah wee sesuai alamat yang di berikan.

para gangster itu mengetuk pintu rumah orang tua Lien dengan lembut.

"Tok...tok...tok..."

Begitu pintu terbuka. Dengan keahlian sangat cepat, Ayah dan ibu Lien langsung di sergap tanpa suara, di bawa ke mobil. Suasana malam yang sudah terlihat sepi membuat aksi Kazuo dkk menjadi sempurna.

Setelah menempuh perjalanan, Kazuo berhasil membawa orang tua Lien menuju Apartemen Aldo.

Singkat cerita,

Wee dan Mahia sudah di dalam ruangan khusus bersama Lien yang sudah sadarkan diri.

Ada Aldo, Andre dan Hiroshi juga dalam satu ruangan.

Posisi Hiroshi berdiri menyandar ke dinding di belakang Aldo. Sosok yang mengawal pembicaraan itu dan harus stand by jika hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

...

Aldo menceritakan kronolgis kejadian dengan detail, bahwa Lien terjaring dalam organisasi gelap yang ingin mencelakakan dirinya.

Mendengar hal itu Mahia hanya bisa menangis meratap.

"Lepaskan kami Tuan, kami ini orang susah! Anak saya ini sangat baik, saya yakin bukan dia yang melakukannya, hiks...hiks...hiks," tangisan Mahia di hadapan para pria-pria tangguh itu.

"Jika memang kalian ingin cepat selesai. Coba katakan bagaimana bisa anak kalian terjaring dalam mafia hitam," kata Aldo

Spontan Hiroshi berbisik kepada Aldo.

《"Bos, mereka bertiga tidak mengetahui tentang masalah ini. Lien hanya dijadikan korban karena tergiur 1 juta sdr. Tentu mereka tidak akan mengerti dengan pertanyaan itu bos!"

"Apa kau sudah menyelidikinya," tanya Aldo pada orang kepercayaannya itu

"Sudah bos."》

"Tolong lepaskan kami tuan, saya mohon, anak saya ini prilakunya baik sekali, hatinya tulus, tidak pernah melakukan kejahatan apapun, apalagi sampai mencelakakan orang lain, sedangkan ia adalah seorang perawat, saya bisa menjadi jaminannya" pinta Wee dengan mata berkaca-kaca penuh harap.

Aldo pun tertegun.

"Sepertinya mereka tidak bohong kak, raut wajah kesedihan yang natural" bisik Andre pada Aldo.

"Mmm...Begini ibu, pak, kami tidak bisa melepaskan Lien atau pun pulang seperti biasa ke rumah, karena bahaya sedang mengintainya," kata Aldo dengan tegas.

Mendengar hal itu wee, Mahia dan Lien semakin gusar.

"Jika kalian sayang pada putri kalian, tolong biarkan ia ikut dengan kami.

Kami juga butuh Lien untung memancing indentitas lawan, dan saya yang jamin keselamatan Lien tetap aman," ucap Aldo.

"Tapi sampai berapa lama tuan," tanya Mahia khawatir dengan bibir bergetar.

"kami akan kabarin, sampai masalah ini bisa di selesaikan," jawab Andre.

(Aldo dan Andre sepakat untuk menggunakan Lien sebagai umpan musuh)

Wee sekeluarga menunjukkan wajah lesu, meringis.

Mata tajam Hiroshi dengan serius dan diam-diam memandangi wajah meringis Lien, Meski dalam hatinya ada rasa bahagia tak terlihat.

....

....

((Bang oci ah! Senyum-senyum di tahan lagi, 😆 jijai deh!))

...

...

"Atau begini saja. Anggap saja Lien bekerja dengan kami. kami akan menggajinya, bagaimana?" kata Andre dengan cepat.

Mahia dan wee pun pandang-pandangan dengan raut wajah kesedihan namun tak punya pilihan. Demi keselamatan putri mereka, akhirnya sepasang suami istri itu dengan berat hati melepas Lien.

Sekilas nafas wee sedikit sesak,..."Haaaaah...."

"Ayah," panggil Lien sangat khawatir.

"Ada apa pak," tanya Aldo si pria bengis namun sangat perduli.

"Tidak apa-apa," kata wee.

Andre yang memperhatikan raut wajah wee penuh dengan beban.

"Apa bapak ada riwayat penyakit," tanya Andre serius.

"Yah! saya ada riwayat Asma" Jawab Wee.

Tiba-tiba Lien berdiri sambil menangis, ngamuk besar dan melampiaskan unek-unek yang terpendam, sambil menjerit histeris dengan berkata-kata;

"Kalian tau tidak! aku ini di jebaaaaak. Aku ini di tipuuuuuuuuuuuuu. Aku di iming-imingi dengan 1 juta sdr, semua itu terpaksa aku lakukaaaaan agar ayahku bisa sembuuuuh..hiks...hiks...hiks...."

Serta maki-makian yang terucap dari mulut Lien untuk orang yang merekrutnya (Viona)

Mahia dengan sigap menutup mulut putrinya itu dan memaksanya untuk duduk dengan tenang.

mereka yang disana reflek menutup rapat telinga mendengar jeritan Lien yang melengking tinggi dan mereka juga sempat terbengong melihat tingkah Lien yang tak terduga, terlihat begitu puas membuang rasa kesalnya.

"Hehehehe😁" tawa Andre cengengesan sambil berkata dalam hatinya.

("Wanita sekali ngamuk mengerikan, Kog jadi ingat si bebeb Indah yah! diam-diam juga bawel")

.....

.....

"Adik yang manis, tenang yah! saya akan menanggung pengobatan ayah kamu," kata Aldo.

"Tidak usah Tuan! terima kasih" kata wee

"Tidak apa-apa pak! saya mengerti perasaan kalian," jawab Aldo dengan cepat.

Wee dan keluarga terharu dengan kebaikan Aldo, mereka sempat berpikir ketiga pria itu adalah pria yang kejam.

...

...

(Mungkin Aldo merasa, bagimana jika Lien adalah mayumi)

Akhirnya wee dan keluarga sepakat untuk menyerahkan Lien kepada Aldo dan Andre.

.....

"Oshi?" Panggil Aldo.

"Siap Bos,"

"Bawa Lien ke kamar, mulai hari ini, kamu harus menjaga keamanan nyawa Lien" kata Aldo di depan Wee dan Mahia agar mereka percaya jika anaknya akan tetap di lindungi.

"Siap Bos," jawab Cepat Hiroshi.

Hiroshi pun membawa Lien ke kamar.

Sebelum bergerak ketiganya berpelukan haru.

"Tetap semangat yah sayang, Ayah dan mama baik-baik saja tidak perlu kamu khawatirkan" kata Wee mengelus rambut Lien.

Begitu juga dengan Mahia, sang bunda menciumi dahi dan pipi Lien. wanita paru baya itu paham betul perjuangan serta kekuatan cinta Lien yang amat besar untuk mereka.

Gadis itu hanya mengangguk disertai lelehan deras airmatanya.

keluarga kecil itu pun akhirnya berpisah.

Lien pergi bersama Hiroshi.

Sedangkan Aldo dan Andre mengantarkan Wee dan Mahia menuju pintu keluar.

...

...

Aldo memerintahkan anggotanya untuk mengawal mereka sampai tujuan dengan selamat.

"kami tanamkan rasa kepercayaan kami untuk Tuan, mohon jangan disalah gunakan, jika terjadi apa-apa pada Lien, tolong secepatnya hubungi kami," kata wee selaku ayah yang mencemaskan putrinya.

"Baik pak!" Jawab Aldo dengan senyumnya.

....

Wee dan keluarga dengan pengawalan ketat dari gangster itu keluar dari Apartemen milik Andre.

.....

.....

Terlihat Andre masih terus berpikir.

"Bagaimana pendapatmu," tanya Aldo

"Sampai detik ini yang membuat aku masih penasaran adalah? Mengapa mereka (pihak lawan) memilih Lien sebagai korbannya, padahal keluarganya bahkan gadis itu sendiri tidak tau jika dia sedang masuk dalam prangkap jebakan?" Tanya Aldo.

"Hmmmm, apa mungkin hanya secara kebetulan" ekspresi Aldo juga ikut berpikir keras.

"Aku rasa tidak! menukar nyawa dengan 1 juta sdr, sungguh terlalu kecil" Jawab Andre.

....

....

[Seluruh jaringan intel cyber Aldo dan Andre jepang-indonesia di kerahkan untuk mencari tau tentang informasi kecil yang di berikan oleh Gin serta indentitas lengkap keluarga Wee]

...

🕯VOTE 🕯LIKE🕯 STAR 5 🕯COMMENT🕯FOllOW🕯FAVORITE.

Terpopuler

Comments

Rita Jefri

Rita Jefri

kayanya si brest masih hidup deh apa kematiannya di manipulasi trus di buat surat kematian palsu untuk meyakinkan pihak musuh

2021-10-05

0

Shakila Rassya Azahra

Shakila Rassya Azahra

bang oci seneng buanget tu di petintahkan slalu mengawasi lien memang itu yg dia inginkan 😉😁😁😁

2021-09-20

0

Khayranindy

Khayranindy

wah bang oci kegirangan tuh...
bahagia diatas tangisan org lain...🤭

2021-09-15

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!