🇸🇬🇸🇬
Percakapan sudah di translet ke bahasa indonesia
"Bisakah kah kau diam," kata Aldo dengan tegas menantang Hiroshi sekaligus memotong pembicaraan pimpinan Gangster itu secara cepat.
Terlihat raut wajah Lien yang menggigil hebat karena ketakutan yang luar biasa, gadis muda polos yang tidak mengerti duduk letak permasalahannya dengan pasti.
Dia hanya bisa menangis ketakutan.
"Hiks...hiks...hiks...Hiks...."
Terlihat Aldo segera ingin melepas peluru panas itu tepat di dahi Lien.
Tiba-tiba,
Dengan kecepatan kilat, Hiroshi nekat menendang tangan Aldo hingga pistolnya terjatuh.
"Bruk"....(suara senjata api yang terlempar)
"Bukankah kakak mengajarkan kepadaku sebuah nyawa itu sangat berarti dan tidak boleh salah dalam melangkah," ucap Hiroshi tegas kepada Aldo.
"Eeeeeeeeeeeh!" Teriak Aldo marah besar dan menonjok keras area wajah Hiroshi. Namun adik angkatnya itu tidak memberikan perlawanan sama sekali sehingga pukulan keras Aldo menghantam wajah Hiroshi hingga lebam.
《Dulu Aldo dan Andre juga sering bertarung untuk mendapatkan pendapat masing-masing》
(Melihat kegaduhan itu. Andre sigap langsung menarik Aldo)
"Kak! Tenanglah, mengapa kamu menjadi sangat ceroboh seperti ini, Hiroshi benar! kita jangan sampai salah langkah," Bentak keras Andre pada kakaknya itu dengan tujuan menenangkan jiwa yang gusar dari diri Aldo.
(Karena suami Ayu Sadana itu terlihat sangat panik menghadapi masalah yang ada. Apalagi ia mulai gentar saat isu kekuatan Brest hidup kembali.
Dia sosok lawan yang sangat kuat, trik perlawanannya sulit di tebak)
"Mungkin! gadis ini bisa menjadi petunjuk kita," kata Andre dengan nada mulai reda.
Tak berapa lama, terdengar suara,
"Gubrak"
Karena kegaduhan itu, Lien langsung pingsan tergeletak lemas tak berdaya dan hanya bisa mendegar suara-suara samaran yang terdengar di telinganya....
Seketika itu pula, semua perhatian mereka beralih kepada Lien. Wanita itu, kemudian di bopong masuk kedalam kamar.
........
........
Pertengkaran pun akhirnya selesai, sebelum Eksekusi kematian Gin. Si pengkhianat di paksa keras oleh Hiroshi untuk menceritakan kronologisnya kepada Aldo dkk.
Gin mengaku disuruh oleh seseorang yang tidak ingin menampilkan wajahnya. Gin tertarik dengan sejumlah uang dan kemewahan yang di tawarkan oleh pihak lawan, ia hanya bisa memberikan penjelasan yang kurang jelas dan menjengkelkan Aldo.
"Aaarrggg!!!, Habisi saja si Bre*gs*k itu, tidak ada lagi gunanya dia hidup, aku tidak mengerti apa yang ia katakan," Perintah Aldo.
(Saat pencarian (audisi) gangster, Aldo sudah mengeluarkan peraturan yang wajib disetujui oleh calon gangster, mereka juga harus mau menerima kematian jika tersangka menjadi pengkhianat, karena Aldo sudah memberikan gaji serta kemewahan lainnya untuk masing-masing anggota gangsnya itu, peraturan itu sudah berlaku sejak dahulu)
.....
Gin membantu proses pelancaran aksi pasukan lawan mulai dari awal sampai dengan keberangkatan musuh untuk melarikan diri.
Kazuo melihat seseorang memasukkan taburan racun ke minuman Aldo. Gin sangat cepat menyadari salah satu anģgota Hiroshi sudah mengetahui aksi jahat pihak lawan.
Mantan wakil ketua gengs itu pun terlihat panik dan langsung memberitahu Hiroshi agar jejaknya tidak terbaca, ia juga memberi kabar kepada lawan, supaya mereka segera meninggalkan tempat, karena aksi telah diketahui.
Gin juga menelpon Andre. Seolah-olah semua adalah scenario atau drama Gin yang merubah dirinya menjadi Hero dalam kasus itu, sayangnya semua bisa terbaca oleh Andre dan cerita berubah menjadi sad ending.
Nada suara Gin yang seolah-olah bergetar dan sangat lancar menjelaskannya membuat Andre si super cerdas yakin bahwa Gin adalah si pengkhianat yang membantu mulusnya aksi lawan. Andre sangat paham bahkan ia tidak lupa dengan ciri-ciri pengkhianat, seraya berkata;
["Si Pengkhianat itu selalu Akan Melangkah dengan cepat! Diam tanpa suara, tapi sayang aku bisa mengalahkan kecepatannya, Diam tanpa suara juga"]
Andre memiliki prinsip,
Jika aku memiliki 10 peluru, 9 akan ku ditancapkan di tubuh pengkhianat dan hanya 1 untuk lawan (Jendral Soedirman)
........
.........
Aldo dan Andre keluar dari ruang khusus (Interogasi Gin) sementara Lien masih dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Kedua kakak beradik itu duduk bersama di ruang tamu sambil menghisap rokok.
"Sejak kematian Ayah! Entah mengapa mentalku sungguh lemah, tidak seperti dulu, seolah-olah ada ketakutan besar dalam pikiran ini terhadap perlindungan keluarga yang tidak bisa ku pegang.
Hal yang tidak aku miliki dari sosok ayah adalah jiwa tangguhnya yang bisa bertahan dalam kondisi apapun.
Sangat sulit berdiri ketika sang Raja telah pergi," ucap Aldo sambil me-lap dahinya.
"Jika kota Singapura ini tidak bisa menjadi lahan kita, aku tidak masalah" jawab Andre.
"Itu bukanlah hal utama saat ini,
aku lebih memikirkan masa depan Shinji, Mayumi, Asuka dan keluargamu, agar kita bisa menjalani kehidupan yang baik-baik saja serta normal seperti kehidupan orang lain, Dan hanya itu yang diinginkan Asuka"
"Saat ini mundur bukanlah pilihan dan menyalahkan bukan juga solusi.
Kakak tidak sendiri, kita bisa menghadapi ini jika bersama-sama, lawan kita juga belum tau seperti apa kekuatan mereka. jadi tidak usah takut dan jangan gentar" jawab Andre menyemangati kakaknya.
"Aku tidak akan bisa berpikir lebih baik tanpa kau dan ayah (alm)"
Andre juga merasakan apa yang dirasakan oleh Aldo, namun ia berusaha tegar, menyemangati kakaknya dan lebih memendam rasa bayang-bayang akan adanya pembalasan. Sejak berkeluarga dan kehilangan Ayah, jiwa keduanya tak lagi kokoh semasa zamannya, seolah-olah kematian bukanlah hal yang di takuti.
....
....
"Tlilit....tliiit....tlilit..."
Bunyi ponsel Lien terdengar keras memecah suasana ruang yang hening sehingga mengalihkan pandangan Andre dan Aldo.
Aldo lalu berjalan mendapati ponsel Lien.
Terlihat di ponsel panggilan dari 'mama'
Karena penasaran, Aldo menerima panggilan orang tua Lien.
"Hallo, Lieeen, ini sudah terlalu malam! pulang lah nak. Kami sangat khawatir" Kata Mahia yang langsung saja berbicara.
"Oh! Selamat malam Ibu?" Sambut Aldo ramah.
"Siapa kamu, mengapa kamu yang mengangkat telpon anak saya, dimana Lien?" Bentak Mahia dengan keras. wanita paru baya itu begitu terkejut saat mendengar suara pria dari ponsel anak gadisnya.
"Maaf ibu, perkenalkan nama saya Ichiro, teman Lien. Saya menemukan Lien, pingsan di tengah jalan, tolong beritahu kami dimana alamat rumah ibu, agar kami bisa mengantarkan putri ibu sampai dirumah" kata Aldo dengan santai.
"Apaaah! Pingsan? kamu benaran kan nak?, ini bukan tipuan?" Tanya mahia mulai gusar.
"Beneran ibu" jawab Aldo cepat.
Tanpa pikir panjang dengan rasa cemas yang dalam Mahia langsung mengirimkan alamat rumahnya.
.....
.....
"Apa rencanamu kak??" tanya Andre.
"Lihat saja nanti,"
kata Aldo sambil menelpon Kazuo yang tengah berada di ruang khusus bersama Hiroshi.
Aldo pun memerintahkan anggotanya untuk menuju lokasi rumah orangtua Lien..
...
...
Jangan lupa👇
🕯VOTE 🕯LIKE🕯 STAR 5 🕯COMMENT🕯FOllOW🕯FAVORITE.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Khayranindy
emosi takut perasaanku campur aduk Thor....
2021-09-15
0
Salvyna T. M
seru takut penasaran bercampur aduk
2021-01-23
2
Woelan Pradipta
menguras esmosi
2020-08-16
6