Singapura 🇸🇬🇸🇬
(Percakapan di ubah ke bhs. Indonesia)
.....
Di belahan Bumi Asia lainnya, ada sebuah cerita kehidupan, seorang gadis bernama Lien Hua berusia 21-22 tahun dengan paras yang menarik, tinggi 167 cm.
Wanita yang di asuh oleh orang tua angkatnya dari sejak ia lahir. Memiliki kekuatan cinta yang tidak kalah dengan Indah Shakila...
.....
.....
Sebuah Rumah Sederhana.
Terlihat,
Pria berusia 29 tahun yang sedang merasakan rasa candu Narkotika (sakau) sedang mencakar-cakar isi lemari...
"Ennaaah, ini dia yang ku cari" (celengan plastik)
Melihat kejadian itu sang adik berlari menghampiri kakaknya bernama
Jingmi Yaw yang sudah berhari-hari tidak pulang.
"Jangan kak, jangan...ini tabungan Lien untuk obat Ayah...hiks...hiks...hiks...hiks..."
(Menangis dan memohon)
"Diam kamu!...(Hardik Jingmi)....
kamu itu hanyalah anak terbuang, orangtua ku bukanlah orangtua kandung mu dan aku perlu uang ini untuk membeli barang yang ku suka,
Hahaha, Adik Manisku Anggap saja ini bayaran upah karena sudah tinggal gratis di rumah ini....paham yah"
Ucap Pria itu lalu keluar dari kamar Lien dan menuju pintu utama serta hendak melangkah pergi.
Sang ibu sedang berada di pasar.
"Kakak...(berlari, mengejar)..kak..kak...
Jangan kak..." brontak Lien sambil berusaha menarik celengannya kembali...
"aaaaaakkkkhh (Jingmi hendak memukul Lien)
"Jingmi (Bentak keras sang Ayah yang sedang sakit memaksakan diri keluar dari kamarnya karena mendengar kegaduhan yang entah sudah berapa kali di lakukan oleh Jingmi dirumah itu)
"Apa lagi yang akan kau ambil dari rumah ini, aaaaaaaaak, dasar anak *******, tidak berguna (Teriak Wee geram, hendak memukul anak laki-lakinya itu dengan tubuh yang bergetar)
Dengan cepat Jingmi langsung menolak ayahnya hingga terduduk
"Ayaaaah" Jerit Lien menolong wee
"Dasar Laki-laki peot, kau yang tidak berguna, karena kau miskin, aku anak kandungmu tidak bisa hidup dengan layak. Dan kau lebih menyayangi perempuan ***** ini (mentoyor kepala Lien hingga tubuhnya tertolak)
Kalian semua menyebalkan!" teriak pria muda itu dan pergi meninggalkan rumah dengan kendaran bermotornya..
Jingmi Yaw adalah anak satu-satunya dari pasangan Wee Yaw dan Mahia. Kelakuannya yang nakal menjerat Jingmi masuk kedunia narkotika.
Jingmi kerap memukuli Lien, jika gadis itu tidak memberikan uang kepada kakaknya atau mengamuk di dalam rumah yang menyebabkan kegaduhan sampai terdengar kepada tetangga sekitar.
...
Jingmi jarang pulang kerumah orang tuanya, saat pulang dia hanya meminta paksa sejumlah uang atau mengambil barang yang bisa di jual, termasuk pakaian-pakaian Lien yang bagus.
Sampai-sampai harta dan tabungan Lien, Wee dan Mahia pun ikut terkuras habis.
lelaki itu sudah sangat candu dengan obat-obatan terlarang,
Sosok ayah itu sudah berkali-kali mengusir anak laki-lakinya pergi dari rumahnya.
Melihat tingkah laku anak kandungnya, Wee kerap sakit-sakitan, tak mampu lagi bekerja menjadi karyawan di sebuah Perusahaan, hingga Wee dan Mahia memutuskan berdagang sayur mayur dan buah di pasar tradisional.
Lien hua sangat menyayangi Wee dan Mahia, merawat dengan ikhlas sampai dia sering bolos bekerja meskipun Lien sudah mengetahui bahwa mereka bukanlah orang tua kandungnya.
........
........
Lien memapah sekuat tenaga Wee yang terlihat lebih tua dari usianya akibat tekanan batin memikirkan Jingmi.
"Uhukk..uhukk..uhukkk" (suara batuk Wee)
"Nanti sore, engkau bantu ibu di pasar yah nak" pinta Ayah lembut.
"Iyah ayah, ini minum obat dulu"
Setelah minum obat. Wee bersandar di sebuah bantal yang kusut..
Tiba...tiba...lelaki itu menangis tersedu-sedu...
"Hiks..hiks..hikss...sungguh kejam kau Jingmi, tega sekali kau menyiksa kami seperti ini...hiks...hiks...hiks...
kenapa kau menyimpan uang di lemari itu liieeeeen (kesal),
anak itu tidak tau bagaimana lelahnya bekerja, pulang-pulang bisanya tinggal minta uang"
"Sudahlah ayah, tidak usah di pikirkan lagi, yang penting ayah sehat" kata Lien menenangkan pikiran Wee.
Lien memberikan resep yang mengandung obat tidur. Hingga pria itu tertidur dalam tangisannya dan bisa melupakan sejenak masalah yang ada.
......
......
.....
Saat Wee dalam sakit, Lien terpaksa menggantikan ayahnya untuk membantu Mahia.
Pukul 04.00 waktu setempat, pagi-pagi sekali,
Gadis itu sudah bergegas bangun memilah sayur dan buah segar yang sebelumnya sudah di antar oleh para petani, Lalu akan di jual ke pasar Tradisional menggunakan kereta barang.
Setelah itu dia pulang naik angkutan umum untuk pergi bekerja.
...
Kehidupan Ekonomi Lien jauh lebih baik dari pada Indah, gajinya pun lumayan besar, hanya saja kakak tirinya itu menjadi duri dalam daging bagi mereka.
....
Jingmi selalu cemburu pada Lien padahal Wee dan Mahia berusaha tidak membedakan keduanya,
Hanya saja Wee dan Mahia sudah menganggap Lien sebagai anak kandung mereka dan terkadang tanpa sadar memuji dan mengungkapkan rasa sayang penuh serta bangganya kepada Lien di depan Jingmi kerena, Wee sering di panggil ke sekolah Lien untuk pemberian, piagam, piala, serta sejumlah uang (Beasiswa untuk anak-anak cerdas) dari hasil prestasi yang di raih oleh Lien.
Justru tingkah laku Lien berbanding terbalik dengan Anak kandungnya.
Wee juga sering di panggil ke sekolah Jingmi namun bukan karena sebuah prestasi melainkan teguran dengan catatan prilaku paling buruk di sekolah, membuat sosok ayah itu malu setengah mati dan terpaksa berjalan dengan menundukkan kepalanya. Wee kesal dan kerap memukuli Jingmi.
Lien gadis yang pintar, memiliki IQ tinggi karena berasal dari gen Brest,
Mampu menguasai 3 bahasa dengan Cepat; Bahasa inggris, Mandarin, Indonesia (Melayu).
Keterpaksaan Uang, Wee dan Mahia tidak berani menghantarkan Lien kepada Pendidikan Kedokteran, meskipun gadis itu mampu secara kecerdasaan.
Lien salah satu Perawat terbaik hingga ia terpilih menjadi salah satu karyawan perawat yang bekerja di Rumah Sakit paling TOP di kota Singapura tempat Andre di Rawat..
Didikan moral yang bagus membentuk Lien menjadi gadis yang baik meskipun ia terlahir dari seorang Mafia.
.....
.....
Terkadang wee memaksakan diri untuk membantu istrinya demi untuk menyambung hidup.
....
...
Suatu malam Mahia mengintip Lien tengah tertidur dengan pulas di kamarnya, sang ibu itu mencium halus kening Lien.
Lalu ia balik ke kamarnya dan menangis dengan perasaan hancur,
"...hiks..hiks..hiks..hiks (Meratapi Nasib)
Malang betul nasib mu Lien...
YA TUHAN! Berikanlah putri kami ini masa depan yang lebih baik, Jodohkan ia dengan lelaki yang bisa membahagiakannya.
Dia anak yang sangat berbakti, penurut, tidak banyak menuntut kami, Meski dia bukan anak yang lahir dari rahimku tapi aku sangat menyanginya, menjadi obat kelelahanku, justru anak yang kandung ku sendiri! sungguh menyiksa.....
Hiks..hiks..hiks....hiks..hu...hu....hu...!
Uangmu sudah habis Liiieen. Lihatlah bajumu jelek, kusut, tidak ada yang bagus lagi. Kau tidak bisa membeli alat kecantikan karena ulah anak keparat itu....hiks...hiks...
uh...uh...uh..uh...(memukuli bantal dengan kesal)
Sedih nasibmu nak...maafkan kami tidak bisa membahagiakanmu...sudah lah! kau lahir dari ayah yang tidak bertanggung jawab. Kau harus hidup pula dengan kondisi pahit seperti ini..."
Mendengar hal itu, wee datang menghampiri dan menghapus lelehan airmata istrinya"
"Mahia!...Lien itu sudah seperti putriku. Aku lah ayahnya. Aku bersumpah akan mengantarkan dia sampai ke pintu pernikahan kepada lelaki yang tetap,...."
Wee pun mendekap istrinya yang masih menangis sedih diatas tempat tidur..
.....
.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Naviah
kasian Lien
2022-12-26
0
Sitiasmah
bawang Bombay
2021-10-27
0
Shakila Rassya Azahra
aku berharap hiroshi lah laki - laki yg akan memberikan kebahagian pada lien..
2021-09-20
0