5 tahun yang lalu...
"Kak ! aku mohon kak jangan lakukan itu, itu sangat berbahaya buat kakak !" bujuk seorang gadis sambil berlinang air mata.
Tangannya berusaha menggapai-gapai kaki kakaknya yang ingin mencoba bunuh diri dengan melompat sebuah gedung setengah jadi yang masih dalam perbaikan berlantai 10.
"Kamu tahu , kakak tak bisa hidup tanpa Leo. Kakak cinta mati sama Leo. Kakak hanya ingin Leo jadi suami kakak !" teriak wanita tersebut dengan histeris.
"Aku tahu kak, tapi kakak yang tenang ya. Please jangan tinggalin Rere sendiri. Kita akan mencari mas Leo sama-sama. Rere janji kak !" ucap gadis itu bersungguh-sungguh.
Berkat bujukan adiknya akhirnya wanita itu luluh dan bersedia turun dari pagar beton yang ia naiki.
Seketika gadis itu langsung memeluk kakaknya yang terlihat rapuh itu. Matanya cekung kedalam ada kantung hitam dibawahnya. Rambutnya pun tak terurus dengan baik.
Wanita itu terlihat seperti orang yang benar-benar depresi. Kerap kali berteriak mencari laki-laki sang pujaan hati bernama Leo. Bahkan beberapa kali mencoba untuk melakukan percobaan bunuh diri.
Gadis itu merasa nelangsa melihat keadaan kakak kandungnya saat ini. Hanya wanita rapuh itu yang ia miliki di dunia ini. Setelah kedua orang tuanya mengalami kecelakaan mobil beberapa tahun silam.
Hanya rumah serta harta yang tak seberapa yang orang tuanya tinggalkan untuk dirinya dan sang kakak.
Sedangkan kini ia harus meneruskan perjuangan hidup seorang diri, bersekolah sambil mengurus sang kakak yang depresi akibat di putus pacarnya.
"Kamu tahu Re, kakak sangat mencintai Leo. Bahkan kakak sudah menyerahkan seluruh hidup kakak termasuk kehormatan kakak sama dia Re. Tapi apa balasannya? Dia malah mutusin kakak tanpa sebab yang jelas. Bahkan keluarganya juga menolak kakak dan mengatakan kakak wanita yang tak jelas asal usulnya. Kakak nggak bisa hidup tanpa Leo Re !" gumam wanita rapuh yang dulu termasuk idola di kampusnya.
"Iya kak Rere tahu, kalau begitu kakak istirahat ya. Rere akan jagain kakak disini."
Wanita rapuh itu pun mengangguk patuh. Tatapannya kosong setelah itu ia mencoba pejamkan matanya. Wajah yang dulu berisi dan selalu tampak bercahaya kini berubah tirus dan sayu tak bercahaya.
Pandangan matanya selalu kosong. Tak jarang wanita rapuh itu selalu berbicara sendiri dengan boneka tedy bear berwarna coklat seolah-olah ia tengah berbicara dengan seseorang.
Boneka tedy itu adalah pemberian dari mantan kekasihnya yang sudah memutuskannya secara sepihak itu.
Keesokan harinya gadis itu mendengar kabar bahwa laki-laki yang bernama Leo itu akan melangsungkan pernikahan dengan seorang gadis cantik yang berbeda beberapa tahun darinya.
Kabar itu ia terima dari teman sekolahnya yang kebetulan berteman baik dengan kakak dan juga pasti kenal mantan kekasih kakaknya itu.
Hatinya diselimuti amarah. Ia geram terhadap laki-laki itu karena berlaku habis manis sepah di buang terhadap sang kakak. Setelah mencicipi manis madu kakaknya, laki-laki itu pergi begitu saja seolah menganggap kakaknya itu sebagai sampah.
Setelah sukses membuat kakaknya depresi, kini laki-laki playboy itu membuat pengumuman yang mengejutkan dengan mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi kekasihnya.
Bagaimana jadinya jika sang kakak mendengar kabar pernikahan mantan kekasihnya itu ?
Gadis itu pun bergegas pulang. Perasaan tak enak menyelimuti hatinya. Hari ini ia terpaksa pulang malam karena tugas akhir sekolah yang menumpuk membuatnya berlama-lama duduk di depan komputer di sebuah warnet untuk menyelesaikan tugas makalah yang harus ia kumpulkan besok.
Sampainya ia di depan rumah, tiba-tiba jantungnya berdegup kencang. Mana kala mendapati rumah dalam keadaan gelap gulita. Biasanya jika petang datang kakaknya itu akan menyalakan lampu. Walau itu hanya lampu luar yang berada dekat pintu depan atau lampu kamarnya saja.
Namun kali ini sungguh berbeda tidak penerangan sama sekali. Langkah gadis itu pun bergetar antara takut dan penasaran.
Gadis itu mulai membuka pintu rumah dengan kunci cadangan yang ia pegang. Hawa dingin tiba-tiba menusuk kulitnya. Rumah peninggalan orang tuanya itu terasa sepi dan sunyi.
"Kak ! kak Tirania! Dimana kamu kak ?" tanyanya seraya meraba saklar lampu yang menempel di tembok untuk menyalakannya.
Hening. Hanya terdengar hembusan angin dan suara hewan jangkrik bersahutan dari luar rumah.
Lalu gadis itu bergegas menuju kamar kakaknya yang berada agak dalam. Terdengar suara kran air yang menyala dari kamar kakaknya.
Oh ...mungkin kakaknya sedang mandi atau bebersih diri sebelum tidur. Karena sesekali kakaknya itu bersikap normal seperti biasanya.
Tok ! tok ! tok !
Gadis itu mencoba mengetuk pintu kakaknya, namun tak kunjung dibuka oleh si empunya. Membuat rasa kekhawatiran gadis itu membuncah karena begitu kran mati kakaknya masih tak kunjung membuka pintu untuknya.
Bahkan suara gerutuan atau makian yang biasanya wanita itu lontarkan pun tidak ada. Tiba-tiba perasaan risau menyelimuti hati gadis itu. Ia takut jika kakaknya berbuat hal yang nekat kembali.
Lalu gadis itu mulai mencari kunci cadangan kamar kakaknya. Pintu pun terbuka hanya keheningan yang gadis itu rasakan. Sesekali terdengar suara air menetes, dan gadis itu menghampirinya.
Kebetulan kamar mandi kakaknya terletak dekat dengan pintu masuk. Gadis itu pun terkejut bukan main, mendapati air menggenang di semua sisi kamar mandi.
Bahkan air itu pun sudah habis tak tersisa. Kini gadis itu berjalan dengan tergesa-gesa. Pandangan matanya menyapu ke segala arah.
Gelap semakin ia masuk ke dalam semakin gelap. Ia raba saklar yang menempel di dinding. Setelah ia rasa dapat dan mencoba menekannya. Namun lampu itu tak kunjung menyala. Entah rusak atau bagaimana, gadis itu tak tahu.
Lalu ia meraih ponsel dari tasnya untuk menyalakan lightnya. Ia arahkan ponselnya itu ke segala arah untuk menerangi ruangan gelap kakaknya itu.
Jendela terlihat terbuka, angin malam terasa dingin menusuk tulang. Membuat gorden-gorden berterbangan tak beraturan.
Lalu ia hampiri jendela itu berniat untuk menutupnya. Namun langkahnya tercekat, manakala merasakan sebuah benda dingin menyentuh wajahnya.
Gadis itu terkejut bukan main, lalu ia arahkan ponselnya menyelusuri benda itu hingga ke atas. Dan pemandangan buruk yang tak bisa gadis itu lupakan seumur hidupnya berhasil terekam dalam ingatannya.
"Aaaarrrgggggg !! kak Tirania !"
"Haah....hahh...hah !"
Nafas wanita muda itu nampak tersengal-sengal Keringat dingin membanjiri dahinya. Dilihatnya sekitar ia kini sedang berada di ruangan serba putih. Bau khas dari ruangan itu sungguh ketara.
Dan ia lirik lagi pergelangan tangan yang tertancap oleh selang infus. Ia baru sadar kini sedang berada di rumah sakit.
Mimpi buruk itu datang lagi. Seakan memaksanya untuk kembali mengingat insiden naas yang pernah menimpanya dahulu.
"Kak Tirania, kakak tenang saja disana. Rere akan balaskan semua penderitaan yang kakak terima selama ini. Rere sudah janji sama kakak."
Mohon dukungannya ya kaka readers untuk karya kedua author amatir ini
Dengan tinggalkan like, koment, gift maupun vote
Biar authornya makin semangat up nya..
Terimakasih.. 🙏
Selamat membaca_ 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Lina ciello
iyuhhh ternyata celap celupntohh.... wes ga sah balik meneh kro. cantikk...
2023-11-20
1
Rini Antika
jd S tere membalaskan dendam Kakaknya ya
2022-12-15
1
auliasiamatir
wah.m keren, ini pelakornya sedikit berbeda, aku suka
2022-09-17
1