Pemuda Slengekan

Beauty pun berlari dengan tergesa-gesa dari kantor suaminya membuat beberapa orang karyawan memandang heran kearahnya. Air mata yang sedari tadi ia tahan langsung tumpah begitu saja sampainya ia diluar gedung itu.

Wanita berlesung pipi itu masih jalan tak tentu arah mencari tempat yang sepi untuk ia melampiaskan segala sesak yang selama ini ia rasakan. Dan ditangannya masih menggenggam bekal makan siang yang rencananya akan ia santap bersama suaminya.

Sampainya ia di tepi sebuah danau yang sepi, wanita berlesung pipi itu berdiri di tepi danau. Buliran air asin masih mengalir deras dikedua sisi pipi mulusnya.

"Aaaarrrrggghh ! mas Cleo kenapa kamu mengkhianati ikatan kita? Apa karena aku tak mampu memberimu keturunan hingga mas tega berselingkuh ?!" teriak Beauty ditepi danau nan sepi itu disertai isak tangis yang menjadi-jadi.

Wanita berlesung pipi itu masih terisak sambil memukul-mukul dadanya. Rasanya memang begitu menyesakan. Tangisannya semakin keras, ia fikir mungkin ini kesempatan dirinya untuk menuangkan segala keluh kesahnya selama ini.

Disaat ia ingin membuka mulut dan ingin berteriak kembali, tiba-tiba ada seorang suara yang mengejutkannya.

"Astaga ! berisik sekali sih ! loe mengganggu acara tidur siang gue saja !" terdengar suara teguran seorang laki-laki yang entah berasal dari mana.

Mendengar suara itu pun Beauty langsung menarik suaranya kembali dan menelannya. Tangisannya memudar seketika berganti dengan raut wajah bingung dan takut.

'Eh..itu suara siapa? perasaan gk ada orang sekitar sini ? apa jangan-jangan suara penunggu danau ?' gumamnya dalam hati.

"Ya ampun ini masih siang, masa iya ada hantu ? om hantu penunggu danau maafkan aku, aku tidak bermaksud mengganggu tidur siangmu. Tidur sianglah kembali dengan tenang, aku akan segera pergi."

"Wah! parah ! masa gue dibilang hantu disiang bolong!" protes suara itu lagi tak terima.

Beauty pun tertegun. Suara itu sepertinya sangat dekat dengannya. Tapi ia tak melihat siapapun. Bahkan suara itu terdengar menjengkelkan. Apa orang itu memakai jubah gaib doraemon ya?

Wanita berlesung pipi itu netranya tak berhenti berputar menyapu sekelilingnya. Pasalnya ia tak melihat 1 batang manusia pun selain dirinya. Jadi dari mana asal suara itu ?

"Gue disini ! Jadi nggak usah kayak orang nyari duit jatuh gitu kali," ejek suara itu.

Tiba-tiba suasana hati Beauty menjadi kesal. Awalnya suara itu membuatnya takut karena tiba-tiba bersuara begitu saja. Namun semakin lama suara itu semakin menjengkelkan.

"Hei ! dimana kamu ? Kenapa kamu bersembunyi pasti mukamu jelek ya, makanya kamu ngumpet !" ejek Beauty balik.

"Gue nggak ngumpet kok, gue ada disini ! Diatasmu !"

Beauty pun langsung menengadahkan wajahnya keatas dan benar saja di situ ada mahkluk sejenis cucunya gorilla nangkring diatas pohon sambil nyengir menampilkan wajah innocentnya.

Pemuda itu terlihat mengambil ancang-ancang untuk melompat dari atas pohon.

Hup !

Akhirnya pemuda itu mendarat dengan sempurna tepat disamping dimana Beauty berdiri. Membuat wanita berlesung pipi itu terpana sesaat. Pemuda dengan tatanan rambut messy french crop berwarna silver itu terlihat manis. Penampilannya terlihat seperti badboy.

"Kenapa loe melihat gue begitu? Naksir ya ?" tegur si pemuda itu.

Astaga ! Selain omongannya yang ngeselin ternyata ia mempunyai kepercayaan diri tingkat dewa. Beauty pun hanya memijat pelipisnya yang sedikit pusing. Setelah dikantor tadi ia memergoki suaminya tengah bercumbu mesra dengan sang sekretaris, kini ia harus bertemu pemuda yang tampak selengekan dari penampilan dan cara bicaranya. Membuat acara berkabungnya buyar seketika.

"Terserahmu saja, aku ingin pulang !"

Wanita berlesung pipi itu memutuskan untuk pergi daripada harus berlama-lama bercengkerama dengan lawan jenis. Apalagi statusnya kini sudah menikah. Ia tak ingin ada gosip miring lagi tentangnya.

Namun langkahnya terhenti saat pemuda itu mencekal pergelangan tangannya.

"Eit ! mau kemana ? loe nggak bisa pergi gitu aja dong, itu apa yang ada ditangan loe ?" tanyanya sambil menunjuk kearah sebelah tangannya Beauty yang terlihat menenteng sesuatu.

"Ini...Ini bekal makan siang," balas Beauty dingin.

Jujur jika melihat bekal makan siang itu, mengingatkannya kembali kepada perselingkuhan suaminya. Tapi berkat itu pula ia jadi mengetahui alasan atas segala sikap acuh suaminya akhir-akhir ini.

"Wah ! kebetulan sekali boleh gue minta nggak ? gue laper bingit dari pagi belum makan," seru pemuda itu.

"Tapi ini...."

Belum sempat Beauty menjelaskannya, pemuda itu sudah merebut bingkisan itu dari tangannya.

'Astaga! selain menjengkelkan ternyata anak ini mempunyai bakat memalak juga. Sudahlah daripada mubazir,' gumamnya di hati.

Dengan lahap pemuda itu memakan masakan Beauty seperti orang kelaparan. Seperti orang yang sudah beberapa hari tidak makan.

"Kenapa loe diam saja menatapku begitu? apakah saat makan ketampanan gue bertambah ?" tanya si pemuda sambil menaik turunkan alis tebalnya.

Ternyata selain bertingkah menyebalkan dan seorang pemalak, ternyata pemuda itu bersikap narsis juga.

"Sudahlah, lebih baik habiskan saja. Aku ingin segera pulang !" balas Beauty jutek.

"Ouw...ouw, kenapa jutek banget sih lagi dapet ya ?" gurau si pemuda.

"Iya lagi dapet, dapet kesialan !"

Dan pemuda berambut silver itu hanya cengengesan menatap wajah cantik dari wanita yang ada dihadapannya saat ini. Terlihat kesal namun tampak lucu di matanya.

Beauty pun hanya mendengus. Sudah lumayan lama ia berdiam diri di tempat itu. Ini sudah lebih dari jam makan siang kantor, kalau sampai ia pulang telat bisa-bisa Sisie mengomel kembali.

Terlihat dari kejauhan langit tampak menggelap menandakan tidak lama lagi akan turun hujan. Ia teringat akan jemuran yang belum sempat ia angkat dibelakang rumah.

"Sudah belum? buruan aku tidak bisa lama-lama disini,jadi maaf ya," seru Beauty sambil merampas termos air dingin yang sedang diminum pemuda tersebut.

Pemuda itu pun terkejut, hingga ia tersedak dan tak mampu bersuara. Beauty tak menghiraukannya ia buru-buru pergi mengingat langit semakin menggelap pertanda hujan akan segera turun.

Sedangkan si pemuda masih tersedak dan terlihat menepuk-nepuk dadanya mencoba mendorong makanan yang ia telan agar bisa turun ke lambungnya. Tiba-tiba datang 2 orang berseragamkan serba hitam lari tergopoh-gopoh menuju kearah si pemuda berambut silver.

"Tuan ! tuan muda tidak apa-apa ?" tanya seorang laki-laki yang memakai kacamata senada dengan seragamnya dengan panik.

Si pemuda rambut silver hanya memberinya isyarat dengan menunjuk tenggorokannya. Kedua lelaki yang berpenampilan seperti bodyguard itu pun mengangguk mengerti lalu salah satunya bergegas mengambil air minum dimobil yang terparkir tak jauh dari area situ.

Setelah kembali, langsung memberikan air itu untuk tuan mudanya. Si pemuda berambut silver itu langsung meminumnya dengan rakus.

"S*al ! hampir saja gue mati, wah ! parah itu cewek bener-bener nggak iklas ngasih makannya," gumamnya seraya menyeka sisa-sisa air pada sudut bibirnya.

Kedua bodyguard itu tak mengerti apa yang tuan mudanya bicarakan. Karena mereka tadi hanya ditugaskan menunggu dimobil saat tuan mudanya sedang ingin bersemedi.

Si pemuda berambut silver itu mempunyai kebiasaan unik. Ketika otaknya sedang mogok berfikir dari rumus kalkulus maupun mata kuliah apapun yang berhubungan dengan angka. Ia akan bersemedi diatas pohon daripada harus bergelut dengan angka-angka yang susah ia mengerti. Tentu saja dengan ditemani para bodyguardnya.

"Tapi makanannya emang enak banget sih nggak kalah sama makanan restoran langganan mama, paket komplit deh sudah cantik pinter masak lagi ! Sayangnya jutek banget," gerutunya kesal.

"Yaudah, kita pulang saja. Gue udahan semedinya." perintah si pemuda berambut silver itu kepada para bodyguardnya.

"Baik tuan muda, apakah tuan muda ingin saya gendong?" tanya salah satu sang bodyguard mengingat kebiasaan tuan mudanya sedari kecil.

Si pemuda berambut silver itu hanya menatap horor kepada kedua bodyguardnya.

Sebelumnya mohon maaf ya ka 🙏🙏tittlenya author ganti biar gampang ngucapinnya..

Mohon dukungannya juga untuk karya receh kedua dari author amatir ini..

Terima kasih.. ☺️☺️

Terpopuler

Comments

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

ya ampun siang bolong ada kah?

2023-01-06

1

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

kasihan sekali cinta dan pernikahan di khianati

2023-01-06

1

Aerik_chan

Aerik_chan

Ngakak sumpah...jadi gorilla punya cucu rupanya....

2022-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Istri dari Cleonyl Sinatriya
3 Pengkhianatan
4 Pemuda Slengekan
5 Kedatangan Tamu
6 Tanda dari Wanita lain
7 Aku tidak bisa di Madu
8 Terjebak dalam Keegoisan
9 Memaksakan Hati
10 Sekretarismu jadi Maduku
11 Kelicikan Tere
12 Siapa Sebenarnya Tere?
13 Sabarku Ada Batasnya
14 Rasa bersalah
15 Terjebak dengan Pria Cabul
16 Bertemu Kembali
17 Dia Sepupuku
18 Terpaksa Memilih
19 Surat Gugatan
20 Dapat Kerjaan
21 Ajakan Nonton
22 Bertemu Cleo
23 Semburat Rindu
24 Ingin Ku Putar Waktu
25 Satu Ruangan
26 Aku Tak Seperti Yang Lain
27 Mama!
28 Aib Keluarga
29 Hukum Alam
30 Berbohong
31 Bertemu mantan Keluarga
32 Bercerai
33 Menghibur ala Juna
34 Ada yang Beda
35 Siapa Wanita itu?
36 Jadi Pusat Perhatian
37 Terkunci di toilet
38 Hampir Saja
39 USG
40 Potret Calon Anak
41 Dari di kagumi jadi di bully
42 Kecelakaan
43 Khawatir
44 Baku Hantam
45 Perjodohan
46 Tak mampu Menolak
47 Kenyataan
48 Tipu Daya
49 Apakah ini Karma?
50 Sapuan Lembut
51 Kesederhanaan.
52 Terabaikan
53 Kunjungan mama Lola
54 Please, Jauhi Aku!
55 Minum teh Bersama
56 Rujuk
57 Memberanikan diri
58 Jelaskan Padaku!
59 Pergilah! Kejar Keinginanmu
60 Egois sekali saja
61 Bayangan dari Masa lalu
62 Mendadak Nikah
63 Juna Yang Polos
64 Penjelasan pak Heru
65 Jungkir balik dunia Cleo
66 OTM (Obrolan Tengah Malam)
67 Pesan Ayah Mertua
68 Hadapi Bersama
69 Kemarahan Nyonya Besar
70 Suami Nackal
71 Kekecewaan Betty
72 Pertemuan Senior vs Junior
73 Drama Semangkuk Mie
74 Sisie yang Depresi
75 ATM terblokir
76 Malam Berkabut
77 Rasa Takut Betty
78 Kehidupan di Desa
79 Pergi untuk Kembali
80 Garis Dua
81 Perangkap
82 Cinta atau Obsesi?
83 Firasat
84 Semakin Terjerat
85 Negosiasi Juna
86 Hamil ?
87 Hasil Tes
88 Bertemu Orang Tua Juna
89 Amarah Cleo
90 Morning Sickness
91 Amarah Cleo 2
92 Mencari Bukti
93 Persaingan dingin
94 Ke Rumah Sakit
95 Kedatangan keluarga Handoyo
96 Pengakuan Juna
97 Penyesalan Tak Berujung
98 Sisi Lain Beauty
99 Secret Admirer
100 Bos Humble
101 Kepindahan Betty
102 Rasa curiga Juna
103 Percecokkan
104 Bukanlah Cinderella
105 Pelakor? Kamu bukan Aku
106 Perhatian mantan Suami
107 Akhir Permainan Betty
108 Perjuangan Amir
109 Rasa Sesal Betty
110 Aku Bukan Jodohnya
111 Penguntit
112 Musuh dari Masa Lalu
113 Perawat pribadi Mami Lola
114 Curahan hati Juna
115 Sri Yang Aneh
116 Rujak Huni
117 Waspada
118 Sedan warna Hitam
119 Mami Lola Kolaps
120 Siapa kamu?!
121 Melacak Beauty
122 Kehaluan Author
123 Pria Bertopeng
124 Bekerja Sama
125 Melumpuhkan Musuh
126 Pengorbanan
127 Ciuman Terakhir
128 Koma
129 Pengorbanan Seorang Ibu
130 Akhir Cerita
131 ExtraPart
132 ExtraPart2 (END)
133 PENGUMUMAN
134 NOVEL BARU
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Prolog
2
Istri dari Cleonyl Sinatriya
3
Pengkhianatan
4
Pemuda Slengekan
5
Kedatangan Tamu
6
Tanda dari Wanita lain
7
Aku tidak bisa di Madu
8
Terjebak dalam Keegoisan
9
Memaksakan Hati
10
Sekretarismu jadi Maduku
11
Kelicikan Tere
12
Siapa Sebenarnya Tere?
13
Sabarku Ada Batasnya
14
Rasa bersalah
15
Terjebak dengan Pria Cabul
16
Bertemu Kembali
17
Dia Sepupuku
18
Terpaksa Memilih
19
Surat Gugatan
20
Dapat Kerjaan
21
Ajakan Nonton
22
Bertemu Cleo
23
Semburat Rindu
24
Ingin Ku Putar Waktu
25
Satu Ruangan
26
Aku Tak Seperti Yang Lain
27
Mama!
28
Aib Keluarga
29
Hukum Alam
30
Berbohong
31
Bertemu mantan Keluarga
32
Bercerai
33
Menghibur ala Juna
34
Ada yang Beda
35
Siapa Wanita itu?
36
Jadi Pusat Perhatian
37
Terkunci di toilet
38
Hampir Saja
39
USG
40
Potret Calon Anak
41
Dari di kagumi jadi di bully
42
Kecelakaan
43
Khawatir
44
Baku Hantam
45
Perjodohan
46
Tak mampu Menolak
47
Kenyataan
48
Tipu Daya
49
Apakah ini Karma?
50
Sapuan Lembut
51
Kesederhanaan.
52
Terabaikan
53
Kunjungan mama Lola
54
Please, Jauhi Aku!
55
Minum teh Bersama
56
Rujuk
57
Memberanikan diri
58
Jelaskan Padaku!
59
Pergilah! Kejar Keinginanmu
60
Egois sekali saja
61
Bayangan dari Masa lalu
62
Mendadak Nikah
63
Juna Yang Polos
64
Penjelasan pak Heru
65
Jungkir balik dunia Cleo
66
OTM (Obrolan Tengah Malam)
67
Pesan Ayah Mertua
68
Hadapi Bersama
69
Kemarahan Nyonya Besar
70
Suami Nackal
71
Kekecewaan Betty
72
Pertemuan Senior vs Junior
73
Drama Semangkuk Mie
74
Sisie yang Depresi
75
ATM terblokir
76
Malam Berkabut
77
Rasa Takut Betty
78
Kehidupan di Desa
79
Pergi untuk Kembali
80
Garis Dua
81
Perangkap
82
Cinta atau Obsesi?
83
Firasat
84
Semakin Terjerat
85
Negosiasi Juna
86
Hamil ?
87
Hasil Tes
88
Bertemu Orang Tua Juna
89
Amarah Cleo
90
Morning Sickness
91
Amarah Cleo 2
92
Mencari Bukti
93
Persaingan dingin
94
Ke Rumah Sakit
95
Kedatangan keluarga Handoyo
96
Pengakuan Juna
97
Penyesalan Tak Berujung
98
Sisi Lain Beauty
99
Secret Admirer
100
Bos Humble
101
Kepindahan Betty
102
Rasa curiga Juna
103
Percecokkan
104
Bukanlah Cinderella
105
Pelakor? Kamu bukan Aku
106
Perhatian mantan Suami
107
Akhir Permainan Betty
108
Perjuangan Amir
109
Rasa Sesal Betty
110
Aku Bukan Jodohnya
111
Penguntit
112
Musuh dari Masa Lalu
113
Perawat pribadi Mami Lola
114
Curahan hati Juna
115
Sri Yang Aneh
116
Rujak Huni
117
Waspada
118
Sedan warna Hitam
119
Mami Lola Kolaps
120
Siapa kamu?!
121
Melacak Beauty
122
Kehaluan Author
123
Pria Bertopeng
124
Bekerja Sama
125
Melumpuhkan Musuh
126
Pengorbanan
127
Ciuman Terakhir
128
Koma
129
Pengorbanan Seorang Ibu
130
Akhir Cerita
131
ExtraPart
132
ExtraPart2 (END)
133
PENGUMUMAN
134
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!