Istri dari Cleonyl Sinatriya

#Beauty pov

Sudah selama kurang lebih 3 tahun lamanya aku menyandang status sebagai istri sah dari Cleonyl Sinatriya. Aku harus dituntut untuk selalu berpenampilan sempurna oleh suamiku selaku pemimpin perusahaan.

Selama ini aku menjalani kewajibanku sebagai istri mas Cleo dengan baik. Aku selalu melayani dan berikan apapun keinginan suamiku itu. Tapi hanya satu yang tak bisa aku berikan kepadanya yaitu anak.

Hatiku terasa teriris-iris jika mendengar segala caci maki dan sindiran dari adik iparku bernama Sisie. Ia selalu memandang sinis kearahku semenjak hari dimana pertama kali aku menginjakan kaki di rumah mertuaku ini.

Ia selalu menekankan kepadaku. Karena aku, mas Cleo jadi tak perhatian kepadanya lagi. Gara-gara aku mas Cleo tak mengutamakan keluarganya lagi. Aku bingung letak kesalahanku dimana ? Bukankah aku istri sahnya mas Cleo? Dan aku tak melarang apapun segala tindak tunduk lakunya mas Cleo terhadap keluarganya. Aku sampai mengalah saat mas Cleo mengajakku tinggal di rumah mamanya.

Mengenai mama Dewi. Sebenarnya mama Dewi adalah mertua yang baik. Hubungan kami sempat dekat beberapa waktu lalu. Bahkan beliau sering mengajakku untuk mengikuti arisan ibu-ibu komplek sekitar tempat tinggal rumah kami.

Tapi setahun terakhir, beliau berubah dingin terhadapku. Kami sudah jarang bertegur sapa, bahkan mama seakan mendiamkan dan selalu menghindariku. Seperti malam ini.

"Heh ! Beauty kenapa sayur kesukaan gue ada tauge nya sih ?! Kan gue sudah bilang gue nggak suka tauge ! Tauge itu makanan loe dan hanya untuk loe yang mandul itu !" maki Sisie terhadapku.

Hatiku berdenyut nyeri bahkan rasanya seperti terkoyak. Kata-kata itu akhir-akhir ini sering ku dengar dari mulut manis adik iparku itu. Bagaimana mungkin ia setega itu memaki diriku selaku kakak iparnya dengan sebutan mandul ? Padahal kita sama-sama seorang perempuan.

"Maafkan aku Sie, aku lupa mencampur cah kangkung kesukaanmu dengan tauge. Lain kali aku tidak akan melakukannya," ucapku menyesal.

Aku tahu dalam sebuah keluarga itu tidak akan sempurna tanpa kehadiran seorang anak. Tapi ini semua bukan atas dasar kehendakku mau pun kehendak mas Cleo untuk menunda kehamilan. Semuanya tergantung kehendak Tuhan.

Kami sudah berusaha sesering mungkin untuk mendatangi dokter untuk mengecek hormon kesuburan kami dan hasilnya kami berdua dinyatakan baik-baik saja. Tapi entah mengapa sampai saat ini titipan Tuhan itu belum juga hadir dalam rahimku.

"Maaf...maaf, makanya jangan muka doang yang diurus, itu tauge makan biar cepat hamil. Lihat kak Ratna yang nikahnya bareng kalian saja sudah punya 2 anak. Loe payah jadi istri ya ! udah ah gue pergi aja nggak nafsu makan dirumah !" hardik Sisie sambil mendorong piringnya menjauh.

Mataku terasa memanas dan berair, bahkan jika saja aku mengedipkan mata buliran air asin itu pasti akan jatuh terurai di wajahku. Aku melirik kearah mama Dewi yang hanya diam saja sambil menyantap makanannya dengan tenang.

Beliau membiarkan Sisie berbicara kasar terhadapku. Seolah beliau membenarkan segala ucapan Sisie tadi. Sedangkan mas Cleo masih dijalan ia meminta kami untuk makan terlebih dahulu. Disini aku hanya bisa diam menerima segala caci maki dari adik iparku itu karena nyatanya aku memanglah perempuan yang cacat.

Sela beberapa menit, mama Dewi pun ikut berdiri dari tempat duduknya. Aku lihat makanannya di atas piring masih tersisa setengahnya.

"Mama sudah kenyang, kamu teruskan saja makanmu sambil menunggu Cleo pulang. Dan jangan lupa makan tauge itu sampai habis dan minum jamu yang mama kasih," ucap mama Dewi dingin.

"Baik ma, nanti Beauty minum jamu dari mama."

Tanpa menatap kearahku mama Dewi beranjak meninggalkanku seorang diri menuju kamarnya. Hatiku mencelos. Buliran bening air asin yang sedari tadi aku tahan akhirnya lolos keluar begitu saja. Aku menangis dalam diam.

Suamiku Cleo adalah seorang pemimpin perusahaan peninggalan almarhum ayahnya. Dan ia merupakan anak sulung laki-laki satu-satunya dari keluarga ini. Sedangkan adik perempuannya masih berkuliah. Mungkin ini yang menyebabkan mama Dewi bersikap dingin kepadaku. Karena tak hayal bagi seorang pemimpin perusahaan itu harus wajib memiliki keturunan untuk meneruskan usaha dan bisnis mereka termasuk mas Cleonyl.

Apa salahku Tuhan hingga Kau beri hamba ujian yang terasa sangat berat untuk hamba jalani di rumah tangga ini ? Bahkan suamiku juga akhir-akhir ini sedikit berubah ia tak semanis dulu lagi.

Saat aku masih sesenggukan seorang diri, datanglah mas Cleo dengan raut wajah lelahnya.

"Aku pulang." Terdengar sapaan singkat dari mas Cleo untukku.

Aku terkejut dengan buru-buru aku menghapus pipiku yang sudah basah oleh airmata. Karena aku tak ingin mas Cleo sampai mengetahuinya.

"Akh...mas Cleo sudah pulang mas, mau makan dulu apa mau mandi ? Bee sudah siapin air hangat untuk mandi mas Cleo."

Bee adalah panggilan sayang mas Cleo untukku. Padahal waktu awal kami berkenalan, aku menawarkan diri untuk dipanggil 'Bee' itu hanyalah candaanku semata. Tapi mas Cleo benar-benar memanggilku dengan nama itu.

Dengan cekatan aku mengambil tas jinjingnya yang berisi laptop dan dokumen-dokumen milik perusahaan yang berada di genggaman mas Cleo. Lalu aku taruh di ruangan kerjanya. Meski di rumah mas Cleo juga memiliki ruang kerja sendiri agar fokus dalam bekerja.

"Aku sudah makan tadi sama klien Bee, mas pengen langsung mandi dan istirahat," balas mas Cleo.

Aku lirik jam dinding yang terpajang cantik di ruang tengah itu. Jarum jam masih menunjuk pukul 8 malam. Apakah mas Cleo selelah itu hingga ingin langsung istirahat ? Biasanya ia tak pernah melewatkan masakan yang sudah aku buat ? Dengan segera aku tersadar dari fikiran anehku.

"Baik mas, mas tinggal mandi saja. Bee sudah siapin semuanya. Piyama mas juga sudah Bee taruh diatas ranjang."

Tanpa membalas atau memberi ucapan terima kasih mas Cleo melewatiku begitu saja. Aku terdiam termangu. Apakah aku melakukan kesalahan lagi ? Sepertinya tidak.

Aku rasa, aku sudah melakukan kewajibanku sebagai seorang istri dari Cleonyl Sinatriya dengan baik. Aku hanya pasrah dan menghela nafas lelahku dengan pelan. Aku tahu kesalahan yang aku miliki cuma satu. Aku tak bisa memberi mas Cleo seorang keturunan.

Tapi apakah semuanya harus bersikap acuh tak acuh begitu terhadapku ? Ya Tuhan beri hambamu ini kesabaran yang sangat luas. Aku hanya wanita biasa. Aku tak setegar batu karang yang mampu berdiri kokoh meski ribuan kali tersapu oleh ombak.

#Pov End

Wanita dengan berwajah hati itu hanya bisa menghela nafasnya pelan. Ia mencukupkan acara makan malam singlenya dan mulai membereskan meja makan sendirian. Ia juga sudah mulai merasa lelah. Karena seharian pekerjaan rumah tangga hanya ia sendiri yang mengerjakan. Tidak ada asisten rumah tangga atau pembantu yang membantu meringankan pekerjaannya di rumah sebesar ini.

Terpopuler

Comments

Phine Femelia

Phine Femelia

tuntutan ini yang membuat nggak nyaman

2024-12-02

1

Modish Line

Modish Line

kurang ajar bgt nih ade ipar🤬🤬

2023-04-29

1

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

kenapa memangnya kamu sakit kah apa memang sudah periksa kalau kesalahan ada di kamu

2022-12-28

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Istri dari Cleonyl Sinatriya
3 Pengkhianatan
4 Pemuda Slengekan
5 Kedatangan Tamu
6 Tanda dari Wanita lain
7 Aku tidak bisa di Madu
8 Terjebak dalam Keegoisan
9 Memaksakan Hati
10 Sekretarismu jadi Maduku
11 Kelicikan Tere
12 Siapa Sebenarnya Tere?
13 Sabarku Ada Batasnya
14 Rasa bersalah
15 Terjebak dengan Pria Cabul
16 Bertemu Kembali
17 Dia Sepupuku
18 Terpaksa Memilih
19 Surat Gugatan
20 Dapat Kerjaan
21 Ajakan Nonton
22 Bertemu Cleo
23 Semburat Rindu
24 Ingin Ku Putar Waktu
25 Satu Ruangan
26 Aku Tak Seperti Yang Lain
27 Mama!
28 Aib Keluarga
29 Hukum Alam
30 Berbohong
31 Bertemu mantan Keluarga
32 Bercerai
33 Menghibur ala Juna
34 Ada yang Beda
35 Siapa Wanita itu?
36 Jadi Pusat Perhatian
37 Terkunci di toilet
38 Hampir Saja
39 USG
40 Potret Calon Anak
41 Dari di kagumi jadi di bully
42 Kecelakaan
43 Khawatir
44 Baku Hantam
45 Perjodohan
46 Tak mampu Menolak
47 Kenyataan
48 Tipu Daya
49 Apakah ini Karma?
50 Sapuan Lembut
51 Kesederhanaan.
52 Terabaikan
53 Kunjungan mama Lola
54 Please, Jauhi Aku!
55 Minum teh Bersama
56 Rujuk
57 Memberanikan diri
58 Jelaskan Padaku!
59 Pergilah! Kejar Keinginanmu
60 Egois sekali saja
61 Bayangan dari Masa lalu
62 Mendadak Nikah
63 Juna Yang Polos
64 Penjelasan pak Heru
65 Jungkir balik dunia Cleo
66 OTM (Obrolan Tengah Malam)
67 Pesan Ayah Mertua
68 Hadapi Bersama
69 Kemarahan Nyonya Besar
70 Suami Nackal
71 Kekecewaan Betty
72 Pertemuan Senior vs Junior
73 Drama Semangkuk Mie
74 Sisie yang Depresi
75 ATM terblokir
76 Malam Berkabut
77 Rasa Takut Betty
78 Kehidupan di Desa
79 Pergi untuk Kembali
80 Garis Dua
81 Perangkap
82 Cinta atau Obsesi?
83 Firasat
84 Semakin Terjerat
85 Negosiasi Juna
86 Hamil ?
87 Hasil Tes
88 Bertemu Orang Tua Juna
89 Amarah Cleo
90 Morning Sickness
91 Amarah Cleo 2
92 Mencari Bukti
93 Persaingan dingin
94 Ke Rumah Sakit
95 Kedatangan keluarga Handoyo
96 Pengakuan Juna
97 Penyesalan Tak Berujung
98 Sisi Lain Beauty
99 Secret Admirer
100 Bos Humble
101 Kepindahan Betty
102 Rasa curiga Juna
103 Percecokkan
104 Bukanlah Cinderella
105 Pelakor? Kamu bukan Aku
106 Perhatian mantan Suami
107 Akhir Permainan Betty
108 Perjuangan Amir
109 Rasa Sesal Betty
110 Aku Bukan Jodohnya
111 Penguntit
112 Musuh dari Masa Lalu
113 Perawat pribadi Mami Lola
114 Curahan hati Juna
115 Sri Yang Aneh
116 Rujak Huni
117 Waspada
118 Sedan warna Hitam
119 Mami Lola Kolaps
120 Siapa kamu?!
121 Melacak Beauty
122 Kehaluan Author
123 Pria Bertopeng
124 Bekerja Sama
125 Melumpuhkan Musuh
126 Pengorbanan
127 Ciuman Terakhir
128 Koma
129 Pengorbanan Seorang Ibu
130 Akhir Cerita
131 ExtraPart
132 ExtraPart2 (END)
133 PENGUMUMAN
134 NOVEL BARU
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Prolog
2
Istri dari Cleonyl Sinatriya
3
Pengkhianatan
4
Pemuda Slengekan
5
Kedatangan Tamu
6
Tanda dari Wanita lain
7
Aku tidak bisa di Madu
8
Terjebak dalam Keegoisan
9
Memaksakan Hati
10
Sekretarismu jadi Maduku
11
Kelicikan Tere
12
Siapa Sebenarnya Tere?
13
Sabarku Ada Batasnya
14
Rasa bersalah
15
Terjebak dengan Pria Cabul
16
Bertemu Kembali
17
Dia Sepupuku
18
Terpaksa Memilih
19
Surat Gugatan
20
Dapat Kerjaan
21
Ajakan Nonton
22
Bertemu Cleo
23
Semburat Rindu
24
Ingin Ku Putar Waktu
25
Satu Ruangan
26
Aku Tak Seperti Yang Lain
27
Mama!
28
Aib Keluarga
29
Hukum Alam
30
Berbohong
31
Bertemu mantan Keluarga
32
Bercerai
33
Menghibur ala Juna
34
Ada yang Beda
35
Siapa Wanita itu?
36
Jadi Pusat Perhatian
37
Terkunci di toilet
38
Hampir Saja
39
USG
40
Potret Calon Anak
41
Dari di kagumi jadi di bully
42
Kecelakaan
43
Khawatir
44
Baku Hantam
45
Perjodohan
46
Tak mampu Menolak
47
Kenyataan
48
Tipu Daya
49
Apakah ini Karma?
50
Sapuan Lembut
51
Kesederhanaan.
52
Terabaikan
53
Kunjungan mama Lola
54
Please, Jauhi Aku!
55
Minum teh Bersama
56
Rujuk
57
Memberanikan diri
58
Jelaskan Padaku!
59
Pergilah! Kejar Keinginanmu
60
Egois sekali saja
61
Bayangan dari Masa lalu
62
Mendadak Nikah
63
Juna Yang Polos
64
Penjelasan pak Heru
65
Jungkir balik dunia Cleo
66
OTM (Obrolan Tengah Malam)
67
Pesan Ayah Mertua
68
Hadapi Bersama
69
Kemarahan Nyonya Besar
70
Suami Nackal
71
Kekecewaan Betty
72
Pertemuan Senior vs Junior
73
Drama Semangkuk Mie
74
Sisie yang Depresi
75
ATM terblokir
76
Malam Berkabut
77
Rasa Takut Betty
78
Kehidupan di Desa
79
Pergi untuk Kembali
80
Garis Dua
81
Perangkap
82
Cinta atau Obsesi?
83
Firasat
84
Semakin Terjerat
85
Negosiasi Juna
86
Hamil ?
87
Hasil Tes
88
Bertemu Orang Tua Juna
89
Amarah Cleo
90
Morning Sickness
91
Amarah Cleo 2
92
Mencari Bukti
93
Persaingan dingin
94
Ke Rumah Sakit
95
Kedatangan keluarga Handoyo
96
Pengakuan Juna
97
Penyesalan Tak Berujung
98
Sisi Lain Beauty
99
Secret Admirer
100
Bos Humble
101
Kepindahan Betty
102
Rasa curiga Juna
103
Percecokkan
104
Bukanlah Cinderella
105
Pelakor? Kamu bukan Aku
106
Perhatian mantan Suami
107
Akhir Permainan Betty
108
Perjuangan Amir
109
Rasa Sesal Betty
110
Aku Bukan Jodohnya
111
Penguntit
112
Musuh dari Masa Lalu
113
Perawat pribadi Mami Lola
114
Curahan hati Juna
115
Sri Yang Aneh
116
Rujak Huni
117
Waspada
118
Sedan warna Hitam
119
Mami Lola Kolaps
120
Siapa kamu?!
121
Melacak Beauty
122
Kehaluan Author
123
Pria Bertopeng
124
Bekerja Sama
125
Melumpuhkan Musuh
126
Pengorbanan
127
Ciuman Terakhir
128
Koma
129
Pengorbanan Seorang Ibu
130
Akhir Cerita
131
ExtraPart
132
ExtraPart2 (END)
133
PENGUMUMAN
134
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!