Kelicikan Tere

⚠PLEASE ! JANGAN BOOMLIKE PADA KARYA INI UNTUK SESAMA AUTHOR SALING MENGHARGAI. TERIMA KASIH.

Hari pun berlalu, sesuai yang Cleo ucapkan tempo hari. Laki-laki tampan nan mapan itu berusaha untuk bersikap adil kepada istri-istrinya dalam soal materi.

Namun nyatanya, rasa perhatian Cleo lebih mengarah kepada Tere yang jelas tengah mengandung anaknya.

Semakin hari posisi Beauty semakin terasa tersisih. Kehadiran Tere benar-benar menyita perhatian lebih dari seluruh keluarga Cleo.

Keluarga yang selalu mendamba akan seorang keturunan di tengah-tengah mereka. Terpaksa ia harus berbagi suami dengan wanita lain, meski hubungan keduanya berawal dari skandal. Namun berkat kekuasaan keluarga Sinatrya, skandal itu seolah menjadi kabar angin saja.

Para karyawan yang bekerja di perusahaan Cleo juga tak berani menyinggung hubungan bos beserta sekretarisnya yang diluar batas itu.

Mereka semua memilih bungkam atau mereka akan kehilangan pekerjaan mereka dan mendapat blacklist dari perusahaan. Yang artinya tidak akan bisa diterima di perusahaan mana pun.

💐

Pagi ini Beauty terbangun dari tidurnya, semalam ia memutuskan untuk tidur di kamar tamu. Rasanya ia tak akan kuasa melihat kemesraan suaminya yang semakin hari semakin terlihat mengabaikannya.

Wanita berlesung pipi itu sudah memikirkan semalaman, ia memutuskan untuk mencari pekerjaan. Berbekal ijasah SMAnya. Ia akan melakoni kerja apapun itu asal ia bisa menabung untuk dirinya sendiri.

Ia harus menjadi wanita mandiri. Tak selalu bergantung dengan materi dari suaminya saja. Ia harus membuktikan kepada siapapun, meskipun ia bukan wanita yang sempurna setidaknya ia jadi wanita yang mandiri dan kuat.

Setelah membersihkan diri, Beauty hendak ke dapur menyiapkan sarapan. Namun langkahnya terhenti ketika melihat madunya tengah memasak didapur.

Pekerjaan rutinnya kini ada yang menggantikan. Lalu ia memilih hengkang dari ruang dapur tersebut. Jujur dalam hatinya ia belum bisa menerima semua ini.

Namun sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Ka Beauty," sapa suara itu dengan lembut.

Beauty hanya terdiam tak menyahuti sambil menunggu wanita itu bersuara kembali.

"Ka Beauty, Tere ingin berbicara sebentar dengan kaka. Mari duduk sebentar disini Tere akan membuatkan teh hangat," ajak Tere.

"Baiklah."

Kini kedua wanita yang hanya terpaut umur 2 tahun itu duduk berhadapan. Kedua wanita yang sama-sama menyandang status sebagai istri dari Cleo.

"Maafkan aku ka, bukan maksudku menjadi orang ke 3 dalam rumah tangga kaka. Namun semua ini terjadi begitu saja tanpa kami duga. Jujur Tere mencintai mas Cleo," ungkap wanita berambut gelombang kemerahan itu.

Hati Beauty kembali tersayat, sakit mendengar ada wanita lain yang mencintai suaminya.

"Aku tak menyalahkan rasa yang hadir antara kalian, namun sebagai sesama wanita harusnya kamu tahu posisi dan batasanmu Re !" balas Beauty sedikit ketus.

Ia menggenggam ujung bajunya kuat-kuat. Ia terlalu lemah untuk masalah ini.

"Maafkan aku kak, saat ini aku tak bisa hidup tanpa mas Cleo. Jadi Tere minta waktunya untuk meminjam mas Cleo lebih lama lagi kak, aku mohon kak Beauty untuk lebih mengalah," ucap Tere dengan lancar.

Tatapannya pasti dan penuh berani. Dari sorot matanya tak ada rasa takut untuk bertatapan langsung dengan mata Beauty.

"Aku sudah baik membagi suamiku untukmu, apakah diluar sana tidak ada laki-laki lain sampai kamu harus mengganggu laki-laki yang sudah beristri ? Dimana harga dirimu sebagai wanita ??" balas Beauty sedikit tajam.

Segala uneg-uneg dalam benaknya ingin ia kemukakan saat ini juga kepada wanita yang sudah masuk ke dalam keluarganya tanpa ijin.

Beauty ingin tahu wanita seperti apa yang ada dihadapannya saat ini. Wanita yang selalu tersenyum dan berbicara dengan tutur kata yang lembut. Bahkan suaminya sendiri tak mampu membantah segala ingin dan pinta wanita yang ada dihadapannya saat ini.

S*alan ! ternyata wanita mand*l ini punya keberanian juga buat jawab gue. Awas saja lu ya ! Lu bakal nangis memohon sehabis ini ! ucap Tere dalam hati.

Wanita muda berambut gelombang itu mengepalkan tangan di bawah meja. Sorot matanya tajam menatap kearah Beauty dengan penuh dendam.

"Kalau tidak ada lagi yang ingin kamu bicarakan lebih baik aku pergi, dan aku tegaskan sekali lagi padamu ! Tamu itu tidak akan pernah masuk ke dalam rumah orang sembarangan kecuali tanpa ijin dari pemilik rumah itu sendiri! Jadi jangan sembarangan memasukan tamu ke dalam rumahmu ya," ucap Beauty sedikit mengejek.

Setelah berucap sedikit kasar itu, Beauty pergi dari rumah tersebut.

S*al ! gue harus lakuin sesuatu! gumam.

Tere lagi.

"Kak...kak Beauty, Tere mohon maafin Tere. Tere mengaku salah tapi anak Tere juga butuh ayahnya kak. Aku mohon kakak mengerti sebagai sesama wanita," ungkap Tere sambil menangis menggenggam pergelangan tangan Beauty.

Tanpa menatap Tere yang tengah menangis menggenggam tangannya. Ia hanya mendengar ucapan-ucapan penyesalan keluar dari bibir tebal wanita muda itu.

"Seharusnya sebagai sesama wanita kamu harus tahu batasanmu Tere, mencintai laki-laki yang sudah beristri itu sama saja kamu sudah merusak dan menghancurkan rumah tangga seseorang. Seharusnya harga dirimu itu lebih mahal daripada berlian !"

Brengs*k ! berani sekali dia ngehina gue. gue pikir orangnya pendiam, awas saja habis ini bakal gue balas ! ucap Tere dalam hati penuh seringai.

Usai berkata itu Beauty menghempaskan genggaman Tere begitu saja, wanita berlesung pipi itu enggan bersitatap muka dengab madunya yang semakin nglunjak.

Bagaimana bisa wanita pengganggu itu meminta dirinya sebagai istri sah untuk mengalah? Bukankah ini gila. Ibarat sudah dikasih hati minta jantung dan seterusnya.

Akhirnya Beauty melangkahkan kaki keluar rumah dengan perasaan kesal yang menyelubungi hatinya. Ia sudah tak peduli jika adik iparnya Sisie akan melontarkan kalimat-kalimat pedas kepada dirinya lagi. Karena tak menyiapkan kebutuhannya.

Mentalnya sudah tebal, setebal wajah madunya itu.

Sedangkan di sisi lain Tere tengah berfikir dengan keras, lalu senyum terbit dari kedua sudut bibirnya. Ia pastikan tidak ada yang melihat aksinya ini, lalu dengan langkah pasti ia mulai menubrukan diri di meja makan.

Membuat dirinya terjatuh dan mengaduh kesakitan.

"Hah ! rasanya benar-benar sakit tapi ini demi totalitas akting gue buat bales itu wanita mand*l itu!" gumam Tere lirih sambil meringis.

Lalu sedetik kemudian ia mulai berteriak dan meraung kesakitan. Wanita berambut gelombang itu berharap rencananya untuk memberi pelajaran Beauty berhasil.

"Tolong....tolong ! mama Dewi ...mas Cleo ! tolong..." teriak Tere memulai aksinya.

💐

Matahari mulai meninggi menampakan teriknya. Hari ini Beauty usai mengikuti sesi interview di sebuah restauran yang menyediakan lowongan yang ia dapatkan dari sebuah akun info lowongan kerja di laman sosial media miliknya.

Wanita berlesung pipi itu beristirahat sejenak sambil menyeruput es cendol yang baru saja ia beli.

"Aku terbilang nekat, mas Cleo pasti tidak akan setuju dengan keputusanku untuk bekerja. Tapi aku tidak peduli, ia sudah berlaku seenaknya padakul. Aku pun juga harus sama, aku butuh kebebasanku kembali," gumamnya seorang diri sambil terus menyedok es cendol itu dengan sendok plastik es.

Namun tiba-tiba sebuah lengan kekar menarik lengannya hingga ia berhadapnya langsung dengan si penarik. Lalu sedetik kemudian sebuah telapak tangan melayang kearah wajahnya.

Reflek Beauty hanya mampu menutup matanya.

Plaaakk !

Kejadiannya begitu cepat hingga ia tak mampu menghindar. Rasa panas pun menjalar di area wajahnya sebelah kiri.

Matanya berair menahan rasa panas dan perih yang datang bersamaan. Ia hanya tak menyangka jika orang itu tega menamparnya di hadapan umum. Bukan hanya sekedar luka fisik saja yang orang itu berikan melainkan luka batin juga.

Terpopuler

Comments

Maya●●●

Maya●●●

aku mmpir kak
1 mawar mendarat untukmu

2022-12-30

0

Rini Antika

Rini Antika

dasar bermuka dua

2022-12-06

0

Rini Antika

Rini Antika

ayo bangkit Beauty

2022-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Istri dari Cleonyl Sinatriya
3 Pengkhianatan
4 Pemuda Slengekan
5 Kedatangan Tamu
6 Tanda dari Wanita lain
7 Aku tidak bisa di Madu
8 Terjebak dalam Keegoisan
9 Memaksakan Hati
10 Sekretarismu jadi Maduku
11 Kelicikan Tere
12 Siapa Sebenarnya Tere?
13 Sabarku Ada Batasnya
14 Rasa bersalah
15 Terjebak dengan Pria Cabul
16 Bertemu Kembali
17 Dia Sepupuku
18 Terpaksa Memilih
19 Surat Gugatan
20 Dapat Kerjaan
21 Ajakan Nonton
22 Bertemu Cleo
23 Semburat Rindu
24 Ingin Ku Putar Waktu
25 Satu Ruangan
26 Aku Tak Seperti Yang Lain
27 Mama!
28 Aib Keluarga
29 Hukum Alam
30 Berbohong
31 Bertemu mantan Keluarga
32 Bercerai
33 Menghibur ala Juna
34 Ada yang Beda
35 Siapa Wanita itu?
36 Jadi Pusat Perhatian
37 Terkunci di toilet
38 Hampir Saja
39 USG
40 Potret Calon Anak
41 Dari di kagumi jadi di bully
42 Kecelakaan
43 Khawatir
44 Baku Hantam
45 Perjodohan
46 Tak mampu Menolak
47 Kenyataan
48 Tipu Daya
49 Apakah ini Karma?
50 Sapuan Lembut
51 Kesederhanaan.
52 Terabaikan
53 Kunjungan mama Lola
54 Please, Jauhi Aku!
55 Minum teh Bersama
56 Rujuk
57 Memberanikan diri
58 Jelaskan Padaku!
59 Pergilah! Kejar Keinginanmu
60 Egois sekali saja
61 Bayangan dari Masa lalu
62 Mendadak Nikah
63 Juna Yang Polos
64 Penjelasan pak Heru
65 Jungkir balik dunia Cleo
66 OTM (Obrolan Tengah Malam)
67 Pesan Ayah Mertua
68 Hadapi Bersama
69 Kemarahan Nyonya Besar
70 Suami Nackal
71 Kekecewaan Betty
72 Pertemuan Senior vs Junior
73 Drama Semangkuk Mie
74 Sisie yang Depresi
75 ATM terblokir
76 Malam Berkabut
77 Rasa Takut Betty
78 Kehidupan di Desa
79 Pergi untuk Kembali
80 Garis Dua
81 Perangkap
82 Cinta atau Obsesi?
83 Firasat
84 Semakin Terjerat
85 Negosiasi Juna
86 Hamil ?
87 Hasil Tes
88 Bertemu Orang Tua Juna
89 Amarah Cleo
90 Morning Sickness
91 Amarah Cleo 2
92 Mencari Bukti
93 Persaingan dingin
94 Ke Rumah Sakit
95 Kedatangan keluarga Handoyo
96 Pengakuan Juna
97 Penyesalan Tak Berujung
98 Sisi Lain Beauty
99 Secret Admirer
100 Bos Humble
101 Kepindahan Betty
102 Rasa curiga Juna
103 Percecokkan
104 Bukanlah Cinderella
105 Pelakor? Kamu bukan Aku
106 Perhatian mantan Suami
107 Akhir Permainan Betty
108 Perjuangan Amir
109 Rasa Sesal Betty
110 Aku Bukan Jodohnya
111 Penguntit
112 Musuh dari Masa Lalu
113 Perawat pribadi Mami Lola
114 Curahan hati Juna
115 Sri Yang Aneh
116 Rujak Huni
117 Waspada
118 Sedan warna Hitam
119 Mami Lola Kolaps
120 Siapa kamu?!
121 Melacak Beauty
122 Kehaluan Author
123 Pria Bertopeng
124 Bekerja Sama
125 Melumpuhkan Musuh
126 Pengorbanan
127 Ciuman Terakhir
128 Koma
129 Pengorbanan Seorang Ibu
130 Akhir Cerita
131 ExtraPart
132 ExtraPart2 (END)
133 PENGUMUMAN
134 NOVEL BARU
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Prolog
2
Istri dari Cleonyl Sinatriya
3
Pengkhianatan
4
Pemuda Slengekan
5
Kedatangan Tamu
6
Tanda dari Wanita lain
7
Aku tidak bisa di Madu
8
Terjebak dalam Keegoisan
9
Memaksakan Hati
10
Sekretarismu jadi Maduku
11
Kelicikan Tere
12
Siapa Sebenarnya Tere?
13
Sabarku Ada Batasnya
14
Rasa bersalah
15
Terjebak dengan Pria Cabul
16
Bertemu Kembali
17
Dia Sepupuku
18
Terpaksa Memilih
19
Surat Gugatan
20
Dapat Kerjaan
21
Ajakan Nonton
22
Bertemu Cleo
23
Semburat Rindu
24
Ingin Ku Putar Waktu
25
Satu Ruangan
26
Aku Tak Seperti Yang Lain
27
Mama!
28
Aib Keluarga
29
Hukum Alam
30
Berbohong
31
Bertemu mantan Keluarga
32
Bercerai
33
Menghibur ala Juna
34
Ada yang Beda
35
Siapa Wanita itu?
36
Jadi Pusat Perhatian
37
Terkunci di toilet
38
Hampir Saja
39
USG
40
Potret Calon Anak
41
Dari di kagumi jadi di bully
42
Kecelakaan
43
Khawatir
44
Baku Hantam
45
Perjodohan
46
Tak mampu Menolak
47
Kenyataan
48
Tipu Daya
49
Apakah ini Karma?
50
Sapuan Lembut
51
Kesederhanaan.
52
Terabaikan
53
Kunjungan mama Lola
54
Please, Jauhi Aku!
55
Minum teh Bersama
56
Rujuk
57
Memberanikan diri
58
Jelaskan Padaku!
59
Pergilah! Kejar Keinginanmu
60
Egois sekali saja
61
Bayangan dari Masa lalu
62
Mendadak Nikah
63
Juna Yang Polos
64
Penjelasan pak Heru
65
Jungkir balik dunia Cleo
66
OTM (Obrolan Tengah Malam)
67
Pesan Ayah Mertua
68
Hadapi Bersama
69
Kemarahan Nyonya Besar
70
Suami Nackal
71
Kekecewaan Betty
72
Pertemuan Senior vs Junior
73
Drama Semangkuk Mie
74
Sisie yang Depresi
75
ATM terblokir
76
Malam Berkabut
77
Rasa Takut Betty
78
Kehidupan di Desa
79
Pergi untuk Kembali
80
Garis Dua
81
Perangkap
82
Cinta atau Obsesi?
83
Firasat
84
Semakin Terjerat
85
Negosiasi Juna
86
Hamil ?
87
Hasil Tes
88
Bertemu Orang Tua Juna
89
Amarah Cleo
90
Morning Sickness
91
Amarah Cleo 2
92
Mencari Bukti
93
Persaingan dingin
94
Ke Rumah Sakit
95
Kedatangan keluarga Handoyo
96
Pengakuan Juna
97
Penyesalan Tak Berujung
98
Sisi Lain Beauty
99
Secret Admirer
100
Bos Humble
101
Kepindahan Betty
102
Rasa curiga Juna
103
Percecokkan
104
Bukanlah Cinderella
105
Pelakor? Kamu bukan Aku
106
Perhatian mantan Suami
107
Akhir Permainan Betty
108
Perjuangan Amir
109
Rasa Sesal Betty
110
Aku Bukan Jodohnya
111
Penguntit
112
Musuh dari Masa Lalu
113
Perawat pribadi Mami Lola
114
Curahan hati Juna
115
Sri Yang Aneh
116
Rujak Huni
117
Waspada
118
Sedan warna Hitam
119
Mami Lola Kolaps
120
Siapa kamu?!
121
Melacak Beauty
122
Kehaluan Author
123
Pria Bertopeng
124
Bekerja Sama
125
Melumpuhkan Musuh
126
Pengorbanan
127
Ciuman Terakhir
128
Koma
129
Pengorbanan Seorang Ibu
130
Akhir Cerita
131
ExtraPart
132
ExtraPart2 (END)
133
PENGUMUMAN
134
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!