Anak Genius

🥰🥰Happy Reading🥰🥰

Hampir semua murid Siswa-Siswi langsung beringsutan kebingungan, karena ulangan dadakan tersebut. Hanya beberapa orang saja yang sempat membaca sebelumnya, dan sedikit yang mengerti pembahasan materi.

"Perhatian.. untuk anak-anak jangan ada yang mencontek, dan berdiskusi. Jika sampai Ibu menemukan kalian ada yang seperti itu, maka kalian langsung diskualifikasi, dan mendapat nilai 0 besar. Kalian mengerti?"

"Mengerti Bu Guru..." Sahut semua murid.

"Baiklah, soal yang pertama kalian dengarkan baik-baik, tidak ada kata pengulangan, maka jangan ada yang berisik. Apa yang di maksud dengan Sin, dan tuliskan rumusnya?... Lalu yang ke2 sampai seterusnya hingga pertanyaan yang ke10..." Ujar Ibu Ningrum dengan jelas, dan tegas soal yang sudah dibacakan oleh Ibu Ningrum.

"Silahkan kalian isi soal tersebut dengan jawaban yang benar, dan tepat jangan sampai ada yang mencontek. Ibu lebih menghargai kalian nilai jelek tapi hasil usaha sendiri, ketimbang nilai bagus hasil mencontek." Ujar Ibu Ningrum, mengingatkan.

"Baik, Bu Guru..." Sahut semua murid.

"Kalian Ibu beri waktu satu jam dari sekarang, jika ada yang mengumpulkan sebelum waktu habis, dan menjawab dengan benar, Ibu akan cabut surat panggilan dari Guru BP untuk hari ini." Janji Ibu Ningrum.

"Benar begitu, Bu Guru?" Tanya salah satu murid laki-laki.

"Iya benar, nanti Ibu yang akan menghadap Guru BP, Ibu Tita Pratiwi." Sahut Ibu Ningrum yakin.

"Okey.. Bu Guru." Sahut semua siswa-siswi.

"Sekarang waktunya sudah dimulai yah, satu jam kedepan berarti pukul 08.30 Pagi. Ingat pesan Ibu baik2, jangan ada yang mencontek." Pesan Ibu Ningrum.

"Baik.. Bu Guru."

Hampir semua murid mengerjakan soal-soal dengan serius, meski ada soal yang banyak mereka tidak bisa jawab.

Lain hal dengan Abi, dia mengisi soal tersebut dengan sangat mudah. Hanya dengan waktu 30 menit, dia mampu mengerjakan soal-soal tersebut.

Tetapi dia tidak langsung mengumpulkan tugasnya kedepan meja Buguru, melainkan menunggu salah satu teman yang lain dulu maju, baru dirinya.

Ibu Ningrum melirik ke arah meja bangku tempat Abi berada, dia berjalan menghampirinya, dan mengambil kertas jawabannya.

"Kenapa tidak langsung dikumpulkan, kalau jawabannya sudah selesai?" Tanya Ibu Ningrum serius, seraya membolak-balik kertas jawaban Abi.

"Eeeemmm.. itu Bu Guru, baru saya mau kumpulkan kedepan, tapi keburu Ibu Guru ambil kertasnya." Dusta Abi mencari alasan.

"Ooohh.." Ucap Ibu Ningrum tersenyum mengembang, seraya manggut-manggut, lalu dibawanya kertas jawaban Abi kedepan.

Abi tetap bersikap santai, meski banyak Siswa dan Siswi menatap kearahnya.

"Tinggal 10 menit lagi, selesai tidak selesai kalian harus kumpulkan." Perintah Ibu Ningrum tegas.

"Baik.. Bu Guru." Sahut para murid.

Akhirnya waktu hampir habis, mau tidak mau semua murid mengumpulkan kertas jawaban mereka kedepan meja Buguru.

Ibu Ningrum tidak menyentuh sama sekali kertas jawaban murid yang lain. Dia sudah mendapatkan jawaban yang hampir sempurna di tangannya.

"Abi.. jawaban kamu hampir sempurna, nilai kamu 9,9. Sekarang kamu maju kedepan, lalu kamu periksa kertas jawaban teman-temanmu." Panggil Ibu Ningrum, seraya menunjuk lembar kertas jawaban di mejanya.

"Baik Bu Guru." Sahut Abi sopan, lalu berjalan kedepan kelas, dan mengambil kertas jawaban tersebut.

"Abi.. sebagai gantinya, kamu tidak usah meminta orang tuamu untuk kesini lagi." Ujar Ibu Ningrum ramah.

"I.. iya Bu Guru, terima kasih." Sahut Abi canggung, merasa tidak enak dengan teman-temannya.

"Ibu sudah janji pada kalian semua, namun karena hanya Abi yang memenuhi syarat itu, maka yang lain tetap membawa orang tuanya masing-masing." Jelasnya panjang lebar.

"Iya.. Bu Guru." Sahut para Siswa-Siswi.

"Sambil menunggu hasil nilai kalian, ambil buku paket kalian masing-masing. Kalian buka kembali Bab 10, setelah selesai membaca dan mengerti, kalian akan Ibu beri soal Her untuk perbaikan nilai kalian. Kalian paham?" Jelas Ibu Ningrum. memberi kesempatan kepada anak muridnya untuk belajar.

"Paham Bu Guru." Sahut semua murid.

Seketika suasana menjadi hening, semua Siswa-Siswi fokus membaca, dan menghafal soal latihan Bab 10. Mereka berusaha sebaik mungkin agar jawaban mereka bisa lebih baik dari yang pertama.

Abi memeriksa semua lembar kertas jawaban teman-temannya, lalu dia menyilang jawaban yang salah, dan mecheklis jawaban yang benar. Abi memilah nilai yang di atas angka 5, dan nilai yang di bawah angka 5. Hanya dengan waktu hampir 30 menit, dia sudah menyelesaikan tugas dari Buguru.

"Sudah selesai Bu Guru." Ucap Abi seraya menyerahkan kertas jawaban tersebut.

"Cepat sekali Abi, kamu memang anak murid Ibu yang Genius, terima kasih Abi." Ucap Ibu Ningrum kagum, seraya tersenyum mengembang.

"I.. iya Ibu Guru, e.. engga begitu Bu Guru, Ibu Guru terlalu berlebihan." Ucap Abi gugup dan sungkan.

"Ha.. ha.. ha.. kenapa kamu Abi? Sejak kapan kamu jadi gugup bicara sama Ibu?" Tanya Ibu guru heran.

"Eeehh.. itu Bu Guru engga, saya biasa-biasa saja.. engga gugup." Sahut Abi mencoba santai.

"Silahkan kamu kembali ke tempatmu Abi." Perintah Ibu Ningrum ramah.

"Baik Bu Guru, terima kasih." Ucap Abi seraya berjalan kearah tempat duduknya.

Ibu Ningrum tersenyum dengan cara kerja Abi, semua jawaban anak muridnya hampir mendapat nilai angka di bawah 5. Hanya 3 orang saja yang mendapat angka diatas 5, itupun hanya dapat nilai 6 dan 6.5.

Ibu Ningrum memutuskan semua murid untuk mengerjakan soal Her lagi, memperbaiki nilai mereka, karena semua nilai dibawah angka 7.

Hanya Abi yang tidak mengulang soal lagi, jadi dia di izinkan beristirahat terlebih dahulu.

"Sekarang ambil kertas kalian masing-masing, lalu salin di lembar kertas yang baru, soal dan jawaban yang benar saja, lalu jika jawaban kalian salah, ganti dengan jawaban yang benar, yang sudah kalian pelajari. Sampai disini ada yang masih belum mengerti?" Ujarnya seraya menanyakan muridnya tentang soal yang diberikannya.

"Sudah mengerti Bu Guru." Sahut para Siswa.

"Baiklah, Ibu hanya memberi waktu 30 menit, karena ini hanya tugas perbaikkan. Silahkan dimulai dari sekarang." Ujar Ibu Ningrum tegas, tanpa ada bantahan.

Semua murid langsung menyalin soal, dan jawaban yang benar sesuai perintah Ibu Ningrum. Karena waktu yang terbatas, mereka menulis dengan sangat cepat. Mereka tidak ingin nilai mereka masih dibawah angka 5.

Abi meninggalkan kelas menuju kantin Sekolah, dia hampir setiap hari sarapan di kantin Sekolah. Padahal Ibu Tami selalu menyiapkan sarapan, dan bekal untuk Abi, namun dia tidak pernah memakannya.

Abi tidak berselera sarapan sendiri di rumah, dia lebih memilih sarapan di kantin Sekolah, karena banyak teman-temannya yang ikut bergabung makan dengannya.

Di saat Abi sedang makan di kantin, tidak sengaja, netranya menatap bayangan guru Matematikanya.

"Ibu Guru Ningrum! Bukannya dia masih di kelas?" Tanya Abi dalam hatinya.

--BERSAMBUNG--

...Kasih Like dan Vote juga Komentarnya yah! Terima Kasih........

Terpopuler

Comments

Rendy Chrisnanto

Rendy Chrisnanto

genius disatu mata pelajaran its oke...setidaknya meski dia nakal ada hal tertentu yang dapat dibanggakan...mungkin perasaan kamu aja abi...masa iya secepat itu ibu ningrum pindah dari kelas ke kantin??

2022-08-14

1

Febi Febrianto

Febi Febrianto

ko bisa ya Bu Ningrum bertemu Abi di kantin ,pd hal td msh di ruang kelas, ada apa ya....???

2022-08-14

2

Jans🍒

Jans🍒

mmpir kak

2022-05-19

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ultimatum Ibu Ningrum
3 Anak Genius
4 Benci Tapi Rindu
5 Rumah Sakit
6 Remaja Baliq
7 Naik Angkot
8 Belajar Bersama
9 Demam Berdarah
10 Menjaga Ibu Ningrum
11 Di Tembak Anak SMA
12 Menginap di Rumah Sakit
13 Genggaman Tangan
14 Pupus
15 Pernikahan
16 Jatuh Pingsan
17 Kekesalan Dinda
18 Keluarga Baru
19 Sarapan Pagi
20 Misi Lusia
21 Masa Lalu Lusia
22 Turnamen Balap Motor
23 Runner Up
24 Menginap
25 Balapan Liar
26 Pondok Pesantren
27 Sebuah Fakta
28 Melepas Rindu
29 Wanita Itu
30 Menjadi Imam Shalat
31 Mempelajari Materi Islam
32 Arisan Sosialita
33 Fakta Lusia
34 Isi Hati Melia
35 Niat Baik Abi
36 Surat Untuk Abi
37 Penjelasan Abi
38 Malam Pinangan
39 Pengusiran Lusia
40 Talak Tiga
41 Perginya Lusiana
42 Ijab Qabul
43 Suami Istri
44 Sepiring Berdua
45 Humaira dan Al-habib
46 Mengunjungi Pondok Pesantren
47 Pertemuan Tidak Terduga
48 Selalu Salah Paham
49 Kata Rujuk
50 Takdir
51 Kuliah Kerja Nyata
52 Pupus
53 Pertemuan Yang Mengharukan
54 Surprise
55 Makan Malam Istimewa
56 Cita-cita Abi
57 Mengantar Abi
58 Rumah Kita
59 Makanan Kesukaan
60 Sumedang
61 Berdiskusi
62 Menikah Diam-Diam
63 Semua Karena Zainap
64 Air Terjun
65 Tuntutan Lusiana
66 Hasil Persidangan
67 Rindu Berat
68 Teringat Cinta Pertama
69 Masakan Ibu RT
70 Janji Robby
71 Penyatuan Cinta
72 Mandi Bersama
73 Tadarusan
74 Manjanya Abi
75 Peletakan Batu Pertama
76 Rindu Berat
77 Hari Terakhir KKN
78 Menjemput Abi
79 Ijab Qobul
80 Tamu Tidak Di Undang
81 Menginap Di Hotel
82 Mual dan Mabuk
83 Kebahagiaan Keluarga Besar Abi
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Prolog
2
Ultimatum Ibu Ningrum
3
Anak Genius
4
Benci Tapi Rindu
5
Rumah Sakit
6
Remaja Baliq
7
Naik Angkot
8
Belajar Bersama
9
Demam Berdarah
10
Menjaga Ibu Ningrum
11
Di Tembak Anak SMA
12
Menginap di Rumah Sakit
13
Genggaman Tangan
14
Pupus
15
Pernikahan
16
Jatuh Pingsan
17
Kekesalan Dinda
18
Keluarga Baru
19
Sarapan Pagi
20
Misi Lusia
21
Masa Lalu Lusia
22
Turnamen Balap Motor
23
Runner Up
24
Menginap
25
Balapan Liar
26
Pondok Pesantren
27
Sebuah Fakta
28
Melepas Rindu
29
Wanita Itu
30
Menjadi Imam Shalat
31
Mempelajari Materi Islam
32
Arisan Sosialita
33
Fakta Lusia
34
Isi Hati Melia
35
Niat Baik Abi
36
Surat Untuk Abi
37
Penjelasan Abi
38
Malam Pinangan
39
Pengusiran Lusia
40
Talak Tiga
41
Perginya Lusiana
42
Ijab Qabul
43
Suami Istri
44
Sepiring Berdua
45
Humaira dan Al-habib
46
Mengunjungi Pondok Pesantren
47
Pertemuan Tidak Terduga
48
Selalu Salah Paham
49
Kata Rujuk
50
Takdir
51
Kuliah Kerja Nyata
52
Pupus
53
Pertemuan Yang Mengharukan
54
Surprise
55
Makan Malam Istimewa
56
Cita-cita Abi
57
Mengantar Abi
58
Rumah Kita
59
Makanan Kesukaan
60
Sumedang
61
Berdiskusi
62
Menikah Diam-Diam
63
Semua Karena Zainap
64
Air Terjun
65
Tuntutan Lusiana
66
Hasil Persidangan
67
Rindu Berat
68
Teringat Cinta Pertama
69
Masakan Ibu RT
70
Janji Robby
71
Penyatuan Cinta
72
Mandi Bersama
73
Tadarusan
74
Manjanya Abi
75
Peletakan Batu Pertama
76
Rindu Berat
77
Hari Terakhir KKN
78
Menjemput Abi
79
Ijab Qobul
80
Tamu Tidak Di Undang
81
Menginap Di Hotel
82
Mual dan Mabuk
83
Kebahagiaan Keluarga Besar Abi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!