Cinta Tulus Abi

Cinta Tulus Abi

Prolog

🥰🥰 Happy Reading🥰🥰

Cerita ini mengisahkan seorang anak remaja yang kurang kasih sayang, dan perhatian dari kedua orang tuanya. Remaja ini baru saja menginjak usia diangka 20 tahun.

Remaja ini adalah korban dari keegoisan kedua orang tuanya, dia mengalami Broken Home semenjak usianya 16 tahun. Masa itu dia masih duduk di bangku SMA kelas 10, masa di mana pengenalan jati diri seorang anak laki-laki yang menginjak remaja.

"Flash Back"

Masa remaja yang seharusnya bahagia bersama kedua orang tuanya, namun lain hal yang di rasakan anak remaja ini. Dia mengalami traumatik yang namanya keluarga, cinta, dan kasih sayang.

Perpisahan kedua orang tuanya, seketika merubah sifat, dan karakteristik dari remaja tersebut, hingga dia membenci yang namanya cinta dan wanita.

Semenjak Ibu remaja ini meninggalkan rumah, dan pergi dari kehidupannya, suasana di rumah seperti neraka. Ayahnya sering jarang pulang, keluar kota berhari-hari dan sibuk bekerja tanpa perduli dengan anak semata wayangnya. Hanya materi yang dia berikan untuk remaja itu, tanpa memperdulikan kasih sayang yang haus anak itu rasakan.

Remaja ini bernama Abi Maulana Dirgantara, anak semata wayang dari hasil pernikahan kedua orang tuanya yang bernama Robby Dirgantara, dengan seorang wanita cantik yang bernama Mariam.

Robby Dirgantara adalah seorang Presiden Direktur di Perusahaannya sendiri, yang bergerak di bidang percetakan, seperti Majalah, Novel. Cerpen, dan buku-buku pelajaran Sekolah. Nama Perusahaan itu adalah, Percetakan Dirgantara Group.

Mariam adalah seorang wanita muda yang hobbynya menulis, dan menjadi Ibu Rumah Tangga. Kasih sayangnya tidak pernah kurang sedikitpun untuk anak, dan suaminya. Dia selalu menjadi seorang Ibu, dan istri yang baik, dan penyayang bagi suami, dan anaknya. Hingga satu hal terjadi, membuat mereka memutuskan untuk berpisah.

Abi adalah panggilan namanya di kalangan sekolah, dan teman-temannya. Abi sudah terkenal sebagai anak yang genius, dari masa dia sekolah di TK dulu hingga sekarang. Saking geniusnya, tak jarang dia sering diminta gurunya untuk membantu teman-temannya belajar bersama. Nilai Abi selalu mendapat nilai hampir sempurna, meski dia hanya mendengar, dan membaca satu kali saja, dia langsung bisa mengingat dan menghafalnya.

Tidak banyak orang yang tahu, latar belakang Abi dan keluarganya. Hingga seketika Abi mendadak menjadi anak yang Arogant, keras kepala, egois, pemarah, sering Tawuran, dan Balapan Liar.

Abi menjadi anak yang cukup nakal, dan terkenal di lingkungan Sekolahnya sekarang. Namun pesona ketampanan, dan kegeniusan Abi tidak pernah luntur dari para kaum Hawa. Laksana Arjuna yang tampan, selalu menjadi idola para gadis-gadis cantik seantero Sekolahnya.

Abi dan teman-teman pria lainnya, sering kali mendapat hukuman dari para guru, yang sering mendapatkan laporan tentang kenakalannya. Sering jarang masuk, membolos, kabur dari kelas saat jam pelajaran berlangsung, dan juga sering Tawuran juga Balapan Liar.

Para guru sudah bosan menghukum Abi, dan teman satu kelasnya yang sering berbuat onar. Tak jarang para orang tua mereka sering di panggil ke sekolah, untuk memberi teguran kepada anak mereka yang terlibat kenakalan remaja, dan absensi kelas yang sering mereka lakukan.

Abi membawa pengaruh buruk dengan teman-teman yang lainnya, hingga teman satu kelasnya banyak yang mengikuti jejaknya. Abi sering menyewa orang tua bayaran, untuk menemui guru BP di sekolahnya, jika dia kedapatan tertangkap basah membolos, dan kabur saat jam pelajaran berlangsung.

Orang tua sewaannya biasanya Pak Wahyu Security dirumahnya, atau Mbo Tami ART istri dari Pak Wahyu. Kedua orang itu sering sekalih diminta oleh Abi, untuk berpura-pura menjadi Orang Tua Abi di Sekolahnya jika di perlukan.

Seperti saat ini, Abi mendapatkan surat teguran dari guru BP sekaligus Wali Kelasnya. Guru BP Abi bernama Ibu Tita Pratiwi, dan Wali kelasnya bernama Ibu Ningrum Cantika Maharani.

"Abi Maulana Dirgantara...." Panggil Ibu Ningrum, dengan suara melengkingnya.

Sedang Abi hanya tersenyum, dan menjawab santai. "Hadir Bu..."

"Kedepan kamu.." Titah Bu Ningrum dengan nada kesal.

Namun wajah Abi tidak menunjukkan rasa takutnya sama sekali, padahal sudah jelas-jelas wajah Wali Kelasnya itu terlihat garang saat ini. Abi hanya menjawab "Baik Bu.." Lalu dia berjalan ke depan, berdiri di samping Bu Ningrum.

"Kamu tahu tidak, kenapa kamu Ibu panggil kedepan kelas?" Tanya Bu Ningrum dengan nada kesal, dan marah seraya menunjuk-nunjuk Abi dengan jari telunjuknya.

"Engga tahulah Bu, Ibu 'kan belum kasih tahu saya." Jawaban Abi cukup logis, dan masuk akal.

Sontak, semua teman sekelasnya menjadi riuh lalu menyumbangkan suaranya. "Iiyuuu... good Abi..."

"Terima kasih.. terima kasih.." Sahut Abi dengan santainya, seraya melambaikan tangannya di udara yang ditujukan kepada teman sekelasnya.

"Diaaaaam..." Teriak Ibu Ningrum, seketika kelas menjadi hening.

"Kalian masih anak sekolah, sudah remaja pula, dimana etika kalian? Apa kalian semua, mau saya panggil juga seperti Abi?" Tanya Ibu Ningrum kesal, kepada semua anak muridnya.

Hening tidak ada yang menjawab satupun, semua tertunduk takut.

"Jawaaaaab.." Teriak Ibu Ningrum kembali, dengan suara melengkingnya, seraya berdiri dari kursi duduknya.

"T.. tidak Bu..." Jawab mereka gugup.

"Kalau tidak mau, maka jangan ada suara seperti tadi lagi, kalian PAHAM?" Ancam Bu Ningrum, dengan nada ketusnya.

"PAHAM bu..." Jawab semua Siswa, dan Siswi kompak.

"Bagus.. bagus.. ! Ibu sudah tidak permasalahkan kalian." Ucap Bu Ningrum sedikit lembut, seraya duduk kembali di kursinya dan menatap Abi kembali.

"Sekarang, kamu masih belum mengerti Ibu panggil ke depan kelas, untuk kesekian kalinya dengan kasus yang sama hah...?" Tanya Ibu Ningrum kembali kepada Abi, dengan nada sedikit lebih lembut di banding tadi.

"Sudah Bu.. saya sudah mengerti Bu." Sahut Abi masih dengan santai, dan senyuman mautnya. Sontak saja para gadis di kelasnya riuh, dan terpesona dengan senyuman Abi yang jarang di tunjukkan itu dengan berucap.

"Uuuhhh.. manis banget senyumnya."

"Uuuuhh.. meleleh akunya."

"Uuuuuh... pangeranku, senyumanmu membunuhku."

"Uuuuh... senyumanmu menyejukkan hatiku."

"Diaaam... apa kalian tuli semua?" Teriak Ibu Ningrum lagi, dengan nada lebih kesal dari sebelumnya.

"Kalau sampai Ibu mendengar kalian mengeluarkan suara, Ibu tidak segan-segan untuk menskor kalian semua." Ancam Ibu Ningrum, lebih kejam dari sebelumnya.

"Ibu guru itu engga adil dong, kami para Pria hanya diam tidak ikut-ikutan bersorak seperti anak perempuan." Ucap salah satu siswa yang bernama Firman, untuk membela diri.

"Iya.. Bu.. ! Benar kata Firman." Sahut para Siswa yang lainnya.

"Diam kalian para Siswa, bukan hanya Abi yang Ibu panggil, tapi masih ada 5 Siswa lagi yang akan maju kedepan setelah Abi. Kalian bersiap-siap saja." Ujar Ibu Ningrum memberi ultimatum kepada para Siswa yang lainnya.

"Haaa..?" Sontak para Siswa itu langsung diam, tanpa ada suara lagi.

Ibu Ningrum tersenyum menyeringai kepada anak-anak muridnya yang nakal, dan tidak tahu aturan sebagai murid yang baik.

--BERSAMBUNG--

...Kasih Like dan Vote juga Komentarnya yah! Terima Kasih........

Terpopuler

Comments

Buna_Qaya

Buna_Qaya

mampir satu bab dulu
langsung tap favorit kak edisi nyicil

2022-08-26

0

Rendy Chrisnanto

Rendy Chrisnanto

anak broken home sangat berpengaruh terhadap sikap dengan lingkungannya...sebab kebanyakan dari mereka yang jadi korban ke egoisan ortunya itu ya nakal,bandel,susah diatur...karena itu juga sikap dan perilakunya terhadap teman atau siapapun itu buruk....kalaupun ibaratnya kedua orang tua nya berpisah tolong lah beri mereka perhatian dan kasih sayang....karena tidak menutup kemungkinan dapat membuat anak trauma bahkan depresi atau gangguan mental

2022-08-14

2

Febi Febrianto

Febi Febrianto

baru baca
keluarga broken home
yg jd korban anak ny, abi

2022-08-14

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ultimatum Ibu Ningrum
3 Anak Genius
4 Benci Tapi Rindu
5 Rumah Sakit
6 Remaja Baliq
7 Naik Angkot
8 Belajar Bersama
9 Demam Berdarah
10 Menjaga Ibu Ningrum
11 Di Tembak Anak SMA
12 Menginap di Rumah Sakit
13 Genggaman Tangan
14 Pupus
15 Pernikahan
16 Jatuh Pingsan
17 Kekesalan Dinda
18 Keluarga Baru
19 Sarapan Pagi
20 Misi Lusia
21 Masa Lalu Lusia
22 Turnamen Balap Motor
23 Runner Up
24 Menginap
25 Balapan Liar
26 Pondok Pesantren
27 Sebuah Fakta
28 Melepas Rindu
29 Wanita Itu
30 Menjadi Imam Shalat
31 Mempelajari Materi Islam
32 Arisan Sosialita
33 Fakta Lusia
34 Isi Hati Melia
35 Niat Baik Abi
36 Surat Untuk Abi
37 Penjelasan Abi
38 Malam Pinangan
39 Pengusiran Lusia
40 Talak Tiga
41 Perginya Lusiana
42 Ijab Qabul
43 Suami Istri
44 Sepiring Berdua
45 Humaira dan Al-habib
46 Mengunjungi Pondok Pesantren
47 Pertemuan Tidak Terduga
48 Selalu Salah Paham
49 Kata Rujuk
50 Takdir
51 Kuliah Kerja Nyata
52 Pupus
53 Pertemuan Yang Mengharukan
54 Surprise
55 Makan Malam Istimewa
56 Cita-cita Abi
57 Mengantar Abi
58 Rumah Kita
59 Makanan Kesukaan
60 Sumedang
61 Berdiskusi
62 Menikah Diam-Diam
63 Semua Karena Zainap
64 Air Terjun
65 Tuntutan Lusiana
66 Hasil Persidangan
67 Rindu Berat
68 Teringat Cinta Pertama
69 Masakan Ibu RT
70 Janji Robby
71 Penyatuan Cinta
72 Mandi Bersama
73 Tadarusan
74 Manjanya Abi
75 Peletakan Batu Pertama
76 Rindu Berat
77 Hari Terakhir KKN
78 Menjemput Abi
79 Ijab Qobul
80 Tamu Tidak Di Undang
81 Menginap Di Hotel
82 Mual dan Mabuk
83 Kebahagiaan Keluarga Besar Abi
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Prolog
2
Ultimatum Ibu Ningrum
3
Anak Genius
4
Benci Tapi Rindu
5
Rumah Sakit
6
Remaja Baliq
7
Naik Angkot
8
Belajar Bersama
9
Demam Berdarah
10
Menjaga Ibu Ningrum
11
Di Tembak Anak SMA
12
Menginap di Rumah Sakit
13
Genggaman Tangan
14
Pupus
15
Pernikahan
16
Jatuh Pingsan
17
Kekesalan Dinda
18
Keluarga Baru
19
Sarapan Pagi
20
Misi Lusia
21
Masa Lalu Lusia
22
Turnamen Balap Motor
23
Runner Up
24
Menginap
25
Balapan Liar
26
Pondok Pesantren
27
Sebuah Fakta
28
Melepas Rindu
29
Wanita Itu
30
Menjadi Imam Shalat
31
Mempelajari Materi Islam
32
Arisan Sosialita
33
Fakta Lusia
34
Isi Hati Melia
35
Niat Baik Abi
36
Surat Untuk Abi
37
Penjelasan Abi
38
Malam Pinangan
39
Pengusiran Lusia
40
Talak Tiga
41
Perginya Lusiana
42
Ijab Qabul
43
Suami Istri
44
Sepiring Berdua
45
Humaira dan Al-habib
46
Mengunjungi Pondok Pesantren
47
Pertemuan Tidak Terduga
48
Selalu Salah Paham
49
Kata Rujuk
50
Takdir
51
Kuliah Kerja Nyata
52
Pupus
53
Pertemuan Yang Mengharukan
54
Surprise
55
Makan Malam Istimewa
56
Cita-cita Abi
57
Mengantar Abi
58
Rumah Kita
59
Makanan Kesukaan
60
Sumedang
61
Berdiskusi
62
Menikah Diam-Diam
63
Semua Karena Zainap
64
Air Terjun
65
Tuntutan Lusiana
66
Hasil Persidangan
67
Rindu Berat
68
Teringat Cinta Pertama
69
Masakan Ibu RT
70
Janji Robby
71
Penyatuan Cinta
72
Mandi Bersama
73
Tadarusan
74
Manjanya Abi
75
Peletakan Batu Pertama
76
Rindu Berat
77
Hari Terakhir KKN
78
Menjemput Abi
79
Ijab Qobul
80
Tamu Tidak Di Undang
81
Menginap Di Hotel
82
Mual dan Mabuk
83
Kebahagiaan Keluarga Besar Abi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!