Kini Xue Fu dan Lao San sudah berdiri di depan Kantor Yon entertainment.
"Permisi tuan... ada yang bisa kami bantu?." Tanya penjaga disana. Penampilan keduanya sungguh menarik perhatian. Xue Fu yang mengenakan topi, masker, dan pakaian tertutup. Sedangkan Lao San yang mengenakan pakaian kantor yang elegan.
"Katakan pada Wolfid Yon, seseorang ingin berinvestasi." Seru Lao San dengan dingin.
"Baiklah tunggu sebentar tuan." Ujar penjaga itu. Lantas ia berjalan masuk ke meja resepsionis.
Lao San dan Xue Fu memasuki lobi. Sontak mereka menjadi pusat perhatian di sana. Para aktor dan aktris memperhatikan Xue Fu yang nampak mencurigakan.
Beberapa saat kemudian penjaga itu kembali.
"Tuan Yon meminta anda berdua untuk naik kelantai 5. Disana adalah ruang direktur." Ucap penjaga itu dengan sopan. Lao San dan Xue Fu pun mengangguk dan langsung berjalan menuju lift.
Di dalam lift...
"Hah...apa kamu yakin Yon akan bekerjasama dengan kita?." Tanya Lao San menatap Xue Fu dengan wajah agak gugup.
"perusahaan mana yang akan menolak investor kaya?." Tanya Xue Fu dengan santai.
Tak lama kemudian... Mereka sampai di lantai 5.
Disana hanya ada beberapa orang saja. Sepertinya mereka adalah artis top.
"permisi nona. Ruang direktur ada dimana?." Tanya Lao San pada seorang gadis cantik yang lewat di depan mereka.
"lurus saja. Di kanan adalah kantornya." Ucapnya sombong langsung meninggalkan Lao San.
"sikap buruk macam apa itu." Gumam Lao San kesal.
"jangan marah. Kamu tahu kan di tempat kita bahkan ad ayang lebih buruk." Ucap Xue Fu santai. Lalu mereka pun melanjutkan perjalanannya.
"tok tok tok." Lao San mengetuk pintu dengan perlahan.
"silakan masuk." Sahut dari dalam. Xue Fu dan Lao San pun masuk dengan perlahan.
Sampai di dalam mereka berdua melihat seorang pria dewasa 40 tahunan sedang duduk dengan wajah datar di mejanya.
Xue Fu langsung membuka jaketnya. Lalu ia pun duduk di sofa dekat meja kerja pria itu. Dilanjutkan dengan membuka masker dan topinya.
"huah.... Panasnya..." Ujar Xue Fu dengan santai. Sedangkan Lao San duduk di dekat Xue Fu.
"apa tujuan kalian datang kemari. XUE FU DAN MANAGERNYA." Tanya pria itu berdiri dan berjalan menghampiri Xue Fu.
mendengar itu Xue Fu tersenyum sedikit.
"Tujuanku sangat mulia. Aku ingin berinvestasi." Ujar Xue Fu santai dengan wajah penuh senyuman.
"Bagaimana aku bisa mempercayai bocah bau kencur sepertimu." Ujar pria itu setelah duduk di depan Xue Fu.
"yah... itu adalah urusanmu. Aku hanya ingin menyingkirkan sedikit uang yang ku miliki. Tidak ada salahnya kan aku menggunakan uangku untuk membantu orang lain?." Seru Xue Fu dengan mata berbinar.
"Perusahaan kami tidak memerlukan investasi dari orang sepertimu. Yang sombong dan hanya mengandalkan orang tua. Kamu tidak layak." Seru pria itu dengan wajah marah.
"Jangan begitu. Aku memang buruk, tapi kalau soal uang aku tidak mau bermain-main." Ujar Xue Fu sambil melipat kakinya.
"Lihatlah kontrak ini. Setelah itu baru putuskan apakah kamu menerima syaratku atau tidak." Ujar Lao San dengan santai sambil menunjukkan sebuah map berisi beberapa dokumen.
Pria itu hanya diam saja.
"Lihatlah. Tidak ada salahnya menambah modal kan." Ujar Xue Fu dengan semiriknya.
Pria itupun mengambil suratnya.
Setelah beberapa saat pria itu membaca laporannya. Dia pun meletakkan kontrak itu.
"bagaimana?, penawaran yang menarik bukan?." Ujar Xue Fu dengan senyummya.
"Mengapa kamu tidak ingin menunjukkan dirimu pada publik?." Tanya pria itu serius.
"tentu saja agar tidak terjadi masalah. Aku lebih suka bekerja dibalik layar ketimbang di atas panggung." Ujar Xue Fu.
"apakah aku bisa mempercayaimu. Investasimu cukup banyak. Apa kamu yakin berinvestasi pada perusahaan yang akan segera bangkrut ini?" Tanya pria itu lagi.
"Paman Yon. Jika aku tidak yakin. Maka aku tidak akan datang kemari." Ujar Xue Fu sambil berdiri.
"Aku sudah muak dengan panggung yang penuh sandiwara. Aku kini ingin memahami dunia di balik layar." Sambungnya sambil berjalan ke arah dinding kaca. Di sana terlihat dengan jelas pemandangan kota yang padat dan indah.
Yon masih diam saja mendengar itu. Ia dibuat bimbang oleh hal ini. Haruskah dia mempercayai Xue Fu. Ia sebenarnya takut. Sebagai direktur ia memiliki tanggung jawab yang besar. Namun karena kebodohannya, ia ditipu dan kekayaan perusahaan diangkut semuanya. Penipunya juga bukan orang asing. Tapi saudaranya sendiri.
Hal ini membuatnya takut untuk mempercayai orang lain lagi. Belakangan ini ia menjadi sangat stress memikirkan kelangsungan perusahaan peninggalan ayahnya ini. Karena perusahaannya hampir bangkrut membuat tidak ada seorang investor pun yang mau berinvestasi di perusahaannya.
Kali ini seorang yang memiliki nama cukup buruk namun terkenal ingin berinvestasi pada perusahaannya. Haruskah ia memberi kesempatan pada Xue Fu.
Melihat wajah bimbang Yon, Xue Fu berkata,
"Paman bisa memikirkannya dulu. Kalau kamu menerimanya kirimlah kontrak ini yang sudah dilengkapi dengan persetujuan mu. Jika kamu menolak, maka anggap semua ini tidak pernah terjadi." Ujar Xue Fu sambil mengambil jaket dan topinya.
"Terima kasih. Aku akan memikirkannya." Seru Yon semangat.
"Baiklah kalau begitu. Aku permisi dulu. Jadwalku masih padat." Ujar Xue Fu dari ambang pintu.
"Baiklah. Sampai nanti." Ujar Yon dengan hormat. Lantas Xue Fu mengangguk. Lalu ia meninggalkan ruangan itu.
Dalam perjalanan ia berpapasan dengan seorang wanita cantik yang anggun. Wajahnya datar dan dingin.
Ia hany melirik Xue Fu sebentar dan berlalu begitu saja.
Melihat itu Xue Fu menyeringai senang. Perempuan itu adalah Mu Ruyu. Berusia 20 tahun. Merupakan anak yang diadopsi oleh Yon. Sebab Yon tidak punya istri dan anak kandung. Mu Ruyu adalah gadis dingin yang elegan. Dia selalu manja dengan Yon.
Xue Fu mengetahui dengan jelas kalau Mu Ruyu memiliki banyak usaha sampingan yang tidak diketahui oleh Yon. Dan kebangakrutan perusahaan ini dihentikan oleh Mu Ruyu yang memiliki cabang usaha di mana-mana. Contohnya adalah Kasino terbesar di di China. Dialah pemiliknya meski tidak ada yang tahu selain beberapa orang dalam.
Xue Fu mengetahuinya karena tidak sengaja mendengarnya saat bersembunyi dari para paparazi di parkiran kasino itu.Itu tepat saat Xue Fu berusia 20 Tahun.
Selain itu, Mu Ruyu juga aktif sebagai petarung di Kelompok dunia bawah bernama, ANGGREK MERAH.
Lao San yang melihat senyum di wajah Xue Fu pun merasa penasaran.
"apa kamu menyukainya." Tanyanya tak sabaran.
"Tentu sana. Dia akan sangat bagus untuk dimanfaatkan." Jawab Xue Fu dengan senyum licik ya.
"eh... sebenarnya apa yang ada di benakmu itu." Ujar Lao San sambil menggeleng tak percaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments