Dengan susah payah Xue Fu bangun dengan bantuan pegangan kasur pasien. Dengan tangan gemetar ia membuka kain putih yang menutupi wajah wanita yang dikenalnya.
Hingga secara perlahan terpampang lah wajah putih yang nampak lelah. Darah sudah mengental di dahinya bahkan sudah merembes ke pakaian, telinga dan rambutnya. Nampak seperti seorang gadis yang habis mengalami penganiayaan.
"Lan Sue... Jangan bercanda denganku. hehe...bangunlah... kenapa kamu meninggalkan putrimu sendirian di dunia ini?. Kenapa kamu Setega itu?... Lan Sue... sadarlah..." Ucap Xue Fu dengan sendu. Ia sangat tidak percaya, untuk kedua kalinya ia menapaki kematian orang terdekatnya.
Ia yang sudah sangat syok dengan kematian putrinya terdahulu kini ia menjadi semakin parah melihat lumuran darah di wajah Lan Sue.
Sang nenek yang melihat itu hanya bisa diam sambil menangis. Ia tidak bisa melakukan apapun. Ia tidak menyangka mereka akan sangat kejam hingga membunuh cucu satu-satunya itu. Sungguh malang nasibnya. Seandainya malam itu tidak terjadi dan meski terjadi pun tidak dengan Xue Fu. Maka, cucunya akan baik-baik saja.
"Lan Sue!!!..." Teriak Xue Fu sambil menggoyangkan tubuh Lan Sue dengan panik.
sontak hal itu membuat mereka yang ada didalam ruangan jadi terkejut.
Menyadari Lan Sue tidak akan terbangun lagi. Xue Fu pun beranjak menuju putrinya yang ada dalam gendongan ibunya. Tanpa berkata apapun ia langsung mengambil putrinya.
Setelah ia ia membawanya ke mayat Lan Sue dan meletakkannya di samping Lan Sue.
"Lihatlah nak. Dia ibumu... Bantu ayah membangunkannya yuk..." Ucap Xue Fu sambil meletakkan tubuh mungil putrinya di samping mayat Lan Sue. Dengan wajah sedih yang penuh harap namun juga pandangan mata yang kosong ia tersenyum lebar. Meski air matanya juga mengalir dengan deras.
melihat itu sang nenek semakin sedih. Ia tidak menyangka reaksi Xue Fu sangat jauh dari ekspektasinya. Jika Lan Sue selamat betapa beruntungnya ia memiliki suami seperti Xue Fu. Ia hanya bisa menunduk mengumpat pada dirinya sendiri karena keegoisannya. Ia ingin memberi tahu Xue Fu namun ia yang sangat egois ini malah lebih mementingkan dirinya sendiri.
pada akhirnya Xue Fu memeluk tubuh putrinya bersamaan dengan mayat Lan Sue sambil menangis. Hatinya sangat kacau. Sungguh sakit yang ia rasakan dulu kini malah lebih parah. Ia merasa sangat kecewa karena tidak bisa mengubah alur kehidupannya.
"Panggilkan perawat untuk membersihkan tubuh Lan Sue.
Aku sudah memesan gaun untuknya. Aku ingin saat dikremasi ia tampil cantik. Aku tidak ingin ada kekurangan." Teriak Xue Fu tanpa memandang siapapun. Dengan segera ibunya memanggil beberapa perawat dan merekapun mulai menangani Lan Sue dengan membawanya ke kamar khusus.
...----------------...
Tidak terasa waktu berlalu dengan sangat cepat.
Kini sudah tiba saat upacara penghormatan terakhirnya. Hanya ada sedikit orang yang datang. Mereka adalah keluarga inti dari Xue Fu. Mereka hanya bisa tidak percaya dengan apa yang terjadi. Istrinya meninggal!?.
Xue Fu duduk bersimpuh didepan foto almarhum Lan Sue. Sambil menggendong putri kecilnya yang manis ia menangis. Sedangkan Zao Lin hanya bisa duduk bersimpuh tak jauh dari Xue Fu. Ia sangat terkejut mendengar ini. Mengapa bisa meninggal?! sangat aneh menurutnya. Jika Lan Sue masih terlalu muda Paka operasi sesar masih bisa dilakukan.
Di negara ini banyak sekali yang menikah sangat muda dan punya anak diusia muda juga. Tapi mengapa Lan Sue bisa meninggal!?
Ia kemudian teringat dengan perkataan Xue Fu kalau Lan Sue jatuh dari tangga.
Setinggi apapun tangga itu antara keduanya tidak selamat maka hanya bayinya yang tidak akan selamat. Tapi ini ibunya.
Apa jangan-jangan ada sesuatu yang tidak beres disini?. Hingga ia secara tidak sengaja melihat infus Lan sue yang nampak menetes dari wadahnya. Bukan selangnya.
Sontak ia pun langsung terkejut. Ada yang tidak beres.
Kemudian dengan cepat ia berdiri dan menelfon seseorang di luar.
kembali ke Xue Fu.
Ia hanya bisa terbengong-bengong menatap foto itu.
"Aku minta maaf, aku sungguh minta maaf. Aku terlambat menyadarinya dulu dan sekarang juga begitu. Aku benar-benar merasa bersalah. hiks... Lan Sue... jika kamu mati secara tidak adil maka berikanlah petunjuk padaku siapa pelakunya agar aku bisa membalas semuanya untukmu." Gumam Xue Fu yang hanya bisa didengar olehnya .
"Aku hanya bisa melihatmu saja Xue Fu. Tugas itu adalah milik karma. Mereka akan membantumu menemukan kebenarannya. Setiap orang akan menuai hasil dari perbuatannya. Dengan begitu kebenarannya pasti akan terungkap. Tolong jagalah putri dan nenekku baik-baik. Aku minta maaf karena merepotkan mu. Semoga hidupmu bahagia Xue Fu." Ucap Lan Sue yang tidak bisa didengar oleh siapapun termasuk Xue Fu sambil memeluk tubuh Xue Fu dari belakang.
Kini sosok Lan Sue adalah sebuah kabut putih yang hampir memudar. Hanya putri kecilnya yang bisa melihat dan mendengarnya. Ia bercanda beberapa kali dengan putrinya yang membuat bayi itu tersenyum bahagia.
"Ibu pergi dulu nak. Baik-baik dengan ayahmu yah. Kamu tidak boleh nakal. Jadilah anak baik. Suruh ayahmu berhati-hati dengan orang disekitarnya. Jangan sampai ia menjadi korban keegoisan orang disekitarnya. Sampai jumpa nak. Semoga di kelahiran berikutnya aku masih bisa menjadi ibumu dan bisa melihatmu tumbuh besar." Ucap Lan Sue lagi sambil mengelus pipi putrinya. Lantas secara perlahan ia mulai menghilang hingga akhirnya benar-benar bersatu dengan alam.
Sontak hal itu membuat putri kecilnya menangis dengan keras.
Xue Fu yang sedang melamun pun tersadar. Dan memeluk tubuh putrinya lebih erat.
"Tenang nak. Kamu juga sedih kan. Tapi ibumu hanya pergi ke surga. Di kehidupan berikutnya kita pasti bisa hidup bahagia bersama. Jika aku menemukan kejanggalan dalam kematian ibumu maka aku bersumpah akan memberi mereka pelajaran. Jadi... berhentilah menangis nak. Ayah akan selalu bersamamu..." Ucap Xue Fu lembut sambil mengusap pelan kepala putrinya.
Seolah mengerti yang diucapkan Xue Fu. Bayi mungil itu berhenti menangis dan menatap lekat wajah Xue Fu dengan matanya yang jernih.
Melihat itupun Xue Fu tersenyum dan menciumi wajah bayi mungilnya itu.
"anak ayah memang pintar..." Ucapnya dengan senyum diwajahnya.
...----------------...
Di tempat lain.
"Mengapa bayinya tidak mati?!!!..." Teriaknya dengan marah. Seorang pria kemudian menembak seorang pria lainnya hingga tewas. Nampaknya yang ditembak adalah dokter yang menyuntikkan sesuatu ke infus Lan sue.
"Tenanglah. Kita bisa melakukannya sendiri nanti. Saat ini Xue Fu sedang dalam emosional yang tidak stabil. Biarkan dia bersama bayi itu untuk sementara waktu. Jika bayi itu menyebabkan masalah untuk Xue Fu. Langsung saja kita habisi." Ucap rekannya dengan senyum licik diwajahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments