Tubuh Kecil yang bersimpah darah

Disisi lain.

Luo San sedang membereskan barang-barang Xue Fu yang berantakan. Saat itu ia melihat arloji milik Xue Fu. Ia tahu tidak mungkin ia meninggalkan barang yang paling dijaganya ini. Arloji ini adalah pemberian dari neneknya.

Sambil menghela nafas ia kemudian mengambil ponselnya. Setelah itu ia menghubungi Xue Fu. Beberapa saat kemudian teleponnya di jawab.

"Fuan, arlojimu tertinggal. Ambillah sendiri." Ucap Luo San dengan kesal.

beberapa saat setelah ia berbicara Xue Fu masih terdiam.

hingga akhirnya terdengar suara parau dari sebrang sana.

(San...hiks...San...)

"Halo Fuan.... apa yang terjadi. Dimana kamu?." Tanya Luo San dengan panik. Karena Xue Fu tidak menjawab. Luo San memutuskan untuk segera menuju ke lokasi Xue Fu. Ia memasang GPS di ponsel Xue Fu sehingga ia bisa melacaknya dengan cepat.

Setelah berada di dalam mobil dan menyambungkan GPS dan mobilnya. Ia sangat kebingungan melihat lokasi Xue Fu yang ada di dalam hutan. Dengan perasaan cemas ia segera melajukan mobilnya.

...----------------...

Di tempat lain, di dalam sebuah ruangan yang tertutup rapat.

"Apa semuanya sudah beres?." Ucap seorang pria dengan suara serak.

(sudah tuan)

"Bagaimana dengan Xue Fu?..." tanyanya lagi.

(Saya melihatnya tergesa-gesa ke dekat taman barusan)

"huh... biarkan saja. Lagipula Xue Lan adalah penghambat kesuksesan Xue Fu. Tidak ada salahnya aku menghabisinya kan." Ujarnya lagi dengan senyum di wajahnya. Kemudian ia mematikan ponselnya.

"Apa kamu yakin Xue Fu tidak akan mencurigai kita?." Ucap seorang wanita dengan nada khawatir.

"Heh...Tidak mungkin dia mencurigai kita. Kita adalah orang yang paling dekat dengan Xue Lan." Ujar pria itu sambil tertawa kecil.

"Jangan khawatir... Ini semua demi kebaikan Xue Fu. Memiliki seorang anak haram akan menganggu karirnya." Ujar Pria itu lagi.

"Baiklah." Ujar wanita itu sambil mengangguk.

Tanpa keduanya sadari ada seorang gadis kecil yang mendengar pernyataan keduanya.

...----------------...

Kini Luo San sudah tiba di tempat mobil Xue Fu terparkir.

Setelah menuruni mobilnya, ia segera memeriksa mobil Xue Fu yang masih menyala dan pintu sopirnya terbuka. Ia tidak melihat siapapun disana. Dengan bantuan senter ponsel ia melihat semak-semak yang kacau. Dan lokasi Xue Fu yang terlihat di GPS juga sepertinya ada di dalam hutan ini.

Dengan Cepat ia berjalan menyusuri Jalan itu.

"Fuan!!...." Teriaknya memanggil-manggil Xue Fu. Jalan yang dilewatinya cukup terjal. Ini semakin sulit karena sinar ponsel yang terbatas.

Pada akhirnya Ia tiba di tempat penuh darah itu.

"hwkkk"...Luo San sangat terkejut. Ia kemudian berjongkok dan menyentuh sedikit noda itu. Darahnya sudah mengental. Ia yakin ini darah manusia. Hal itu sungguh membuatnya berpikir yang tidak-tidak.

Dadanya memanas dan nafasnya mulai memburu. Detak jantungnya seperti sebuah sirine yang memekakkan telinga. Ia menoleh ke segala arah sambil memanggil Xue Fu.

"Fuan!!...."

Hingga ia mendengar sebuah suara tangisan kecil dari semak-semak beberapa meter didepannya. Dengan perlahan tapi pasti ia menyusuri semak dengan perlahan.

Ia melihat sesosok pria bersimpuh dengan punggung membungkuk dan bergetar. Pakaiannya berantakan dan disekitarnya juga berantakan.

"Fuan?..." Panggilnya pelan.

"Fuan!!..." Teriaknya sambil dengan cepat menghampiri Xue Fu.

Ia langsung jatuh setelah melihat apa yang di gendong oleh Xue Fu.

Tubuh kecil yang bersimpah darah dan pakaiannya yang berantakan.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!